Anda di halaman 1dari 3

INTEGRASI NASIONAL

Nikmatul Maula Nur Rahmadani


142010101006
Fakultas Kedokteran
Integrasi nasional merupakan upaya untuk menyatukan seluruh unsur yang terpisah,
di Indonesia yang perlu disatukan menjadi satu kesatuan adalah wilayah NKRI dan
pemerintahan dengan masyarakat Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya, agama,
suku, ras, dan golongan. Integrasi nasional dapat tercipta jika seluruh masyarakat dapat
menemukan dan menyepakati nilai-nilai fundamental yang dapat dijadikan rujukan bersama,
terhimpun dalam unit sosial sekaligus memiliki croos cutting affiliation sehingga
menghasilkan croos cutting loyality, dan berada di atas saling ketergantungan di antara
unit-unit sosial yang terhimpun di dalamnya dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi sehingga
akan timbul suatu perasaan saling membutuhkan dan sikap melaksanakan nilai yang ada.
Integrasi nasional merupakan cita-cita seluruh bangsa karena dengan terciptanya integrasi
nasional, suatu negara akan terhindar dari berbagai konflik yang mungkin terjadi akibat
adanya perbedaan atau pertentangan yang terjadi dalam masyarakat. Dengan adanya integrasi
nasional akan semakin mudah mencapai kesejahteraan dan cita-cita bangsa.
Sudah kita ketahui jika Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai
budaya, agama, suku, golongam, dan ras. Untuk menyatukan itu semua memang sangat sulit,
terutama untuk negara yang istilahnya baru merdeka seperti Indonesia. Tidak dipungkiri
bahwa konflik sering terjadi karena adanya keanekaragaman ini, entah karena perbedaan
pendapat, prinsip, nilai, maupun adat istiadat yang mungkin dilatari perbedaan budaya
masing-masing individu. Semakin majemuk masyarakat kita, memang semakin sulit untuk
menyatukan dan semakin pula timbul konflik. Di Indonesia sendiri sudah banyak konflik
yang terjadi, timbul berbagai tragadi kerusuhan karena perbedaan ini. Beberapa contoh
kejadian yang berkaitan dengan integrasi nasional antara lain adalah masalah Timor Timur,
Gerakan Aceh Merdeka (GAM), dan kerusuhan yang terjadi di Ambon.
Lepasnya Timor Timur. Kasus di Timor Timur ini memang unik. Terjadi pertentangan
di anatara penduduknya sendiri, ada yang ingin bergabung dengan Indonesia, ada yang ingin
tetap berdiri sendiri, dan ada yang ingin tetap di bawah koloni Portugis. Saat diadakan
pemilihan umum di Timor Timur, yang menang adalah kubu yang ingin bergabung dengan
Indonesia, akhirnya setelah melalui beberapa proses bergabunglah Timor Timur menjadi
provinsi ke 27. Seiring dengan bergabungnya dengan Indonesia, timbul berbagai

pemberontakan yang dilakukan oleh penduduk antiintegrasi. Masalah ini terus-menerus


terjadi sampai akhirnya pemerintah membuat perjanjian dengan penduduk Timor Timur, dan
mereka memilih lepas dari Indonesia dan menjadi negara yang merdeka. Masalah yang
terjadi di sini juga mengandung perbedaan prinsip, bahkan perbedaan prinsip bukan hanya
antara penduduk suatu daerah dengan pemerintah, melainkan antar penduduk di daerah itu
sendiri yang secara geografis, ras, suku merupakan satu kesatuan.
Gerakan Aceh Merdeka (GAM) juga merupakan suatu usaha untuk melepaskan diri
dari Indonesia dan membentuk negara Islam yang merdeka. Sebagai bangsa yang prular,
tentu saja dalam membuat keputusan bangsa Indonesia perlu memperhatikan berbagai
budaya, bukan hanya satu budaya saja. Mungkin ini menjadi salah satu penyebab terjadinya
gerakan ini. Sering sekali aktivis GAM ini menyerang kantor-kantor dan merusak sarana
prasarana. Tapi sekarang masalah ini sudah selesai dengan adanya perdamaian dengan GAM.
Kerusuhan yang terjadi di Ambon ini sering sekali karena adanya perbedaan agama.
Hal yang sepele bisa menjadi besar dengan membawa-bawa nama agama. Seperti kasus yang
terjadi saat Umat Kristen-Polisi dan Umat Islam-TNI mengalami bersitegang. Polisi dan TNI
yang seharusnya memperjuangkan integrasi bangsa tapi malah berseteru karena
mementingkan golongannya sendiri. Hal ini seharusnya bisa dihindari dengan saling
menghargai antar golongan dan budaya.
Sudah banyak dijelaskan sebelumnya, jika konflik yang terjadi ini kebanyakan timbul
karena adanya perbedaan budaya. Timbul usaha-usaha untuk melepaskan diri dari Indonesia
karena merasa ada perbedaan prinsip antara daerah yang satu dengan daerah yang lain,
maupun antara suatu daerah dengan pemerintah. Segala peraturan yang dibuat oleh
pemerintah pasti merupakan suatu jalan tengah dalam menghadapi perbedaan dan
keanekaragaman yang kita miliki. Para anggota DPR juga diambil perwakilan dari masingmasing daerah sehingga bisa turut memberikan suatu gambaran mengenai kebudayaannya.
Tetapi mungkin ada beberapa daerah yang merasa belum memiliki pandangan yang sama
dengan pemerintahan dan merasa jika ia menjalankan daerahnya sendiri pasti akan lebih baik.
Padahal belum tentu dengan melepaskan diri dari Indonesia mereka akan hidup lebih baik,
karena membentuk negara sendiri pasti juga memerlukan banyak tenaga dan pikiran. Bisa
juga ada rasa ingin melepaskan diri dari Indonesia karena belum benar-benar memaknai
ideologi yang telah kita miliki yaitu Pancasila dan sejarah bangsa Indonesia. Di mana di
dalam Pancasila ada nilai persatuan. Selain nilai yang terkandung dalam Pancasila, para
pemuda Bangsa Indonesia juga telah mengadakan Sumpah Pemuda, di mana mereka
mendeklarasikan bahwa mereka adalah SATU. Seharusnya kita semua memaknai ini semua

agar kita memiliki jiwa cinta Indonesia sehingga konflik-konflik seperti ini bisa terhindar dan
terciptanya integrasi nasional. Dengan terciptanya integrasi nasional, bangsa ini bisa lebih
fokus meningkatkan kesejahteraan. Kesejahteraan ini bisa segera tercapai apabila ada
dukungan dari seluruh komponen bangsa Indonesia.
Di masa ini, tantangan untuk mempertahankan integrasi nasional semakin berat,
pasalnya sudah semakin tipis batas teritorial antar bangsa pada era globalisasi ini.
Perkembangan teknologi dan komunikasi ini bisa membuat rasa nasionalisme yang tertanam
pada diri masyarakat Indonesia sedikit luntur. Disintegrasi bisa mengancam apabila rasa
nasionalisme ini luntur. Dengan mudahnya budaya bangsa asing masuk tanpa batas dan tanpa
difilter terlebih dahulu bisa menyebabkan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia teralihkan dan
menjadi semakin sedikit masyarakat Indonesia yang memahami nilai-nilai yang terkandung
dalam budaya daerah maupun ideologi kita Pancasila. Sebagai contoh, seks bebas yang
istilahnya dibebaskan di negara asing, kini juga sudah banyak kasusnya di Indonesia. Dari
sini kita bisa lihat bahwa bukan hanya budaya saja yang bisa masuk, ideologi-ideologi bangsa
asing seperti komunis dan liberal juga bisa saja menjajah bangsa Indonesia lagi apabila tidak
ada kesadaran dari masyarakat kita sendiri untuk memahami dan memaknai nilai-nilai
bangsa, serta menyaring budaya-budaya asing yang masuk. Bukan tidak mungkin masalah
integrasi nasional bisa muncul lagi karena kurangnya jiwa nasionalisme, ditambah lagi
adanya latar belakang budaya yang berbeda antara masing-masing daerah di Indonesia.
Pemerintah sebenarnya sudah berusaha membuat masyarakat Indonesia memiliki rasa
nasionalisme dan memhami nilai-nilai bangsa, yaitu dengan cara dalam berbagai jenjang
pendidikan, baik sekolah dasar hingga perguruan tinggi terdapat mata pelajaran yang harus
ditempuh siswanya, yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan
Kewarganegaraan. Ini adalah salah satu upaya untuk tetap memahami nilai-nilai yang ada
dalam bangsa Indonesia walaupun dengan derasnya arus globalisasi sehingga integrasi
nasional bisa terlaksana dan konflik-konflik yang terjadi bisa berkurang.

Anda mungkin juga menyukai