Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

DINAS KESEHATAN

UPTD. PUSKESMAS ARJASA


Jl.

Raya Banyuwangi No 222 Lamongan Telp. 0338 453354


ARJASA 68371- SITUBONDO

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELACAKAN KEMATIAN MATERNAL

I.

PENDAHULUAN
Telaah kasus kematian yang tidak diharapkan (unexpected atau
preventable
pemahaman

deaths)

dapat

bagaimana

menyediakan

sistem

berbagai

kesehatan

kita

informasi
bekerja.

dan

Berbagi

pengalaman hasil telaah kasus kematian juga merupakan suatu hal yang
sangat penting bahkan sama pentingnya seperti telaah kasus kematian itu
sendiri.
Kegiatan otopsi verbal untuk memantau kematian ibu dan bayi,
diantaranya

adalah

puskesmas,

rumah

sakit,dan

dinas

kesehatan

kabupaten. Setiap jenjang struktur memiliki proses informasi tersendiri


untuk mendukung kegiatan pemantauan kematian ibu dan bayi. Proses
informasi pada tingkat puskesmas, yaitu setiap bidan di desa wajib
melakukan otopsi verbal di wilayah kerjanya.
II.

Latar Belakang
Saat ini Angka Kematian Ibu/AKI di Kabupaten Situbondo pada tahun
2015 yaitu; sebesar 137,8/100.000 KH dan AKB sebesar 10,7/1000 KH.
Sedangkan jumlah kematian Ibu di Kecamatan Arjasa pada tahun 2015
nihil, jumlah kematian Bayi sebanyak 9 kasus dan jumlah bayi lahir mati
sebanyak 7 kasus. Sedangkan pada bulan Maret 2016 di desa Kedung
Dowo terjadi kasus

kematian ibu hamil yang disebabkan karena

komplikasi Eklampsia.
Oleh

karenanya

sangatlah

penting

untuk

dapat

melaksanakan

pelacakan/otopsi verbal Maternal, untuk mendapatkan informasi yang


benar tentang penyebab yang pasti serta dapat ditelusuri kronologis dari
masalah yang ada sebelum terjadi kematian sehingga dapat disimpulkan
dari aspek/factor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kematian.
Sebagai tindak lanjut dari pelacakan adalah pelaksanaan Audit
Maternal Perinatal/AMP dengan harapan dapat diambil keputusan/metode
pemecahan masalah yang efektif terhadap kasus yang ada dan bertujuan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan
sebagai bahan pembelajaran bagi bidan maupun petugas kesehatan lainnya

dalam rangka menurunkan angka kematian ibu maupun angka kematian


bayi.
III. Tujuan Umum
Kegiatan ini diharapkan untuk menggali permasalahan yang terkait
dengan kejadian kematian yang disebabkan masalah pasien/keluarga.

Tujuan Khusus
1. Menentukan penyebab kematian
2. Memastikan dimana dan mengapa terjadi kematian
3. Mengembangkan mekanisme koordinasi antar Puskesmas, Dinkes,
Rumah Sakit
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
-

Petugas penanggung jawab wilayah melakukan pelacakan/menggali

permasalahan pada keluarga


Petugas PJ Wilayah meminta kronologi dari penolong mulai dari
BPS/Puskesmas dll/RS rujukan dengan membuat OVM, RMM Perantara

dan Asuhan Kebidanan


Petugas PJ Wilayah melaporkan kejadian pada Dinkes
Meminta rekomendasi permohonan RMM untuk RS Rujukan tempat

kejadian Kematian
PJ Wilayah membuat Asuhan Kebidanan sebagai kesimpulan dari
penolong

V. CARA MELAKUKAN KEGIATAN/ METODE


Wawancara
Laporan
VI. SASARAN DAN PELAKSANA
-

Penolong mulai dari hilir sampai hulu


Penanggung jawab Wilayah/Bidan

VII. JADWAL PELAKSANAAN


Bulan 7 Maret 2016
VIII. KELUARAN / OUTPUT
Di dapatkan informasi yang akurat sebagai penyebab kematian
IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pelaporan meliputi : Kronologi keluarga, kronologi penolong, OVM, RMM
Perantara, RMM, Askeb
X. PEMBIAYAAN
1 kasus x 2 ltr x Rp. 8.500

: Rp. 17.000

1 kasus x 30 lbr x Rp. 150

: Rp. 4.500
Rp. 21.500

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Arjasa

Dr. AANB Suryadinata, M.Kes


NIP. 197006242002121003
197908212003121010

Arjasa, 7 Maret 2016


Penaggung Jawab Kegiatan

Faridatul Aisah, S.ST


NIP.

Anda mungkin juga menyukai