Anda di halaman 1dari 9

MAKALA PEMBORAN

EKSPLORASI
Posted on 21 Maret 2015 by lodewyk27

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pemboran eksplorasi dilakukan untuk mengetahui kadar suatu endapan
disuatu daerah yang dianggap memiliki bahan galian yang memberikan
keuntungan ekonomis. Sebetulnya sulit untuk melakukan penggolongan
metoda pengeboran. Alat bor tangan banyak yang dikembangkan dengan
dilengkapi motor kecil, sedangkan banyak alat bor mesin yang dipasang
pada truk dirancang untuk pemboran dangkal. Alat bor mesin putar
berkisar dari yang portable sampai alat bor raksasa untuk eksplorasi
minyak dan gas bumi.
1. Maksud Dan Tujuan
Maksud dan tujuan dilakukanya pemboran eksplorasi adalah agar
dapat mengetahui bagaimana kegiatan pengeboran itu berlangsung,
dapat mengetahui tahap tahap dari pada kegiatan pemboran, juga
dapat mengetahui peralatan peralatan yang digunakan dalam
pengeboran. Sehinga apa bila terjun kelapangan nantinya sudah dapat
mengetahui apa apa yang harus dikerjakan juga yang harus
dipersiapkan. Dalam pencapaian target dari tujuan tersebut maka
dibutuhkan perlengkapan ,tipe serta kapasitas mesin yang berbeda pula ,
baik dari pemboran yang vertical keatas, kebawah maupun yang
horizontal atau miring dengan sudut tertentu.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pemboran Eksplorasi
Dalam sejarah penyelidikan lapangan khususnya pengeboran eksplorasi,
telah banyak jenis bor yang dipakai. Berikut adalah penggolongan jenis
bor eksplorasi yang biasa digunakan di lapangan :
1.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bor Tangan
Bor spiral
Bor Bangka
Bor Mesin Putar
Bor mesin ringan
inti (core drill)
Bor Bor putar biasa (rotary drill)
Bor-alir balik (counterflush drill)
Bor Mesin tumbuk (cable tool)

Sebetulnya sulit untuk melakukan penggolongan metoda


pengeboran. Alat bor tangan banyak yang dikembangkan dengan
dilengkapi motor kecil, sedangkan banyak alat bor mesin yang dipasang
pada truk dirancang untuk pemboran dangkal. Alat bor mesin putar
berkisar dari yang portable sampai alat bor raksasa untuk eksplorasi
minyak dan gas bumi.
1. Pemboran Tangan
Metoda ini dipakai untuk eksplorasi dangkal seperti placer deposit dan
residual deposit. Metoda ini digunakan pada umumnya pada tahapan
eksplorasi rinci, namun adakalanya secara acak dan setempat dilakukan
pada tahap eksplorasi tinjau, terutama pada subtahap prospeksi umum.
Ada 2 jenis alat ini, yaitu Bor tangan spiral (Auger drilling) dan Bor bangka
(BBB).
1. Pemboran Spiral/Bor Spiral Auger Drilling
Seperti penarik tutup notol, diputar dengan tangan. Contoh melekat pada
spiral, dicabut pada interval tertentu (tiap 30 50 cm). Hanya sampai
kedalaman beberapa meter saja, baik untuk residual deposit (bauxite,
lateritic nickel) dan sebagainya.
2. Pemboran Bangka/Bor Bangka (BBB)
Suatu alat bor tangan dikembangkan di Indonesia. Suatu alat selubung
(casing) diberi platform, di atas mana beberapa orang bekerja. Pada
prinsipnya sama dengan bor spiral dan tumbuk.
Data geologi yang didapatkan dari pemboran tangan jarang berupa
batuan, tetapi pada umumnya berupa tanah atau batuan lapuk, dan
sedimen lepas. Contoh yang didapatkan bukan merupakan contoh yang
utuh (undisturbed sample), tetapi contoh yang terusik (disturbed sample).
Ketelitian lokasi kedalaman contoh tergantung pula dari jenis matabor
yang digunakan. Contoh dari bor Spiral berupa tanah/lapukan batuan
yang melilit pada spiral, dan mewakili selang kedalaman setiap kali
batang bor dimasukkan sampai ditarik kembali, sehingga selang
kedalamannya dapat diatur, apakah setiap 50 cm atau setiap meter,
tetapi maksimal tentu sepanjang spiral. Contoh dari matabor sendok lebih
terancam pencampuran, sedangkan yang menggunakan bumbung
dengan katup lebih mewakili kedalaman yang tepat. Matabor ini lebih
banyak digunakan untuk sedimen lepas, dan setiap conto mewakili selang
kedalaman dari mulai batang dimasukkan sampai ke pencabutan. Pada
sistem bor Bangka, conto yang diambil lebih terpercayya karena
penggunaan pipa selubung yang terus menerus, mengurangi
pencampuran dari guguran dinding bor.
Perekaman Data
Pada umumnya data berupa litologi, serta batas-batasnya dan dapat
dinyatakan dalam penampang berkolom atau profil yang dapat pula

disebut sebagai log. Selain itu data kekerasan kualitatif dapat dicatatkan
pula, demikian pula data muka air tanah yang dijumpai.
1. Pemboran Mesin Putar
Ada berbagai macam jenis mesin bor putar, dari yang portable sampai
pemboran raksasa seperti pada pemboran minyak yang dapat mencapai
kedalaman beberapa kilometer. Ada berbagai jenis, dari mulai packsack
(dapat diangkat di atas punggung) sampai bor besar harus dipreteli atau
diangkat di truck. Alat pemboran (yang disebut drilling-rig) dinilai dari
kemampuannya untuk mencapai kedalaman, kemampuan pengambilan
conto batuan dan kemampuan menentukan arah. Selain itu juga
kemampuan bergerak di medan merupakan salah satu hal diperhatikan.
Mesin-mesin pemboran putar ini mempunyai prinsip yang sama, namun
berdasarkan kemampuannya dapat dibagi sebagai berikut :
1. Mesin Bor Ringan (Portable Drilling Rig)
Khas dari pemboran ini selain mudah diangkut secara manual adalah pada
umumnya menggunakan topdrive dengan motor bakar kecil (2 tak) yang
ikut turun naik dengan turun/naiknya batang bor yang dipandu oleh rel
atau rack. Tekanan pada matabor dapat ditingkatkan dengan menyuruh
orang mendudukinya (awak mesin bor 20-26). Alat bor ini dapat dipreteli
dalam bahagian-bahagian kecil dan dapat diangkut oleh orang secara
manual. Kapasitas alat bor ini hanya maksimum 50 meter, banyak
digunakan untuk pemboran seismik (shot holes) dan sering merupakan
rakitan sendiri dengan menggunakan mesin pompa. Laju tembus adalah
30-40 m/hari, relative sangat murah. Pengambilan inti tidak
dimungkinkan. Biaya $5.90/hari. Termasuk alat bor kecil dengan topdrive
ini adalah yang dipasang pada truck, dengan memasangi rak (rel) yang
memandu batang bor, dimana morot penggeraknya dipasang pada ujung
atas batang bor, dan mesin bergeser ikut dengan turunnya dengan batang
bor. Dengan topdrive ini pemboran miring dimungkinkan secara terbatas
dengan memiringkan raknya.
2. Mesin Pemboran Inti (Diamond Drilling Rigs)
Alat pemboran ini adalah alat standart dan yang paling populer untuk
eksplorasi cebakan mineral. Nama Diamond Drilling Rig digunakan karena
alat ada yang paling banyak dipakai untuk pengintian (coring) yang
menggunakan matabor dari intan. Mesin ini berukuran relatif kecil dan
dipasang pakai roda atau batang luncur (skids), ditarik dengan bulldozer,
kendaraan 4-wheel drive atau ditarik dengan winch pada tempat yang
sulit dijangkau, atau digantung dengan slung di bawah helicopter, atau
juga dapat dipreteli menjadi bahagian-bahagian/komponen kecil dan
dapat dipikul secara manual.
Gerakan putar dari mesin ditransmisikan pada pipa bor dengan chuck,
dan oleh karenanya dapat membor ke semua arah, termasuk ke atas (dari
terowongan). Untuk pengoperasiannya sering dipasang kaki tiga dari pipa
besi untuk mengendalikan pemasangan/pencabutan batang bor dengan

menggantungkannya pada sistem katrol dengan swivel yang


disambungkan pada pipa selang untuk menyalurkan cairan pembilas dari
pompa lumpur. Kelemahan dari alat bor ini adalah berkecepatan rendah,
terutama sewaktu operasi pengambilan inti (coring operations).
Jenis matabor yang digunakan : blade type, roller type dan matabor intan
dan tungsten-carbida. Matabor jenis bilah (Blade type) membor lebih
cepat. Palu pemukul berputar di dalam lubang (Rotary percussion
downhole hammers) juga tersedia untuk formasi-formasi yang keras.
Dapat dipasangi bumbung inti jenis tripple stationary inner split tube yang
ditarik talikawat.
3. Mesin Bor Rotari (Rotary Drilling Rigs)
Jenis alat bor ini dinamakan demikian karena gerak putar dari sumber
penggerak/mesin ditransmisikan pada batang bor dengan meja putar
(rotary table), sehingga hanya dapat membor ke vertikal ke bawah. Alat
pemboran yang digolongkan jenis ini pada umumnya lebih besar dan
berkekuatan lebih besar, harus dipasang pada truk dan tidak cocok untuk
lokasi lokasi yang sulit dicapai. Alat pemboran jenis ini juga termasuk
pemboran untuk minyak dan gas bumi. Pada umumnya digunakan untuk
operasi tanpa pengambilan inti (noncoring operation). Kecepatan
pemboran tinggi, terutama jika tidak dilakukan pengambilan inti, namun
jika diperlukan bumbung inti (core barrel) dapat dipasang.
Pada prinsipnya pemboran mesin putar mempunyai prinsip yang sama
dengan mesin ber lainnya, yaitu :
1. Lubang dalam formasi dibuat oleh gerakan putar dari pahat untuk
mengeruk batuan dan menembus dengan suatu rangkaian batang
bor yang berlobang (pipa).
2. Rangkaian pipa bor disambungkan pada mesin sumber penggerak
dengan berbagai macam alat transmisi, seperti kelly dan rotary
table, chuck ataupun langsung.
3. Sumber penggerak (mesin bensin, diesel dan sebagainya) atau
dengan perantaraan kompresor/motor listrik.
4. Pelumas/pendingin (air, lumpur, udara). Cairan pelumas
dipompakan lewat pipa, keluar lewat pahar bor kembali lewat
lobang bor di luar pipa (casing) atau sebaliknya.
5. Pompa sebagai penggerak/penekan cairan pelumas.
6. Pipa/batang di atas tanah ditahan/diatur dengan
menggantungkannya pada suatu menara/derrick dengan sistem
katrol atau dipandu lewat suatu rak (rack) untuk keperluan
menyambungnya atau mencabut serta melepaskannya dari
rangkaian.
7. Untuk memperdalam lubang bor rangkaian pipa bor ditekan secara
hidrolik atau mekanik maupun karena bebannya sendiri.
Cara Penekanan pada bor ini :

1. Mekanis (dongkrak)
2. Hidraulis Bobot rangkaian pipa
3. Sumber Tenaga
Penggerak pada bor ini :
1. Diesel
2. Bensin
3. Pneumatic (compressor)
4. Listrik
Sistem pembilas pada bor ini :
Pembilasan dapat dilakukan dengan menggunakan udara, air maupun
lumpur.
1. Pemboran dengan udara (air drilling) : untuk daerah-daerah yang
sulit air, ataupun pemboran didalam terowongan dapat
dipertimbangkan penggunaan udara sebagai pembilas/pendingin
matabor, dalam hal mana disiapkan mesin compressor.
2. Pemboran dengan air atau lumpur : untuk ini harus dipersiapkan
mesin pompa dengan kapasitas tekan dan penyedotan lumpur
pemboran yang sesuai dengan kedalaman yang dituju. Selain itu
diperhatikan jarak dari sumber air yang memerlukan sistim pompa
dan rangkaian pipa air untuk penyaluran, maupun penggunaan truk
tangki air. Lumpur biasanya dipakai bentonit yang diperdagangkan
secara komersial. Kekentalan dari lumpur dapat diatur dengan
menentukan berat jenisnya.
1. Pemboran Mesin Tumbuk
Jenis mesin pemboran ini sudah jarang dipakai lagi dalam eksplorasi.
Batuan dipecah dengan pahat yang ditumbuk, dan conto diambil dengan
bailer atau drive sampler. Conto yang didapat tidak murni. Pemboran
dengan jenis ini umumnya digunakan dalam eksplorasi dasar pada soil,
gravel, endapan pasir. Dimana sebagian besar batuan yang dihasilkan
telah mengalami gangguan, karena proses pemborannya dilakukan
dengan menumbuk tanpa menimbulkan moment putar. Hasil dari
pemboran tersebut kemudian dibawa ke laboratorium.
Ada berbagai jenis mesin bor perkusi ini yang sering digunakan, antara
lain sebagai berikut :
1. Cable Tool Drilling Rig
Alat cable tool rig, yang juga disebut churn drilling rig adalah alat bor
yang paling tua yang digunakan untuk pemboran minyak maupun
eksplorasi mineral, dan kini masih dipakai. Alat ini bentuknya sederhana
yang terdiri suatu menara, berbentuk segitiga atau bentuk lain yang pada
puncaknya dilengkapi dengan sistim katrol. Pada katrol ini dibentangkan
talikawat baja yang disambungkan dengan suatu mesin motor penggerak
lewat suatu roda gila sehingga memberikan gerakan turun naik pada
ujung talikawat di bawah menara bor ini. Pada ujung talikawat ini

digantungkan suatu mata bor berupa pahat yang dilengkapi batang logam
sebagai pemberat diatasnya.
Penetrasi pada formasi dilakukan dengan menarik talikawat ke atas oleh
mesin penggerak, dan kemudian melepasnya sehingga pahat menumbuk
formasi di bawahnya. Setelah gerakan ini dilakukan beberapa kali, maka
pahat diganti dengan suatu alat pengambil conto yang disebut bailer
suatu tabung atau bumbung baja yang dibawahnya diberi sistim katup.
Dengan menjatuhkannya bailer ini ke dalam lubang maka hancuran
batuan ataupun sedimen lepas masuk ke dalam tabung dan terperangkap
oleh katup dan dapat diangkat untuk memperolehnya. Air sering
dimasukkan ke dalam lubang bor untuk membersihkan lubang, tetapi
tidak dalam tekanan yang terlalu tinggi (maksimum 100 l/menit).
2. Hammer Drill atau Wagon Drill (Bor Palu)
Mesin bor yang juga disebut Wagon Drill (Chaucier dan Morer, 1987) itu
terdiri dari palu yang bergerak vertikal dan dipasang sepanjang suatu
peluncur (slide) yang dipasang pada suatu kendaraan seperti truk atau
traktor. Palu ini memukul-mukul suatu rangkaian batang bor yang pada
ujungnya dipasangi suatu matabor. Jenis Wagon Drills yang ringan (Atlas
BVB) dapat mencapai kedalaman rata-rata 30 meter dan maksimum 5060 meter. Jenis Wagon Drills yang besar (Altas Roc 601) rata-rata 70
sampai 100 meter. Conto yang didapatkan adalah serpihan batuan yang
ditiup oleh udara yang dikompresikan melalui pipa bor, dan ditangkan
diluar oleh alat khusus yang disebut cyclone sample chamber. Kelemahan
dari Wagon Drill adalah perolehan conto yang kecil (5kg/m), karena
diameter lubang yang didapatkan adalah 40-50 mm.
3. Down Hole Hammer Drill Rig
Pada alat bor ini palu didapatkan langsung dipasang di atas drive sampler,
berbentuk suatu silinder yang bergerak turun naik secara lancar (smooth)
dan digerakan oleh udara tertekan dari compressor melalui pipa bor. Mata
bor disini dapat pula melakukan gerak rotasi atau putar. Kedalaman ratarata yang dapat dicapai alat ini adalah 80=100 meter, tetapi dapat pula
dirancang untuk mencapai kedalaman 300-1000 meter, dengan
menggunakan pipa selubung (casing). Diameter lubang yang dibuat
adalah 65-170 mm, sehingga dapat perolehan conto (sample recovery)
yang lebih besar daripada Wagon Drill. Namun biayanya 3 sampai 4 kali
biaya pemboran permeter daripada Wagon Drill. Hammer Drill jenis ini
diklasifikasikan sebagai bor palu ringan (Light Hammer Drill, Ingersoll
type).
4. Hammer Drilling Rig with Drive Sampler
Perkembangan dari bor tumbuk atau percussiun drilling adalah
pemasangan apa yang disebut drive sampler sebagai pengganti matabor.
Alat bor ini hanya cocok dipergunakan untuk lapisan tanah atau sedimen
lepas. Alat ini berupa sepotong pipa dengan ujungnya terbuka dan tajam.
Tabung baja ini mempunyai bentuk dengan panjang yang berlainan,

kurang lebih 91,44 cm dan diameternya (bagian luar) 7,62 cm. Alat ini
dilengkapi dengan cincin (ring) yang gunanya untuk penyesuaian bila
diameternya akan mencapai 12,7 cm. Sedangkan pada sampler bagian
atas terdapat lubang untuk lewat air/lumpur pemboran, yang dilengkapi
dengan katub pengatur, katub ini gunanya untuk :
1. Masuknya lumpur pemboran pada saat diangkat
2. Mencegah cebakan udara dan air dalam tabung yang akan menjadi
Walaupun bor tumbuk ini biasanya dipasang pada suatu truk atau traktor,
namun ada kalanya mesin langsung dipasang diatas tanah. Hal-hal yang
perlu diperhatikan selama pekerjaan pemboran yaitu : Landasan mesin
bor, landasan ini harus dipersiapkan dengan letak yang betul. Landasan
ini perlu stabil mesinnya bias selalu dalam keadaan mantap dan dapat
menahan mesin bor serta peralatannya. Juga memudahkan operator
bekerja dengan leluasa. Ukuran landasanya itu minimum 3,5 X 3,5 meter.
Demikian pula pada pemboran dasar sungai, untuk memudahkan dan
keamanan, maka sesuai jaminan perlu dibuat andang-andang
(scaffolding), dalam suatu rencana pekerjaan pemboran dasar sungai dan
ini berarti penambahan biaya maupun waktu.
Bor tumbuk mempunyai keunggulan karena dapat menembus bongkah
dalan cebakan pasir/kerikil dengan cepat dengan memecahkannya, conto
yang didapatkan dalam drive sampler atau bailer cukup akurat dan relatif
murah dan peralatannya cukup sederhana. Pekerjaan ikutan sehubungan
dengan pemboran tumbuk memberikan keunggulan sebagai berikut :
1. Dapat mengukur Bulk Density dari tanah, lempung (clay), pasir
(sand), kerikil (gravel) dan lain-lain, dalam keadaan asli di lapangan.
2. Dapat mengukur koefisien perbandingan antara tanah terpadat
dengan yang tak terpadat langsung di lapangan.
3. Peralatan Pemboran Eksplorasi
Selama melakukan kegiatan pemboran eksplorasi tentunya menggunakan
alat-alat selain mesin bor, alat-alat tersebut antara lain :
1. Mata Bor
Terdiri dari intan, baja, dan bentuk, termasuk kadang-kadang untuk tanpa
pengambilan inti. Ukuran mata bor : AX, BX sampai NX, sesuai dengan
corebarrel.
2. Bumbung Inti (Corebarrel)
Ukurannya sesuai dengan mata bor, sedangkan jenisnya berbeda seperti,
Double-tube core-barrel dan Triple-tube core-barrel (recovery faktor lebih
dari 90%.
3. Menara Bor
Tergantung tujuan kedalaman akhir pemboran serta kenampakannya
maka mesin pemboran dilengkapi suatu menara untuk mengendalikan
pipa bor yang berupa sistim rak, kaki tiga sederhana maupun derrek.

4. Mesin penggerak
Mesin penggerak ini, berperan utama dalam proses pemboran yang
berfungsi sebagai pemberi energi pada perputaran dan naik turunnya
batang bor.
5. Landasan
Landasan berfungsi sebagai, tempat berdirinya menara dan sebagai
landasan untuk mesin penggerak dan oil tank (tangki minyak).
6. Tangki Oli (oil tank)
Tangki minyak berfungsi sebagai tempat minyak pelumas.
7. Handle
Handle adalah alat yang berfungsi untuk mengatur naik turunnya gear
box atau batang bor, serta mengatur berputarnya batang bor.
8. Gear Box
Gear Box berfungsi sebagai tempat terpasangnya batang bor dan
membuat batang bor dapat berputar. Pergerakan pada Gear Box diataur
sepenuhnya oleh handle/operator.
9. Kunci pipa
Kunci pipa berfungsi sebagai, alat untuk melepas dan menyambungkan
batang bor.
10.
Core Barel
Core barel berfungsi untuk mengambil sampel yang di laluinya. Core barel
memiliki panjang 110 cm dan berdiameter lebih besar dari pada batang
bor.
11.
Batang Bor
Batang bor yang digunakan ada tiga jenis yang memiliki panjang yang
berbeda. Dan memiliki fungsi yang sama yaitu, menyambungkan gear box
dengan core barel untuk mendapatkan sampel pada kedalaman tertentu.
12.
Hose
Hose atau slang karet ini, berfungsi untuk menyalurkan minyak pelumas
pada mesin bor dan menyalurkan tekanan udara (comprhesing) ke handle
menuju gear box , agar terjadi perputaran dan naik turunnya batang bor.
13.
Solar & Minyak Pelumas
Solar adalah bahan bakar dari mesin penggerak. Dan minyak pelumas
berfungsi sebagai pelumas dan pendingin mesin penggerak
14.

Air

Air digunakan untuk membantu mata bor dalam menghancurkan batuan


yang keras agar lebih lunak dan tidak menghambat berputarnya batang
bor.
15.
Gris
Gris sebagai bahan untuk memperlicin, biasanya digunakan pada drag
batang bor agar batang bor dapat tersambung dengan baik, dan juga di
gunakan pada rantai yang menggerakkan gear box.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pemboran adalah salah satu kegiatan penting dalam sebuah industri
pertambangan. Kegiatan pemboran biasanya dilakukan sebelum
diadakannya penambangan. Pemboran masuk dalam kegiatan eksplorasi
detail yaitu pengambila conto sistematik dengan pemboran inti. Pemboran
sangat bermanfaat dalam berbagai kegiatan dalam proses penambangan
dari sebelum dilakukan kegiatan penambangan contohnya survey tinjau
dan prospeksi umum yaitu sampling batuan sedangkan dalam proses
penambangan pemboran sangat di perlukan dalam proses pembokaran
burden atau tanah penutup dengan menggunakan peledak serta
pemetaan geologi daerah persebaran bahan galian. Mekanisme pemboran
berhubungan dengan berbagai hal seperti jenis batuan di lapangan,
kondisi geologi dan keahlian dari operator alat itu sendiri. Dalam kegiatan
pemboran penting agar operator dapat memilih alat bor sesui keadaan
dilapangan hal ini sangat berhubungan erat dengan skil dari oporator alat
bor dan pengalaman di bagian pemboran.
1. Saran
Sebaiknya saat melakukan pemboran eksplorasi harus benar memadai
untuk menghidari kerusakan alat bor dan kesinambungan proses
pemboran. Memperpanjang umur batang bor, diupayakan agar operator
menggunakan WI (Work Instruction) dan SOP (Standar Operational
Prosedure) pemboran yang telah ditetapkan dan tetap menjaga kestabilan
penyediaan air dan angin untuk pemboran. Efisiensi pemboran dapat kita
lakukan dengan cara memperkecil waktu hambatan yang berupawaktu
perbaikan, perawatan, persiapan pemboran serta melakukan scalling dan
washing secara bersamaan serta menekan waktu persiapan pulang. Maka
dengan demikian produksidapat meningkat

Anda mungkin juga menyukai