Anda di halaman 1dari 5

I.

Proses Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan adalah bagaimana menentukan suatu jalan keluar dengan
berkomunikasi secara bersama sama. Pengambilan keputusan secara universal
didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternative. Pengertian ini mencakup
baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah.
Selain itu, proses pengambilan keputusan juga dapat diartikan sebagai pemilihan
beberapa tindakan alternatif yang ada untuk mencapai satu atau beberapa tujuan yang
telah diterapkan (Turban, 2005). Pada dasarnya, pengambilan keputusan merupakan
suatu bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih, yang
prosesnya melalui mekanisme tertentu dengan harapan akan menghasilkan suatu
keputusan yang terbaik (Simon,1980).
1. Menurut Herbert A Simon, proses pengambilan keputusan meliputi :
a. Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup
problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses,
dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
b. Design
Tahap ini adalah proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis
alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk
mengertimasalah, menurunkan solusi, dan menguji kelayakan solusi.
c. Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan
yang mungkin akan dijalankan. Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi, dan
rekomendasi solusi yang sesuai untuk model yang telah dibuat. Solusi dari model
merupakan nilai spesifik untuk variabel hasil pada alternatif yang dipilih.
d. Implementation
Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil.
Pada tahap ini diperlukan untuk menyusun serangkian tindakan yang terencana,
sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan
perbaikan.
2. Menurut Scoot dan Mitchell, proses pengambilan keputusan meliputi :
a. Proses pencarian tujuan
b. Formulasi tujuan
c. Pemilihan alternative

d.

Mengevaluasi hasil
3. Menurut Elbing ada lima langkah dalam proses pegmbilan keputusan. Antara lain :
a. Indentifikasi masalah
b. Pengumpulan dan analisis data yang relevan

c. Pengembangan dan evaluasi berbagai kemungkinan alternative


d. Pemilihan alternative terbaik
e. Implementasi keputusan dan evaluasi hasil
4. Menurut G. R. Terry :
a. Merumuskan problem yang dihadapi
b. Menganalisa problem tersebut
c. Menetapkan sejumlah alternative
d. Mengevaluasi alternative
e. Memilih alternatif keputusan yang akan dilaksanakan
5. Menurut Peter Drucer :
a. Menetapkan masalah
b. Manganalisa masalah
c. Mengembangkan alternative
d. Mengambil keputusan yang tepat
e. Mengambil keputusan menjadi tindakan efektif
II.

Metode-Metode dalam Proses Pengambilan Keputusan


Dalam proses pengambilan keputusan ada 4 (empat) metode yang sering digunakan, yaitu :

1. Kewenangan Tanpa Diskusi (Authority Rule Without Discussion)


Metode pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin
otokratik atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki kelebihan, yaitu :
a. Cepat, artinya ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk
melakukan diskusi, metode ini sangat membantu dalam memutuskan apa yang
harus dilakukan.
b. Cukup sempurna, artinya dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang
dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang tidak
mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.
Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan,
metode ini juga akan menimbulkan kekurangan, yaitu :
a. Timbulnya persoalan-persoalan, seperti munculnya ketidak percayaan para
anggota organisasi terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena
mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
b. Pengambilan keputusan kurang bermakna, artinya keputusan yang diambil scara
individual akan memiliki kualitas yang kurang bermakna dibandingkan keputusn
yang diambil secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh anggota
kelompok.
2. Pendapat Ahli (Expert Opinion)
Dalam suatu kelompok, kemampuan antar anggotanya tentu berbeda-beda sehingga
apabila ada salah seorang anggota yang memiliki kemampuan yang lebih, maka
orang tersebut tentu diberi predikat sebagai seorang ahli (expert). Hal ini
memungkinkan orang tersebut dipercaya untuk mengambil suatu keputusan. Metode
pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota

organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi
kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.
3. Kewenangan Setelah Diskusi (Authority Rule After Discussion)
Metode Kewenangan Setelah Diskusi merupakan suatu metode yang
mempertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi dalam
proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui
metode ini akan mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya.
Dengan perkataan lain, pendapat anggota organisasi sangat diperhatikan dalam
proses pembuatan keputusan, namun perilaku otokratik dari pimpinan, kelompok
masih berpengaruh.
Metode pengambilan keputusan ini memiliki kelemahan, yaitu :
a. Anggota organisasi akan bersaing untuk mempengaruhi pengambil atau pembuat
keputusan. Artinya bagaimana para anggota organisasi yang mengemukakan
pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi
pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan.
4. Kesepakatan (Consensus)
Kesepakatan akan terjadi jika semua anggota dari suatu organisasi mendukung
keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan,
yaitu :
a. Partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi. Hal ini akan dapat
meningkatkan kualitas keputusan yang diambil.
b. Para angota akan memiliki tanggung jawab yang sama atas keputusan yang
diambil.
Namun demikian, metode pengambilan keputusan yang dilakukan melalui
kesepakatn ini juga memiliki kelemahan, yaitu :
a. Dibutuhkannya waktu yang relatif lebih banyak dan lebih lama, artinya metode
ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan mendesak atau darurat.
Menurut Adler Rodman, keempat metode pengambilan keputusan di atas tidak ada
yang terbaik dalam arti tidak ada ukuran-ukuran yang menjelaskan bahwa satu metode
lebih unggul dibandingkan metode pengambilan keputusan lainnya. Metode yang paling
efektif yang dapat digunakan dalam situasi tertentu, bergantung pada faktor-faktor
sebagai berikut :
1. Jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan,
2. Tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok, dan
3. Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam
mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.
Adapun hal-hal yang berpengaruh dalam proses pengambilan kepuusan adalah :
1. Kekuatan Mental
Kekuatan mental itu sama seperti prinsip, jadi dalam organisasi harus punya
prinsip.

2. Sanksi
Sanksi sangat perlu dalam organisasi, agar tidak melakukan kesalahan yang sama
baik itu pemimpin maupun anggotanya.
3. Keahlian
Pemimpin harus punya kekuatan mental dalam organisasi, jika tidak sama saja
seperti pemimpin yang tidak mempuanyi gelar.
4. Kharisma
Semua pemimpin harus punya kharisma agar terus menjadi panutan bagi semua
orang. Maka dari itu kharisma merupakan citra baik yang di miliki seseorang agar
menjadi panutan semua orang.

Referensi
http://informatika.web.id/proses-pengambilan-keputusan.htm
http://raahmaad.wordpress.com/2013/05/26/proses-pengambilan-keputusan-dalam-organisasi/

Anda mungkin juga menyukai