Anda di halaman 1dari 16

MENGEMBANGKAN BAHAN AJAR (CONTOH)

Dalam sebuah segitiga siku-siku diketahui ukuran sisi siku-siku dan satu sudut (pada sisi
yang diketahui ukurannya. Diminta ukuran sisi lainnya pada segitiga siku-siku tersebut.
Coba gambarkan!

Buat soal pengembangan dari contoh (soal) di atas, kemudian gambarkan atau buat
model/ilustrasi sehingga jelas yang harus dihitung pada soal tersebut.. (DALAM SKL
MATEMATISASI HORIZONTAL/VERTKAL)

Aplikasi
Di dalam belajar matematika kita tidak selalu harus belajar teori di kelas, terkadang
dituntut untuk terjun kelapangan langsung dalam mempraktekan perhitungan matematika
itu sendiri. Misalnya dalam menghitung benda-benda geometri yang ada di jalan-jalan,
atau menghitung luas sebuah kubah mesjid, atau menghitung jarak dari tempat A ke tempat
B, atau juga menghitung ketinggian sebuah benda.
Khusus untuk menghitung ketinggian sebuah benda, misalnya saja menghitung tinggi
pohon, tinggi tiang listrik, tinggi menara atau semacamnya, kita tidak mungkin begitu saja
mengukur benda-benda tersebut secara langsung menggunakan penggaris atau meteran.
Untuk itu diperlukan sebuah alat peraga yang bisa digunakan untuk mengukur tinggi
benda-benda yang menjulang tinggi ke atas.
Kini, telah ditemukan sebuah alat peraga yang bisa digunakan untuk mengukur tinggi.
Adapun pengertian dari klinometer tersebut adalah suatu alat pengukur sudut.
Dengan adanya alat tersebut, maka akan memberi kemudahan untuk mengukur tinggi
sebuah benda yang tinggi secara cepat, mudah dan praktis. Selain untuk mengukur tinggi

sebuah benda, klinometer juga bisa digunakan untuk mengukur jarak dua tempat yang
letaknya berjauhan dari tempat kita sebagai pengukur.
Soal
Seorang berdiri di dekat pohon tinggi yang berdiri tegak di halaman sekolah. Bagaimana
caranya agar orang tersebut dapat menentukan tinggi pohon tersebut? INI MEDIA
LINGKUNGAN YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBELAJARAN
Jawaban
Misalkan jawaban soal tersebut dihitung dengan menggunakan langkah sebagai berikut:
1. Buat ilustrasi yang menggambarkan posisi pohon dan seseorang yang berada
didekat

pohon

tersebut.

INILAH

MEDIA

(TIRUAN)

YANG

AKAN

DIGUNAKAN (ANTARA LAIN)


Pohon yang akan diukur tingginya misal pohon BD. Ukurlah jarak antara pohon
tersebut dengan kita sebagai pengukur dengan meteran gulung.
D

90

M
90

Ukuran tinggi mata kita (AM = BC). Ukuran sudut elevasi dengan klinometer,
dengan cara sebagai berikut :
a. Luruskan teropong klinometer ke puncak pohon (ke titik D).
b. Bacalah skala pada busur derajat klinometer tersebut misal 0 .

2. Tentukan unsur mana yang harus diketahui terlebih dahulu. Lakukan pengukuran!
Memakai alat ukur apa? INILAH MEDIA YANG DIERLUKAN SELAIN MEDIA
LINGKUNGAN
3. Buat model matematika yang terkait dengan yang diketahui dan yang
ditanyakan/dihitung
4. Lakukan DOING MATH
5. Jawaban atas pertanyaan soal (dalam hal ini menentukan tinggi pohon)

MENGEMBANGKAN MEDIA
A.

Wujud / Gambar
Klinometer merupakan alat pengukur sudut. Ada dua jenis klinometer yaitu

klinometer pengukur sudut tegak (sudut elevasi) dan klinometer pangukur sudut mendatar.
Klinometernya tampak seperti di bawah ini:
Klinometer pengukur sudut tegak (sudut elevasi)
T e ro p o n g

A
90

90

B u s u r d e r a ja t

Benang
bandul

B. Alat dan Bahan


1. Busur
2. Teropong/pipa

3. Bandul
4. Benang
C. Cara Membuat

1.

Untuk klinometer pengukur sudut tegak (sudut elevasi)


Sebuah teropong dipasang pada sebuah bandul
teropong
Benang

Bandul

2.

Kemudian bandul tersebut diikat dengan tali atau benang dan dipasang pada
sebuah busur derajat
T e ro p o n g

A
90

90

B u s u r d e r a ja t

Benang
bandul

CARA MENGGUNAKAN MEDIA

Untuk mengukur tinggi pohon


1.

Luruskan teropong klinometer kepuncak pohon (ke titik D)

2.

Bacalah skala pada busur derajat klinometer tersebut misal 0


D

90

M
90

Untuk mengukur jarak antara kita dengan suatu tempat


1. Luruskan teropong klinometer ke objek yang akan di amati
2. kemudian teropong tersebut di gerakan ke kiri dari skala nol sampai menara
kelihatan dari teropong tersebut
3. bacalah skala dari teropong tersebut

Untuk mengukur heling (kemiringan) lereng, langkah-langkahnya sebagai


berikut:

1.

Berdiri di belakang patok titik ukur.

2.

Memegang klinometer

Dengan bebas di atas punggung jari tangan; untuk membaca helling dapat pakai
mata kiri atau kanan; tangan tidak menutupi pandangan ke depan dan tidak
menghambat penerangan ke dalam klino; atau

Dengan tangan kanan antara jari jempol dan telunjuk; lihat dengan mata kanan
lewat jendela klino, dan mata kiri melihat ke target di luar alat

3.

Letakkan pertengahan klino (lensa klino) setinggi pinggir atas perlak yang
sudah dipasang pada patok titik ukur setinggi 1.4 meter dari tanah.

4.

Dengan dua mata terbuka; satu mata membidik lewat lensa klino dan mata
kedua melihat ke perlak di depan.

5.

Setelah garis dalam alat menyatu dengan pinggir atas perlak didepan;
pertahankan pada posisi ini dan baca angka persennya (di sebelah kanan pada roda
angka dalam alat).

6.

Perhatikan tanda plus atau minus dan arah angka membesar. Hati-hati
dengan angka yang dekat 0; minus atau plus.

7.

Tulislah angka persen segera di tally sheet pada kolom yang benar, kolom +
atau -

8.

Tidak ada salahnya kalau hasil pengukuran helling diumumkan kepada rekan
regu survei, kalau salah besar mungkin ada yang tidak setuju dan helling diukur
ulang.

P e r la k titik u k u r h a r u s s e la l u s a m a tin g g i
1 4 0 c m d a r i p e r m u k a a n ta n a h p a d a ti tik
t s b ( p a k a i to n g k a t u k u r ) U n tu k m e m b a c a
h e l in g d e n g a n t e p a t

T it i k u k u r

P e rla k

A l a t k li n o

Tongkat u kur
tin g g i p e r la k

P e r la k

P e rla k

Perhitungan
a). Mengukur Tinggi Pohon
Sebaiknya kegiatan ini di berikan kepada kelompok kecil dengan setiap kelompok
anggota maksimal 5 orang.
Alat yang diperlukan
No
1.

Nama alat
Klinometer pengukur sudut

banyaknya
1 buah

Keterangan

elevasi
2.

Meteran gulung

1 buah

3.

Busur derajat

1 buah

4.

Kertas grafik

1 lembar

5.

Alat-alat tulis

Disediakan siswa

Langkah kegiatan

Proses penghitungan tinggi pohon tersebut sebagai berikut : karena menggambar


segitiga MCD dengan ukuran yang sebenarnya pada kertas tidak mungkin dilakukan maka

kita perkecil. Misalkan pilih skala 1 : 100 artinya setiap 1 cm pada gambar mewakili 100
cm pada keadaan sebenarnya. Perhatikan sketsa berikut :

Segitiga MEF dilukis ( digambar pada kertas grafik ) dengan komponen sudut

sisi ME sudut MEF = 90 0 . Dari segitiga MEF dapat diketahui panjang ME dan panjang
EF.

MEF ~ MCD. Dalam kesebangunan tersebut berlaku perbandingan berikut :


CD
EF

CM
EM

CD

atau

EF
CM
EM

EF dan EM dapat dibaca pada skala, sedangkan CM jarak pohon dengan kita sebagai
pengukur.
Dengan demikian CD bisa dihitung. Karena BD = CD + BC, maka tinggi pohon
dapat dihitung .
Perhitungan dapat pula dilakukan sebagai berikut:
Dalam segitiga MCD ukuran DMC = 0 , ukuran MCD = 90 0 , maka ukuran sudut
CDM= ( 90 x ) 0 . Sedangkan panjang sisi MC diketahui dari hasil pengukuran misal x
meter. Untuk menghitung panjang CD kita pergunakan rumus sebagai berikut:
CD
MC

0
sin
sin 90 0

CD =

MC
sin 0
0
sin 90

Jadi tinggi pohon adalah BD = CD + BC

b). Mengukur jarak antara kita dengan suatu tempat.

Sebaiknya kegiatan ini di berikan kepada kelompok kecil dengan setiap kelompok
anggota maksimal 5 orang.
Alat yang diperlukan
No
1

Nama alat
Klinometer pengukur sudut datar

banyaknya
1 buah

Meteran gulung

1 buah

Busur derajat

1 buah

Kertas grafik

1 lembar

Alat-alat tulis

Keterangan

Disediakan siswa

Langkah kegiatan
Tentukan tempat yang akan diukur jaraknya dari kita sebagai pengukur. Misal jarak
sebuah menara dengan kita.

Andaikan kita berdiri di tempat A untuk memperkirakan panjang AC dapat


dilakukan sebgai berikut :
Dari tempaat A kita harus pindah ke tempat B. Menara tersebut harus terlihat pula
dari tempat B. Bila dalam segitiga ABM diketahui dua ukuran sudutnya dan salah satu
sisinya (sudut, sisi, sudut) maka segitiga tersebut dapat dilukis untuk hal itu pergunakanlah
klinometer untuk mengukur besarnya sudut MAB dengan cara meluruskan skala nol
derajat dengan sisi AB, kemudian teropong digerakkan ke kiri dari skala nol sampai
menara kelihatan melalui teropong tersebut. Demikian pula sudut ABM kita ukur dengan
klinpmeter dengan cara yang sama dengan cara di atas. Karena menggambar ABM dengan

ukurannya yang sebenarnya tidak mungkin dimuat pada kertas grafik, maka kita perlu
memperkecil gambar tersebut dengan perbandingan skala tertentu, lihat gambar 9f.
M

Segitiga ACD dapat dilukis pada kertas grafik sebagai garis wakil dari segitiga
ABM (sudut,sisi,sudut). ACD ~ ABM. Dalam kesebangunan tersebut berlaku
perbandingan :
AM
AD

AB
AC

atau AM

AD
xAB
AC

Karena AD dan AC diketahui dari skala pada gambar 9f dan AB diketahui dari
pengukuran, maka AM dapat dihitung.
c). Mengukur jarak dua tempat
Sebaiknya kegiatan ini diberikan kepada kelompok kecil, dengan setiap kelompok
anggota maksimal 5 orang.
No
1

Nama alat
Klinometer pengukur sudut datar

banyaknya
1 buah

Meteran gulung

1 buah

Busur derajat

1 buah

Kertas grafik

1 lembar

5
Alat-alat tulis
Langkah kegiatan

Keterangan

Disediakan siswa

Tentukan dua tempat yang akan diukur jaraknya. Misal jarak antara dua buah pohon
kelapa yang letaknya berjaauhan dari kita.

10

G
A

F
E
C
B

Kita berdiri dari tempat A, pohon kelapa C dan D harus kelihatan. Pergunakan
klinometer untuk mengukur besarnya sudut DAC dan besarnya sudut DAB. Dari tempat A
kita pindah ke tempat B. ukurlah jarak AB dengan menggunakan meteran gulung. Dari
tempet C pohon Kelapa B dan D harus terlihat pula. Pergunakanlah klinometer untuk
mengukur besarnya sudut ABD dan besar sudut CBA.
Karena menggambar segiempat ABCD dengan ukuran yang sebenarnya tidak
mungkin dilakukan pada kertas grafik, maka kita perlu perkecil sesuai dengan skala
perbandingan tertentu. Pada gambar 9g segiempat AEFG sebangun dengan segiempat
ABCD. Dalam kesebangunan tersebut berlaku perbandingan sebagai berikut:
CD FG

BA
EA

Atau

CD

FG
BA
EA

Karena FG dan EA diketahui dari gambar skala dan BA diketahui dari hasil
pengukuran, maka CD dapat dihitung.
d) Mengukur Kemiringan Suatu Lereng (Helling)
Pengukuran helling secara normal

11

Untuk mengukur helling secara normal, yaitu apabila tidak ada halangan dapat
dilakukan seperti di ilustrasikan pada Gambar 4 dan 5.
Gambar 4 : Pengukuran helling secara normal
P e r la k titik u k u r h a r u s s e la l u s a m a tin g g i
1 4 0 c m d a r i p e r m u k a a n ta n a h p a d a ti tik
t s b ( p a k a i to n g k a t u k u r ) U n tu k m e m b a c a
h e lin g d e n g a n t e p a t

T it i k u k u r

Gambar 5: permukaan heling dari perlak ke perlak

P e rla k

A l a t k li n o

Tongkat uku r
tin g g i p e r la k

P e r la k

P e rla k

Pengukuran helling kalau ada hambatan


Apabila ada hambatan dalam pengukuran helling, misalnya ada batang kayu
menggantung yang melintang pada arah pengambilan helling.
Pengukuran helling dapat dilakukan dengan cara menembak lewat bawah hambatan
ur
nguk
a m e sa
ju t n y
ia
S e la n a t in g g i b
pad

tersebut asalkan tinggi alat sama dengan tinggi sasaran yang dibidik (lihat Gambar6).
Gambar 6 : Pengukuran Helling bila ada hambatan
P e rla k
T id a k b is a
L ih a t p e r la k

A l a t K li n o

Tongkat U kur
T in g g i P e r la k

P a to k

P e rla k

ta n a h
kaan
e rm i
a ri p
d
i
g
a tin g
S am

12

Petunjuk lain dalam pengukuran helling:


1.

Perlak sasaran harus tampak dengan jelas. Kalau terhalang oleh ranting atau daun
maka sempurnakan rintisan. Kalau terhalang oleh bukit maka titik ukur harus di
pindahkan, biasanya lebih dekat. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 7.
JANGAN MENERKA-NERKA HELLING
Gambar 7 : Petunjuk lain untuk pengukuran helling
C a ra y a n g S a la h

OK

T id a k B o le h
Langsung

OK

T id a k B is a
M e lih a t p a t o k

C a ra y a n g B e n a r
OK

OK

OK

OK

OK

13

Dari segi ketepatan pengukuran helling, titik ukur harus berada pada:

2.

di mana terjadi perubahan kemiringan dengan jelas

lereng landai menjadi terjal

di atas bukit (lereng naik berubah menjadi lereng turun)

di bawah lembah (lereng turun berubah menjadi lereng naik)

di pinggir sungai, anak sungai, alur air yang lebih dalam dari 2 m

azimut jalur berubah

Latihlah diri sendiri mengecek hasil pengambilan helling dengan cara sebagai
berikut: Setelah mengukur helling depan, dari titik depan tersebut ukur balik helling
kearah titik belakang.

Pada umumnya angka helling minus cenderung dibaca lebih kecil daripada
angka helling plus pada lereng yang sama (pada lereng lebih dari 30 %, perbedaan bisa
menjadi 2-3 % antara pembidikan ke bawah dan pembidikan ke atas). Kesalahan
pembacaan helling ini mengakibatkan error vertikal yang cukup besar pada jalur yang
panjang (terutama pada baseline dengan panjang 3-5 km).
3.

Jangan membiarkan alat kompas dan klino bersentuhan pada waktu menggantung
di leher. Letakkan dan simpan salah satunya di saku dada dan biarkan yang lain
menggantung di leher; atau atur agar panjang talinya berbeda.

Penyimpangan kalau helling salah

14

Gambar 8 : Penyimpangan kalau helling salah


E r r o r v e r t ic a l 0 . 6 m

le
M e

se

tn

he
ya

l l in

%
g 2

L e re n g

J a ra k 3 0 m

M e
le

set

nya

hel

J a ra k 2 0 m

lin g

4%

E rro e
k o m u la tiv e 1 .2 m

E r r o r v e r t ic a l 0 . 8 m

Berdasarkan pada jarak datar.

P e n y im p a n g a n
H e lin g , %
1
2
3
4
5

V e r t ic a l e r r o r, m , p a d a ja r a k ( ja r a k d a t a r )
PU 20 m

J a la u r 1 0 0 0 m

0 .4
0 .6
0 .8
1 .0
4
8
12
16
20

10
20
30
40
50

J a l u r b e s e l in e
5000 m
50
100
150
200
250

Sistem pemetaan GIS mentolerir error yang kecil (1-2%) karena tidak
mengakibatkan error yang berarti di peta. Akan tetapi error yang besar akan tampak di peta
sehingga topografi di peta tidak sesuai dengan lapangan

Kesimpulan
Melihat wujud klinometer, maka kita dapat menyimpulkan bahwa klinometer itu
merupakan alat pengukur sudut. Ada beberapa jenis klinomer, tetapi yang ditampilkan

15

disini hanya klinometer sudut elovasi. Apa nama klinometer yang lain? Tahukah Anda?
Pengukur sudut elevasi terdiri dari beberapa bagian yaitu sebuah teropong yang dipasang
pada teropong sebuah bandul yang diikat dengan tali atau benang yang dipasang pada
busur derajat. Teropong klinometer bisa dibuat dari bambu atau selang plastik atau paralon
atau tabung alumunium dan semacamnya. Sedangkan busur derajat dapat dibuat dari
karton tebal atau teriplek bahkan dapat menggunakan busur derajar biasa. Klinometer juga
bisa digunakan untuk mengukur tinggi dan mengukur jarak dua tempat yang letaknya jauh
dari tempat kita sebagai pengukur.

DAFTAR PUSTAKA

16

Anda mungkin juga menyukai