Anda di halaman 1dari 25

1. GAMBARAN UMUM PT.

PLN (Persero)
Sejarah Perkembangan Perusahaan PT. PLN (Persero)
Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai
ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan
pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri. Antara tahun 1942-1945
terjadi peralihan pengelolaan perusahaan- perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah
Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus
1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda
dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan
Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan
perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober
1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen
Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.
Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN
(Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan
kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan
negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara
dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan
Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai
Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik
bagi kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor
swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN
beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai
PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.
Berdasarkan KEPUTUSAN DIREKSI PT. PLN (Persero) Nomor 012.K/ 010/ DIR/ 2003
tanggal 16 Januari 2003, dengan susunan Organisasi :
a. General Manager
b. Bidang yang tediri atas :
1. Perencanaan;
2. Operasi;
3. Niaga;
4. Keuangan;
5. Sumber Daya Manusia dan Organisasi.
c. Audit Internal
d. Area Pelayanan dan Jaringan (APJ)
e. Area Pelayanan (AP)
f. Area Jaringan (AJ)
g. Area Pengatur Distribusi

Visi, Misi dan Makna Logo PT. PLN Persero


Visi
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan
terpercayadengan bertumpu pada potensi insani.
Misi
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yangterkait, berorientasi pada kepuasan
pelanggan,anggota perusahaan dan pemegang saham;
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untukmeningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadipendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Motto
Electricity for a Better Life (Listrik untuk kehidupan yang lebih baik).
Makna Logo PLN
Bentuk Lambang

Bentuk warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai
yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara
No. : 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum
Listrik Negara.
Elemen elemen Dasar Lambang
1. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Menjadi bidang dasar bagi elemen - elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa
PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna.
Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa
listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga
melambangkan semangat yang menyala - nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di
perusahaan ini.
2. Petir atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama
yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para
insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya
yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia
dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam
menghadapi tantangan perkembangan jaman
3. Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha utama
yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan
dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi
pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap)
seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru
juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan - insan perusahaan dalam memberikan
layanan terbaik bagi para pelanggannya.
Maksud dan Tujuan Utama PT. PLN (Persero)
Maksud dan Tujuan Utama PT. PLN (Persero) antara lain sebagai berikut :
a. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus akumulasi profit
berdasarkan prinsip pengelola perusahaan.
b. Mengusahakan penyedia tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai dengan
tujuan :
.. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta
mendorong peningkatan kegiatan ekonomi;
.. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan;
.. Merintis kegiatan usaha menyediakan tenaga listrik;
.. Menyelenggarakan usaha usaha lain, menunjang tenaga listrik sesuai dengan peraturan
perundang undangan yang berlaku.
Jenjang Unit Organisasi
Jenjang Unit Organisasi Kantor Distribusi sebagai berikut :
a. Jenjang pertama adalah Kantor Unit induk yang mempunyai peranan, visioner, strategik,
perencanaan komporat, regulaso, supervise dan pengendalian, serta advokasi;
b. Jenjang kedua adalah pelaksana, yaitu Area Pelayanan dan Jaringan (APJ); Area
Pelayanan (AP); Area Jaringan (AJ); Area Penganturan Distribusi (APD); yang

mempunyai peran operasional, perencanaan jangka pendek serta koordinasi tentang


kegiatan rutin pada unit asuhan bawahannya;
c. Jenjang ketiga adalah Sub Unit Pelaksana, yaitu Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ); Unit
Pelayanan (UP); Unit Jaringan (UJ); yang mempunyai peran operasional dan merupakan
unit pelaksana dari unit jenjang kedua.

Single line GI dan wiring

5. UPJ (Unit Pelayanan Jaringan)


Secara garis besar PT. PLN Rayon Dioyo terdiri dari dua fungsi utama, yaitu Unit
Pelayanan dan Unit Jaringan.
Kegiatan operasional PT. PLN (Persero) Rayon Dinoyo meliputi Pelayanan gangguan
listrik, penyediaan aliran listrik, pelayanan produksi pasang aliran listrik, serta melakukan
penagihan kepada pelanggan atas pemakaian daya dan energi listrik yang merupakan piutang
usaha (piutang listrik) bagi perusahaan
Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Rayon Dinoyo

Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Pada PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan dan
Jaringan (UPJ)
PT.PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan berkedudukan
atau mempunyai wilayah kerja di eks PT.PLN (Persero) Unit
Pelayanan (UP) atau eks PT.PLN (Persero) Unit Pelayanan dan
Jaringan (UPJ) eksisting.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab, Manajer Unit
Pelayanan dan Jaringan (MUPJ) dibantu oleh Supervisor / Tenaga
Fungsional serta bertanggung jawab kepada Manajer Area Pelayanan
dan Jaringan (MAPJ).
Manajer Unit Pelayanan dan Jaringan (MUPJ) diangkat dan
diberhentikan oleh General Manager dan Supervisor diangkat dan
diberhentikan oleh Manajer Area Pelayanan dan Jaringan (MAPJ),
adapun tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut :
a. Manajer Unit Pelayanan dan Jaringan (MUPJ)
Tugas pokok:
Mewakili perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan
Mewakili perusahaan berhubungan dengan pihak internal dan eksternal
Menandatangani produk hukum / kontrak (SPK , SPJBTL , dll )
Menyetujui pembayaran
Menerbitkan SK pegawai sesuai kewenangan.
Menetapkan target kinerja sub unit pelaksana
Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana disebutkan diatas, Manajer Unit
Pelayanan dan Jaringan mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Mengkoordinasikan tugas untuk mencapai target kinerja perusahaan.
2. Mengkoordinasikan pengelolaan Pelayanan pelanggan, pengelolaan rekening,
Operasi dan pemeliharaan tenaga listrik, Pengendalian losses,Pembangkit serta
Keuangan dan administrasi.
3. Mengkoordinasikan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) sesuai kewenangannya
untuk memenuhi target dan citra perusahaan.
4. Memonitoring pelaksanaan sosialisasi K3 untuk keselamatan dan keamanan dalam
bekerja.
5. Memonitoring pelaksanaan Action Plan strategi pencapaian target kinerja perusahaan.
6. Memonitoring dan mengendalikan operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi untuk
mempertahankan keandalan pasokan energi tenaga listrik.
7. Mengevaluasi dan bertanggung jawab atas updating data pelanggan (PDPJ) untuk
ketertiban administrasi pelanggan.
8. Memonitoring dan mengevaluasi penerimaan dan pengeluaran dana imprest untuk
kelancaran operasional perusahaan.
9. Memonitoring dan mengevaluasi atas piutang lancar menjadi piutang ragu-ragu dan
pengusulan penghapusannya ke Area untuk pengendalian manajemen dalam
pengambilan keputusan

10. Mengevaluasi penagihan kembali piutang ragu-ragu maupun piutang yang telah
dihapuskan untuk meningkatkan pendapatan.
11. Mengkoordinasikan penandatanganan produk hukum sesuai dengan kewenangannya.
12. Mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan permasalahan hukum yang terjadi
di wilayah kerjanya.
13. Mengkoordinasikan kegiatan perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan.
14. Mengkoordinasikan kewenangan lain sesuai dengan Surat Kuasa dari Manajer Area
15. Mengevaluasi pelaksanaan kontrak kerja sama dengan pihak ketiga untuk menjaga
agar pekerjaan dilaksanakan sesuai kontrak
16. Memonitoring dan mengevaluasi Listrik Pra Bayar
17. Memonitoring dan mengevaluasi penyelesaian klaim, tuntutan ganti rugi / santunan
atas terjadinya kecelakaan ketenagalistrikan yang dialami masyarakat untuk citra
perusahaan yang baik di masyarakat
18. Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan dan hasil Penertiban Pemakaian Tenaga
Listrik (P2TL) untuk menekan losses
19. Memonitoring dan mengevaluasi atas penyusunan dan pencapaian Tingkat Mutu
Pelayanan (TMP) untuk menentukan target tingkat pelayanan kepada pelanggan.
20. Melaksanakan tugas / kegiatan yang ditetapkan pada cascading KPI atasannya
21. Menyusun Sistem Manajemen Unjuk Kerja setiap semester tahun berjalan
22. Memantau dan membina pencapaian Sasaran Unjuk Kerja Individu bawahannya
23. Membina kompetensi dan karir bawahannya, melalui Diklat Profesi dandiklat
penjenjangan.
24. Menyusun laporan rutin sesuai bidang tugasnya.
Hubungan Kerja :

b. Ahli Kinerja Rayon


Tugas pokok:
Mengevaluasi dan menganalisa serta mendukung pencapaian kinerja Rayon sesuai
target yang telah ditetapkan Area
Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana disebutkan diatas, Ahli Kinerja Rayon
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Mengkoordinasikan laporan kinerja Rayon bersama Supervisor terkait


Melakukan konseling dan validasi data lintas fungsi
Mengevaluasi kwh jual / pemakaian Tenaga Listrik Pelanggan
Mengevaluasi kwh beli / kwh produksi
Mengevaluasi susut
Mengevaluasi Tingkat Mutu Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
Melaksanakan tugas / kegiatan yang ditetapkan pada cascading KPI atasannya.
Menyusun Sistem Manajemen Unjuk Kerja setiap semester tahun berjalan.

9. Menyusun laporan rutin sesuai bidang tugasnya


Hubungan Kerja :

c. Supervisor Administrasi
Tugas pokok:
Memastikan hasil kinerja baca meter outsourcing.
Menyiapkan Laporan piutang pelanggan.
Memastikan ketetapan layanan sesuai batas kewenangan manajemen setempat.
Mengesahkan koreksi rekening dan rekening susulan
Mengesahkan reduksi rekeningn listrik akibat kesalahan baca meter
Memastikan bukti pembayaran sesuai dengan jumlah yang ditetapkan
Mengolah permintaan dropping ke Area
Memastikan biaya operasional dan pemakaian material Rayon
Melaksanakan klasifikasi bukti kwitansi
Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana disebutkan diatas, Supervisor
Administrasi mempunyai fungsi sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Menyiapkan data daftar tunggu.


Mengolah penjualan energi dan peningkatan pendapatan.
Melaksanakan perhitungan Proyeksi Penjualan Energi Listrik.
Melaksanakan sosialisasi dan promosi produk2 PLN.
Melaksanakan proses administrasi Penyambungan Baru, Perubahan Daya dan
Penyambungan Sementara.
6. Melaksanakan penyelesaian tagihan lain-lain (P2TL, Kurang Tagih).
7. Melaksanakan Penerbitan SIP / SPJBTL.
8. Melaksanakan pemeliharaan PK penyambungan dan hasil mutasi PDL
9. Memonitor DPM dan memelihara RBM.
10. Mengevaluasi data hasil pembacaan meter dan memproses menjadi rekening.
11. Memonitor pengendalian baca meter dan menindak lanjuti LBKB.
12. Melaksanakan pembinaan petugas Pembaca meter.
13. Melaksanakan Administrasi Piutang Pelanggan Lancar
14. Melaksanakan pengendalian saldo piutang
15. Melaksanakan legalisasi rekening TNI / Polri
16. Melaksanakan penagihan rekening PEMDA

17. Memonitor pengelolaan surat surat masuk dan keluar sesuai TLSK.
18. Melaksanakan administrasi pengadaan & pendistribusian ATK.
19. Mengolah administrasi SDM yang meliputi : absensi pegawai, penilaian kinerja
pegawai.
20. Mengolah rumah tangga kantor dan kendaraan, serta membantu pelaksanaan kegiatan
kehumasan.
21. Melaksanakan pengendalian Kas Imprest setiap hari.
22. Melakasanakan verifikasi dan validasi bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran dana
imprest, sesuai kode akun.
23. Melaksanakan Inventarisasi piutang, material dan aktiva tetap bersama-sama dengan
Tim Inventarisasi Area
24. Melaksanakan tugas / kegiatan yang ditetapkan pada cascading KPI atasannya.
25. Menyusun Sistem Manajemen Unjuk Kerja setiap semester tahun berjalan.
26. Memantau dan membina pencapaian Sasaran Unjuk Kerja Individu bawahannya
27. Membina kompetensi dan karir bawahannya, melalui Diklat Profesi dan diklat
penjenjangan.
28. Menyusun laporan rutin sesuai bidang tugasnya.
Hubungan Kerja :

d. Supervisor Teknik
Tugas Pokok:
Menyiapkan SOP operasi dan manuver jaringan distribusi.
Memastikan jadwal dan kelayakan penyambungan,
Menyiapkan jadwal pemadaman pemeliharaan terencana
Menyiapkan rencana pengendalian dan penekanan susut
Menyiapkan rencana pemutusan sementara dan penyambungan kembali karena
pemutusan dan permintaan pelanggan
Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana disebutkan diatas, Supervisor Teknik
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengevaluasi penekanan gangguan penyulang, trafo,JTR, dan SR, APP
2. Melaksanakan Pengoperasian Penyulang

3. Memonitor Pemeliharaan GTT dan JTR Gardu Distribusi terpadu dan tuntas (Gadis
Patas)
4. Memonitor Pelaksanaan Pelayanan Teknik ( JTM, GTT, JTR & SR APP )
5. Melaksanakan penormalan gangguan penyulang
6. Memonitor Pelaksanaan Pengukuran Beban Gardu Trafo, Tegangan Ujung
7. Memastikan perhitungan susut kWh di Jaringan Distribusi per Penyulang.
8. Melaksanakan program penekanan susut kWh disisi jaringan sesuai peta susut.
9. Menyiapkan data usulan Pengembangan Jaringan
10. Memonitor pembangunan jaringan
11. Melakukan survey & evaluasi kelayakan teknis
12. Melaksanakan Pembongkaran rampung SR APP
13. Melaksanakan Pemutusan sementara dan penyambungan kembali karena permintaan
Pelanggan
14. Melaksanakan program penekanan susut kWh sesuai peta susut dan di Titik Transaksi
15. Melaksanakan program pendataan dan penertiban PJU ilegal secara
swakelola,outsourching maupun bekerja sama dengan instansi terkait.
16. Memonitor pelaksanaan kegiatan P2TL
17. Memonitor pelaksanaan up dating validasi data pelanggan dalam penghitungan losses
per penyulang.
18. Memonitor pelaksanaan penyambungan PB, PD, ex P2TL dan Multiguna
19. Melaksanakan tugas / kegiatan yang ditetapkan pada cascading KPI atasannya
20. Menyusun Sistem Manajemen Unjuk Kerja setiap semester tahun berjalan
21. Memantau dan membina pencapaian Sasaran Unjuk Kerja Individu bawahannya
22. Membina kompetensi dan karir bawahannya, melalui Diklat Profesi dan diklat
penjenjangan.
23. Menyusun laporan rutin sesuai bidang tugasnya.

6. AREA PELAYAN&JARINGAN (APJ) PASURUAN


Bagan struktur organisasi PT. PLN Persero Area Pasuruan sebagai berikut :

Struktur Organisasi
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Jabatan
Adapun penjelasan tugas dan wewenang masing-masing jabatan struktur organisasi PT.
PLN Persero Area Pasuruan sebagai berikut:
Tugas , Wewenang dan Tanggung Jawab
Dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya, tiap-tiap bagian yang tergabung dan tanggung
jawabnya masing-masing. Tugas, Wewenang dan tanggung jawab
masing masing bagian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Manajer
1. Menyusun konsep kebijakan teknis berdasarkan target perusahaan;
2. Menganalisa sasaran kerja unit berdasarkan target perusahaan dengan berpedoman pada
ketentuan PT. PLN pusat;MANAGERASMAN PERENCANAAN DAN
EVALUASIASMAN KONSTRIBUSIASMAN JARINGANASMAN TRANSAKSI
ENERGIASMAN PELAYANAN DAN ADMINISTRASI AHLI STAFF SEKSI
OPERASISEKSI PEMELIHARAAN SEKSI PDKB SEKSI TRANSAKSI ENERGI
LISTRIK SEKSI PENGENDALIAN SUSUT SEKSI PEMELIHARAAN METER
TRANSAKSI SEKSI ADMINISTRASI UMUM SEKSI PELAYANAN
PELANGGAN
3. Memberi petunjuk kepada supervisor layanan pelanggan serta supervisor administrasi;
4. Mengendalikan kegiatan pemeliharaan dan penanganan pencurian penagihan serta
supervisor administrasi;
5. Mengendalikan kegiatan pemeliharaan dan penanganan pencurian tenaga listrik secara
terpadu sebagai upaya mengurangi susunan KWh (Kilo Watt Hour) teknis maupun
non teknis;
6. Mengkaji laporan laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan
untuk mengetahui hambatan hambatan dan usaha penyesuaiannya;
7. Memeriksa secara uji mendadak terhadap bukti pengiriman uang penjualan rekening ke
bank PLN pusat dan mengecek hasil pencatatan stand meter konsumen untuk
kebenaran pelaksana;
8. Megendalikan kegiatan pelanggan;
9. Mengevaluasi data statistik yang berkaitan dengan perkembangan daerah setempat;

10. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai kewajiban dan tanggung jawab
pokoknya;
11. Membuat laporan berkala sesuai dengan tugasnya.
b. Supervisor Pelayanan Pelanggan
1. Menyusun rencana kerja bagi pelayanan pelanggan untuk kelancaran tugas;
2. Memberi petunjuk kepada seksi di bagian pelayanan pelanggan untuk kelancaran tugas;
3. Mengkoordinir pemasaran, tata usaha langganan, penyambungan dan pengolahan data;
4. Melakukan penagihan listrik meliputi penagihan data master SIP3 (Sistem Informasi
Pelunasan Piutang Pelanggan);
5. Mengkaji laporan laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan
kepada pelanggan untuk mengetahui hambatan hambatan dan usaha penyelesaiannya;
6. Mengevaluasi data statistik yang berkaitan dengan perkembangan daerah setempat;
7. Membuat laporan berkala sesuai bidang tugasnya.
c. Supervisor Pengelolaan Rekening
1. Pengelolaan rekening;
2. Penagihan;
3. Pengawasan piutang.
d. Supervisor Administrasi
1. Mengatur dan mengarahkan kegiatan dibidang anggaran dan keuangan yang meliputi
penyusunan rencana anggaran, penetapan anggaran pendapatan dan belanja, pengolaan
dana, pengasuransian dan kegiatan perpajakan;
2. Membuat laporan berkala sesuai dengan bidangnya;
3. Menyusun rencana kegiatan, membagi tugas, membimbing bawahan dan mengevaluasi
hasil kerja bawahan;
4. Menyusun program program distribusi serta membuat laporan seksi pemeliharaan
distribusi sebagai petanggung jawaban pelaksanaan;
5. Mengawasi likuiditas perusahaan, mengatus keluar masuknya dana perusahaan sehingga
posisi keuangan selalu terjaga dengan baik;
6. Menghitung serta menyusun anggaran untuk biaya operasional;
7. Melaksanakan pembukuan kas imprest (operasional) dank as receipt (pendapatan) serta
membuat laporan secara periode kepada Area Jember
e. Supervisor Operasi Distribusi & Pelayanan Teknik
1. Perencanaan oporasi distribusi;
2. Lingkungan dan keselamatan ketenagalistrikan;
3. Pelayanan teknik;
4. Perencanaan pemeliharaan distribusi;
5. Konstruksi;
6. Logistik.
f. Supervisor Pengendalian Losses
1. Pengendalian losses;
2. Pengendalian PJU;
3. Penerbitan teknik instalasi;
4. Administrasi P2TL;

5. Pemutusan dan penyambungan


g. Karyawan
1. Melaksanakan tugas dengan cermat tetapi tepat guna;
2. Melaksanakan daya nalar yang tinggi sehingga dalam melaksanakan tugasnya seseorang
tidak terjerat oleh cara bekerja yang legalistik dan kaku.

Tugas dan Wewenang Asisten Manajer Jaringan.


Bertanggung jawab atas pengelolaan proyek jaringan sesuai kontrak dengan
menggunakan jasa manajemen konstruksi sebagai bagian pencapaian target kinerja proyek.
Rincian tugas pokok manajer proyek jaringan adalah:
1. Koordinasi pengawasan dan pengendalian teknik dan administrasi dengan unit jasa
manajemen konstruksi,
2. Melaksanakan kegiatan proyek dengan fungsi sebagai pendelegasian wakil pemilik,
(owner) dari proyek induk,
3. Menyusun basic communication dengan pihak pengguna jasa dan setiap pihak terkait,
4. Mengevaluasi rekomendasi penyempurnaan pekerjaan proyek dari pihak jasa manajemen
konstruksi untuk proses amandemen dengan pihak konstruksi.
Tugas dan wewenang Asisten Manajer Konstruksi
Bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan konstruksi pembangunan proyek
pembangkit dan jaringan, konsolidasi unit-unit proyek sesuai dengan jadwal, biaya, dan
kualitas pekerja melalui pemantauan hasik kerja jasa manajemen konstruksi untuk pencapaian
target kinerja produksi. Rincian tugas manajer bidang konstruksi adalah:
1.Menyusun rencana kerja staf operasi sesuai rencana kerja proyek induk.
2.Merumuskan dan mengevaluasi kinerja bidang serta sosialisasi penerapannya
3.Mengkoordinasi kegiatan pelaksanaan administrasi teknik meliputi administrasi, tenaga
asing, kontrak-kontrak dan berita pembayaran,
4.Mengkoordinasi kegiatan pengadaan dan pengendalian sarana kerja
Tugas dan Wewenang Asisten Manajer Pelayanan Dan Administrasi
Tugas dan Wewenang :
1. Mengevaluasi kebutuhan & penyerapan anggaran fungsi Pelayanan dan Administrasi
sesuai RKAP.
2. Mensupervisi dan memastikan Proses bisnis Pelayanan sesuai ketentuan.
3. Menyusun strategi pengembangan pelayanan pelanggan dan peningkatan pendapatan
4. Memonitor pemeliharaan data arsip Induk langganan / AIL
5. Mengevaluasi Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) sesuai ketentuan yang
berlaku
6. Mengevaluasi proses administrasi pelanggan
7. Mengevaluasi dan mengendalikan piutang pelanggan
8. Mengevaluasi data Pendapatan
9. Mengevaluasi data piutang pelanggan ( DPP) yang akurat dan up to date
10. Mengevaluasi proses pemutusan sementara, bongkar rampung, piutang ragu-ragu dan
usulan penghapusan piutang.
Tugas dan Wewenang Asisten Manajer Perencanaan Dan Evaluasi

Bertanggung jawab atas tersedianya perencanaan kerja atas pelaksanaan kegiatan


perencanaan konstruksi pembangunan proyek pembangkit dan
jaringan, penetapan kebijakan manajemen yang strategis dalam rangka
pencapaian target kinerja proyek induk serta mendukung
restrukturisasi organisasi proyek induk. Rincian tugas pokok manajer
bidang perencanaan dan evaluasi adalah:
1.Menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) proyek induk tahunan,
2.Melaksanakan evaluasi kinerja serta sosialisasi penerapannya kepada organisasi proyek,
3.Merencanakan dan mengelola kegiatan pembebasan tanah dan mengelola kegiatan soil
investigation,
4.Menyiapkan AMDAL, UPL, dan RKL serta perijinan,
5.Mengolah dan membina sistem manajemen mutu,
6.Merumuskan standar produk/materi, serta membina penerapannya,
7.Melaksanakan perencanaan proyek yang sinergi dengan koordinasi bersama jasa
manajemen konstruksi,
8.Menetapkan laporan proyek induk.
Tugas dan Wewenang Asisten Manajer Transaksi Energi
Bertanggung jawab atas pengolahan kegiatan proyek pembangkit sesuai kontrak
dengan menggunakan jasa manajemen konstruksi sebagai bagian pencapaian target kinerja
proyek yang ditetapkan oleh perusahaan. Rincian tugas pokok manajer proyek pembangkit
adalah:
1. Koordinasi pengawasan dan pengendalian teknik dan administrasi dengan unit jasa
manajemen konstruksi,
2. Menyusun Basic Communication dengan pihak pengguna jasa dan setiap pihak terkait,
3. Mengevaluasi rekomendasi penyempurnaan pekerjaan proyek dari pihak jasa manajemen
konstruksi untuk proses amandemen dari pihak konstruksi,
4. Menugaskan pengawasan mutu, tertib biaya dan ketetapan waktu pelaksanaan proyek
tehadap setiap pihak pelaksanaan konstruksi dan pihak jasa manajemen konstruksi,
7. ORGANISASI PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR
PROFIL PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TIMUR
Perkembangan PLN
Setelah terbentuk menjadi persero di tahun 1992, PT. PLN (persero)
memiliki beberapa aktifitas bisnis, antara lain:
1. Di bidang Pembangkitan listrik
Pada akhir tahun 2003 daya terpasang pembangkit PLN mencapai 21.425
MW yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kapasitas pembangkitan sesuai jenisnya adalah sebagai berikut : Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), 3.184 MW
- Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), 3.073 MW
- Pembangkit Llistrik Tenaga Uap (PLTU), 6.800 MW
- Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), 1.748 MW
- Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), 6.241 MW
- Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), 380 MW
2. Di bidang Transmisi dan Distribusi Listrik

Di Jawa-Bali memiliki Sistem Interkoneksi Transmisi 500 kV dan 150 kV


sedangkan di luar Jawa-Bali PLN menggunakan sistem Transmisi yang
terpisah dengan tegangan 150 kV dan 70 kV.
Pada akhir tahun 2003, total panjang jaringan Transmisi 500 kV, 150 kV
dan 70 kV mencapai 25.989 kms, jaringan Distribusi 20 kV (JTM)
sepanjang 230.593 kms dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang
301.692 kms.
3. Sistem Kontrol
Pengaturan daya dan beban Sistem Ketenagalistrikan di Jawa-Bali dan
supervisi pengoperasian sistem 500 kV secara terpadu dilaksanakan oleh
Load Dispatch Center / Pusat Pengatur Beban yang terletak di Gandul,
Jakarta Selatan. Pengaturan operasi sistem 150 kV dilaksanakan oleh Area
Control Center yang berada di bawah pengendalian Load Dispatch Center.
Di Sistem Jawa-Bali terdapat 4 Area Control Center masing-masing di
Region Jakarta dan Banten, Region Jawa Barat, Region Jawa Tengah & DI
Yogyakarta dan Region Jawa Timur & Bali.
Cakupan operasi PLN sangat luas meliputi seluruh wilayah Indonesia yang
terdiri lebih dari 13.000 pulau.
2.2 Profil Unit
Wilayah usaha PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dibagi menjadi
beberapa daerah Pelayanan yang melayani wilayah administrasi propinsi
Jawa Timur Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Selatan Area Pelayanan &
Jaringan Surabaya Utara
Area Pelayanan & Jaringan Surabaya Barat
Ketiga Area pelayanan tersebut di atas melayani Kota Surabaya Area
Pelayanan & Jaringan Malang melayani Kota Malang, Kota Batu dan
Kabupaten Malang. Area Pelayanan & Jaringan Pasuruan melayani Kota
Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten
Probolinggo. Area Pelayanan & Jaringan Kediri melayani Kota Kediri, Kota
Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar.
Area Pelayanan & Jaringan Mojokerto melayani Kota Mojokerto, Kabupaten
Jombang, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Mojokerto. Area Pelayanan &
Jaringan Madiun melayani Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten
Ngawi dan Kabupaten Madiun. Area Pelayanan & Jaringan Jember melayani
Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang. Area Pelayanan & Jaringan
Bojonegoro melayani Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan dan
Kabupaten Tuban. Area Pelayanan & Jaringan Banyuwangi melayani
Kabupaten Banyuwangi. Area Pelayanan & Jaringan Pamekasan melayani
Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep dan
Kabupaten Bangkalan. Area Pelayanan & Jaringan Situbondo melayani
Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso. Area Pelayanan &
Jaringan Gresik melayani Kabupaten Gresik sampai Kecamatan Bawean.
Area Pelayanan & Jaringan Sidoarjo melayani Kabupaten Sidoarjo.
Area Pelayanan & Jaringan Ponorogo melayani Kabupaten Ponorogo,
Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Pacitan.
Provinsi Jawa Timur mempunyai 229 pulau dengan luas wilayah daratan
sebesar 47.130,15 Km2 dan Lautan seluas 110.764,28 km2. Wilayah ini
membentang antara 1110 BT 114 4 BT dan 7 12 LS 8 48 LS. Sisi

Utara wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa, Selatan dengan Samudra


Indonesia, Timur dengan Selat Bali/Provinsi Bali dan Barat dengan Privinsi
Jawa Tengah dengan 29 Kabupaten, 9 Kota, 658 Kecamatan, 8.497 Desa.
Struktur Organisasi

Visi, Misi dan PLN Distribusi Jawa Timur


Visi
Terwujudnya keharmonisan hubungan PT PLN (Persero) dengan
masyarakat sehingga akan menunjang keberhasilan kegiatan PT PLN
(Persero) dalam menyediakan tenaga listrik bagi masyarakat.
Misi
Membantu pengembangan kemampuan masyarakat agar dapat berperan
dalam pembangunan Berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup
masyarakat dengan jalan program Community Empowering Berperan aktif
dalam mencerdaskan masyarakat melalui pendidikan Berperan aktif dalam
mendorong tersedianya tenaga listrik untuk meningkatkan kualitas hidup
dengan jalan penggunaan listrik pada siang hari untuk Industri Rumah
Tangga dan pengembangan desa mandiri energi. Berperan aktif dalam
menjaga kesinambungan lingkungan melalui pelestarian alam
Perlindungan Terhadap Pelanggan
Dalam kondisi keterbatasan keuangan, PT PLN (Persero) tetap berupaya
memberikan perlindungan terhadap Pelanggan dengan melaksanakan
prioritas layanan kepada masyarakat. PT PLN (Persero) selalu berusaha
untuk memenuhi kebutuhan listrik calon pelanggan mulai dari kelas rumah
tangga, usaha atau bisnis,industri dan umum.
Peningkatan kualitas layanan yang dimaksud, antara lain: Peningkatan
mutu produk berupa keandalan pasokan listrik, tegangan dan frekuensi
listrik sesuai dengan standar yang ditetapkan termasuk kecukupan
pasokan listrik. Peningkatan akurasi pencatatan meter pemakaian listrik
kWh, kVARh. Peningkatan mutu layanan di mana seluruh jajaran karyawan
PT PLN (Persero) memperlakukan pelanggan sebagai mitra bisnis.
Program Kemitraan BUMN Usaha kecil dan Bina Lingkungan
Meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperluas lapangan kerja
dengan mengimplementasikan praktik GCG guna memposisikan
perusahaan yangmemiliki makna keberadaan di masyarakat (lingkungan)
yang pada akhirnya dapat meningkatkan citraperusahaan.
Tujuan Pelaksanaan Program Bina Lingkungan (PBL) / program Partisipasi
Pemberdayaan Lingkungan (P3L):
1. Untuk meningkatkan citra PT PLN (Persero) dan untuk mendapatkan
dukungan keberadaan PLN.
2. Untuk meningkatkan kesejahteraan serta melakukan penyuluhan agar
masyarakat sekitar instalasi PLN ikut mengamankan dan merasa memiliki
instalasi tersebut.
Program Kemitraan (Pk)
Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil selanjutnya disebut PK
adalah Program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar
menjadi tangguh dan mandiri. Adapun dana PK bersumber dari:
1. Penyisihan laba setelah pajak sebesar 1% sampai dengan 3%.
2. Hasil bunga pinjaman, bunga deposito dan atau jasa giro dari dana
Program Kemitraan setelah dikurangi beban operasional.
3. Pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain, jika ada.
Program Kemitraan merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan
(Corporate Social Responsibility/CSR).
Dari PT PLN (Persero) terhadap Mitra Binaan/Masyarakat berupa
penyediaan tenaga listrik di area sekitar kegiatan Perusahaan serta

mempunyai obyek Mitra Binaan yaitu Usaha Mikro Kecil dan Koperasi
(UKM).
Pada tahun 2008, jumlah mitra binaan adalah 26.775 dengan total
penyaluran sebesar Rp 227.113.034.078
Program Bina Lingkungan
Diberikan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah
usaha PLN dalam bentuk kegiatan berupa Community Relation,
Community Service, Community Empowerment serta bantuan pelestarian
alam.
Jenis kegiatan program bina lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Community Relations: adalah kegiatan-kegiatan menyangkut
pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada
Para Pihak yang terkait (pemangku kepentingan)
2. Community Services : adalah program bantuan yang diberikan dengan
pelayanan masyarakat atau kepentingan umum.
Dana Program Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan untuk tahun 2008
sebesar Rp 45.000.000.000,Lingkungan Hidup
Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya PT PLN (Persero) selalu berusaha
untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam peraturan perundangundangan di bidang lingkungan hidup.
Program kegiatan yang telah dan sedang dilaksanakan PLN di bidang
lingkungan hidup, antara lain: Melaksanakan kebijakan umum perusahaan
bidang lingkungan hidup. Mengikuti program peduli lingkungan
global/pelaksanaan Clean Development Mechanism (CDM). Melaksanakan
pendidikan dan pelatihan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
Sebanyak 34 unit PLN tersebar diseluruh Indonesia telah mendapat
sertifikat ISO 14001 dan sebanyak 12 Unit telah mendapat sertifikat
Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3).

10.SINGLE LINE KWH METER KE PELANGGAN + WIRING

11.JALUR JTM, JTR DAN GTT

Penyulang Olak alen

Pembagian section :

Section 1 : Dari GI Karangkates sampai LBS Lahor


Section 2 : Dari LBS Lahor sampai PGS Ngreco
Section 3 : Dari PGS Ngreco sampai recloser Boro dan recloser Dawung
Section 4 : Dari recloser Dawung hingga ujung Timur
Section 5 : Dari recloser Boro sampai LBS Peniwen
Section 6 : Dari LBS Peniwen sampai LBS Cendol

Apabila section 1 sedang dilakukan perbaikan maka LBS Lahor off (NC) dan LBS
Cendol terbuka (NO) sehingga section 2,3,4,5 dan 6 akan disuplai dari Penyulang
Sumberpucung

Apabila section 2 sedang mengalami gangguan atau perbaikan maka LBS Lahor
dan PGS Ngreco akan off. Section 1 disuplai dari GI Karangkates sedangkan
section 3,4,5 dan 6 akan disuplai dari Penyulang Sumberpucung dengan
mengaktifkan LBS Cendol (NO)

Apabila section 3 mengalami perbaikan maka recloser Dawung dan recloser Boro
ngelock dan PGS Ngrejo off sehingga section 4 juga ikut padam karena tidak
interkoneksi dengan Penyulang manapun. Section 5 dan 6 disuplai dari
P.Sumberpucung dengan mengaktifkan LBS Cendol

Apabila section 4 sedang dilakukan pemeliharaan recloser dawung ngelock,


sehingga section 1,2.3,5 dab 6 akan tetap disuplay dari GI Karangkates

Apabila section 5 dalam masa perbaikan LBS peniwen dan recloser Boro ngelock
dan LBS Cendol ON untuk mensuplai section 6. Section 1,2,3 dan 4 akan disuplai
dari GI Karangkates

Apabila section 6 dilakukan pemeliharaan, LBS Peniwen OFF, sehingga section


1,2,3,4 dan 5 akan tetap disuplai dari GI Karangkates

Anda mungkin juga menyukai