Anda di halaman 1dari 5

Laporan Kimia

Penurunan Titik Beku

Oleh : Nuriya Fadilah (28)


XII IPA 1
SMAN 1 Bangkalan
Tapel. 2013-2014
1. Tujuan
Mengetahui perbandingan titik beku beberapa larutan dengan air hujan.
Mengetahui hubungan antara penurunan titik beku dengan molalitas larutan.
Mengetahui ada tidaknya pengaruh jenis zat terlarut terhadap penurunan
titik beku untuk larutan non elektrolit.
Mengetahui perbandingan penurunan titik beku larutan elektrolit dan
larutan non elektrolit
2. Dasar Teori
Titik beku atau titik leleh cairan adalah suhu pada saat fase padat dan cair
berada dalam kesetimbangan. Yang paling umum adalah air dan es pada suhu 0 C.
Pada kesetimbangan ini dapat diilustrasikan dengan pertahanan es pada suhu 0C.
Pada saat itu es mulai mulai mencair tetapi air di sekitar es pada saat bersamaan
juga akan membentuk balok es, dan kesetimbangan ini akan berubah ketika suhu
dinaikkan atau diturunkan. Jika suatu zat terlarut ditambahkan pada pelarut, maka
titik beku akan mengalami penurunan, misalnya titik beku pelarut murni adalah
0C maka larutan dengan zat terlarut belum membeku pada suhu 0C. Selisih titik
beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku. Dalam
matematis, dapat ditulis

Tf = Tf pelarut Tf larutan
Adanya
penambahan zat terlarut ke dalam zat pelarut murni dapat menyebabkan penurunan titik
beku larutan. Apabila suatu zat terlarut ditambahkan pada suatu larutan, maka diperlukan
energi yang tinggi untuk menjadikan larutan menjadi padatan. Energi ini ditunjukkan
dengan nilai titik beku, dengan nilai titik beku pelarut murni lebih besar dari titik beku
larutan.
3. Variabel
Mengetahui perbandingan titik beku beberapa larutan dengan air hujan
a. Variabel bebas : air hujan, jenis zat terlarut
b. Variabel terikat : titik beku air dan titik beku larutan
c. Variabel kontrol : campuran pendingin dan termometer
Mengetahui hubungan antara penurunan titik beku dengan molalitas larutan

a. Variabel bebas : konsentrasi larutan


b. Variabel terikat : penurunan titik beku
c. Variabel kontrol : campuran pendingin, termometer dan jenis zat terlarut
Mengetahui ada tidaknya pengaruh jenis zat terlarut terhadap penurunan titik
beku untuk larutan non elektrolit
a. Variabel bebas : jenis zat terlarut (non elektrolit)
b. Variabel terikat : penurunan titik beku
c. Variabel kontrol : konsentrasi larutan non elektrolit
Mengetahui perbandingan penurunan titik beku larutan elektrolit dan larutan
non elektrolit
a. Variabel bebas : jenis zat terlarut (elektrolit atau non elektrolit)
b. Variable terikat : penurunan titik beku
c. Variabel kontrol : konsentrasi larutan

4. Alat dan Bahan


Alat
1. Tabung reaksi
2. Termometer
3. Sendok
4. Wadah berukuran sedang

Bahan
1. Air hujan
2. Es batu ( dihancurkan hingga menjadi kepingan kecil)
3. Garam dapur kasar
4. Larutan CO(NH2)2 1 m (Urea)
5. Larutan CO(NH2)2 2 m (Urea)
6. Larutan NaCl 1 m
7. Larutan NaCl 2 m
8. Larutan Gula 1 m
9. Larutan Gula 2 m

5. Langkah Kerja
1. Masukkan es dicampur garam dalam wadah. Campuran ini merupakan
pendingin yang digunakan dalam kegiatan ini.
2. Mengisi tabung reaksi dengan air hujan 5 ml. Masukkan termometer
kedalamnya. Kemudian, masukkan tabung reaksi itu kedalam larutan
pendingin.
3. Mengaduk larutan pendingin dengan sendok hingga larutan didalam tabung
reaksi membeku.
4. Mengeluarkan tabung reaksi dari larutan pendingin dan biarkan sampai es
dalam tabung reaksi mencair sebagian sampai termometer terlepas dari es.
Kemudian, catatlah temperatur yang ditunjukkan oleh termometer pada tabel
data pengamatan.
5. Mengulangi langkah ke 2, 3, dan 4 dengan menggunakan larutan Urea 1 m,
larutan urea 2, larutan NaCl 1 m, larutan NaCl 2 m, larutan gula 1 m, dan
larutan gula 2 m.
6. Data Pengamatan

7.

Larutan

Tf

Tf

Air hujan

0 0C

Gula 1 m

-2 0C

2 0C

Gula 2 m

-5 0C

5 0C

Urea 1 m

-3 0C

3 0C

Urea 2 m

-6 0C

6 0C

NaCl 1m

-4 0C

4 0C

NaCl 2m

-7 0C

7 0C

Analisis Data
Dalam percobaan penentuan titik beku ini mempunyai tujuan yaitu mengetahui
perbandingan titik beku beberapa larutan dengan air hujan, mengetahui hubungan antara
penurunan titik beku dengan molalitas larutan, mengetahui ada tidaknya pengaruh jenis zat
terlarut terhadap penurunan titik beku untuk larutan non elektrolit, dan mengetahui
perbandingan penurunan titik beku larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Pertama-tama dilakukan percobaan untuk menentukan titik beku air hujan(T f air)
dan diperoleh 0 0C yang nantinya akan menjadi acuan untuk menghitung penurunan titik
beku (Tf) larutan-larutan lainnya dengan menggunakan rumus :
Tf = Tf air Tf larutan
Setelah itu dilakukan percobaan sebanyak 5 kali untuk menghitung titik beku
larutan urea 1 m, larutan urea 2 m, larutan NaCl 1 m, larutan NaCl 2 m, larutan gula 1 m,
dan larutan gula 2 m. Untuk penurunan titik beku (T f ) larutan hasilnya dapat dilihat pada
tabel data pengamatan diatas.
Dengan tabel data pengamatan diatas kita mencari hubungan antara penurunan titik
beku larutan dengan molalitas larutan. Semakin pekat konsentrasi larutan, semakin besar
penurunan titik beku (Tf ) larutan. Berikut grafik hubungan Tf dengan molalitas larutan.
8
7
6
5
Tf ( 0C) 4
3

Larutan Gula

Larutan NaCl

Larutan Urea

1
0
1

2
Molalitas Larutan

Tujuan selanjutnya adalah mengetahui ada tidaknya pengaruh jenis zat terlarut
terhadap penurunan titik beku untuk larutan non elektrolit. Menurut teori dasarnya

seharusnya larutan-larutan non elektrolit memiliki T f yang sama. Namun pada percobaan
kami Tf yang diperoleh memiliki selisih 1 0C antara larutan non elektrolit yaitu larutan
gula dan larutan urea. Hal ini bisa terjadi karena faktor-faktor kesalahan sehingga hasil
yang diperoleh melenceng dari hipotesis awal. Berikut grafik T f larutan-larutan non
elektrolit.
7
6
5
4
Tf ( 0C) 3

Larutan Gula

Larutan Urea

1
0
1

2
Molalitas Larutan

Yang terakhir adalah mengetahui perbandingan penurunan titik beku larutan


elektrolit dan larutan non elektrolit. Pada percobaan, yang tergolong larutan elektrolit
adalah larutan NaCl dan yang tergolong larutan non elektrolit yaitu larutan gula dan
larutan urea. Pada grafik dibawah larutan NaCl yang tergolong larutan elektrolit memiliki
Tf lebih besar daripada larutan gula dan urea yang tergolong larutan non elektrolit.
8
7
6
5
Tf ( 0C)

4
1 molal

2 molal

2
1
0
Gula

Urea

NaCl

Larutan

8. Faktor-Faktor Kesalahan
Skala pada termometer tidak akurat.
Mata tidak benar-benar tegak lurus dengan termometer pada saat melihat
skala.
Kemolalan larutan tidak akurat.
Kontaminasi larutan lain.
9. Pertanyaan

1. Bagaimana pengaruh konsentrasi larutan terhadap penurunan titik bekunya?


Jawab : Semakin pekat larutan maka titik bekunya semakin rendah dan
penurunan titik bekunya semakin tinggi.
2. Bagaimana penurunan titik beku larutan urea dan larutan gula dengan
konsentrasi yang sama?
Jawab : Tidak sama
Larutan

Tf

Tf

Gula 1 m

-2 0C

2 0C

Gula 2 m

-5 0C

5 0C

Urea 1 m

-3 0C

3 0C

Urea 2 m

-6 0C

6 0C

3. Kesimpulan apa yang dapat diambil?


Penurunan titik beku (Tf) larutan lebih besar daripada titik beku air hujan
(Tf pelarut).
Penurunan titik beku (Tf ) larutan tergantung pada jumlah pertikel zat
terlarut dalam zat pelarut. Semakin banyak partikel zat yang terlarut maka
penurunan titik bekunya semakin tinggi pula. Hal ini karena konsentrasi
molalnya juga bertambah sedangkan perubahan titik bekunya sebanding
dengan konsentrasinya dan partikel zat.
Tf pada larutan non elektrolit ( larutan gula dan larutan urea) tidak
dipengaruhi oleh jenis zatnya, nilai Tf hanya dipengaruhi oleh molalitas
larutan non elektrolit.
Tf larutan NaCl (elektrolit) lebih besar daripada T f larutan urea dan
larutan gula (non elektrolit).

Anda mungkin juga menyukai