Anda di halaman 1dari 6

Laboratorium Endapan

Mineral 2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Pada praktikum Endapan Mineral, para praktikan mendapatkan tugas dari
Asisten Laboratorium Endapan Mineral untuk membuat laporan yang berjudul
Argilik Potasik. Pengerjaan tugas yang diberikan ini sesuai dengan yang telah
dijadwalkan pada silabus praktikum semester ganjil TA 2016/2017.
1.2 Rumusan Masalah
Artikel ini merupakan suatu tugas yang harus dikerjakan oleh para praktikan
untuk memenuhi kewajiban selama praktikum Endapan Mineral berlangsung,
hingga akhir dari semester 5 ini.
1.3 Maksud dan Tujuan
Tujuan dari pembuatan artikel ini agar para praktikan dapat mengerti dan
memahami tipe - tipe Alterasi Hidrotermal dan genesa terbentuknya, hingga
mineral mineral apa saja yang ada pada tipe tipe Alterasi hidrotermal tersebut.

Nama : Jati Arif Pribadi


Nim : 111.140.070
Plug : 2

Laboratorium Endapan

Mineral 2016

BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Metode Penelitian


Pengerjaan artikel ini menggunakan metode penelitian penelitan yang telah
ada sebelumnya, menggunakan referensi yang pada buku buku mengenai Tipe
Tipe Alterasi Hidrotermal.
2.2 Diagram Alir

Gambar. 1 Diagram Alir

Nama : Jati Arif Pribadi


Nim : 111.140.070
Plug : 2

Laboratorium Endapan

Mineral 2016

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Tipe Tipe Altrasi Hidrotermal


Altrasi Hidrotermal adalah perubahan mineralogi dan komposisi yang
terjadi pada batuan ketika batuan berinteraksi dengan larutan hidrotermal. Larutan
hidrotermal adalah cairan bertemperatur tinggi (100 500oC) sisa pendinginan
magma yang mampu merubah mineral yang telah ada sebelumnya dan
membentuk mineral-mineral tertentu.Alterasi hidrotermal akan bergantung pada :
1. Karakter batuan dinding
2. Karakter fluida ( Eh, pH )
3. Kondisi tekanan dan temperatur pada saat reaksi berlangsung ( Guilbert dan
iPark, 1986, dalam Sutarto, 2004 )
4. Konsentrasi
5. Lama aktivitas hidrotermal ( Browne, 1991, dalam Sutarto, 2004 )
Ada berbagai jenis alterasi hidrothermal yaitu menurut Guilbert (1986)
berdasarkan pembagian oleh Meyer dan Hamley (1967) antara lain : potasik,
propilitik, serisitik, argilik, argilik lanjut, greisen, dan skarn.
3.2 Argilik
Alterasi argilik yang berasal dari bahasa latin argilla artinya tanah liat,
alterasi ini ditandai dengan formasi mineral lempung karena unsur H+ terubah dan
mengalami proses acid leaching pada suhu antara 100 dan 300C. Proses alterasi
ini Alterasi ini tingkatannya tinggi maka akan menuju pada zona filik, sedangkan
apabila tingkatannya menurun maka akan di zona propilitik.
Tipe alterasi ini umumnya ada dalam sistem porfiri, hasil dan bukti dari
alterasi ini bisa hilang diakibatkan adanya proses erosi. lingkungan epitermal
biasanyaditandai oleh acid leaching yang ekstrim, dan alterasi argilik dapat
menghasilkan proses mineralisasi. Proses leaching alumino-silikat akan
menghasilkan pengkayaan silika,hal itu lah yang mengakibatkan argilic yang zona
materialnya kaya akan silika. Mineral lempung menggantikan plagioclases dan

Nama : Jati Arif Pribadi


Nim : 111.140.070
Plug : 2

Laboratorium Endapan

Mineral 2016

silikat mafik (hornblende, biotit), lempung amorf, seperti alofon, juga hadir dan
menggantikan fase alumino-silikat.
Alterasi

argilik

menengah

didefinisikan

oleh

kehadiran

montmorillonite,illite, klorit, tanah liat kelompok kaolin (kaolinit, dikit, haloisit,


hallophane) dan serisit minor, sedangkan K-feldspar mungkin tetap tidak berubah,
dan K, Ca, Mg, Na tidak seluruhnya tercuci. Zonasi dalam argilik menengah
mungkin hadir dengan kaolinit menjadi lebih dekat dengan zona filik, sedangkan
montmorillonite lempung terjadi di zona terluar. Proses leaching di atas 3008C
akan menghasilkan kumpulan mengandung pyrophyllite, andalusite, kuarsa, topaz
dan pirit. lain yang terkait mineral mungkin termasuk sejumlah kecil sericite,
diaspore, kaolinit, rutil, anhidrit, korundum, zunyite, durmotierite, chloritoid.
lempung amorf (Mis alofan) yang umum di lingkungan supergen. Alterasi argilic
ditemukan dalam sistem porfiri, di zona hidrotermal dasar.
3.3 Potasik
Alterasi potasik sangat umum dan penting dalam porfiri dan sistem
epitermal mineralisai, di mana itu terjadi di zona yang suhunya tinggi. Mineral
karakteristik perubahan ini adalah K-feldspar dan biotit di porphyries, dan
adularia dalam sistem epitermal. Alterasi potasik biasanya disertai dengan adanya
sulfida (kalkopirit, pirit, molibdenit). Anhidrit adalah mineral umum

di

lingkungan porfiri. Perubahan kalium silikat dibentuk sebagai pengganti


plagioklas dan mafik silikat mineral, pada suhu di wilayah 600-4508C. kumpulan
umum adalah K-feldspar-biotit-kuarsa, K-feldsparchlorite, K-feldspar-biotitmagnetit, disertai dengan berbagai jumlah dari mineral lain seperti albite, serisit,
anhidrit, apatit, dan juga kadang-kadang rutile, berasal dari pemecahan biotit. Kfeldspar dari zona potasik yang khas berwarna kemerahan karena inklusi hematit.
Mineral yang dijumpai pada zona ubahan potasik ini umumnya
berbentuk menyebar dimana mineral tersebut merupakan mineral mineral
sulfida yang dalam pengamatan megaskopis terdiri atas pirit maupun
kalkopirite dengan perimbangan yang relatif sama. Mineral lainnya berupa
Azzurite dan Barite. Disamping berbentuk menyebar, mineralisasi dijumpai juga
dalam bentuk veinlet maupun mikroveinlet mineral yang mengisi dalam bentuk
ini umumnya berupa kuarsa serta mineral sulfida pirite dan kalkopiriote.
Nama : Jati Arif Pribadi
Nim : 111.140.070
Plug : 2

Mineral 2016

Laboratorium Endapan

Bentuk mineralisasi yang menyebar dan veinlet yang dijumpai pada zona
potasik ini disebabkan oleh pengaruh metasomatik atau rekristalisasi yang terjadi
pada batuan induk ataupun adan intervensi dari larutan magma sisa (larutan
hidrotermal) melalui rekahan batuan ataupun melauli pori pori batuan dan
seterusnya berdifusi dan mengkristal pada rekahan pada batuan ataupun pori
batuan.

Nama : Jati Arif Pribadi


Nim : 111.140.070
Plug : 2

Laboratorium Endapan

Mineral 2016

BAB IV
KESIMPULAN

Alterasi Argilik, ditandai dengan formasi mineral lempung karena unsur H+


terubah dan mengalami proses acid leaching pada suhu antara 100 dan 300C.
Proses alterasi ini Alterasi ini tingkatannya tinggi maka akan menuju pada
zona filik, sedangkan apabila tingkatannya menurun maka akan di zona

propilitik.
Alterasi potasik sangat umum dan penting dalam porfiri dan sistem epitermal
mineralisai, di mana itu terjadi di zona yang suhunya tinggi. Mineral
karakteristik perubahan ini adalah K-feldspar dan biotit di porphyries, dan
adularia, pada suhu di wilayah 600-4508C.

Nama : Jati Arif Pribadi


Nim : 111.140.070
Plug : 2

Anda mungkin juga menyukai