Ilmu kebumian atau ilmu bumi (bahasa Inggris: earth science, geoscience)
adalah suatu istilah untuk kumpulan cabang-cabang ilmu yang mempelajari
bumi. Cabang ilmu ini menggunakan gabungan ilmu fisika, geografi, matematika,
kimia, dan biologi untuk membentuk suatu pengertian kuantitatif dari lapisanlapisan Bumi.
Cabang utama
2.1
Atmosfer
2.2
Biosfer
2.3
Hydrosfer
2.4
2.5
Pedosfer
2.6
Sistem
2.7
Lainnya
Ilmu tanah mempelajari lapisan terluar kulit Bumi yang terlibat dalam proses
pembentukan tanah (atau pedosfer). Disiplin ilmu utama antara lain adalah
edafologi dan pedologi.
Glasiologi mempelajari bagian es dari Bumi (atau kriosfer).
Ilmu atmosfer mempelajari bagian gas dari Bumi (atau atmosfer) antara
permukaan Bumi sampai lapisan eksofer (~1000 km).
Cabang utama bidang ini adalah meteorologi, klimatologi, dan aeronomi.
Klimatologi (Yunani: , Klima, "wilayah, zona"; dan-,-logia) adalah studi
iklim, ilmiah didefinisikan sebagai kondisi cuaca rata-rata selama periode waktu
tertentu, dan merupakan cabang dari ilmu atmosfer . Pengetahuan dasar iklim
dapat digunakan dalam peramalan cuaca jangka pendek dengan menggunakan
teknik analog seperti El Nio - Southern Oscillation (ENSO), yang Madden-Julian
Oscillation (MJO), Osilasi Atlantik Utara (NAO), Annualar Utara Mode (NAM ),
osilasi Arktik (AO), Pasifik Utara (NP) Index, Decadal Pasifik Oscillation (PDO), dan
Pasifik Interdecadal Osilasi (IPO). Model iklim digunakan untuk berbagai tujuan
dari studi mengenai dinamika iklim cuaca dan sistem untuk proyeksi iklim pada
masa mendatang.
Kimia atmosfer adalah cabang ilmu atmosfer yang mempelajari kimia atmosfer
Bumi dan planet-planet lain. Bidang multidisiplin ini melibatkan kimia
lingkungan, fisika, meteorologi, pemodelan komputer, oseanografi, geologi,
vulkanologi, dan disiplin-disiplin lainnya. Riset-riset yang dilakukannya semakin
berhubungan dengan bidang ilmu lain seperti klimatologi.
Meteorologi yaitu ilmu yang mempelajari atmosfer Bumi khususnya untuk
keperluan prakiraan cuaca. Kata ini berasal dari bahasa Yunani meteoros atau
ruang atas (atmosfer), dan logos atau ilmu pengetahuan yang mempelajari dan
membahas gejala perubahan cuaca yang berlangsung di atmosfer.
Hidrometeorologi
Paleoklimatologi merupakan ilmu mengenai perubahan iklim yang terjadi dalam
seluruh rentang sejarah Bumi
Biosintesigeografi adalah cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka
ragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu. Cabang keilmuan ini bertujuan
untuk mengungkapkan mengenai kehidupan suatu organisme dan apa yang
mempengaruhinya.
Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah kehidupan di Bumi
termasuk hewan dan tumbuhan zaman lampau yang telah menjadi fosil.
Palinologi merupakan ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan
fosilnya, diantaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs,
chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan
kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen.
Glasiologi (dari bahasa Perancis glace yang berarti es dan bahasa Yunani o
(logos) yang berarti ilmu) adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat fisika
dan kimia dari es dan salju (gletser), pembentukan formasi, pergerakan dan juga
evolusinya
Limnologi (dari bahasa Inggris: limnology, dari bahasa Yunani: lymne, "danau",
dan logos, "pengetahuan") merupakan padanan bagi biologi perairan darat,
terutama perairan tawar. Lingkup kajiannya kadang-kadang mencakup juga
perairan payau (estuaria). Limnologi merupakan kajian menyeluruh mengenai
kehidupan di perairan darat, sehingga digolongkan sebagai bagian dari ekologi.
Hidrogeologi (hidro- berarti air, dan -geologi berarti ilmu mengenai batuan)
merupakan bagian dari hidrologi yang mempelajari penyebaran dan pergerakan
air tanah dalam tanah dan batuan di kerak Bumi (umumnya dalam akuifer).
Istilah geohidrologi sering digunakan secara bertukaran. Beberapa kalangan
membuat sedikit perbedaan antara seorang ahli hidrogeologi atau ahli rekayasa
yang mengabdikan dirinya dalam geologi (geohidrologi), dan ahli geologi yang
mengabdikan dirinya pada hidrologi (hidrogeologi)
10. Oseanografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan
atau graphos yang berarti gambaran atau deskripsi juga disebut
oseanologi atau ilmu kelautan) adalah cabang dari ilmu kebumian yang
mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan. Secara sederhana
oseanografi dapat diartikan sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut.
Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi
dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya.
Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Seperti diketahui bahwa Bumi terdiri
dari bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut hidrosfer dan
bagian gas yang disebut atmosfer.
Sementara itu bagian yang berkaitan dengan sistem ekologi seluruh makhluk
hidup penghuni planet Bumi dikelompokkan ke dalam biosfer. Ilmu oceanografi
dapat dibagi menjadi beberapa cabang :
Biologi laut atau oceanografi biologi, ilmu mengenai tumbuhan, binatang dan
mikrobe (biota) samudera dan interaksi ekologi mereka;
Oceanografi kimia atau kimia laut, ilmu mengenai kimia samudera dan interaksi
kimianya dengan atmosfer;
Geologi laut atau oceanografi geologi, ilmu mengenai geologi dasar laut
termasuk tektonik lempeng;
Oceanografi fisika ilmu mengenai ciri fisik samudera termasuk struktur suhusalinitas, pencampuran, ombak, pasang, dan arus;
Rekayasa laut mencakup disain dan membangun anjungan minyak, kapal,
pelabuhan, dan struktur lainnya sehingga memungkinkan kita untuk
menggunakan samudera dengan bijaksana.
11. Geologi ekonomi berhubungan dengan material Bumi yang dapat digunakan
untuk tujuan ekonomi dan/atau industri.
12. Geologi rekayasa adalah penerapan ilmu geologi dalam praktik rekayasa
untuk tujuan menjamin faktor-faktor geologi yang mempengaruhi lokasi, disain,
konstruksi, operasi dan perawatan pekerjaan rekayasa telah dikenali dan
diperhitungkan dengan matang.
17. Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta
distribusi perlapisan tanah dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk
menjelaskan sejarah Bumi. Dari hasil perbandingan atau korelasi antarlapisan
yang berbeda dapat dikembangkan lebih lanjut studi mengenai litologi
(litostratigrafi), kandungan fosil (biostratigrafi), dan umur relatif maupun
absolutnya (kronostratigrafi). stratigrafi kita pelajari untuk mengetahui luas
penyebaran lapisan batuan.
18. Geologi struktur adalah studi mengenai distribusi tiga dimensi tubuh batuan
dan permukaannya yang datar ataupun terlipat, beserta susunan internalnya.
20. Geomorfologi adalah sebuah studi ilmiah terhadap permukaan Bumi dan
poses yang terjadi terhadapnya. Secara luas, berhubungan dengan landform
(bentuk lahan) tererosi dari batuan yang keras, namun bentuk konstruksinya
dibentuk oleh runtuhan batuan, dan terkadang oleh perolaku organisme di
tempat mereka hidup. Surface (permukaan) jangan diartikan secara sempit;
harus termasuk juga bagian kulit Bumi yang paling jauh. Kenampakan subsurface
terutama di daerah batugamping sangat penting di mana sistem gua terbentuk
dan merupakan bagian yang integral dari geomorfologi.
21. Geofisika adalah bagian dari ilmu kebumian yang mempelajari Bumi
menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga
meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer. Penelitian geofisika untuk
mengetahui kondisi di bawah permukaan Bumi melibatkan pengukuran di atas
permukaan Bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di
dalam Bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan
kondisi di bawah permukaan Bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.
22. Geokronologi merupakan ilmu untuk menentukan umur absolut batuan, fosil,
dan sedimen, dalam suatu tingkat ketidakpastian tertentu yang melekat dalam
metode yang digunakan. Berbagai macam metode penentuan umur digunakan
oleh ahli geologi untuk mencapai hal tersebut.
23. Hidrogeologi (hidro- berarti air, dan -geologi berarti ilmu mengenai batuan)
merupakan bagian dari hidrologi yang mempelajari penyebaran dan pergerakan
air tanah dalam tanah dan batuan di kerak Bumi (umumnya dalam akuifer).
Istilah geohidrologi sering digunakan secara bertukaran. Beberapa kalangan
membuat sedikit perbedaan antara seorang ahli hidrogeologi atau ahli rekayasa
yang mengabdikan dirinya dalam geologi (geohidrologi), dan ahli geologi yang
mengabdikan dirinya pada hidrologi (hidrogeologi).
24. Mineralogi merupakan ilmu kebumian yang berfokus pada sifat kimia,
struktur kristal, dan fisika (termasuk optik) dari mineral. Studi ini juga mencakup
proses pembentukan dan perubahan mineral.
26. Gemologi
27. Petrologi adalah bidang geologi yang berfokus pada studi mengenai batuan
dan kondisi pembentukannya. Ada tiga cabang petrologi, berkaitan dengan tiga
tipe batuan: beku, metamorf, dan sedimen. Kata petrologi itu sendiri berasal dari
kata Bahasa Yunani petra, yang berarti "batu".
28. Vulkanologi merupakan studi tentang gunung berapi, lava, magma, dan
fenomena geologi yang berhubungan. Seorang ahli vulkanologi adalah orang
yang melakukan studi pada bidang ini. Istilah vulkanologi berasal dari Bahasa
Latin Vulcan, dewa api Romawi.
29. Ilmu tanah adalah pengkajian terhadap tanah sebagai sumber daya alam.
Dalam ilmu ini dipelajari berbagai aspek tentang tanah, seperti pembentukan,
klasifikasi, pemetaan, berbagai karakteristik fisik, kimiawi, biologis,
31. Pedologi
32. Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan
perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas
permukaan Bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu go ("Bumi")
dan graphein ("menulis", atau "menjelaskan").
Pengertian 'tanpa kontak langsung' di sini dapat diartikan secara sempit dan
luas. Secara sempit berarti bahwa memang tidak ada kontak antara objek
dengan analis, misalnya ketika data citra satelit diproses dan ditransformasi
menjadi peta distribusi temperatur permukaan pada saat perekaman. Secara
luas berarti bahwa kontak dimungkinkan dalam bentuk aktivitas 'ground truth',
yaitu pengumpulan sampel lapangan untuk dijadikan dasar pemodelan melalui
interpolasi dan ekstrapolasi pada wilayah yang jauh lebih luas dan pada
kerincian yang lebih tinggi.
pada masa kecil mereka. walaupun subdisiplin ilmu geografi lainnya masih
bergantung pada peta untuk menampilkan hasil analisisnya, pembuatan peta itu
sendiri masih terlalu abstrak untuk dianggap sebagai ilmu terpisah.