Anda di halaman 1dari 9

PB 3 (XI)

IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH


I. Standar Kompetensi
Meningkatkan keimanan kepada Rasul-rasul Allah

II. Kompetensi Dasar


1. Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Rasul-rasul Allah
2. Menunjukkan contoh-contoh perilaku beriman kepada Rasul-rasul Allah
3. Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Rasul-rasul
Allah dalam kehidupan sehari-hari
A. SIKAP MENGIMANI RASUL ALLAH
Dalam ranngka memberikan petunjuk kepada segenap umat manusia, maka
Allah swt. mengutus beberapa Rasul/Nabi yang sesuai dengan kondisi masingmasing umat. Rasul adalah seorang Nabi yang mendapat wahyu dari Allah swt.
untuk disampaikan kepada umatnya, beriman kepada para Raul berarti
mempercayai dan meyakini bahwa Allah swt. telah mengutus beberapa Rasul
untuk menyampaikan petunjuk-petunjukNya kepada manusia. Jumlah Nabi
seluruhnya 124.000 orang, dan yang diangkat menjadi Rasul sebanyak 315
Nabi.
Adapun nama-nama Nabi dan Rasul sebagian diceritakan di dalam Al Quran
dan sebagian besar tidak.

Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rasul


sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan
kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami
ceritakan kepadamu. QS. Al Mumin : 78
Dari sekian banyak Nabi dan Rasul, di dalam Al Quran hanya disebutkan 25
nama, inilah yang wajib dipercaya
adanya
dan diyakini kebenaran
ajarannya. Oleh karena pada hakekatnya semua Nabi/Rasul mulai dari Nabi
Adam as. sampai kepada Nabi Muhammad saw. sebagai Nabi/Rasul penutup,
kesemuanya membawa ajaran/agama yang sama, yaitu Islam, yang
mengajarkan untuk hanya menyembah satu Tuhan yaitu Allah swt., sepertib
disebutkan di dalam Al Quran :


: .

Artinya : Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu


(Muhammad) melainkan Kami wahyukan kepadanya : Bahwa tidak
noer faqih arsyi ys SMAN 1 Jember
.

PAI Kelas X Bab Iman Kepada Rasul

hal - 1. -

ada Tuhan melainkan


Aku (Allah) maka sembahlah olehmu
sekalian akan Aku. QS. Al Anbiya : 25
Selanjutnya Allah swt. berfirman :

Artinya : Dan Kami tidak mengutus (Rasul) sebelum kamu kecuali orangorang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka. QS An Nahl
: 43
Berdasar ayat Al Quran di atas, dapat disimpulkan bahwa para Nabi/Rasul
terdahulu sebelum Nabi Muhammad saw. adalah Nabi/Rasul pembawa ajaranajaran Allah, yang kesemuanya itu kemudian disempurnakan menjadi suatu
ajaran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. sebagai Nabi terakhir,
yang ajarannya diperuntukkan bagi seluruh umat manusia di dunia ini, dan
berlaku sampai akhir zaman.
Dalam Islam semua Nabi dan Rasul pada dasarnya memiliki kedudukan yang
sama sebagai hamba dan sekaligus Utusan Allah swt. Hanya saja Allah swt.
memberikan tugas dan ciri khas tersendiri kepada masing-masing RasulNya.
Dalam masalah ini Allah swt. berfirman :

Artinya : Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian
yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkatakata (langsung
dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa
derajat. Dan Kami berikan kepada putera Maryam beberapa
mukjizat serta Kami perkuat dengan Ruhul Quds (malaikat Jibril).
QS. Al Baqarah : 253
Oleh sebab pemberian Allahlah maka ada beberapa Rasul yang tergolong
sangat teguh dan tahan di dalam menjalankan tugasnya, sehingga mendapat
gelar Ulul Azmi dari Allah swt., mereka itu adalah :
1. Nabi Ibrahim as
2. Nabi Muisa as
3. Nabi Nuh as
4. Nabi Isa as
5. Nabi Muhammad saw.
Perhatikan firman Allah swt. berikut :

noer faqih arsyi ys SMAN 1 Jember


.

PAI Kelas X Bab Iman Kepada Rasul

hal - 2. -

Artinya : Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai


keteguhan hati (Ulul Azmi) dari para Rasul. QS. Al Ahqaf : 35
Semua Nabi/Rasul merupakan hamba Allah swt. semata, manusia biasa yang
mendapat wahyu dan bekal-bekal kerasulan. Tidak terdapat padanya unsurunsur ketuhanan untuk dapat dianggap sebagai anak Tuhan apalagi
dituhankan, baik Nabi Adam as. yang dicipta tanpa ayah dan ibu, Nabi Isa as.
yang hanya memiliki ibu, begitu juga Nabi Muhammad saw. yang
mendapatkan kesempatan bertemu Allah swt. secara langsung di alam Izzah
(kisah Isra Miraj), perhatikan firman Allah swt. berikut :

: .

Artinya : Ia (Jibril) berkata : Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang
utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang
suci. QS. Maryam : 19
B. PARA RASUL SEBAGAI UTUSAN ALLAH SWT
Para Rasul membawa tuntunan yang mengajak manusia untuk meraih
kebahagiaan di dunia dan di akhirat, perdamain dan persaudaraan, seperti
telah difirmankan oleh Allah swt. sebagai berikut :



: .

Artinya : Manusia adalah umat yang satu, lalu diutus oleh Tuhan Nabi-Nabi
pembawa berita gembira dan menyampaikan peringatan, dan
diturunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi
keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. QS. Al Baqarah : 213


: .

Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianungerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bagianmu dari (kenikmatan) duniawi. QS. Al Qashas : 77
Hadits Nabi saw. sebagai berikut :

.
noer faqih arsyi ys SMAN 1 Jember
.

PAI Kelas X Bab Iman Kepada Rasul

hal - 3. -


Artinya : Para Nabi itu saudara seayah, ibu syariatnya berlainan, sedang
asal dan pokok agamanya satu. HR. Muttafaq Alaih.
C. FUNGSI IMAN KEPADA RASUL ALLAH SWT.
Percaya tentang keberadaan Rasul-rasul Allah swt. memberikan suatu
gambaran yang lengkap tentang agama-agama yang telah diwahyukan oleh
Allah swt. kepada para RasulNya. Bahwa agama yang telah diturunkan Allah
swt. sejak Nabi Adam as terus berkembang sesuai dengan perkembangan
peradaban manusia dan mencapai kesempurnaannya setelah diutusNya Nabi
Muhammad saw.
Sejarah perjuangan Rasul dan pengikutnya serta mereka yang menolak
seruannya dapat menjadi pelajaran dan suritauladan dalam menyikapi
kerasulan Nabi Muhammad saw., yang diutus oleh Allah swt. untuk seluruh
manusia di akhir zaman ini.
Semua Rasul sebelum Nabi Muhammad saw. hanya diutus oleh Allah swt.
untuk kaum dimana Rasul itu berada dan syariat yang dibawanya hanya
berlaku sampai diutusNya Rasul baru oleh Allah swt. Hal ini sesuai dengan
firman Allah swt. sebagai berikut :

Artinya : Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Ad saudara mereka


Hud. QS. Al Araf : 65

Artinya : Dan kepada kaum Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shalih.
QS. Hud : 61

Artinya : Dan kepada orang Madyan (diutus) saudara mereka Syuaib. QS.
Hud : 84
Tentang kerasulan Nabi Isa as. disebutkan juga dalam Injil Matius : 15 : 24 :
Tiadalah aku disuruhkan kepada yang lain, hanya kepada segala domba yang
sesat dari antara bani israil.
Sedangkan Nabi Muhammad saw. adalah Rasul penutup, memiliki ajaran
paripurna, merupakan rangkaian dan penyempurnaan dari ajaran-ajaran
Nabi/Rasul terdahulu, dan ajaran yang dibawanya diperuntukkan bagi
segenap manusia di seluruh dunia ini, seperti yang difirmankan oleh Allah
swt. di dalam Al Quran :

noer faqih arsyi ys SMAN 1 Jember


.

PAI Kelas X Bab Iman Kepada Rasul

hal - 4. -

Artinya : Dan tidak Kami utus engkau (ya Muhammad) melainkan untuk
menjadi rahmat bagi seluruh alam. QS. Al Anbiya : 108
Di samping itu Nabi saw. sendiri bersabda :


Artinya : Nabi (sebelumku) diutus khusus untuk kaumnya, tetapi aku diutus
untuk seluruh umat manusia.
Sekedar sebagai pelengkap tentang kerasulan Nabi Muhammad saw.,
perhatikanlah beberapa cuplikan dari Injil Perjanjian Baru, sebagai berikut :
Injil Yahya 14 : 16, menyebutkan :
Dan aku akan mintakan kepada Bapa, maka ia akan mengaruniakan kepada
kamu Penolong yang lain, supaya ia menyertai kamu selama-lamanya.
Kemudian disebutkan dalam Injil Barnabas, sebagai berikut :
Pasal 72 :
Adapun yang bersangkutan dengan diriku, maka sesungguhnya kedatanganku
ini hanya untuk mempersiapkan jalan bagi Rasul Allah yang akan membawa
keselamatan bagi seluruh dunia. (ayat 9)
Dan dia akan datang dengan kekuatan yang besar terhadap kaum durjana,
dan akan melenyapkan penyembah berhala dari bumi ini. (ayat 14)
Kemudian dalam Injil Barnabas pasal 97 ayat 18 disebutkan :
Bahwa namanya yang diberkahi itu adalah Muhammad.
D. NABI MUHAMMAD SAW. RASUL TERAKHIR
Siswa memahami, meyakini dan mengimani Nabi Muhammad saw. sebagai
Rasul Allah yang terakhir dan mempedomaninya dengan mengetahui dalil
naqli dan aqlinya
Tepat pada tanggal 17 Ramadhan, tanggal 6 Agustus tahun 610 M, ketika Nabi
Muhammad saw. berusia 40 tahun, pada saat Beliau sedang berkhalwat di gua
Chira, turunlah 5 ayat pertama dari surat Al Alaq sebagai pertanda
kerasulan dan dimulainya babak baru penyiaran Islam yang merupakan
agama penyempurna dan pengganti dari agama-agama sebelumnya yang
sudah habis masa berlakuknya dan telah banyak mengalami perubahan atau
telah diselewengkan oleh pemeluknya, sehingga melenceng dari kepercayaan
monotheisme (Tauhid), dimana Rasul sebagai pembawa agama dari Allah swt.
tidak lagi mereka anggap sebagai manusia biasa, akan tetapi justru diyakini
sebagai anak Tuhan.
Penegasan bahwa wahyu yang diterima Nabi Muhammad saw. itu untuk
disampaikan kepada umatnya, dapat dilihat dari wahyu yang datang
setelahnya, yaitu :

noer faqih arsyi ys SMAN 1 Jember


.

PAI Kelas X Bab Iman Kepada Rasul

hal - 5. -

- :

. . .

Artinya : Hai orang yang berselimut, bangunlah lalu berilah peringatan dan
Tuhanmu agungkanlah. QS. Al Mudassir : 1 - 3
Nabi Muhammad saw. diutus untuk menyampaikan syariat Islam bagi seluruh
umat manusia di seantero dunia ini, tidak terkecuali mereka yang telah
menganut suatu agama samawi, semuanya terkena seruan syariat Islam ini,
agar mereka mengakui serta tunduk akan kerasulan Nabi Muhammad saw.
seperti difirmankan oleh Allah swt. berikut :

Artinya : Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat


seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan
pemberi
peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. QS.
Saba : 28

Artinya : Katakanlah : Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah


kepadamu semua, yaitu Allah yang memiliki langit dan bumi, tidak
ada Tuhan selain Dia, yang menghidupkan dan yang mematikan,
maka berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya, Nabi yang
ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimatNya
(kitab-kitabNya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat
petunjuk. QS. Al Araf : 158
Nabi Muhammad saw. memulai seruannya dengan ajaran tauhid, yaitu tidak
ada Tuhan selain Allah swt., yang berhak disembah dan dimohon petunjuk
dan pertolonganNya, menyerukan pula agar memamfaatkan harta benda di
jalan yang baik sesuai dengan petunjuk agama, tolong menolong di dalam
kebaikan dan lain sebagainya sesuai dengan fitrah manusia, agar manusia
dapat meraih hidup bahagia di dunia dan di akhirat. Diserukan pula bahwa
dalam pandangan Allah swt. manusia memiliki kedudukan yang sama dan
hanya taqwalah yang dapat membedakan mereka di sisi Allah swt. Nabi
Muhammad saw. merupakan Rasul terakhir, tidak akan ada lagi Nabi/Rasul
noer faqih arsyi ys SMAN 1 Jember
.

PAI Kelas X Bab Iman Kepada Rasul

hal - 6. -

setelah beliau, perhatikan firman Allah swt. berikut :

Artinya : Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di


antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabinabi. QS. Al Ahzab : 40
E. NABI MUHAMMAD SAW. SEBAGAI USWATUN HASANAH
Setiap Rasul/Nabi terpelihara dari sifat-sifat tercela (mashum).
Nabi Muhammad saw. sebagai Rasul terakhir sejak di masa kanak-kanaknya
sudah memiliki sifat terpuji, walaupun beliau tidak sempurna dalam asuhan
ibunya dan tidak berkesempatan menuntut ilmu selayaknya anak-anak waktu
itu. Gelar Al Amin justru diperoleh beliau ketika belum diangkat menjadi
Rasul. Sebagai seorang Rasul, Beliau menjadi suritauladan dalam segala aspek
kehidupannya, sejak dari masa kanak-kanak sampai wafatnya. Allah swt.
menegaskan dalam firmanNya :

Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suritauladan


yang baik bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah
(dzikir). QS. Al Ahzab : 21
a. Nabi Muhammad saw. sebagai pemimpin keluarga
Di dalam kehidupan keluarganya, beliau merupakan suami dan bapak yang
penuh perhatian dan kasih sayang serta penuh tanggungjawab terhadap
istri dan putera-puterinya. Beliau juga berperan sebagai teman yang
mengasyikkan bila diajak bicara dan bercengkerama tanpa mengurangi
kehalusan budi dan tutur sapanya. Lebih dari itu beliau merupakan guru
yang sangat tepat untuk digugu dan ditiru.
Oleh karena itu ketika ibu Aisyah ditanya perihal kepribadian Nabi saw.,
beliau cuma menjawab dengan bahasa yang sangat singkat tapi padat :


Artinya : Kepribadian (Nabi saw.) merupakan kepribadian Al Quran
Jawaban yang sangat singkat tapi padat ini, sungguh mencerminkan
bahwa betapa sulit menggambarkan kepribadian Nabi saw., sulit
merangkai kata-kata yang betul-betul menggambarkan kepribadian Nabi
noer faqih arsyi ys SMAN 1 Jember
.

PAI Kelas X Bab Iman Kepada Rasul

hal - 7. -

saw. sebab kepribadian Nabi saw. merupakan proyeksi dari kandungan Al


Quran yang 30 juz, oleh karenanya bila ingin menteladani Nabi saw.,
jalan satu-satunya hanyalah mempedomani kandungan Al Quran dan
hadits secara utuh.
b. Nabi saw. sebagai pemimpin umat
Salah satu faktor utama penyebab pesatnya perkembangan dan dakwah
Islam serta keberhasilan beliau di dalam memimpin umatnya adalah
keluhuran budi pekerti/kepribadian beliau, seperti difirmankan oleh Allah
swt. :

Artinya : Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang


luhur.QS. Al Qalam : 4
Sebagai seorang pemimpin Nabi saw. sangat dihormati dan disegani oleh
kawan maupun musuhnya, beliau sangat berwibawa tapi sekaligus bisa
sangat akrab terhadap sahabatnya. Perhatikan ungkapan di bawah ini :


Artinya : Barangsiapa yang (pertama kali) memandangnya, beliau
nampak sangat agung dan hebat (menggetarkan), akan tetapi
bila telah bergaul akrab, ia kan sangat mencintainya (Nabi
saw.).

Artinya : Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari


kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat
menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas
kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu'min.
Dalam perannya sebagai pemimpin umat, pribadi Nabi saw. dapat
digambarkan sebagai berikut:
1. Memiliki kepekaan sosial yang sangat tinggi, dirasa berat penderitan
umatnya, amat kasih sayang dan selalu menginginkan kesejahteraan
umatnya. At Taubah : 128
2. Tidak pernah memaksakan kehendak pribadinya, ataupun hanya
mengekor pendapat pengikutnya, selalu mendahulukan musyawarah
di dalam menyelesaikan suatu permasalahan umat.
3. Tidak membeda-bedakan status sosial, suku, ras, dan golongan.
Memiliki toleransi yang tinggi terhadap pemeluk agama lain, ketika
Nabi saw. memerintah Madinah, pemeluk agama Yahudi dan Kristen
justru mendapat perlindungan dan kebebasan menjalankan
noer faqih arsyi ys SMAN 1 Jember
.

PAI Kelas X Bab Iman Kepada Rasul

hal - 8. -

agamanya.
4. Mengutamakan perdamaian dan sangat peduli terhadap kepentingan
rakyat kecil.
c. Nabi saw. sebagai pribadi muslim
Sebagai seorang muslim, anugerah kemashumannya tidak menghalangi
beliau untuk lebih tekun beribadah, selalu shalat malam sampai bengkak
kedua kakinya, beristighfar, dzikir dan membaca Al Quran. Yang prinsip
bahwa, beliau konsis dengan Al Quran dan Haditsnya.

noer faqih arsyi ys SMAN 1 Jember


.

PAI Kelas X Bab Iman Kepada Rasul

hal - 9. -

Anda mungkin juga menyukai