Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TAMBAHAN

1. Sebutkan sifat optik pada komposit(semikonduktor)!


Sifat Optik komposit(semikonduktor):
Semikonduktor adalah suatu material yang memiliki sifat
konduktivitas listrik diantara konduktor dan isolator. Semikonduktor murni
atau biasa disebut semikonduktor intrinsic adalah material semikonduktor
dimana tiap-tiap atomnya berikatan kovalen satu sama lain membentuk
suatu struktur kristal yang biasa disebut lattice, semikonduktor intrinsic
memiliki sifat yang mendekati sebuah material isolator, dimana, pita
valensi dan pita konduksinya terpisahkan oleh gap energi yang kecil.
Untuk merubah jumlah pembawa muatan, semikonduktor intrinsic harus
diberi pengotor atau impurities. Pengotor akan menciptakan sebuah
tingkatan energi diantara pita valensi dan pita konduksi. Semikonduktor
tipe-n adalah semikonduktor dengan kelebihan muatan negative, pada
silicon, penambahan atom dengan lima electron valensi (seperti phosphor)
akan meciptakan tingkat energy baru dengan posisi sedikit di bawah pita
konduksi yang dinamakan tingkatan donor. Tambahan electron dari
phosphor akan menempati tingkat energy baru ini dan dengan hanya
sedikit saja jumlah energy akan menaikkan electron ini ke pita konduksi
sehingga akan menambah jumlah pembawa muatan negative.
Semikonduktor tipe-p adalah semikonduktor dengan dengan kelebihan
pembawa muatan positif, pada silicon, penambahan atom dengan tiga
electron valensi akan menciptakan tingkat enegi baru dengan posisi sedikit
di atas pita valensi yang dinamakan tingkatan akseptor. Electron pada pita
valensi akan berpindah ke tingkat energy ini sehingga menciptakan lubang
atau hole pada pita valensi dan akan menambah jumlah pembawa muatan
positif. Jika semikonduktor tipe-p dan tipe-n digabungkan maka pada
sembungan akan terjadi proses difusi akibat ketidak seimbangan muatan
diantara kedua material semikonduktor, semua hole pada sambungan akan
terisi oleh electron sehingga tidak ada lagi electron bebas. Difusi ini
menyebabkan terbentuknya lapisan pengosongan atau deplesi, pada
lapisan ini semikonduktor kembali pada sifat isolatornya. Jika ujung tipe-n
disambungkan dengan kutub negative suatu tegangan dan tipe-p
disambungkan dengan kutub positif tegangan, maka electron pada lapisan
deplesi akan terdorong keluar dari hole dan kembali menjadi elekron bebas
sedangkan hole yang ditinggalkannya akan terisi kembali oleh electron
(terjadi rekombinasi) dari tipe-n begitu seterusnya.

Gambar 1. Rekombinasi electron hole dan emisi foton pada junction


Terjadinya rekombinasi berarti electron dari tingkat energy yang lebih
tinggi jatuh ke tingkat energy yang lebih rendah atau biasa disebut
dengan deeksitasi. Rekombinasi electron-hole ini bisa bersifat radiatif
(mengemisikan foton) dan non-radiatif bergantung pada struktur pita dari
semikonduktor. Ada dua kemungkinan struktur pita dari semikonduktor
yaitu pita energy langsung (direct bandgap) dan pita energy tak langsung
(indirect bandgap). Silikon adalah material dengan struktur pita energi
tidak langsung (indirect bandgap), di mana nilai minimum dari pita
konduksi dan nilai maksimum dari pita valensi tidak bertemu pada satu
harga momentum yang sama. Ini berarti agar terjadi eksitasi dan
rekombinasi dari pembawa muatan diperlukan perubahan yang besar pada
nilai momentumnya atau dapat dikatakan dibutuhkan bantuan sebuah
partikel dengan momentum yang cukup (seperti phonon) untuk
mengkonservasi momentum pada semua proses transisi. Dengan kata lain,
silikon sulit memancarkan cahaya. Sifat ini menyebabkan silikon tidak
layak digunakan sebagai piranti fotonik/optoelektronik. GaAs adalah
material semikonduktor dengan struktur pita energy langsung (direct
bandgap), dimana, nilai minimum dari pita konduksi dan nilai maksimum
dari pita valensi bertemu pada satu harga momentum yang sama. Pada
material ini electron bebas pada minimum pita konduksi dapat melakukan
rekombinasi denganhole di maksimum pita valensi, karena momentum
dari kedua partikel sama, maka, foton dapat diemisikan sebagai
konsekuensi dari hokum konservasi energy.

http://www.kimianet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1100398016

2. Cari indeks bias asli dari udara, air, dan alkohol lalu bandingkan dengan
hasil praktikum!
Indeks bias udara = 1
Indeks bias air = 1,33
Indeks bias air hasil praktikum = 1,139
Maka selisihnya = 1,33-1,139 = 0,191
Prosentase selisih nilai indeks bias = 0,191/1,33x 100% = 14,36%
Indeks bias alkohol = 1,36
Indeks bias alkohol hasil praktikum = 1,139
Maka selisihnya adalah = 1,36-1,139 = 0,221
Perbandingan indeks bias alkohol asli dengan hasil praktikum
= 0,221/1,36 x 100%
= 16,25%

Anda mungkin juga menyukai