Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas,
perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005,
hal : 30 ).
Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan.
Kebersihan dari alat dapat mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang digunakan
tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Contohnya jika
pada alat alat tersebut masih tersisa zat zat kimia, maka zat tersebut dapat saja
bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan
kegagalan dalam pratikum ( Anonim, 2012 )
Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang
didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam
galat pasti. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan
harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium
kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena
kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat alat dan bahan yang dilakukan
dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping
itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan
tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar. (Anonim, 2012).

BAB II
PEMBAHASAN
1

2.1 Jenis Jenis Peralatan Laboratorium


2.1.1 Labu Erlenmeyer
2.1.2 Labu Destilasi
2.1.3 Gelas Beaker
2.1.4 Corong gelas
2.1.5 Corong bucher
2.1.6 Buret
2.1.7 Corong pisah
2.1.8 Labu ukur leher panjang
2.1.9 Gelas ukur
2.1.10 Kondensor
2.1.11 Filler (karet pengisap)
2.1.12 Pipet ukur
2.1.13 Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik
2.1.14 Pipet tetes
2.1.15 Pengaduk
2.1.16 Tabung reaksi
2.1.17 Spatula plastik dan logam
2.1.18 Kawat nikrom
2.1.19 Pipa kapiler atau kaca kapiler
2.1.20 desikator
2.1.21 Indikator universal
2.1.22 Gelas arloji
2.1.22 Hot hands
2.1.23 Kertas Saring
2.1.24 Kaki tiga
2.1.25 Kawat kasa
2.1.26 Rak tabung reaksi
2

2.1.27 penjepit
2.1.28 Stirer dan batang stirer
2.1.29 mortal dan pastle
2.1.30 Krusibel
2.1.31 Evaporating dish
2.1.32 Klem dan statif
2.1.33 Ring
2.1.34 Clay triangle
2.1.35 Kacamata pengaman
2.1.36 Pemanas spiritus
2.1.37 Pemanas atau pembakar bunsen
2.1.38 Hot plate
2.1.39 Oven
2.1.40 Tanur
2.1.41 Inkubator
2.1.42 Granat

2.2 Pembahasan Bergambar dan Fungsi Peralatan

Alat

Fungsi

Tempat membuat larutan. Dalam membuat


larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.

Erlenmeyer

Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat


karet penutup dengan sebuah lubang sebagai
tempat termometer.

Labu destilasi

Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan.


Beaker glass memiliki takaran namun jarang
bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur
volume suatu zat ciar.

Gelas Beaker

Cprpng dibagi menjadi dua jenis yakni corong


yang menggunakan karet atau plastik dan corong
yang menggunakan gelas. Corong digunakan
untuk memasukan atau memindah larutan ai satu
tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk
proses penyaringan setelah diberi kertas saing
pada bagian atas.

Corong gelas

Menyaring larutan dengan dengan bantuan


pompa vakum.

Corong bucher

Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan


tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut
volume suatu larutan.

buret

Untuk memisahkan dua larutan yang tidak


bercampur karena adanya perbedaan massa
jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses
ekstraksi.

Corong pisah

Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan


dengan ketelitian yang tinggi.

Labu ukur leher panjang

Untuk mengukur volume larutan. Pada saat


praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak
diperbolehkan untuk mengukur volume larutan.
Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan
menggunakan pipet volume.

Gelas ukur

Untukl destilasi larutan. Lubang lubang bawah


tempat air masuk, lubang ata tempat air keluar.

kondensor

Untuk menghisap larutan yang akan dari botol


larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya
digunakan karet pengisat yang telah
disambungkan pada pipet ukur.

Filler (karet pengisap)

Untuk mengukur volume larutan

Pipet ukur

Digunakan untuk mengambil larutan dengan


volume tertentu sesuai dengan label yang tertera
pada bagian pada bagian yang menggembung.

Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik

Untuk meneteskan atau mengambil larutan


dengan jumlah kecil.

Pipet tetes

Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan


direaksikan mapun ketika reaksi sementara
berlangsung.

Pengaduk

Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.

Tabung reaksi

Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam


bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal.
Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam
digunakan spatula plastik sedangkan zat-zat yang
tidak bereaksi dengan dengan logam dapat
digunakan spatula logam.

Spatula plastik dan logam

untuk uji nyala dari beberapa zat.

Kawat nikrom

Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan


digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu
zat.
Pipa kapiler atau kaca kapiler

Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus


bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam
laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu
desikator biasa dan desikator vakum.

desikator

Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat.


Caranya: setelah kertas indikator universal
dicelupkan di cocokan warna yang ada pada
kotak kertas universal.

Indikator universal

1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan


terhadap suatu bahan kimia
2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia
3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam
desikator.

Gelas arloji

Untuk memegang peralatan gelas yang masih


dalam kondisi panas.

10

Hot hands

Untuk menyaring larutan.

Kertas saring

Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.

Kaki tiga

Sebagai alas atau untuk menahan labu atau


beaker pada waktu pemanasan menggunakan
pemanas spiritus atau pemanas bunsen

Kawat kasa

Rak tabung reaksi

Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada


saat melakukan percobaan yang membutuhkan
banyak tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan
zat yang menggunakan tabung reaksi sebaiknya
menggunakan rak tabung reaksi demi keamanan

11

diri sendiri maupun orang lain.

Untuk menjepit tabung reaksi.

penjepit

Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan.


Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan
kemudian disambungkan arus listrik maka secara
otomatis batang magnetik dari stirer akan
berputar.

Stirer dan batang stirer

Menghaluskan zat yang masing bersifat


padat/kristal.

mortal dan pastle

12

Terbuat dari persolen dan bersifat inert,


digunakan untuk memanaskan logam-logam.

Krusibel

Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan


larutan dari suatu bahan yang tidak mudah
menguap.

Evaporating dish

Sebagai penjepit, misalnya:


Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
Menjepit buret dalam proses titrasi
Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi
Klem dan statif

Untuk menjepit corong pemisah dalam proses


pemisahan dan untuk meletakan corong pada
proses penyeringan.

13

Ring

Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat


pemanasan ataau corong pada waktu
penyaringan.

Clay triangle

Untuk melindungi mata dari bahan yang


menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari
percikan api, uap logam, serbuk debu, kabut dan
zat-zat kimia yang meletup ketika dilakukan
pemanasan, misalnya H2SO4.
Kacamata pengaman

Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.

Pemanas spiritus

Untuk memanaskan larutan dan dapat pula


digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu
proses.

14

Pemanas atau pembakar bunsen

Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk


larutan yang mudah terbakar.

Hot plate

Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan


dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang
dalam keadaan basah.

Oven
Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi,
sekitar 1000 C.

Tanur

Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan


media pada pengujian secara mikrobiologi.

15

inkubator

Untuk menghancurkan (tidak ada di LAB)

Granat

16

BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Semua alat di laboratorium memiliki nama, fungsi, dan cara kerja masing-masing.
Sehingga dalam penggunaannya pun akan berbeda-beda sesuai dengan cara kerjanya.
Kesalahan penggunaan alat bisa mempengaruhi konsentrasi larutan, karena alat
memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-beda.
5.2 Saran
. Saran untuk laboratorium, sebaiknya alat-alat yang ada di laboratorium lebih
diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan
maksimal tanpa ada kekurangan

17

DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
-

https://wanibesak.wordpress.com/2010/10/10/beberapa-alat-dalam-laboratorium/
http://rismaayushy.blogspot.co.id/2012/11/makalah-pengenalan-alat-alat.html
http://www.slideshare.net/pramithaGAP/alat-alat-laboratorium

Anonim.

2012. Alat

Alat

Kimia

beseta

Fungsinya. www.sholeh-

alamak.blogspot.com. Accessed : 20 Oktober 2012


Anonim. 2012. Alat alat Pratikum Kimia. www.scribd.com .Acessed: 20 Oktober
2012
Kamus Besar Indonesia, Bahasa, 2005, halaman 30
Sutrisno, E,T. Nurminabari, I,S, 2012. Penuntun Pratikum Kimia Dasar. Universitas
Pasundan : Bandung

18

Anda mungkin juga menyukai