Tf = Tf pelarut Tf larutan
Adanya
penambahan zat terlarut ke dalam zat pelarut murni dapat menyebabkan penurunan titik
beku larutan. Apabila suatu zat terlarut ditambahkan pada suatu larutan, maka diperlukan
energi yang tinggi untuk menjadikan larutan menjadi padatan. Energi ini ditunjukkan
dengan nilai titik beku, dengan nilai titik beku pelarut murni lebih besar dari titik beku
larutan.
3. Variabel
Mengetahui perbandingan titik beku beberapa larutan dengan air hujan
a. Variabel bebas : air hujan, jenis zat terlarut
b. Variabel terikat : titik beku air dan titik beku larutan
c. Variabel kontrol : campuran pendingin dan termometer
Mengetahui hubungan antara penurunan titik beku dengan molalitas larutan
Bahan
1. Air hujan
2. Es batu ( dihancurkan hingga menjadi kepingan kecil)
3. Garam dapur kasar
4. Larutan CO(NH2)2 1 m (Urea)
5. Larutan CO(NH2)2 2 m (Urea)
6. Larutan NaCl 1 m
7. Larutan NaCl 2 m
8. Larutan Gula 1 m
9. Larutan Gula 2 m
5. Langkah Kerja
1. Masukkan es dicampur garam dalam wadah. Campuran ini merupakan
pendingin yang digunakan dalam kegiatan ini.
2. Mengisi tabung reaksi dengan air hujan 5 ml. Masukkan termometer
kedalamnya. Kemudian, masukkan tabung reaksi itu kedalam larutan
pendingin.
3. Mengaduk larutan pendingin dengan sendok hingga larutan didalam tabung
reaksi membeku.
4. Mengeluarkan tabung reaksi dari larutan pendingin dan biarkan sampai es
dalam tabung reaksi mencair sebagian sampai termometer terlepas dari es.
Kemudian, catatlah temperatur yang ditunjukkan oleh termometer pada tabel
data pengamatan.
5. Mengulangi langkah ke 2, 3, dan 4 dengan menggunakan larutan Urea 1 m,
larutan urea 2, larutan NaCl 1 m, larutan NaCl 2 m, larutan gula 1 m, dan
larutan gula 2 m.
6. Data Pengamatan
7.
Larutan
Tf
Tf
Air hujan
0 0C
Gula 1 m
-2 0C
2 0C
Gula 2 m
-5 0C
5 0C
Urea 1 m
-3 0C
3 0C
Urea 2 m
-6 0C
6 0C
NaCl 1m
-4 0C
4 0C
NaCl 2m
-7 0C
7 0C
Analisis Data
Dalam percobaan penentuan titik beku ini mempunyai tujuan yaitu mengetahui
perbandingan titik beku beberapa larutan dengan air hujan, mengetahui hubungan antara
penurunan titik beku dengan molalitas larutan, mengetahui ada tidaknya pengaruh jenis zat
terlarut terhadap penurunan titik beku untuk larutan non elektrolit, dan mengetahui
perbandingan penurunan titik beku larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Pertama-tama dilakukan percobaan untuk menentukan titik beku air hujan(T f air)
dan diperoleh 0 0C yang nantinya akan menjadi acuan untuk menghitung penurunan titik
beku (Tf) larutan-larutan lainnya dengan menggunakan rumus :
Tf = Tf air Tf larutan
Setelah itu dilakukan percobaan sebanyak 5 kali untuk menghitung titik beku
larutan urea 1 m, larutan urea 2 m, larutan NaCl 1 m, larutan NaCl 2 m, larutan gula 1 m,
dan larutan gula 2 m. Untuk penurunan titik beku (T f ) larutan hasilnya dapat dilihat pada
tabel data pengamatan diatas.
Dengan tabel data pengamatan diatas kita mencari hubungan antara penurunan titik
beku larutan dengan molalitas larutan. Semakin pekat konsentrasi larutan, semakin besar
penurunan titik beku (Tf ) larutan. Berikut grafik hubungan Tf dengan molalitas larutan.
8
7
6
5
Tf ( 0C) 4
3
Larutan Gula
Larutan NaCl
Larutan Urea
1
0
1
2
Molalitas Larutan
Tujuan selanjutnya adalah mengetahui ada tidaknya pengaruh jenis zat terlarut
terhadap penurunan titik beku untuk larutan non elektrolit. Menurut teori dasarnya
seharusnya larutan-larutan non elektrolit memiliki T f yang sama. Namun pada percobaan
kami Tf yang diperoleh memiliki selisih 1 0C antara larutan non elektrolit yaitu larutan
gula dan larutan urea. Hal ini bisa terjadi karena faktor-faktor kesalahan sehingga hasil
yang diperoleh melenceng dari hipotesis awal. Berikut grafik T f larutan-larutan non
elektrolit.
7
6
5
4
Tf ( 0C) 3
Larutan Gula
Larutan Urea
1
0
1
2
Molalitas Larutan
4
1 molal
2 molal
2
1
0
Gula
Urea
NaCl
Larutan
8. Faktor-Faktor Kesalahan
Skala pada termometer tidak akurat.
Mata tidak benar-benar tegak lurus dengan termometer pada saat melihat
skala.
Kemolalan larutan tidak akurat.
Kontaminasi larutan lain.
9. Pertanyaan
Tf
Tf
Gula 1 m
-2 0C
2 0C
Gula 2 m
-5 0C
5 0C
Urea 1 m
-3 0C
3 0C
Urea 2 m
-6 0C
6 0C