Tor
Tor
Latar Belakang
Intervensi HIV/AIDS di Indonesia yang dimulai sejak awal tahun 1990 sudah mempunyai
catatan perjalanan panjang dalam implementasi program. Mulai dari program besar yang
didukung oleh sumberdana utama USAID dan AUSAID yang bekerja sama dengan LSM dan
berbagai organisasi masyarakat sampai ke sumber-sumber pendukung lain yang memberikan
dukungan dalam bentuk yang beragam. Berbagai upaya telah dikembangkan di berbagai
propinsi dan diterapkan dengan kelompok-kelompok sasaran yang berbeda.
Seiring dengan upaya penanggulangan dalam bentuk program intervensi, telah dikembangkan
pula sistem surveilans untuk memantau perkembangan epidemi HIV/AIDS dan status tren
perilaku pada berbagai kelompok rentan. Sebagai contoh, Integrated Biological and Behavioral
Survey (IBBS) pada tahun 2007 telah membantu memberikan pemahaman kepada para
pelaksana program dan pengambil keputusan mengenai situasi di berbagai kelompok rentan.
Dalam kurun waktu yang cukup panjang ini, berbagai kelompok di masyarakat juga semakin
banyak berpartisipasi langsung dalam mendukung upaya-upaya yang tengah dilaksanakan. Di
sisi lain, Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Nasional (KPAN) sebagai institusi yang
mempunyai peran utama untuk mengkoordinasikan upaya nasional telah menunjukkan
kepemimpinan yang semakin efektif dengan pengembangan kebijakan dan aturan sebagai
pendukung program. Pengembangan program yang berdasarkan data menjadi salah satu
landasan penting yang dilontarkan KPAN dalam beberapa tahun terakhir untuk mendorong
efektivitas dan optimalitas pencapaian program.
Untuk dapat membangun pogram yang memberikan dampak lebih besar dan optimal,
dibutuhkan bukti-bukti ilmiah untuk menunjukkan bagaimana hasil program yang sudah
dikembangkan selama ini. Bukti ilmiah adalah fakta yang didasarkan pada pengalaman
empiris dan telah dievaluasi secara benar.
Mengingat terbatasnya informasi yang sampai ke publik mengenai hasil intervensi HIV/AIDS,
maka AIDS Research Center Atmajaya dan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Nasional
merencanakan untuk mengadakan sebuah Seminar Nasional Sehari: Pembelajaran dari
Program Intervensi HIV/AIDS. Seminar ini juga dilaksanakan bertepatan dengan akan segera
dimulainya upaya nasional dalam bentuk dimulainya Program Penanggulangan HIV/AIDS
dengan dukungan dana Global Fund AIDS Tuberkulosis dan Malaria (GF ATM) Putaran ke
delapan.
Seminar nasional diselenggarakan dengan tujuan untuk menghimpun berbagai lembaga dan
individu yang berpengalaman dalam implementasi program dan mendiseminasikan hasil
program dan mendiskusikan secara kritis berbagai aspek dan pengalaman terkait program
intervensi, Berbagai pengalaman dan pemahaman yang diperoleh akan didiskusikan secara
kritis dengan melibatkan berbagai pihak yang peduli dengan HIV/AIDS. Diharapkan hasil
seminar akan dapat menjadi masukan bagi para pengembang dan pelaksana program, serta
para pengambil keputusan dalam pengambilan keputusan-keputusan untuk program
penanggulangan HIV/AIDS ke depan.
II. Deskripsi Acara
-
Pendanaan kegiatan seminar akan didukung melalui dana kerja sama antara Pusat
Penelitian HIV/AIDS Universitas Atma Jaya Jakarta dan Komisi Penanggulangan AIDS
Nasional. Rencana Anggaran pelaksnanaan seminar terlampir.
Sessi
10.00 -10.30
Pembukaan
10.30 12.00
Pembicara
Ciptasari
Prabawanti (FHI)
Bagus Rahmat
Prabowo (KPAN)
3. Pembahasan Program
13.00 14.30
Very Kamil
(ARC Atma Jaya)
Subdit AIDS
(Depkes)
12.00 13.00
Moderator
ISHOMA
Pencegahan HIV melalui Jarum dan Alat
Suntik (Harm Reduction):
1. Pembelajaran dari Model Intervensi
Komprehensif dan Terpadu
2. Pembelajaran dari Program intervensi
komprehensif berbasis PKM
Raymond
Tambunan
(ARC Atma Jaya)
National Program
Officer (HCPI)
3. Pembahasan program
Prof. Irwanto
14.30 15.15
15.15 16.45
Istirahat
Berbagi pengalaman dalam implementasi
intervensi HIV/AIDS:
1. Layanan Care, Support, and Treatment
(CST) di Lapas Kerobokan
2. Panduan Seni, Terapi dalam Program
Harm Reduction di Lapas Kerobokan
Endar Tri. A.
Jumadi
Shanti
Penutupan
Heni Mulyati
Halik Siddik
(KPAN)