TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Demam Berdarah Dengue (DBD) / Dengue Haemorrhagic Fever ( DHF )
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi
klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam,
limfadenopati, trombositopenia dan diathesis hemoragik. Pada DBD terjadi
perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit)
atau penumpukan cairan di rongga tubuh (WHO,2011).
Batasan : salah satu varian klinis infeksi virus dengue ditandai dengan
adanya panas 2-7 hari dan pada saat turun panas disertai/ disusul dengan
gangguan hemostatik dan kebocoran plasma (plasma leackage).
EPIDEMIOLOGI
Epidemik demam berdarah telah terjadi secara berturut-turut selama tiga
abad terakhir. Setiap 10 tahun, jumlah rata-rata tahunan kasus kasus DHF
dilaporkan ke WHO terus tumbuh secara eksponensial. Dari tahun 2000 sampai
2008, jumlah rata-rata kasus adalah sekitar 1.656.870 kasus.
Dari 2,5 miliar orang di seluruh dunia yang tinggal di negara-negara
endemik demam berdarah dan beresiko tertular DHF, 1,3 miliar hidup di 10
negara dari Asia Tenggara dimana merupakan daerah endemik DBD. Telah terjadi
peningkatan jumlah kasus DBD dengan tingkat keparahan terutama di Thailand,
Indonesia dan Myanmar.
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Terdapat tiga faktor yang memegang peran pada penularan infeksi dengue,
yaitu manusia, virus, dan vektor perantara. Nyamuk aedes dapat menularkan virus
dengue kepada manusia baik secara langsung yaitu setelah menggigit orang yang
sedang mengalami viremia maupun secara tidak langsung setelah melalui masa
inkubasi dalam tubuhnya selama 8-10 hari (extrinsic incubation period). Pada
manusia diperlukan waktu 4-6 hari (intrinsic incubation period) sebelum menjadi
sakit setelah virus masuk ke dalam tubuh. Pada nyamuk, sekali virus dapat masuk
dan berkembang biak di dalam tubuhnya, maka nyamuk tersebut akan dapat
menularkan virus selama hidupnya (infektif). Sedangkan pada manusia, penularan
hanya dapat terjadi pada saat tubuh dalam keadaan viremia yaitu antara 3-5 hari.
Virus dengue berkembang biak dalam sel retikuloendotelial yang
selanjutnya diikuti dengan viremia yang berlangsung 5-7 hari. Akibat infeksi ini,
muncul respon imun baik humoral maupun selular. Antibody yang muncul
umumnya adalah IgG dan IgM pada infeksi dengue primer dimana antibodi mulai
terbentuk dan kadar antibodi meningkat.
2. Fase kritis
Fase kritis terjadi pada saat perembesan plasma yang berawal pada masa
transisi dari saat demam ke bebas demam (disebut fase time of fever
defervescence).
3.
Fase penyembuhan
MANIFESTASI KLINIS
Pada bayi, anak, serta orang dewasa yang baru pertama kali terinfeksi
virus dengue/ dengan infeksi primer dengue menyebabkan timbulnya manifestasi
klinis berupa demam. Demam dapat disertai dengan lesi makulopapular dan gejala
saluran napas atas serta gastrointestinal.
Manifestasi klinis menurut kriteria diagnosis WHO 2011, infeksi dengue
dapat terjadi asimptomatik dan simptomatik. Infeksi dengue asimtomatik terbagi
menjadi undifferientiated fever (sindrom infeksi virus) dan demam dengue (DD)
sebagai infeksi dengue ringan ; sedangkan infeksi dengue berat terdiri dari demam
berdarah (DBD) dan expanded dengue syndrome atau isolated organopathy.
Perembesan
plasma
sebagai
akibat
plasma
leakage
merupakan
tanda
DIAGNOSIS
Diagnosis DBD ditegakkan berdasarkan :
1. Kriteria klinis:
a. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung terusmenerus selama 2-7 hari
b. Manifestasi perdarahan, termasuk uji bendung positif, petechie,
purpura,
ekimosis,
epistaksis,
dan/melena
c. Pembesaran hati
8
perdarahan
gusi,
hematemesis,
DIAGNOSIS BANDING
Pada awal penyakit, diagnosis banding mencakup infeksi bakteri, virus
atau protozoa seperti demam tifoid, campak, influenza, hepatitis, demam
chikungunya, leptospirosis, dan malaria.
PENATALAKSANAAN
Pada pasien dengan tanda dan gejala DBD perlu dievaluasi tanda bahaya.
Jika ditemukan tanda bahaya seperti perdarahan maupun terdapat tanda kebocoran
plasma, pasien langsung dirawat. Jika tidak, lakukan pemeriksaan Rumple Leed.
Apabila Rumple Leed test positif maka dilanjutkan dengan pemeriksaan darah
lengkap.
Prinsip umum terapi cairan pada DBD yaitu :
a. Kristaloid isotonik harus digunakan selama masa kritis.
b. Cairan koloid digunakan pada pasien dengan perembesan plasma hebat,
dan tidak ada respon pada minimal volume cairan kristaloid yang
diberikan.
c. Volume cairan rumatan + dehidrasi 5% harus diberikan untuk menjaga
volume dan cairan intravaskular yang adekuat.
d. Pada pasien dengan obesitas, digunakan berat badan ideal sebagai acuan
untuk menghitung volume cairan.
10
11
12
PENCEGAHAN
1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
a. Melakukan metode 3 M (menguras, Menutup dan Menyingkirkan
tempat perindukan nyamuk) minimal 1 x seminggu bagi tiap keluarga
b. Tempat penampungan air dikuras dan diberi abate tiap 3 bulan
2. Foging Focus dan Foging Masal
13
a.
b.
waktu 1 minggu
Foging massal dilakukan 2 siklus di seluruh wilayah suspek KLB
KOMPLIKASI
Komplikasi dari Demam Berdarah Dengue dapat berupa :
a.
Ensefalopati dengue yang dapat terjadi pada DBD dengan / tanpa syok.
b.
c. Edema paru dan/ atau gagal jantung seringkali terjadi akibat overloading
pemberian cairan.
DAFTAR PUSTAKA
14
H,
Hadinegoro
SRS,
penyunting.
Buku
Ajar
Ilmu
Patogenesis,
dan
Faktor
Risiko
Penularan
Kesehatan
Anak,
RSUPN
Universitas Indonesia.
15
Cipto
Mangunkusumo,
FK
16