Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KIMIA ANALITIK

OKSIDIMETRI

Oleh:

ABDULLAH AGUNG HAYYUKA (1507114795)


NADHIA GASANI PUTRI

(1507117817)

TEKNIK KIMIA S1-C


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016

A. Soal Pilihan Berganda


1. Auto indikator adalah...
a. Suatu larutan standar yang dapat digunakan juga sebagai indikator
b. Suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi bahan
c. Suatu larutan yang digunakan sebagai penterjemah hasil
d. Suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi absorban
e. Semua salah
2. Sebagai oksidator, maka unsur Mangan (bila suasana basa/netral) maka berbentuk
a. MnO2
b. MnO3
c. MnO4
d. MnO7
e. MnO12
3. Titrasi oksidimetri adalah...
a. Titrasi yang didasarkan pada reaksi asam-basa
b. Titrasi yang didasarkan pada reaksi redoks
c. Titrasi yang didasarkan pada reaksi logam-logam
d. Titrasi yang didasarkan pada reaksi non logam-non logam
e. Titrasi yang didasarkan pada reaksi senyawa polar-polar
4. Larutan apa yang digunakan sebagai titran dalam analisa oksidimetri?
a. KI
b. K2Cr2O7
c. H2SO4
d. KMnO4
e. Amilum 1%
5. Yang memiliki ion permanganat pada senyawa dibawah ini adalah
a. K2MnO
b. KMnO4
c. Na2MnO3
d. Na2MnO7
e. KMnO
6. Senyawa pereduksi adalah...
a. Zat yang memberi elektron kepada suatu zat lainnya yang direduksi
b. Zat yang memberi elektron kepada suatu zat lainnya yang dioksidasi
c. Zat yang menerima elektron dari suatu zat lainnya yang direduksi
d. Zat yang menerima ion dari suatu zat lainnya yang direduksi
e. Zat yang menerima ion kepada suatu zat lainnya yang dioksidasi
7. Apakah warna akhir titrasi analisa oksidimetri yang terbentuk setelah dititrasi dengan
KMnO4?
a. Biru gelap
b. Merah muda
c. Hijau
d. Kuning
e. Oranye

8. Zat yang mengambil elektron dari zat yang dioksidasi disebut sebagai...
a. Senyawa pereduksi
b. Senyawa inert
c. Senyawa kationik
d. Senyawa amfoterik
e. Senyawa pengoksid
9. Zat yang mengoksidasi zat lain disebut...
a. Oksidator
b. Reduktor
c. Provakator
d. Terminator
e. Evaporator
10. Jika larutan terlalu basa, maka akan terjadi...
a. Penambahan larutan inert
b. Disproporsionasi I2 berlebihan
c. Reaksi penetralan
d. Penambahan katalis
e. Semua salah
11. CaC2O4 + 2 H+ Ca2+ + H2C2O4
5 H2C2O4 + 2 MnO4- + 6 H+ 10 CO2 + 8 H2O+ 2 Mn2+
Reaksi diatas merupakan reaksi...
a. Titrasi langsung
b. Titrasi redoks
c. Titrasi tidak langsung
d. Titrasi kompleks
e. Titrasi asam basa
12. Ion kromat memiliki bentuk
a. CrO42b. Cr2O4c. Cr3O4d. CrO7e. CrO813. Mengapa pada analisa oksidimetri tidak ditambahkan indikator?
a. Karena oksidimetri merupakan reaksi redoks
b. Karena sudah netral
c. Karena KMnO4 yang digunakan sudah memiliki warna dan berfungsi
sebagai auto indikator
d. Karena merupakan reaksi asam basa
e. Karena terjadinya perubahan biloks
14. Ion tiosulfat apabila direaksikan dengan suatu oksidator kuat maka akan teroksidasi
menjadi...
a. Ion sulfat
b. Ion karbonat
c. Ion posfat
d. Ion permanganat
e. Semua salah

15. Suatu zat yang dapat mereduksi zat lain disebut...


a. Oksidator
b. Reduktor
c. Provakator
d. Terminator
e. Evaporator
16. Pada saat melakukan analisa oksidimetri, dilakukan pemanasan larutan pada
waterbatch. Apa tujuan dari pemanasan tersebut?
a. Untuk memperoleh suhu yang tinggi
b. Untuk menghindari kesalahan
c. Agar mencapai titik akhir
d. Untuk menghomogenkan larutan
e. Untuk menghilangkan zat pengotor
17. Sebagai oksidator, maka unsur Mangan (biloks = 7) akan direduksi menjadi Mn2+ (bila
suasana asam) memiliki warna
a. Merah
b. Kuning
c. Hijau
d. Biru
e. Tidak berwarna
18. Pada percobaan titrasi analisa oksidimetri, larutan KMnO4 yang digunakan sebanyak
9,5 ml sedangkan H2C2O4 yang digunakan yaitu 10 ml 0,1 N, berapakah normalitas
KMnO4 yang digunakan?
a. 0,01 N
b. 0.8 N
c. 0,1 N
d. 1 N
e. 0,09 N
19. Dalam suasana asam maka ion kromat akan direduksi sehingga biloksnya menjadi
a. +1
b. +2
c. +3
d. +4
e. +5
20. Apa saja yang mempengaruhi hasil akhir atau titik akhir analisa oksidimetri?
a. Jenis larutan
b. Suhu
c. Konsentrasi larutan
d. Penambahan indikator
e. Semua benar
21. Apa yang menyebabkan larutan berubah menjadi warna coklat ketika dititrasi?
a. Larutan tidak bereaksi
b. Titrasi menjadi terlalu cepat
c. Tidak ada indikator yang dimasukan pada larutan
d. Keadaan alat tidak steril
e. Larutan tidak teroksidasi

22. Ion tiosulfat jika direaksikan dengan oksidator yang lebih lemah (misalnya I2) akan
menghasilkan
a. Ion tetrasulfonat
b. Ion tetranonanat
c. Ion tetrakarbonat
d. Ion tetrationat
e. Ion tetradionat
23. Reaksi redoks merupakan prinsip dasar dari analisa...
a. Gravimetri
b. Oksidimetri
c. Permanganometri
d. Argentometri
e. UV
24. Jika dalam suasana basa kuat maka ion kromat akan direduksi menjadi
a. Ion kromit
b. Ion kromat
c. Ion kromitat
d. Ion krom
e. Ion kromodit
25. Suatu reaksi dikatakan reaksi reduksi pada saat terjadi...
a. Penurunan bilangan oksidasi
b. Penurunan bilangan reduksi
c. Adanya pelepasan elektron
d. Kenaikan bilangan oksidasi
e. Kenaikan bilangan massa
26. Ketika memasukkan larutan kedalam waterbatch, berapakah suhu akhir yang harus
dicapai sebelum dilakukan titrasi?
a. 120
b. 60
c. 50
d. 80
e. 70
27. Yang tidak termasuk zat oksidator dan reduktor adalah...
a. Ion permanganat
b. Ion kromat
c. Ion sulfit
d. Ion tiosulfat
e. Ion karbonat
28. O2 + 4e- 2O2Reaksi diatas merupakan reaksi...
a. Reaksi reduksi
b. Reaksi pembentukan
c. Reaksi oksidasi
d. Reaksi inert
e. Semua salah

29. Etanal juga dapat direduksi menjadi etanol kembali dengan menambahkan hidrogen.
Reduktor yang bisa digunakan untuk reaksi reduksi ini adalah...
a. Natrium sulfat
b. Natrium karbonat
c. Natrium tetrahidroborat
d. Natrium hidroksida
e. Natrium posfat
30. Pada analisa oksidimetri, larutan yang berada pada erlenmeyer adalah...
a. Asam oksalat dan KMnO4
b. HCl dan asam sulfat
c. KMnO4 dan HCl
d. MR dan PP
e. Asam sulfat dan asam oksalat
31. Ion permanganat memiliki bentuk
a. MnO4b. MnO3c. MnO2d. MnOe. MnO
32. Cara mengatasi reaksi lambat pada kesalahan titrasi adalah dengan...
a. Penambahan amilum dekat titik akhir, ditandai dengan larutan berwarna
kuning, karena I2 makin sedikit
b. Menambahkan NaHCO3 yang dapat menurunkan pH
c. Ditambah KI dan melakukan titrasi dengan cepat
d. Menambahkan KI berlebih, I2 larut dalam KI
e. Semua salah
33. Apakah prinsip dari analisa oksidimetri?
a. Penetralan asam dan basa
b. Reaksi redoks
c. Penguraian
d. Pengendapan
e. Semua benar
34. O2 di udara mengoksidasi I- sehingga hasil yang didapat lebih besar dari nilai
sebenarnya dan dikatalisa oleh cahaya dan panas. Hal ini merupakan kesalahan titrasi
berupa...
a. Kesalahan amilum
b. Hidrolisa
c. Kesalahan oksigen
d. Reaksi lambat
e. Semua salah
35. Dalam reaksi oksidimetri yang bertindak sebagai reduktor adalah...
a. C2O4 2b. K2SO4
c. Mn2+
d. MnO42e. H2O

36. Alasan pada reaksi oksidimetri di tambahkan H2SO4 adalah...


a. K2SO4 adalah reduktor kuat, maka harus berada pada suasana asam
b. Mn2+ adalah reduktor kuat, maka harus berada pada suasana asam
c. MnO4 adalah oksidator kuat maka harus berada pada suasana asam
d. H2O adalah oksidator kuat maka harus berada pada suasana asam
e. Mn adalah reduktor kuat maka harus berada pada suasana asam
37. Untuk memindahkan atau mengeluarkan hidrogen dari etanol diperlukan zat
pengoksidasi (oksidator). Oksidator yang umum digunakan adalah...
a. Larutan kalium dikromat (IV) yang diasamkan dengan asam sulfat encer
b. Larutan feri klorida
c. Larutan natrium hidroksida pekat
d. Larutan HCl 2 N
e. Larutan natrium bikarbonat
38. Yang termasuk macam indikator titrasi adalah
a. Auto indikator
b. Indikator redoks
c. Indikator spesifik
d. Semua benar
e. Semua salah
39. Reaksi antara senyawa atau ion yang bersifat oksidator sebagai analit dengan senyawa
atau ion yang bersifat reduktor sebagai titran merupakan...
a. Oksidimetri
b. Kompleksometri
c. Volumetrik
d. Gravimetrik
e. Matriks
40. Contoh dari auto indikator adalah
a. KMnO4
b. KBr
c. KOH
d. I4
e. CaCl4
41. Apakah yang menyebabkan titik akhir titrasi pada analisa oksidimetri?
a. Kelebihan C2O4 2b. Kelebihan K2SO4
c. Kekurangan MN2+
d. Kelebihan MnO4
e. Kekurangan H2O
42. Penggunaan Na2SO3 berkurang merupakan salah satu dari akibat kesalahan titrasi
berupa...
a. Hidrolisa
b. Kesalahan amilum
c. Kesalahan oksigen
d. Reaksi lambat
e. Semua salah

43. Reaksi oksidasi terjadi pada saat...


a. Kenaikan bilangan massa
b. Adanya pengikatan electron
c. Kenaikan bilangan reduksi
d. Kenaikan bilangan oksidasi
e. Penurunan bilangan oksidasi
44. C2O42a.
b.
c.
d.
e.

dalam reaksi oksidimetri berperan sebagai...


Reduktor
Auto indikator
Oksidator
Katalis
Larutan baku sekunder

45. Contoh dari indikator redoks adalah...


a. Larutan difenilamin
b. Amilum
c. Tiosianat
d. Ion ferri
e. Iodium
46. Oksidimetri adalah metode titrasi redoks dimana larutan baku yang digunakan bersifat
sebagai...
a. Reduktor
b. Pelarut
c. Oksidator
d. Zat terlarut
e. Semua salah
47. Cara mengatasi kesalahan amilum pada kesalahan titrasi adalah dengan...
a. Penambahan amilum dekat titik akhir, ditandai dengan larutan berwarna
kuning, karena I2 makin sedikit
b. Menambahkan NaHCO3 yang dapat menurunkan pH
c. Ditambah KI dan melakukan titrasi dengan cepat
d. Menambahkan KI berlebih, I2 larut dalam KI
e. Semua salah
48. Terjadinya pengikatan elektron pada reaksi disebut dengan...
a. Reaksi oksidasi
b. Reaksi reduksi
c. Reaksi logam-logam
d. Reaksi non logam- non logam
e. Reaksi polar dan polar
49. Zat yang bereaksi secara khas dengan salah satu pereaksi dalam titrasi menghasilkan
warna disebut dengan...
a. Indikator asam basa
b. Indikator universal
c. Indikator redoks
d. Indikator logam
e. Indikator spesifik
50. Ion bisulfit memiliki bentuk

a.
b.
c.
d.

HSO3HSO3-2
HSO3-3
H2SO3-

e. H3SO351. Asam sulfat encer dimasukkan ke dalam 25 ml larutan FeSO4. Larutan tersebut dapat
dititrasi dengan larutan KMnO4 0,04 M. Massa FeSO4 dalam 1 liter larutan FeSO4
tersebut adalah...
(Ar Fe=56; S=32; O=16; K=39 ; Mn=55)
a. 30,4 gram
b. 60,8 gram
c. 3,04 gram
d. 6,08 gram
e. 35 gram
52. Banyaknya ekuivalen per liter larutan disebut dengan...
a. Moralitas
b. Normalitas
c. Molalitas
d. Efektifitas
e. Efisiensi larutan
53. Cara mengatasi hidrolisa pada kesalahan titrasi adalah dengan...
a. Penambahan amilum dekat titik akhir, ditandai dengan larutan berwarna
kuning, karena I2 makin sedikit
b. Menambahkan NaHCO3 yang dapat menurunkan pH
c. Ditambah KI dan melakukan titrasi dengan cepat
d. Menambahkan KI berlebih, I2 larut dalam KI
e. Semua salah
54. Akhir dari titrasi digambarkan dengan
a. Larutan telah habis
b. Adanya perubahan warna
c. Ada endapan
d. Ada gelembung gas
e. Berbau
55. Mg Mg2+ + 2eReaksi diatas merupakan contoh reaksi...
a. Reaksi Reduksi
b. Reaksi Pembentukan
c. Reaksi Oksidasi
d. Reaksi Inert
e. Semua salah
56. Ion-ion ini jika dioksidasi maka akan menghasilkan ion sulfat. Bila dalam suasana
basa maka pereaksinya adalah SO32-. Ion ini adalah...
a. Ion sulfit dan bisulfit
b. Ion tiosulfat
c. Ion permanganat
d. Ion kromat

e. Ion dikromat
57. Penggolongan oksidimetri terbagi menjadi...
a. Na2SO3 sebagai titran
b. I2 sebagai titran
c. Oksidator kuat sebagai titran
d. Reduktor kuat sebagai titran
e. Semua benar
58. Cara mengatasi kesalahan oksigen pada kesalahan titrasi adalah dengan...
a. Penambahan amilum dekat titik akhir, ditandai dengan larutan berwarna
kuning, karena I2 makin sedikit
b. Menambahkan NaHCO3 yang dapat menurunkan pH
c. Ditambah KI dan melakukan titrasi dengan cepat
d. Menambahkan KI berlebih, I2 larut dalam KI
e. Semua salah
59. Reaksi redoks adalah...
a. Reaksi yang terjadi karena adanya unsur logam dan logam
b. Reaksi yang terjadi karena adanya unsur polar dan polar
c. Reaksi yang terjadi karena adanya unsur yang teroksidasi ataupun
tereduksi
d. Reaksi yang terjadi karena adanya unsur non polar dan non polar
e. Reaksi yang terjadi karena adanya unsur tertentu
60. Contoh indikator redoks adalah
a. Difenilbenisidin
b. Dietilen
c. Dinitrotoluena
d. Dibenzensulfnat
e. Dietanolamida
61. MnO2 sebanyak 50 gram dilarutkan ke dalam 300 ml larutan asam oksalat 0,2 N dan
sedikit asam sulfat encer. Kelebihan larutan asam oksalat dapat dititrasi oleh 50 ml
larutan KMnO4 0,4 N. Kadar MnO2 dalam batuan tersebut adalah...
(Ar Mn=55; O=16; Na=23; K=39; H=1)
a. 1,7%
b. 79,6%
c. 40%
d. 21,4%
e. 98,3%
62. Pada suasana asam, oksidator yang aktif adalah...
a. Ion permanganat
b. Ion dikromat
c. Ion kromat
d. Ion posfat
e. Ion sulfit
63. Ion tiosulfat memiliki bentuk
a. S2O32b. S2O33-

c. S2O34d. S2O35e. S2O3764. Indikator yang harus menghasilkan perubahan potensial oksidasi di sekitar titik
ekuivalen reaksi redoks disebut dengan...
a. Indikator asam basa
b. Indikator universal
c. Indikator redoks
d. Indikator eksternal
e. Indikator internal
65. Contoh dari indikator eksternal adalah...
a. S2O32b. K3Fe(CN)6
c. KMnO4
d. CaCl2
e. H3PO4
66. Reaksi yang terjadi apabila terdapat pelepasan elektron adalah...
a. Reaksi reduksi
b. Reaksi logam-logam
c. Reaksi non logam- non logam
d. Reaksi oksidasi
e. Reaksi polar dan polar
67. Penetapan kadar reduktor dan oksidator berdasarkan reaksi reduksi dan oksidasi,
dimana reduktor akan teroksidasi dan oksidator akan tereduksi disebut...
a. Titrasi redoks
b. Titrasi polar-polar
c. Titrasi non logam-non logam
d. Titrasi asambasa
e. Titrasi logam dan logam
68. Berikut yang merupakan kesalahan titrasi adalah...
a. Kesalahan oksigen
b. Hidrolisa
c. Kesalahan amilum
d. Reaksi lambat
e. Semua benar
69. Ion tiosulfat direaksikan dengan suatu oksidator kuat maka akan teroksidasi
menjadi
a. Ion sulfat
b. Ion sulfit
c. Ion sulfide
d. Ion karboksil
e. Ion karbit
70. Untuk mengetahui kadar MnO2 dalam batuan Pirolusit, sebanyak 2 gram batuan
tersebut dilarutkan dalam asam klorida. Semua gas klor yang terbentuk dialirkan pada
KI berlebih dan Iodium yang terbentuk di titrasi lagi dengan Natrium TioSulfat (Ar

Mn=55; O=16; Na=23; Cl=35,5). Berapakah persentase kadar MnO2 dalam batu
tersebut?
a. 87%
b. 13%
c. 73%
d. 80%
e. 27%

B. Soal Esai
1. Pada indikator oksidasi reduksi terdapat 2 jenis indikator , jelaskan!
Indikator spesifik, yaitu: indikator yang bereaksi hanya dengan salah satu
komponen yang berhubungan dalam titrasi .
Contoh: Amilum , KSCN
Indikator redoks asli, yaitu: indikator yang peka terhadap potensial sistem.
Reaksi separuh sel yang menyebabkan perubahan warna dapat dijelaskan
dengan persamaan berikut:

0,0591

ln ox + ne = Inred jika E = E log


n
[ ln ox ]
2. Hitunglah berat ekuivalen reduktor berikut:
a. I2
I2 bereduksi menjadi iodida I2 + 2 2IBerat ekuivalen =

berat molekul
2

= 12,9

b. KMnO4
MnO4- + 8H+ + 5 Mn2+ + 4H2O.
Perubahan oksidasinya untuk Mn adalah 5 satuan .
Berat ekuivalen =

berat molekul
5

= 31,6

3. Suatu gelas piala berisi 30 ml larutan yang mengandung Fe2+ 0,1 M dan Fe3+ 0,1 M.
Bila ditambahkan 10 ml zat pengoksid, potensial larutan berubah sebanyak 0,059 V.
Hitunglah normalitas zat pengoksid.
Diketahui : Volume larutan : 30 ml
( di misalkan pengoksid adalah x), sehingga volume adalah 10 ml
Fe2+ + x+4 Fe3+ + x3+
E2o = E1o + 0,059 V
E1 = 0,68 0,059 log [ Fe 2+]
[ Fe 3+]
= 0,68 0,059 log [ 3/40]
[1/40]
= 0,68 0,059 log 3
= 0,68 0,059 x 0,477
= 0,68 0,028
= 0,652
E2o = 0,652 + 0,059
= 0,711 V

4. Berapakah berat ekuivalen oksidator dari FeSO4.7H2O!


FeSO 4 7H2O menunjukkan reaksi redoks berikut:
Fe2+ Fe3+ + e_
Karena bilangan oksidasinya hanya berubah satu satuan,maka berat ekuivalennya
sama dengan berat molekul yaitu 278.
5. Hitunglah berat ekuivalen reduktor dari KMnO4!
KMnO4 menunjukkan reaksi redoks berikut:
KMnO4 + 8H + 5e- Mn2+ + 4H2O
Perubahan bilangan oksidasi untuk Mn adalah 5 satuan.
Maka berat ekuivalennya = 1/5 berat molekul = 31,6
6. Sebutkan macam-macam titrasi oksidimetri!
Permanganometri, larutan bakunya : KMnO4
Dikromatometri, larutan bakunya : K2Cr2O7
Serimetri, larutan bakunya : Ce(SO4)2, Ce(NH4)2SO4
Iodimetri, larutan bakunya : I2
7. Jelaskan cara untuk membuat suatu reaksi redoks dengan cara setengah reaksi!
a. Bagi persamaan reaksi dalam dua reaksi setengah
b. Setimbangkan atom-atom yang ada selain oksigen dan hidrogen.
c. Setimbangkan oksigen dalam rx setengah dengan menambahkan molekul air
pada sisi yang memerlukan oksigen. Tambahkan satu molekul air untuk tiap
satu oksigen yang dibutuhkan.
d. Setimbangkan atom hidrogen pada tiap rx setengah dengan menambahkan ion
H+ pada tiap sisi yang memerlukan hidrogen. Tambahkan satu atom H+ tiap
hidrogen yang dibutuhkan.
e. Setimbangkan muatan pada tiap rx setengah dengan menambahkan elektron
pada sisi yang sesuai.
f. Kalikan tiap rx setengah dengan faktor yang sesuai agar jumlah elektron yang
diterima sama dengan yang diberikan.
g. Jumlahkan kedua rx setengah
h. Hilangkan semua yang sama pada kedua persamaan rx.
8. Jelaskan 2 zat oksidator dan reduktor yang biasa dipakai!
Ion permanganat (MnO4-).
Umumnya ion (MnO4-) berada dalam bentuk garamnya yaitu KMnO4.
berwarna hitam-ungu. Sebagai oksidator, maka unsur mangan (biloks = 7)
akan direduksi menjadi Mn2+ (bila suasana asam) tidak berwarna dan akan
menjadi MnO2 (bila suasana basa/ netral) yang tidak larut.
Ion kromat dan ion dikromat (CrO42- dan Cr2O72-)
Jika suasananya asam oksidator yang aktif adalah ion dikromat, sedangkan
bila suasananya basa maka oksidatornya adalah ion kromat.
dalam suasana asam maka ion krom akan direduksi sehingga biloksnya
menjadi +3. dan kalau dalam suasana sedikit basa produk reduksinya adalah

Cr(OH)3 yang tak larut. Sedangkan jika dalam suasana basa kuat maka ion
krom akan direduksi menjadi CrO2- (ion kromit)
9. Apa yang dimaksud dengan reduktor dan oksidator?
Oksidator atau zat pengoksidasi adalah zat yang mengoksidasi zat lain. Pada contoh
reaksi diatas, besi(III)oksida merupakan oksidator.
Reduktor atau zat pereduksi adalah zat yang mereduksi zat lain. Dari reaksi di atas,
yang merupakan reduktor adalah karbon monoksida.
10. Jelaskan tentang ion sulfit dan bisulfit sebagai zat oksidator dan reduktor!
Ion sulfit dan ion bisulfit(SO32- dan HSO3-)
Ion-ion ini jika dioksidasi maka akan menghasilkan ion sulfat. Bila dalam
suasana basa maka pereaksinya adalah SO32- , baik zat asalnya ion suofit ataupun
bisulfit. Sebaliknya dalam suasana asam maka bentuk pereaksinya adalah HSO3- dan
H2SO3. Oksidasi ion sulfit dalam suasana basa lebih mudah dari pada oksidasi bisulfit
dalam suasana asam, sehingga dalam suasana basa merupakan reduktor yang baik.
11. Apa pengertian normalitas?
Normalitas (N) dinyatakan dengan banyaknya ekuivalen perliter larutan. Sedangkan
banyaknya ekuivalen adalah jumlah mol dikali dengan jumlah elektron yang diterima
atau dilepas (hilang) oleh rumus zat itu.
Jumlah ekuivalen (eq) = mol x jumlah elektron yang hilang atau diterima.
12. Jelaskan pengertian dari oksidator dan reduktor beserta contoh!
Mg Mg2+ + 2e(Oksidasi )
O2 + 4e- 2O2(Reduksi)
Oksidator atau zat pengoksidasi adalah zat yang mengoksidasi zat lain. Pada contoh
reaksi diatas, oksigen merupakan oksidator.
Reduktor atau zat pereduksi adalah zat yang mereduksi zat lain. Dari reaksi di atas,
yang merupakan reduktor adalah Magnesium.
13. Jelaskan tentang titrasi redoks!
Titrasi redoks merupakan penetapan kadar reduktor dan oksidator berdasarkan reaksi
reduksi dan oksidasi, dimana reduktor akan teroksidasi dan oksidator akan tereduksi.
Teknik titrasi ini melibatkan perpindahan elektron dengan pelibatan unsur
yang mengalami perubahan tingkat oksidasinya. Yang terjadi adalah reaksi antara
senyawa atau ion yang bersifat oksidator sebagai analit dengan senyawa atau ion
yang bersifat reduktor sebagai titran, begitu pula sebaliknya.
14. Jelaskan tentang ion tiosulfat sebagai zat oksidator dan reduktor!
Ion tiosulfat (S2O32-)
Ion ini direaksikan dengan suatu oksidator kuat maka akan teroksidasi menjadi
ion sulfat. Misalkan gas klor direaksikan dengan ion tiosulfat maka akan
menghasilkan ion sulfat. Tapi jika direaksikan dengan oksidator yang lebih lemah
(misalnya I2) akan menghasilkan ion tetrationat (S4O62-)
15. Apa yang dimaksud dengan auto indikator?

Auto indikator digunakan apabila pereaksinya sudah mempunyai warna yang kuat,
kemudian warna tersebut hilang atau berubah bila direaksikan dengan zat lain, maka
pereaksi tersebut dapat bertindak sebagai indikator. Contoh : KMnO4 dan I2
16. Apa yang dimaksud dengan indikator spesifik?
Indikator spesifik yaitu zat yang bereaksi secara khas dengan salah satu pereaksi
dalam titrasi menghasilkan warna. Contoh amilum membentuk warna biru dengan
iodium, atau tiosianat membentuk warna merah dengan ion ferri.
17. Apa yang dimaksud dengan indikator redoks?
Indikator redoks adalah indikator yang berwarna dalam bentuk oksidasinya berbeda
dengan warna dalam bentuk reduksinya. Contoh larutan difenilamin atau
difenilbenisidin dalam asam sulfat pekat. Ferro-fenantrolin disebut juga ferroin.
18. Apa saja yang menjadi syarat titrasi redoks?
Indikator harus bisa mengalami reaksi reduksi /oksidasi dengan cepat
Indikator harus bisa mengalami reaksi redoks reversibel dengan cepat sehingga bila
terjadi penumpukan masa titrant tidak akan mengalami reaksi oksidasi/reduksi
secara gradual.
19. Jelaskan tentang ion permanganat sebagai zat oksidator atau reduktor!
Umumnya ion (MnO4-) berada dalam bentuk garamnya yaitu KMnO4. Berwarna
hitam-ungu. Sebagai oksidator, maka unsur Mangan (biloks = 7) akan direduksi
menjadi Mn2+ (bila suasana asam) tidak berwarna dan akan menjadi MnO2 (bila
suasana basa/ netral) yang tidak larut.
20. Jelaskan 2 jenis indikator yang digunakan untuk penentuan titik akhir titrasi!
Indikator Eksternal
Indikator eksternal di gunakan dalam uji bercak. Contohnya:K3Fe(CN)6 untuk Fe dan
UO2(NO)3 untuk Zn.
Indikator Internal
Indikator internal harus menghasilkan perubahan potensial oksidasi di sekitar titik
ekivalen reaksi redoks.
21. Jelaskan tentang ion kromat dan dikromat sebagai zat oksidator dan reduktor!
Jika suasananya asam oksidator yang aktif adalah ion dikromat, sedangkan bila
suasananya basa maka oksidatornya adalah ion kromat.
Dalam suasana asam maka ion krom akan direduksi sehingga biloksnya menjadi +3.
Dan kalau dalam suasana sedikit basa produk reduksinya adalah Cr(OH)3 yang tak
larut. Sedangkan jika dalam suasana basa kuat maka ion krom akan direduksi
menjadi CrO2- (ion kromit).
22. Jelaskan tentang penentuan titik akhir titrasi!
Dalam penentuan titik akhir titrasi pada titrasi redoks di gunakan indikator,dimana
indikator ini memberikan perubahan warna yang berbeda pada saat terjadi oksidasi
dan reduksi. Titik akhir titrasi akan tergantung pada:
Eo (Energi Aktivasi) dan pH (Derajat Keasaman)
23. Tuliskan tabel indikator redoks!
No Indikator
Perubahan Warna
Transisi

1
2

5 Nitro 1,10-fenantrolin
Kompleks 1,10-

Biru menjadi merah ungu


Biru menjadi merah

+1.25
+1.11

3
4

fenentrolin Fe (II)
Difenil Amin
Asam definil

Ungu menjadi tidak berwarna


Merah menjadi ungu

+0.76
+0.85

5
6
7

amisulfatonat
P-Etoksi Krisodin
Methilen Biru
Indigo tetrasulfonat

Kuning menjadi merah


Biru menjadi tidak berwarna
Biru menjadi tidak berwarna

+0.76
+0.53
+0.36

24. Apa yang dimaksud dengan iodometri yang merupakan bagian dari oksidimetri?
Iodometri adalah titrasi redoks yang di gunakan dalam pembuatan iodin dengan
menggunakan Natrium tiosulfat Na2S2O3. Analat yang di gunakan harus oksidator
yang cukup kuat,karena dalam metoda titrasi ini, analat selalu direduksi dulu dengan
KI, sehingga terbentuk I2. kemudian I2 dititrasi dengan Na2S2O3
25. Apa yang dimaksud dengan permanganometri yang merupakan bagian dari
oksidimetri?
Titrasi oksidimetri dengan KMnO4 sebagai titran . Reaksi ini difokuskan pada reaksi
oksidasi dan reduksi yang terjadi antara KMnO4 dengan bahan baku tertentu.
26. Sebutkan perbedaan iodometri dan iodimetri pada oksidimetri!
No
Aspek beda
Iodometri
1
Sifat sampel
Oksidator
2
Larutan standar
Na2S2O3
3
Titrasi
Tidak langsung

Iodimetri
Reduktor
I2
Langsung

Sampel(oks) + 2KI -> 2NaI +

Sampel(red) + I2 ->
sampel (oks) + 2IPada awal titrasi
Muncul nya warna biru
Di buret

Penambahan 1

Na2S4O6
Hampir tercapai titik akhir titrasi

5
6

mol
Titik akhir titrasi
Letak I2

Tepat hilang (warna biru)


Di erlenmeyer

27. Jelaskan pengertian iodimetri yang merupakan bagian dari oksidimetri!


Iodimetri merupakan analisis titrimetri yang secara langsung digunakan untuk zat
reduktor atau natrium tiosulfat dengan menggunakan larutan iodin atau dengan
penambahan.
28. Jelaskan kesalahan oksigen pada kesalahan titrasi!
O2 di udara mengoksidasi IO2 + 4 I- + H+ 2 I2 + 2 H2O
Akibat:
Hasil yang didapat > dari nilai sebenarnya
Pada pH rendah, reaksi mengarah ke kanan
Dikatalisa oleh cahaya dan panas

Cara mengatasi:
Pada larutan dengan pH rendah tambahkan NaHCO3,
CO2 yang terjadi akan mengusir O2 dari wadah karena
CO2 lebih berat
Kondisi titrasi, pH antara 5 - 9
Setelah ditambah KI, lakukan titrasi dengan cepat
29. Jelaskan hidrolisa pada kesalahan titrasi!
Pada pH tinggi, I2 bereaksi dengan H2O
Reaksi :
I2 + H2O HOI + I- + H+
(a)
4 HOI + S2O3= + H2O 2 SO4= + 4 I- + 6 H+
(b)
Akibatnya:
Penggunaan Na2S3O3 berkurang. Konstanta kesetimbangan reaksi (a) kecil sekali
yaitu 10-13, namun pada pH tinggi, kesetimbangan bergeser ke kanan.
Hal ini dapat diatasi dengan menambahkan NaHCO3 dapat menurunkan pH
30. Jelaskan kesalahan amilum pada kesalahan titrasi!
Jika : penambahan amilum terlalu cepat, amilum akan membungkus iod
Akibat : Pengamatan titik akhir sulit karena I2 sulit dilepas warna biru sulit hilang
Cara mengatasi: Penambahan amilum dekat titik akhir, ditandai dengan larutan berwarna
kuning, karena I2 makin sedikit

Anda mungkin juga menyukai