Disusun Oleh:
Endri Harnanto
NIM: 204046103077
KATA PENGANTAR
Segala puji sukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala Rahmat-Nya, hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat
dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan alam Baginda Besar Nabi
Muhammad SAW.
Penulisan karya Ilmiah dalam bentuk sekripsi ini merupakan salah satu bagian
syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Syariah (S.E.I) di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Kebahagiaan yang tak ternilai bagi penulis secara pribadi adalah dapat
mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orangtua, seluruh keluarga dan pihakpihak yang telah ikut andil dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
Sebagai bentuk penghargaan yang tidak terlukiskan, penulis sampaikan
ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM. Dekan Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Dr. Euis Amalia, M. Ag, Ketua Program Studi Muamalat dan Ah. Azharuddin
Lathif, M. Ag, Sekretaris Program Studi Muamalat yang telah membantu
penulis secara tidak langsung dalam menyiapkan skripsi ini.
iii
3. Drs. Djawahir Hajazziey, SH, MA Ketua Program Non Reguler dan Drs. H.
Ahmad Yani, MA. Sekretaris Program Non Reguler.
4. Dra. Nuriyah Thaher MM dan Dr. Hendra cholid MA, Dosen pembimbing
yang telah meluangkan waktunya memberikan bimbingan dan pengarahan
serta bantuan literatur dalam proses penyelesaian tugas akhir ini.
5. Segenap pengurus dan pegawai Perpustakaan Fakultas Syariah dan
Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Jakarta yang telah membantu
penulis dalam mencari data-data yang diperlukan.
6. Pihak Bank DKI group HRD pusat ( Ibu Asniwati Pratiwi ), group syariah (
Bpk. Irham dan Bpk Arief Amperiawan ) yang telah banyak membantu dalam
memperoleh data dan informasi yang penulis butuhkan dalam penyusunan
skripsi.
7. Rasa ta`dzim dan terima kasih yang mendalam kepada Ayahanda dan Ibunda
kakak dan adik atas dukungan moril dan materiil, kesabaran, keikhlasan,
perhatian, serta cinta dan kasih sayang yang tidak habis-habisnya bahkan
Doa-doa munajatnya yang tak henti-hentinya siang dan malam kepada Allah
SWT.
8. Untuk teman-teman Perbankan Syariah 2004 khususnya PS A, B, C, dan D,
Teman-teman BEM FSH Non Reguler 2007/2008, Teman-teman HMI
Komisariat Fakultas Syariah dan Hukum Cabang Ciputat, dan Teman-teman
kosan mamank dan mustofa. yang namanya tidak bisa di sebutkan satupersatu oleh penulis.
iv
9. Mustofa, rekan yang ikut membantu menyelesaikan skripsi ini, serta Dinda
Ananda putri dan kedua orang tuanya yang selalu setia, sabar dan selalu
memberikan semangat moril dan spiritual dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dan akhirnya penulis akhiri dengan rasa Syukur kepada Allah SWT, Raja dari
segala Raja, pencipta Jagad Raya dan penguasa Ilmu Pengetahuan, Dengan segala
kelemahan dan kekurangan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa
meridloi setiap langkah kita. Amin.
Endri Harnanto
DAFTAR PUSTAKA
Al Quran dan terjemahan, Al-Quran Al-Karim dan terjemahnya Departemen Agama
RI
Annual Report Bank DKI 2009
Antonio, Muhammad SyafiI. Bank Syariah Dari Teori ke Praktek. Gema Insani. Cet.
13. 2009.
Bank Indonesia, Petunjuk Pelaksanaan Pembukaan Kantor Bank Syariah, Desember
1999
G. Sevilla, Consuelo, Pengantar Metode Penelitian, UI Press, 1993 h
Hafiduddin, Didin, Manajemen Syariah dalam Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2003),
Cet. Pertama
Handoko, T. Hani, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta :
BPFE Anggota IKAPI, 1996) Edisi 2, Cet X, h 24.
Hasibuan, Malayu S.P, Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) edisi revisi,
(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000), Cet II
Hasibuan, Malayu S.P, Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas
(Jakarta : Bumi Aksara, 1996)
Ika, Ai, Korelasi Rekrutmen Karyawan Dengan Kualitas SDM Pada Bank Danamon
Syariah.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke 3, Depatemen Pendidikan Nasional, Balai
Pustaka
Karim, Adiwarman A.. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta. Raja
Grafindo Persada. 2007.
Karim,
Adiwarman,
artikel
ini
http://www.karimconsulting.com/
diakses
Juli
2009
pada
81
82
83
DAFTAR ISI
iii
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .....................................................
B. Pembatasan dan perumusan Masalah .................................
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..........................................
D. Studi Reviw Terdahulu. ......................................................
E. Sistematika Penulisan ........................................................
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kompetensi SDM ...............................................................
B. Prestasi Kerja SDM ............................................................
C. Korelasi Antara Kompetensi SDM dan Prestasi Kerja ......
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian .................................................
B. Sifat Penelitian ....................................................................
C. Subyek Penelitian ...............................................................
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................
E. Sumber Data .......................................................................
F. Variabel Penelitian..............................................................
G. Teknik Pengukuran dan Pengujian Instrumen ....................
H. Teknik Analisa Data ...............................................................
BAB IV
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................
B. Saran ...................................................................................
vii
BAB I
PENDAHULUAN
bank
syariah
di
Indonesia
diiringi
dengan
Adiwarman A. Karim. Bank Islam Analisis fiqh dan Keuangan. (Jakarta. Raja
Grafindo Persada. 2007). h XXIV
memberikan kemudahan dan pelayanan yang lebih baik. Hal ini tentu
menggembirakan bagi pegiat ekonomi syariah dan umat Islam khususnya.
Akan tetapi, perkembangan yang pesat ini tidaklah tanpa tantangan.
Jumlah bank syariah dan lembaga keuangan syariah bukan bank yang semakin
bertambah dan mencapai pelosok tanah air memerlukan keseimbangan jumlah
sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi ekonomi syariah pula. Hal
inilah yang saat ini menjadi tantangan bagi perbankan syariah di Indonesia
yang harus segera ditangani karena SDM merupakan bagian strategis yang
penting dalam pengembangan perbankan syariah di masa depan.
Untuk itu dengan berkembangnya bankbank syariah di Indonesia
tentunya harus ada dukungan dari manajemen sumber daya manusia syariah
yang berkualitas, sebab tidak mungkin suatu bank syariah dapat mencapai
kesuksesan tanpa manajemen sumber daya manusia syariah yang berkulitas.
Karena timbulnya bank syariah di Indonesia kebanyakan barasal dari bank
bank konvensional yang membuka cabang bank syariah, dikhawatirkan
banyak bank syariah yang tidak memiliki manajemen sumber daya manusia
syariah yang berkualitas karena tidak memiliki pengalaman dalam akademi,
maupun praktek dalam bank syariah, karena berasal dari bank konvensional.
Oleh karena itu pentingnya penerapan manajemen sumber daya
manusia syariah dibank syariah harus mendapatkan perhatian dari kita semua.
Agar bank syariah dapat bersaing dengan bank-bank lainnya.
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) edisi revisi,
(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000), Cet II h 10.
daya manusianya yang layak dan sesuai dengan kebutuhan agar dapat
memberi dampak positif bagi prestasi kerja karyawan.
c. Bagi masyarakat luas, yaitu sebagai bahan edukasi dan sosialisasi yang
dapat menambah pengetahuannya terhadap perbankan syariah di
Indonesia, mengenai seluk beluk sampai perkembangan bank syariah
sekarang.
E. Sistematika Penulisan
Dalam skripsi ini penulis membagi menjadi 5 (lima) bab dan masingmasing bab berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Sedangkan
sistematika pembahasan skripsi ini dapat penulis jabarkan sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN.
Pada bab pendahuluan ini berisi Latar Belakang Masalah,
Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Penelitian, Kajian Pustaka dan Sistematika Penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai landasan teori yang
digunakan pada penulisan skripsi ini diantaranya tentang
Kompetensi SDM Syariah, Prestasi Kerja SDM Syariah, Korelasi
Antara Kompetensi SDM dan Prestasi Kerja
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan membahas mengenai metodologi yang
digunakan penulis diantaranya Jenis dan lokasi penelitian, Sifat
penelitian, Subyek penelitian, Teknik pengumpulan data, Sumber
data, Variabel penelitian, Teknik pengukuran dan pengujian
instrumen, Teknik analisa data
BAB IV
10
Pada bab ini akan dibahas tentang hasil penelitian dan analisa
penulis yang mencakup diantaranya Profil Bank DKI Syariah,
Gambaran kompetensi SDM Bank DKI Syariah dan prestasi kerja,
Karakteristik responden, Pengaruh kompetensi SDM Bank DKI
Syariah terhadap prestasi kerja
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini berisikan Kesimpulan dari hasil penelitian dan Saran
BAB II
LANDASAN TEORI
apalagi
yang
menyandarkan
kekuatannya
pada
Diakses pada blog jurnal manajemen sumber daya manusia, konsep kompetensi:
Definisi, karaktersitik,dan kategori kompetensi. Diakses pada 09 November 2010
12
13
dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh
pekerjaan
tersebut2,
Dengan
demikian,
kompetensi
menunjukan
menurut
Spencer3
merupakan
landasan
dasar
14
keterampilan dan sikap kerja minimal yang harus dimiliki seseorang
untuk menduduki jabatan tertentu yang berlaku secara nasional.5
Sedangkan menurut Kamus Kompetensi LOMA (1998)6, kompetensi
didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja yang
memungkinkan dia untuk mencapai kinerja yang superior. Aspek- aspek
pribadi ini termasuk sifat, motif- motif, system nilai, sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Kompetensi- kompetensi akan mengarahkan tingkah
laku. Sedangkan tingkah laku akan menghasilkan kinerja.
Perilaku- perilaku yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang
superior bervariasi dari satu bisnis ke bisnis lainnya, dari satu peran ke
peran lainnya didalam organisasi. Menghadap kesulitan tersebut, sudah
banyak organisasi, khususnya organisasi bersekala besar yang telah
menggunakan model-model kompetensi (competency models) untuk
membantu mereka mengenali keterampilan- keterampilan, pengetahuan
dan karakteristik pribadi yang sangat penting, yang dibutuhkan untuk
berhasil mencapai kinerja yang superior.
Berdasarkan definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak
semua aspek-aspek pribadi dari seseorang pekerja itu merupakan
5
6
Pasal 10 ayat 4 Undang- undang Nomor 13, Tahun 2003; Tentang ketenagakerjaan
15
kompetensi. Hanya aspek- aspek pribadi dari seseorang pekerja itu
merupakan kompetensi. Hanya aspek- aspek pribadi yang mendorong
dirinya untuk mencapai kinerja yang superiorlah yang merupakan
kompetensi yang dimilikinya. Selain itu, juga dapat disimpulkan bahwa
kompetensi akan selalu terkait dengan kinerja yang superior.
1. Model Kompetensi
Model-model
kompetensi
menjelaskan
perilaku-perilaku
yang
terpenting yang diperlukan untuk kinerja unggul dalam posisi, peran atau
fungsi yang spesifik, yang bisa terdiri dari beberapa atau berbagai
kompetensi. Model kompetensi dibedakan menurut kepentingannya,
menjadi model kompetensi untuk:
a. Leadership
b. Coordinator
c. Experts
d. support.
Model kompetensi untuk kepemimpinan dan coordinator pada
dasarnya sama dan meliputi : komitmen pada pembelajaran berkelanjutan,
orientasi pada pelayanan masyarakat, berpikir konseptual, pengambilan
keputusan, mengembangkan orang lain, standar profesionalisme tinggi,
dampak dan pengaruh, inovasi, kepemimpinan, kepedulian organisasi,
16
orientasi pada kinerja, orientasi pada pelayanan, strategi bisnis, kerja
sama tim, dan keberagaman.
Model kompetensi untuk experts dan support pada dasarnya juga sama
dan meliputi : komitmen atas pembelajaran berkelanjutan, orientasi pada
pelayanan masyarakat, peduli atas ketepatan dan hal-hal detail, berfikir
kreatif dan inovatif, fleksibilitas, standar profesionalisme tinggi,
perencanaan, pengorganisasian dan koordinasi, pemecahan masalah,
orientasi pada kinerja, orientasi pada pelayanan, kerja sama tin dan
keberagaman.
Sementara itu, Zwell7 membedakan kompetensi menurut posisi dan
menurut tingkat dan fungsi kerja sedangkan tingkat dan fungsi kerja
dibedakan lagi antara superior serta antara mitra dan superior.
Aplikasi
dari
model-model
kompetensi
di
perusahaan
dapat
17
1) Seleksi
a. Memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai persyaratanpersyaratan jabatan
b. Meningkatkan kemungkinkan untuk merekrut pekerja yang akan
berhasil didalam pekerjaannya.
c. Meminimalkan investasi (baik waktu dan uang) pada pekerjaan yang
mungkin tidak memenuhi harapan perusahaan
d. Memasstikan proses wawancara yang lebih sistematis
e. Membantu
dilatihkan
membedakan
dan
kompetensi-
kompetensi
kompetensi-kompetensi
yang
yang
dapat
sulit
untuk
perhatian
pada
dikembangkan9
pekerjaan
untuk
memusatkan
18
c. Memaksimalkan efektifitas dari waktu dan dana yang digunakan
untuk melakukan pelatihan dan pengembangan
d. Memberikan sebuah kerangka untuk melakukan proses bimbingan dan
pemberian umpan balik yang berkelanjutan10
3) Penilaian Kinerja
a. Memberikan pemahaman bersama tentang hal- hal yang akan
dimonitor dan diukur
b. Memusatkan perhatian dan mendororng proses diskusi tentang
penialaian kinerja
c. Memusatkan perhatian dalam mendapatkan informasi tentang tingkah
laku pekerja dalam pekerjaan11
4) Perencanaan Karir/ suksesi
a. Menjelaskan tentang keterampilan- keterampilan, pengetahuan dan
karakteristik- karakteristik yang diperlukan oleh suatu pekerjaan/
peran
b. Memberikan metode untuk mengukur kesiapan dari calon pemegang
jabatan atas peran yang akan dipegangnya
10
19
c. Memusatkan perhatian dari rencana pelatihan dan pengembangan
pada kompetensi- kompetensi yang belum dimiliki oleh calon
pemegang jabatan
d. Memungkinkan
organisasi
untuk
malakukan
pembandingan
12
20
upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak
melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
Kemudian menurut Malayu SP Hasibuan15 hal ini juga dapat
didefiniskan sebagai suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan
atas waktu , kecakapan, kesungguhan, serta pengalaman.
Sedangkan menurut Preffer16 prestasi adalah kemampuan kerja atau
suatu kinerja yang dicapai serta yang perlukan. Dengan demikian prestasi
dapat dilihat dari beberapa dimensi yang berbeda, yang pertama adalah
prestasi sebagai hasil atau output yaitu menilai prestasi melihat apa yang
telah dicapai oleh seseorang. Kedua adalah prestasi dilihat dari aspek
prosesnya. Bagaimana prosedur-prosedur yang telah dilaluinya dan
ditempuh seseorang dalam menyelesaikan tugasnya. Dan dimensi lain
adalah ditinjau dari aspek kontekstualnya yakni kemampuan sendiri
(personal ability) yang dimiliki oleh seorang karyawan.
Penilaian prestasi kerja (performance appraisal) adalah proses oleh
organisasi untuk mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.
Penilaian prestasi kerja yang dilaksanakan dengan baik dan tertib maka
akan dapat membantu meningkatkan motivasi kerja dan loyalitas
15
21
organisasional dari karyawan. Penilaian prestasi kerja karyawan adalah
penilaian yang sistematik terhadap penampilan kerja mereka sendiri dan
potensi karyawan dalam upaya mengembangkan diri untuk kepentingan
bank syariah.17
2. Penilaian Prestasi Karyawan
Prestasi merupakan suatu hasil dari budaya kerja dan kemampuan
untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki
derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu18. Kesediaan dan
keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu
tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan
bagaimana mengerjakannya. Prestasi merupakan hasil perilaku nyata yang
ditampilkan setiap orang dari kinerja yang dilakukan oleh karyawan sesuai
dengan peranannya dalam lembaga.
Prestasi karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
upaya lembaga dalam mencapai tujuannya. Ahli lain mengatakan prestasi
merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam menjalankan
pekerjaan atau tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Prestasi tersebut
bisa dilihat secara fisik dan bahkan banyak yang tidak teridentifikasi
secara fisik.
17
22
19
23
Apabila penilaian kinerja dilakukan dengan benar, para karyawan,
para penyelia, departemen SDM dan akhirnya perusahaan akan
diuntungkan dengan adanya kepastian bahwa upaya- upaya individu
memberikan kontribusi kepada fokus strategi perusahaan.
Istrumen penilaian kinerja merupakan alat yang dipakai untuk menilai
kinerja individu seseorang karyawan yang meliputi :21
1. Prestasi kerja, yaitu hasil kerja karyawan dalam menjalankan
tugas, baik secara kualitas maupun kuantitas kerja.
2. Keahlian, yaitu tingkat kemampuan teknis yang dimiliki oleh
karyawan dalam menjalankan tugas yang dibebankan padanya.
Keahlian ini bisa dalam bentuk kerjasama, komunikasi, inisiatif,
dll.
3. Perilaku, yaitu sikap dan tingkah laku karyawan yang melekat
pada dirinya dan dibawa dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Pengertian perilaku disini juga mencakup kejujuran, tanggung
jawab dan disiplin.
4. Kepemimpinan, yaitu merupakan aspek kemampuan manajerial
dan seni dalam memberikan pengaruh kepada orang lain untuk
mengkoordinasikan pekerjaan secara tepat dan cepat, termasuk
pengambilan keputusan dan penentuan prioritas.
21
24
Dari hasil penilaian dapat dilihat kinerja organisasi yang
dicerminkan oleh kinerja karyawan atau dengan kata lain, kinerja
merupakan hasil kerja konkret yang dapat diamati dan dapat diukur.
Penilaian kinerja dapat mengacu pada suatu system formal dan terstruktur
yang digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat
yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil termasuk tingkat
ketidak hadiran.
Penilaian kinerja dapat digunakan untuk:22
a. Mengetahui pengembangan, seperti identifikasi kebutuhan pelatihan,
umpan balik kinerja, menentukan transfer dan penugasan, dan
identifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan.
b. Pengambilan keputusan administratif, seperti keputusan untuk
menentukan gaji, promosi mempertahankan atau membehentikan
karyawan, pengakuan kinerja karyawan, dan pemutusan hubungan
kerja.
c. Keperlua
perusahaan,
seperti
perencanaan
SDM,
menentukan
22
Veithzal Rivai, Manajemen SDM Untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktek, h.311
25
d. Dokumentasi, seperti kriteria validasi penelitian, dokumentasi
keputusan- keputusan tentang SDM, dan memenuhi persyaratan
hukum.
Penilaian kinerja ini tentunya memiliki manfaat yang dapat dirasakan
langsung oleh karyawan yang diniai seperti meningkatkan motivasi,
meningkatkan kepuasan hidup, adanya kejelasan standard hasil yang
ditetapkan
mereka,
kesempatan
berkomunikasi
dengan
atasan,
memperbaiki
kinerja,
merencanakan
pekerjaan,
23
Penilaian Kinerja Karyawan: Definisi, Tujuan dan Manfaat. Diakses pada JurnalsdmBlog.com. pada tanggal 09 November 2010.
26
karier dan memperkuat kualitas hubungan antar manager yang
bersangkutan dengan karyawannya.24
Sedangkan bagi perusahaan, penilaian kinerja memiliki manfaat
sebagai: peningkatan rasa kebersamaan dan loyalitas, meningkatkan
kualitas
komunikasi,
meningkatkan
motivasi
karyaawan
secara
keharmonisan
dalam
mencapai
tujuan
perusahaan,
sering
digunakan
sebagai
kriteria
utama
untuk
24
311
25
27
Kompetensi
dapat
juga
digunakan
sebagai
criteria
untuk
28
menyeleksi pekerjaan yang diembannya. Kompetensi komunikasi,
kerjasama kelompok, kepemimpinan dan pengambilan keputusan secara
analitis merupakan factor yang penting untuk meningkatkan kinerja
karyawan.
Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini kompetensi sumber daya
manusia secara umum Andersen26 mendifinisikan kompetensi sebagai
karakteristik dasar yang terdiri dari kemampuan, pengetahuan, serta
atribut personal lainnya yang mampu membedakan seseorang yang
perform dan tidak perform komponen dalam kompetensi terdiri dari
potensi-potensi yang mengacu pada kecakapan tertentu, diantaranya
adalah komunikasi, kerjasama kelompok, kepemimpinan dan pemutusan
secara analisis, agar rujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan
efisien.
Variabel kinerja Bernardin dan Russel27 memberikan pengertian
performance atau kinerja sebagai berikut :Performance is defined as the
record of outcomes prodeced on a sfecified job function or activity during
time period. Prestasi atau kinerja adalah catatan tentang hasil-hasil yang
diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kgiatan selama kurun
26
29
waktu tertentu.Terdapat beberapa indikator kinerja yang biasanya
dinilai untuk mengungkapkan kinerja karyawan.
Tabel 2.1
Operasional Variabel
Variabel
Kompetensi Sumber
Daya Manusia (X)
Indikator
Komunikasi
Kerjasama kelompok
Kepemimpinan
Mengambil keputusan Secara
analisis
Hasil kerja
Kedisiplinan
Kerja sama
Tanggung Jawab
Andersen (Martoyo;2003:15)
Prestasi (Y)
Bernardin,Russeel
(Mangkunegara,2007:15)
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif analysis, yaitu mengumpulkan data
sebanyak-banyaknya yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang ada,
dan menggambarkannya dengan terbuka sesuai kenyataan yang terjadi.2
Jenis penelitian ini dapat juga disebut sebagai penelitian empiris, yaitu penelitian
yang data dan informasinya diperoleh dari kegiatan di kancah (lapangan) kerja penelitian.
Lihat Supardi, 2005, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta: UII Press, hlm.
34.
2
Suahrsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, cet. XII, ed.
Revisi V (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm. 9, 30.
62
63
C. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah Karyawan Bank DKI Syariah. Hal ini
dikarenakan peneliti ingin mengetahui apakah kompetensi SDM Syariah pada
Bank DKI Syariah member pengaruh besar, sedang atau sedikit terhadap
prestasi kerja.
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada
wilayah dan waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan
diamati/diteliti.3 Berdasarkan pengertian tersebut, maka dalam
penelitian ini populasinya adalah karyawan Bank DKI grup Syariah.
2. Sampel Penelitian
Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan
subyek penelitian sebagai wakil dari para anggota populasi.4
Berdasarkan penelitian ini, maka setiap karyawan Bank DKI Syariah
memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel dalam penelitian
ini, namun dikarenakan beberapa kendala yaitu, waktu, tenaga, biaya,
dan jumlahnya yang banyak yang menyebabkan kesulitan bagi
peneliti, maka pengambilan sampel dilakukan dengan purposive
random
sampling
(pengambilan
sampel
secara
acak
dengan
Supardi, 2005, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta : UII Press,
hlm. 101.
4
64
adalah
memberikan/membagikan
metode
lembar
pengumpulan
pertanyaan
yang
data
dengan
berkaitan
dengan
65
F. Variabel Penelitian
Variable penelitian ini adalah kompetensi SDM dan prestasi kerja Bank
DKI grup Syariah, terdiri atas dua variable yang masing- masing memiliki
empat indicator, yaitu:
a. Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki
indicator komunikasi, kerjasama kelompok, kepemimpinan, dan
mengambil keputusan secara analisis. 6
b. Variabel prestasi yang meliputi indicator hasil kerja, kedisiplinan,
kerja sama, dan tanggung jawab.
G. Teknik Pengukuran dan Pengujian Instrumen
1. Teknik Pengukuran
Teknik pengukuran variabel-veriabel yang ada dalam penelitian ini
menggunakan model skala likert, yaitu dengan memberikan nilai pada
setiap jawaban yang diberikan oleh responden sesuai dengan format
R.S.Likert.7 skala yang digunakan adalah:
a. Sangat Erat
(SE)
b. Erat
(E)
c. cukup Erat
(E)
d. kurang Erat
(KE)
66
e. Tidak Erat
(TE)
2. Pengujian Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas instrument dilakukan untuk mengukur tingkat kevalidan
suatu instrument. Tinggi atau rendahnya validitas instrument akan
menunjukkan penyimpangan data yang dikumpulkan. Jika validitas
tinggi, maka data yang ada akan menunjukkan tidak adanya
penyimpangan. Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas
adalah rumus Product-Moment Pearson:8
n xy ( x)( y)
xy
[n x ( x) 2 ][n y 2 ( y) 2 ]
2
Dimana:
n
= Jumlah subyek
xy
= Koefisien korelasi
= Skor total
( x)2
x2
( y)2
y2
b. Uji Reliabilitas
8
67
(dapat
diandalkan).
Teknik
pengukuran
reliabilitas
n( S 2 S i )
n 1S 2
2
Dimana:
= Koefisien alpha
S2
Si2
68
= Variabel terikat
= Konstanta/intersept
X1
= Reliability/Keandalan
X2
= Assurance/Jaminan
X3
= Tangibles/Bukti Nyata
X4
= Empathy/Empati
X5
= Responsiveness/Ketanggapan
b1
b2
b3
b4
b5
69
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji Linearitas (F)
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui hubungan linear atau
tidak antara variabel X terhadap variabel Y. Hal ini dilakukan sebagai
syarat dilakukannya uji pengaruh. Artinya jika hubungan kedua
variable linear, maka uji pengaruh dapat dilakukan dan sebaliknya jika
hubungan kedua variabel tidak linear, maka uji pengaruh tidak dapat
dilakukan.12
1) Hipotesis yang diuji
Asumsi/dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah:
Jika probabilitas > 0,05 = tidak signifikan (menerima Ho).
Artinya variabel bebas tidak linear terhadap variabel terikat.
Jika probabilitas < 0,05 = signifikan (menolak Ho). Artinya
variable bebas linear terhadap variabel terikat.
2) Taraf uji = 0,05 dengan derajat kebebasan ak = n - k 1
3) F hitung dengan rumus:
12
Imam Ghazali, Aplikasi : Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Undip, Semarang,
2005. hlm. 110-115.
70
R2 / k
(1 R ) 2 /( n k 1)
Dimana:
F
= F hitung
R2 / k = kosfisien determinasi
n-k-1 = derajatkebebasan
b. Uji Parsial (t)
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel X
terhadap variabel Y secara tersendiri.13
1) Hipotesis yang diuji
Asumsi/dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah:
Jika probabilitas > 0,05 = tidak signifikan (menerima Ho).
Artinya variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel
terikat. Jika probabilitas < 0,05 = signifikan (menolak Ho).
Artinya variable bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.
2) Taraf uji = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = n - (k +1)
3) T hitung dengan rumus:
r
b1
SEb1
Dimana:
t
13
= t hitung
71
b1
= kosfisien regresi
Seb1
= koefisien determinasi
= koefisien korelasi
I. Teknik Penulisan
Teknik penulisan skripsi ini didasarkan, mengarah pada pedoman yang
berlaku di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2007, yakni buku pedoman penulisan skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.15
14
15
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN DAN ANALISIS PENELITIAN KOMPETENSI DAN
PRESTASI KERJA SDM BANK DKI SYARIAH
bank
DKI
adalah:
Menjadi
Bank
terbaik
yang
62
63
Sampai dengan akhir tahun 2008 Bank DKI Syariah berhasil mencapai
aset sebesar Rp. 619,15 miliar dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang
berhasil dihimpun sebesar Rp. 210,87 miliar dan penyaluran pembiayaan
sebesar Rp. 612,37 miliar dan menghasilkan laba sebesar Rp. 1,34 miliar. 2
Pada tahun 2008 Bank DKI Syariah juga telah memperoleh penghargaan dari
Majalah Investor sebagai Unit Usaha Syariah Terbaik untuk kategori total aset
diatas 100 - 500 miliar. Prestasi ini membuktikan bahwa kinerja Bank DKI
Syariah telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dan mampu
bersaing pada perbankan-perbankan syariah nasional.3
Perkembangan usaha Bank DKI Syariah yang semakin membaik di tahun
2008 tersebut diharapkan akan terus meningkat pada tahun 2009 dan tahuntahun berikutnya, sejalan dengan peningkatan pelayanan terhadap pengguna
jasa Bank DKI Syariah.
64
65
Wawancara dengan Arief Amperiawan, manager Dep Umum UUS Bank DKI
syariah 17 September 2010
66
5) Duduk
c. Tes Tertulis
Meliputi, pengetahuan Muamalah, Pengetahuan Umum dan
Pengetahuan Perbankan Syariah
d. Psikotes
Meliputi tes kecerdasan, tes kepribadian dan tes bakat
e. Tes Emotional quotience
Untuk mengukur tingkat emosional, kesabaran dan ketelitian
f. Tes Spiritual Queotience
Untuk mengukur tingkat ketakwaan
g. Tes membaca Al- Quran
h. Tes Kesehatan
Seorang calon karyawan harus lulus tes kesehatan untuk
mengetahui kondisi dan riwayat penyakit calon karyawan, jika dalam
hal ini karyawan tidak lulus maka pelamar dinyatakan gugur dalam
seleksi meskipun pada tes sebelumnya dinyatakan lulus, hal ini
berkaitan dengan performance kerja dan asuransi kesehatan yang
dijaminkan bank DKI syariah pada karyawannya.
i. Wawancara Akhir
Atasan mewawancarai pelamar dalam melaksanakan tugas- tugas
yang akan diberikan kepadanya.7
7
Wawancara dengan Arief Amperiawan, manager Dep Umum UUS Bank DKI
syariah 17 September 2010
67
Dasar
Perbankan
Syariah
tadi
bertujuan
untuk
Wawancara dengan Arief Amperiawan, manager Dep Umum UUS Bank DKI
syariah 17 September 2010
9
Wawancara dengan Irham bagian Manajemen Umum grup Syariah.Bank DKI
Syariah 17 September 2010
10
www.lppi.or.id diakses pada tanggal 28 oktober 2010
11
www.lppi.or.id diakses pada tanggal 28 oktober 2010
68
dan
pelatihan
serta
memberikan
kesempatan
12
69
70
13
71
Tren ini juga berlaku pada bidang pembiayaan, yaitu pada tahun 2006
ke 2007 terdapat kenaikan sebesar 218.46%, pada 2007 ke 2008 naik
sebesar 310.94%, pada 2008 ke 2009 naik sebesar 38.72%
Berdasarkan laporan keuangan yang diperoleh dengan cara mengakses
situs resmi bank DKI syariah dapat ditemukan pula peningkatan disetiap
tahunnya, berikut adalah table laporan keuangan tersebut:14
Tabel 4.115
Laporan Keuangan Bank DKI Syariah Empat Tahun Terakhir
KETERANGAN
Neraca
Total Aktiva
Dana Pihak Ketiga
Pembiayaan
Laba (Rugi)
Pendapatan Margin / Bagi Hasil
Imbalan Margin / Bagi Hasil
Pendapatan Operasional
Beban Operasional
Laba (Rugi)
Rasio
Capital Adequacy Ratio
FDR (Pembiayaan /DPK )
Rasio Pembiayaan Bermasalah
(NPF)
Net Interest Margin (NIM)
BOPO (Beban Opr/ Pendapatan
Opr)
Laba Sebelum pajak Terhadap
Aktiva (ROA)
14
15
2006
2007
2008
102.59
32.12
82.97
395.35
155.62
301.43
619.15
210.87
612.37
2009
Audited
702.98
374.06
651.09
10.63
(1.13)
10.84
5.27
5.74
23.63
(6.44)
21.69
18.22
4.22
58.74
(10.11)
57.97
59.10
1.34
80.29
(23.99)
102.69
68.61
33.53
11.20%
84.01%
10.22% 9.06%
101.94% 66.81%
7.06%
2.28%
0.24%
4.93%
72
16
73
17
74
5) 3rd Rank The Most Profitable Shariah Division - Asset < Rp. 500
M
6) 3rd Rank The Best Mushola Islamic Bank
7) 2nd Rank Islamic Finance Cup 2008
8) 2nd Rank Sharia Basket Ball Competition
9) Best Syariah 2007 sebagai " Unit Usaha Syariah Terbaik dengan
Aset 100 M - 500 M"
10) Investor Syariah Award 2006 sebagai Bank Unit Usaha Syariah
Terbaik kategori aset dibawah Rp. 100 miliar
11) Islamic Finance Quality Award & Islamic Financial Award 2006
sebagai The Best Community Bank
12) Islamic Finance Quality Award & Islamic Financial Award 2006
sebagai The Most Convenient Office.
Dari banyaknya prestasi yang diraih oleh bank DKI syariah itu tentu
tidak lepas dari adanya upaya dan kerja keras SDM bank DKI syariah
didalamnya. Meskipun bank DKI syariah memiliki system operasional
yang berbeda dengan bank konvensional terutama dengan kehadiran DPS,
tentu perlu adanya pengetahuan
75
Hal ini sangat terasa pada perekrutan yang dilakukan pada posisi
supervisor dan manajer ke atas yang dilakukan secara system tertutup oleh
divisi HRD dengan melihat track record carier, pengalaman dan back
ground pendidikan calon karyawan bank DKI syariah.
Hal itu tentu juga terasa pada system perekrutan terbuka yang
dilakukan bank DKI syariah, dengan menetapkan rangkaian seleksi yang
ketat yang ditambah dengan harus memiliki pengetahuan dasar mengenai
ekonomi syariah yang ditandai dengan harus memiliki sertifikat PDPS
(pelatihan dasar perbankan syariah) yang dikeluarkan oleh LPPI (lembaga
pegembangan perbankan Indonesia) sebagai lembaga yang ditunjuk oleh
Bank Indonesia, sehingga dapat menjamin berjalannya system operasional
Bank DKI Syariah sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat, yaitu
berada pada lajur syariah.20
C. Karakteristik Responden
Bank DKI menyadari sepenuhnya peran sumber daya manusia sebagai
subjek dan sumber penciptaan nilai organisasi, karena itu dirasa perlu untuk
dilakukan pengembangan potensi yang terarah dan berkesinambungan.
Pengembangan potensi itu dapat dilakukan melalui pengembangan dan
pelatihan kepada para karyawan atau dengan melakukan rekruitmen yang
20
76
selektif sehingga dapat menciptakan sumber daya yang tepat guna dan
berdaya guna
Karyawan (SDM) adalah aset perusahaan. Bagi manajeman PT. Bank DKI
khususnya UUS, hal itu bukan sekedar slogan. Dengan visi menjadi bank
terbaik yang membanggakan, manajeman PT. Bank DKI sadar dan sangat
peduli untuk memastikan kelangsungan bisnis dalam mencapai visi tersebut.
Salah satu kunci penting untuk mencapai visi tersebut adalah karyawan.21
Transformasi Bank DKI digulirkan dengan mengajak para karyawan
untuk bersama-sama menumbuhkan budaya kerja serta nilai-nilai perilaku
yang baru. Hal ini diharapkan dapat menunjang perubahan Bank DKI untuk
menjadi bank yang dapat dibanggakan berkat reputasi maupun kinerjanya.
Dalam pengembangan Bank DKI untuk menjadi salah satu bank consumer
terdepan di Indonesia, SDM merupakan bagian terpenting dalam transformasi
bank yang sedang diupayakan. Sejumlah personil merupakan ujung tombak
bank yang pada intinya merupakan kontak awal antara bank dan para
nasabahnya. Bagi para frontliners ini, Bank DKI memberlakukan program
pelatihan khusus perihal pengetahuan produk, cara melayani atau mengatasi
keluhan nasabah dimana salah satunya adalah bagaimana setiap personel
21
77
22
78
23
79
2008
2
4
75
10
91
2009
2
4
88
12
106
Tabel. 4.626
Komposisi karyawan berdasarkan tingakatan karyawan
Tingkat Karyawan
Manajerial*
MT**
Clerical/PTU/Adm
Total
2008
8
24
59
91
2009
10
29
67
106
27
24
25
26
80
(kerjasama)
yang
didasarkan
semangat
saling
melaksanakan
tugas
sesuai
dengan
keahlian,
81
82
mengorbankan
kepentingan
pribadi
demi
tercapainya
kepentingan perusahaan
Integritas, membangun kepercayaan dengan menjaga kejujuran,
tanggung jawab, moral, serta satu kata dengan perbuatan, panduan
perilaku:
a. Berani menyatakan fakta apa adanya secara transparan dan jujur
dengan tetap dengan tetap menjaga rahasia bank dan perusahaan
b. Menjunjung tinggi kebenaran sesuai dengan kode etik banker
c. Melaksanakan tugas dengan ikhlas
d. Bersikap terbuka dalam mengungkap gagasan dan pendapat
e. Mencintai pekerjaan dan menjaga citra bank
D. Pengaruh kompetensi SDM Bank DKI Syariah terhadap prestasi kerja
Kompetensi
sering
digunakan
sebagai
kriteria
utama
untuk
83
84
Tabel.1
Hasil kuisioner variabel X (kompetensi)
Pertanyaan
SB
B
1. Bagaimana komunikasi antara
2%
karyawan dalam lembaga ?
2. Bagaimana kemampuan
2%
pimpinan dalam berkomunikasi ?
3. Bagaimana kerjasama
kelompok antara karyawan
dalam lembaga ?
4. Bagaimana proses kerjasama
antara pimpinan dengan
bawahan anda ?
5. Bagaimana kemampuan
pimpinan dalam membimbing
bawahan ?
6. Bagaimana cara atasan anda
dalam memimpin karyawan ?
7. Bagaimana teknik
pengambilan keputusan yang
dilakukan pimpinan anda ?
8. Bagaiamana ketegasan
pimpinan dalam mengambil
keputusan ?
CB
66%
KB
15%
TB
17%
72%
15%
11%
4%
30%
66%
53%
21%
26%
2%
45%
25%
28%
6%
47%
55%
22%
6%
15%
56%
15%
8%
6%
17%
54%
8%
15%
85
Keterangan :
1. Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa dari 53
responden yang menjawab pertanyaan tentang komunikasi antara
karyawan dalam lembaga, 2 % menjawab baik, 66 % menjawab
cukup baik, 15 % kurang baik dan 17 % tidak baik. Maka dapat
disimpulkan bahwa komunikasi antara karyawan dalam lembaga
cukup baik.
2. Untuk
pertanyaan
tentang
kemampuan
pimpinan
dalam
pertanyaan
tentang
kemampuan
pimpinan
dalam
86
87
Tabel 4.2.
Hasil Kuisioner Variabel Y (Kinerja)
Pertanyaan
SB
B
1. Bagaimana kualitas pekerjaan
yang dikerjakan oleh karyawan ?
2. Bagaimana kecakapan kerja karyawan tanpa ada pengawasan
dari pimpinan ?
3. Bagaimana Tingkat
6%
43%
kedisiplinan karyawan ?
4. Bagaimana kemampuan
22%
33%
karyawan dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan ?
5. Bagaimana kerjasama
15%
karyawan terhadap karyawan
lainnya ?
6. Bagaimana tingkat kreatifitas 17%
karyawan ?
7. Bagaimana tanggung jawab
22%
karyawan terhadap pekerjaannya
?
8. Bagaiamana peranan
operasional kerja karyawan ?
CB
-
KB
42%
TB
58%
45%
55%
51%
45%
19%
34%
17%
15%
32%
32%
19%
40%
36%
2%
30%
53%
9%
8%
88
pertanyaan
tentang
kemampuan
karyawan
dalam
89
28
90
Y = a + bX
Dimana :
Y = Kinerja X = Kompetensi Sumber Daya Manusia
a = Konstanta b = Koefisien regresi
Dari hasil pengolaha data diperoleh nilai :
Tabel 4.3
Persamaan Regresi
Unstandardized Coefficients
Model
1
Std. Error
(Constant)
1,47
8.073
Pelatihan
0,44
.090
0.44 skala. Ini dapat diartikan bahwa setiap kompetensi SDM sebesar
91
1 skala, maka prestasi kerja SDM juga akan meningkat sebesar 0.44
skala.
Berdasarkan dari perhitungan data maka diperoleh persamaan regresi yaitu
Y = 1,47 + 0,44X , dimana nilai a sebesar = 1,47 hal ini menjelaskan bahwa
kinerja karyawan tanpa adanya kompetensi sumber daya manusia atau
dengan kata lain jika t X = 0 maka kinerja karyawan mempunyai nilai sebesar
1,47. sedangkan koefisien b sebesar = 0,44 menjelaskan bahwa besarnya
berpengaruh kompetensi sumber daya terhadap kinerja karyawan secara
positif, apabila kompetensi sumber daya manusia ditingkatkan sebesar 1
persen maka akan dapat meningkatkan kinerja karyawan sebesar 44 persen.
2.Regresi Korelasi, Uji signifikan
Untuk melihat keeratan hubungan antara variabel kompetensi terhadap
kinerja karyawan pada Bank DKI Syariah dapat dilakukan dengan
menggunakan analisis koefisien korelasi (r).Dari hasil pengolahan data maka
diperoleh nilai korelasi sebesar = 0,50 dari nilai tersebut dapat dilihat berapa
tingkat keeratan hubungan antara variable bebas dab variable terikat.
Berdasarkan table 4.3. untuk mengukur hubungan antara variable, maka
hubungan antara kompetensi sumber daya manusia dan prestasi karyawan
pada Bank DKI Syariah cukup erat,dan antara variabel x (kompetensi) dan
variabel y (kinerja) memiliki hubungan yang positif. Sedangkan koefisien
determinasinya
mempunyai
nilai
sebesar
0,25.
Dari
nilai
tersebut
92
Tabel 4.3
Koefisien Korelasi atau Nilai r
Besarnya nilai r
Antara 0,80 sampai dengan 1,00
Antara 0,60 sampai dengan 0,80
Antara 0,40 sampai dengan 0,60
Antara 0,20 sampai dengan 0,40
Antara 0,00 sampai dengan 0,20
Keterangan
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Tidak baik
Penilaian
Ho
Ha
29
93
78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompetensi
sumber
daya
B. Saran
Setelah melakukan analisis, maka saran-saran yang dapat
penulis berikan adalah:
1. Agar dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan, sebaiknya seorang
pimpinan lembaga terus memupuk kerjasama yang baik dengan karyawan
serta memberikan pengarahan maupun pengawasan yang bersifat
mendidik agar karyawan bisa bekerja dengan baik, sehingga dapat
menimbulkan semangat kerja bagi karyawan dan akan berdampak pada
prestasi kerjanya.
79
2. Berdasarkan dari hasil korelasi maka terdapat hubungan yang cukup erat
antara kompetensi sumber daya manusia terhadap prestasi kerja karyawan
pada Bank DKI Syariah. Ini berarti masih banyak faktor-faktor lain yang
mempengaruhi prestasi karyawan, misalnya motivasi yang dimiliki
karyawan.
Oleh
karena
itu,
sebaiknya
instansi
tersebut
selain