Menurunnya keanekaragaman hayati menyebabkan semakin sedikit pula manfaat
yang dapat diperoleh manusia. Penurunan keanekaragaman hayati dapat dicegah
dengan cara melakukan pelestarian (konservasi) keanekaragaman hayati. Konservasi keanekaragaman hayati memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut.
Menjamin kelestarian fungsi ekosistem sebagai penyangga kehidupan.
Mencegah kepunahan spesies yang disebabkan oleh kerusakan habitat dan pemanfaatan yang tidak terkendali. Menyediakan sumber plasma nutfah untuk mendukung pengembangan dan budidaya kultivar-kultivar tanaman pangan, obat-obatan, maupun hewan ternak.
Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengkonservasi
biodiversitas 1. Pembiakkan Hewan atau tumbuhan langka dan rawan punah dapat dilestarikan dengan pembiakan secara in situ dan ex situ. a. Pembiakan secara in situ adalah pembiakan di dalam habitat aslinya. b. Pembiakan secara ex situ adalah pembiakan di luar habitat aslinya, namun suasana lingkungan dibuat mirip dengan aslinya. Dengan melakukan pembiakkan diharapkan terjaganya kelestarian berbagai biodiversitas yang ada di dunia sehingga keseimbangan ekosistem tetap terjaga dan tetap menjaga keberlanjutan dari semua aspek lingkungan. 2. Pemuliaan Pemuliaan adalah usaha membuat varietas unggul dengan cara melakukan perkawinan silang. Usaha pemuliaan akan menghasilkan varian baru. Oleh sebab itu pemuliaan hewan dan tumbuhan dapat berfungsi meningkatkan keanekaragaman gen. Dalam melakukan pemuliaan ini, kita juga perlu memerhatikan organisme yang unggul karena diharapkan mampu menghasilkan keturunan yang unggul dan meningkatkan keberagaman gen. Berikut ini adalah ciri-ciri organisme yang dikategorikan sebagai bibit unggul: a. Mempunyai masa pertumbuhan yang singkat b. Lebih cepat menghasilkan. c. Tahan terhadap hama dan penyakit. d. Mampu beradaptasi terhadap kondisi lingkungan. e. Mempunyai nialai Produksi tinggi dan rasanya lebih enak. f. Masa produksi yang panjang/ lama. 3. Pemberdayaan petani
Pendidikan lingkungan atau pendidikan konservasi untuk tingkat
anak-anak (sekolah dasar), generasi muda dan tingkat dewasa (masyarakat). Agar mereka mempunyai kesadaran yang lebih tinggi untuk keberagaman tanaman dan hewan untuk kehidupan yang lebih lanjut. Melakukan pemberdayaan dan sosialisasi mengenai keberagaman biodiversitas, menanamkan rasa kasih sayang kepada lingkungan tidak merusak dan tetap menjaganya agar keberagaman biodiversitas tetap terjaga. DAFTAR PUSTAKA Indrawan, M., Primack, R. B., & Supriatna, J. (2013). Biologi Konservasi: Biologi Konservasi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Sastrapradja, D. S., & Adisoemarto, S. (1989). Keanekaragaman hayati untuk kelangsungan hidup bangsa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi, LIPI.