Anda di halaman 1dari 9

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014)

Yogyakarta, 15 Maret 2014

ISSN: 2089-9813

AKSES KONTROL RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR SIDIK JARI BERBASIS


MIKROKONTROLER ATMEGA328P
Dony Saputra1, Abdul Haris Masud2, Muhamad Ramdhan 3 , Dian Fitriani 4
Program Studi Sistem Komputer,1,3Program Studi Teknik Informatika, STMIK Raharja
Jl. Jend Sudirman No. 40. Sukasari, Tangerang, Banten
Telp. 021-5529586
E-mail: Dony.Saputra@Surya.ac.id, harist85@gmail.com, cari_dadan@yahoo.com, aqilasyafa@yahoo.com
2,4

ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai pengabungan intelligence sistem berbasis sensor gerak dan sensor sidik jari
untuk akses control kedalam sebuah ruangan. Sehingga tidak sembarang orang bisa akses pada ruangan tersebut
dan penerangan akan menyala secara otomatis saat orang dengan akses tersebut masuk ke dalam ruangan.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode experimental yang merancang, membuat dan menguji
alat berbasis intelegensi sensorik dengan sensor gerak dan sensor sidik jari. Pengujian dilakukan per detail
rngkaian alat dan black box testing untuk menguji kesesuain alat dengan requirement elicitation dan
kemungkinan terjadi kesalahan atau error pada alat tersebut. Alat yang dibutuhkan untuk membangun sistem ini
adalah sensor sidik jari (fingerprint) dengan modul ZFM-20 yang terhubung ke sebuah mikrokontroler ATMega
328P sebagai pengolah data, Sensor Gerak PIR HC-SR501 untuk membuka dan menutup pintu pada ruangan
serta mengatur lampu penerangan ruangan yang menyala atau mati secara otomatis ketika pintu terbuka dan
Liquid Crystal Display ( LCD ) untuk menampilkan display secara interaktif pada pengguna. Hasil dari
pengujian alat ini adalah terciptanya sebuah intelligence sistem berbasis sensorik yang mengabungkan sensor
sidik jari dan sensor gerak untuk mengontrol akses ruangan dan lampu tersebut.
Kata kunci : Intelligence system, Sensor sidik jari (fingerprint), Mikrokontroler ATMega 328P, Sensor
Gerak PIR HC-SR501, Liquid Crystal Display ( LCD ).
ABSTRACT
This study discusses the integration of an sensoric intelligence system of motion sensor-based and fingerprint
sensor for access control into a room . So that not just anyone can access on the room and the light will turn on
automatically when the person with an access to enter the room . The method used in this study is an
experimental method to design , build and test sensory-based intelligence system . Testing performed by the
circuit details and black box testing tools to test spesific requirements elicitation and tool with the possibility of
error or an error in the apparatus. Tools needed to build this system is fingerprint sensor ( fingerprint ) with
ZFM - 20 module which is connected to a microcontroller ATMega 328P as a data processor , PIR Motion
Sensor HC - SR501 to open and close the door to the room and set the room lights are lit or off automatically
when the door is open and an Liquid Crystal Display ( LCD ) to display interactively on the user's display . The
results of testing this tool is the creation of an intelligence system that is sensory -based that integrate
fingerprint sensors and motion sensors to get access control to the room and the lights .
Keywords : Intelligence system , fingerprint sensor ( fingerprint ) , Microcontroller ATMega 328P , PIR
Motion Sensor HC - SR501 , Liquid Crystal Display ( LCD ) .
berbasis intelegensi dan sistem turunan ikarenakan
tidak adanya alat dan susahnya memprogram alat
tersebut.
Teknologi akses ke dalam sebuah ruangan pun
mengalami perkembangan yang sebelumnya
menggunakan kunci manual berubah menjadi
dengan password atau sidik jari. Akses pada suatu
ruangan yang sangat rahasia atau ruangan khusus
dan tidak sembarang orang bisa akses pada ruangan
tersebut seharusnya sudah menggunakan metode
akses kontrol, sehingga hanya orang-orang tertentu
saja yang mempunyai hak akses ruangan tersebut.
Dengan menggunakan metode ini akan mengatasi
sering terjadinya kehilangan kunci dan kesulitan

1.

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi akan sistem berbasis
Intellegence maupun Embedded yang semakin maju,
membantu dan memudahkan manusia dalam
mengendalikan sistem dan alat manual. Terutama
yang berkaitan dengan sensor yang menyerupai
intelegensi manusia. Hal serupa juga terjadi pada
sistem berbasis mikrokontroler, sensor gerak
maupun sensor sidik jari.
Dengan berkembangnya teknologi sensor dan
mikrokontroler yang murah dan mudah, peneliti
maupun pembuat alat menjadi lebih mudah dan lebih
efesien dalam membuat alat yang pada beberapa
abad lalu masih sangat sulit untuk membuat sistem
596

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014)


Yogyakarta, 15 Maret 2014

ISSN: 2089-9813

untuk menentukan kunci yang akan digunakan untuk


membuka suatu ruangan, dikarenakan semakin
banyak ruangan maka akan semakin banyak pula
kunci yang harus disediakan sehingga dibutuhkan
waktu untuk pencarian kunci yang tepat.
Hal yang sama yang sering terjadi adalah ketika
seseorang memasuki atau meninggalkan ruangan
saat bekerja mematikan lampu. Jika panel untuk
menyalakan lampu satu ruangan lebih dari satu maka
berapa lama waktu yang harus dialokasikan untuk
proses kerja seperti ini.
Adapun keuntungan yang didapatkan dengan
menggunakan teknologi sensor sidik jari yang
terintegrasi dengan sensor gerak untuk penerangan
lampu adalah akan teratasinya permasalahanpermasalahan yang dihadapi saat menggunakan
metode konvensional. Kelebihan dari alat ini yang
tidak bisa dilakukan oleh metode konvensional
adalah dapat menentukan hak akses pada suatu
ruangan, dan tetap berjalan walaupun sumber catu
daya dari PLN mati dikarenakan menggunakan
batterai cadangan, serta adanya display untuk
mengetahui status maupun tampilan interaktif
sehingga kita akan merasakan seolah-olah pintu
tersebut sedang berbicara pada si pengguna melalui
tampilan display.

1.3 Tujuan dan manfaat Penelitian


Berdasarkan uraian tersebut diatas maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menerangkan faktafakta yang telah ditemukan, menerapkan berbagai
teori yang diteliti sebelumnya, serta bagaimana
merealisasikan sistem membuka dan menutup pintu
pada ruangan dengan menggunakan hak akses untuk
orang tertentu dengan menggunakan sensor sidik jari
berbasis mikrokontroler ATmega 328P.
Sistem ini juga dibuat dengan tujuan untuk
mengatasi masalah terjadinya kehilangan kunci yang
menyebabkan ruangan tidak dapat dibuka, serta
untuk mempermudah pekerjaan dalam hal pencarian
kunci konvensional yang harus bisa menentukan
kunci mana yang tepat digunakan untuk membuka
pintu tersebut, dikarenakan hanya ada satu kunci
yang bisa digunakan untuk membuka pintu yang
akan dibuka.
Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian
ini adalah memberikan jaminan pengamanan lebih
pada ruangan yang memang membutuhkan sistem
pengamanan berlapis dan khusus. Menghilangkan
pemborosan waktu yang dibutuhkan untuk pencarian
kunci konvensional. Menghindari terjadinya
kehilangan kunci yang dapat menyebabkan ruangan
tidak dapat dibuka.

1.1 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka
permasalahan tersebut dapat di rumuskan sebagai
berikut:
a. Bagaimana membuat sebuah sistem kemanan
yang
berbasis
mikrokontroler
dengan
menggunakan sensor sidik jari?
b. Bagaimana membuat program dan alat
pengontrolan
sistem
kemanan
sekaligus
otomatisasi penerangan pada ruangan?
c. Bagaimana mengidentifikasi sinyal masukan
yang dihasilkan dari sensor sidik jari pada bagian
control panel, serta tampilan interaktif pada
LCD?

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Pengontrolan
Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
pada Kamus Besar Bahasa Indonesia ,pengontrolan
berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan
pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.
Sedangkan pengontrolan itu sendiri adalah proses,
cara
pembuatan
mengontrol
(mengawasi,
memeriksa), pengawasan, pemeriksaan.produk.
Menurut Erinofiardi (2012:261), Suatu sistem
kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi
mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan
manusia (otomatis).
2.2 Definisi Mikrokontroler
Menurut Malik (2009:1), bahwa Mikrokontroler
adalah
sebagai sebuah sistem komputer yang
dibangun pada sebuah keping (chip) tunggal.
Menurut Saefullah dkk (2009:319), Mikrokontroler
merupakan komponen utama atau biasa disebut juga
sebagai otak yang berfungsi sebagai pengatur
pergerakan motor (Motor Driver) dan pengolah data
yang dihasilkan oleh komparator sebagai bentuk
keluaran dari sensor.
Mikrokontroler merupakan sebuah processor
yang digunakan untuk kepentingan kontrol.
Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil
dari suatu komputer pribadi dan computer
mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen
elemen dasar yang sama. Seperti umumnya
komputer, mikrokontroler adalah alat yang
mengerjakan instruksi instruksi yang diberikan

1.2 Ruang Lingkup Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka
penelitian difokuskan pada perancangan dan
pembuatan sebuah alat elektronik yang dapat
membuka dan menutup pintu ruangan dengan
menggunakan pembatasan hak akses menggunakan
Sensor sidik jari, dengan ketentuan:
a. Menggunakan arsitektur mikrokontroler ATmega
328P
b. Menggunakan Motor DC sebagai penggerak
utama.
c. Pengendalian dengan menggunakan metode
perlindungan sensor sidik jari dengan modul
fingerprint ZFM-20, sensor gerak Passive
Infrared Receiver (PIR) HC-SR501.
d. Pintu gerbang bergerak secara horizontal.

597

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014)


Yogyakarta, 15 Maret 2014

ISSN: 2089-9813

adalah LCD dengan banyak karakter 16x2.


Maksudnya semacam fungsi tabel di Ms.office. 16
menyatakan kolom dan 2 menyatakan baris.

kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama


dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program
itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer.
Program ini menginstruksikan komputer untuk
melakukan tugas yang lebih kompleks yang
diinginkan oleh programmer.

2.5 Modul Fingerprint ZFM-20


Serial Modul Fingerprint ZFM-20 merupakan
sensor sidik jari optikal, yang dapat mendeteksi sidik
jadi dengan verifikasi yang sangat sederhana.
Module sensor ini bekerja dengan otak utama berupa
chip DSP yang melakukan image rendering,
kemudian mengkalkulasi, feature-finding dan
terakhir searching pada data yang sudah ada.

2.3 Mikrokontroler ATmega 328P


ATMega 328P adalah mikrokontroller keluaran
dari Atmel yang mempunyai arsitektur RISC
(Reduce Instruction Set Computer) yang dimana
setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada
arsitektur CISC (Completed Instruction Set
Computer).
Mikrokontroller ATmega 328P memiliki
arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk
kode program dan memori untuk data sehingga
dapat memaksimalkan kerja dan parallelism.
Instruksi - instruksi dalam memori program
dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat
satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah
diambil dari memori program.
Mikrokontroler ATmega328P beroperasi pada
frekuensi clock sampai 16 Mhz. ATmega328P
memiliki dua Power Saving Mode yang dapat
dikontrol melalui software, yaitu Idle Mode dan
Power Down Mode. Pada Idle Mode, CPU tidak
aktif sedangkan isi RAM tetap dipertahankan
dengan timer/counter, serial port dan interrupt
system tetap berfungsi. Pada Power Down Mode, isi
RAM akan disimpan tetapi osilatornya tidak akan
berfungsi sehingga semua fungsi dari chip akan
berhenti sampai mendapat reset secara hardware.

Gambar 1. Modul Fingerprint ZFM-20


2.6 Sensor Gerak PIR HC-SR501
Sensor Passive Infrared Receiver (PIR), sensor
ini merupakan sensor berbasis infrared namun tidak
sama dengan IR LED dan fototransistor. Perbedaan
dengan IR LED adalah sensor PIR tidak
memancarkan apapun, namun sensor ini merespon
energi dari pancaran infrared pasif yang dimiliki
oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Salah
satu benda yag memiliki pancaran infrared pasif
adalah tubuh manusia. Energi panas yang
dipancarkan oleh benda dengan suhu diatas nol
mutlak akan dapat ditangkap oleh Sensor tersebut.
Bagian-bagian dari PIR adalah Fresnel Lens, IR
Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan
comparator.
Modul Sensor Gerak PIR HC-SR501 adalah
sebuah modul yang berfungsi untuk mendeteksi
gerakan di sekitar sensor dengan memanfaatkan
teknologi infrared. Modul ini dapat diatur tingkat
sensitifitas dan juga tingkat delay sensor. Tegangan
kerja dari modul ini adalah 5V DC.

2.4 Liquid Crystal Display (LCD)


Dalam kamus besar bahasa ke wikipedia, arti dari
LCD (Liquid Crystal Display) atau dapat di bahasa
Indonesia-kan sebagai tampilan Kristal Cair ) adalah
suatu jenis media tampilan yang menggunakan
kristal cair sebagai penampil utama.
LCD bisa memunculkan gambar atau tulisan
dikarenakan terdapat banyak sekali titik cahaya
(piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair
sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai
titik cahaya, namun kristal cair ini tidak
memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di
dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon
berwarna putih di bagian belakang susunan kristal
cair tadi.
Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu
bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan
citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik
akan berubah karena pengaruh polarisasi medan
magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan
hanya membiarkan beberapa warna diteruskan
sedangkan warna lainnya tersaring.
Dalam menampilkan karakter untuk membantu
menginformasikan proses dan control yang terjadi
dalam suatu program robot kita sering menggunakan
LCD juga. Yang sering digunakan dan paling murah

Gambar 2 Modul Sensor Gerak PIR HC-SR501

598

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014)


Yogyakarta, 15 Maret 2014

( Sumber : http://digitalchip.ru/datchik-dvizheniyapir-motion-sensor-hc-sr501)
2.7 Konsep Dasar Arduino IDE
Arduino IDE adalah perangkat lunak IDE
(Integrated Development Environment ). Sebuah
perangkat
lunak
yang
memudahkan
kita
mengembangkan aplikasi mikrokontroler mulai dari
menuliskan source program, kompilasi, upload hasil
kompilasi, dan uji coba secara terminal serial.
Namun sampai saat ini arduino belum mampu mendebug secara simulasi maupun secara perangkat
keras.
Arduino ini bisa dijalankan di komputer dengan
berbagai macam platform karena didukung atau
berbasis Java. Source program yang kita buat untuk
aplikasi mikrokontroler adalah bahasa C/C++ dan
dapat digabungkan dengan assembly. Penulis
menggunakan arduino berbasis mikrokontroler AVR
dilingkungan jenis ATMEGA yaitu ATMEGA 8,
168, 328 dan 328P.
Penggunaan arduino sangat mudah, kemudahan
karena kita tidak perlu lagi mengetahui detail
perangkat keras dari mikrokontroler terutama
mengenai konfigurasi register-register yang harus
dilakukan dengan mengetahui cara kerja dari
mikrokontroler. Selain itu arduino sangat kaya
dengan library baik dari pengembang arduino
maupun sumbangan dari orang lain, karena arduino
sifatnya adalah open source. Pada saat source
dikompilasi, maka hasilnya berupa file heksa di
upload ke mikrokontroler secara serial dengan
memanfaatkan pin TX/RX

Adopsi
Referensi
akses ruangan

Sistem
keamanan
sepeda
motor
dengan
menggunakan
Sensor Sidik Jari
dan PIN.

Referensi
sensor sidik
jari.

Referensi
sistem
keamanan
pintu ruangan
menggunakan
Barcode
password dan
PIN

Prototipe Sistem
Penerangan
Otomatis
Ruangan
Berjendela
dengan
sensor
PIR dan Sensor
cahaya (LDR)

Referensi
sistem sensor
PIR
dan
Sensor cahaya
(LDR) untuk
sistem
penerangan
otomatis
ruangan

a. Studi Literatur
Metode ini dilakukan untuk mencari dan
mendapatkan sumber-sumber kajian, landasan
teori yang mendukung, data-data, atau informasi
sebagai acuan dalam melakukan perencanaan,
percobaan, pembuatan, dan penyusunan laporan.
b. Perencanaan dan Pengembangan Alat
Metode ini dimaksudkan untuk menghasilkan
suatu rangkaian alat yang tepat sehingga
diperoleh hasil rancangan yang sesuai dengan
yang diinginkan.
c. Pengujian Alat
Metode ini dilakukan untuk penyesuaian antara
perencanaan dan hasil yang telah dicapai
sehingga diharapkan tidak adanya penyimpangan
(error) yang tidak diinginkan, sehingga akan
sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Tabel 1. Studi penelitian sebelumnya.


Hasil
Sistem
akses
ruangan
menggunakan
Password
Protection pada
microcontroller

Prototipe sistem
keamanan pintu
ruangan
menggunakan
barcode
password
dan
pin password

METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah eksperimental yang dibagi menjadi Lima
tahap. Seperti digambarkan pada gambar berikut:

Perbedaan penelitian ini dengan studi literature


sebelumnya adalah pengabungan sstem akses
kontrol dan sistem penerangan dalam dalam satu
sistem akses kontrol ruangan. Studi literature yang
di lakukan pada penelitian ini dijelaskan pada table
berikut.
Judul dan penulis
Moch Firmansyah
Akses Ruangan
Digital
Synthesizer
Laboratory (DSL)
Dengan
Menggunakan
Metode
MPP
(Microcontroller
Password
Protection)
Beman Suharjo
Perancangan
Sistem
Keamanan
Sepeda
Motor
Dengan
Sistem
Sidik Jari

Imam Riadi dan


Ervin Setyobudi
Prototipe sistem
keamanan pintu
ruangan
menggunakan
barcode password
dan
pin
password
Keyza Novianti
dan
Chairisni
Lubis
Perancangan
Prototipe Sistem
Penerangan
Otomatis
Ruangan
Berjendela
Berdasarkan
Intensitas Cahaya
pin password

3.

2.8 Studi literature

No
1.

ISSN: 2089-9813

d. Pengambilan Kesimpulan
Metode ini dilakukan dalam perencanaan,
pembuatan, dan pengujian alat kerja sehingga
didapatkan komponen dan rancangan yang
benar-benar sesuai dan baik.

Gambar 3. Metodologi Penelitian


4.

PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN


Pengujian dan pembahasan dibagi menjadi
Analisa kebutuhan user akan alat, perancangan
599

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014)


Yogyakarta, 15 Maret 2014

perangkat keras, perangkat lunak, prototype,


pengujian dan hasil penarikan kesimpulan

ISSN: 2089-9813

Dari diagram blok di atas dapat dijelaskan


sebagai berikut: LCD akan menampilkan Verifikasi
User lalu Sensor sidik Jari memberikan inputan
berupa sinyal verifikasi user. Inputan tersebut
kemudian diproses oleh mikrokontroler, jika
Verifikasi benar maka LCD akan menampilkan
Verifikasi Done dan Rangkaian Relay akan
Menghidupkan motor DC untuk membuka pintu
Ruangan sekaligus menyalahkan lampu ruangan
(LED). Sensor gerak akan mendeteksi adanya
gerakan (Human Detector) lalu memberikan inputan
ke mikrokontroler. Jika dalam waktu 5 menit tidak
ada sinyal human detector dari Sensor gerak maka
otomatis lampu akan mati.
Setelah dibuat diagram blok kemudian di buat
diagram alir sistem untuk mempermudah pembaca
dan pembuat sistem itu sendiri untuk dapat
memahami langkah-langkah serta kemungkinankemungkinan dari beberapa keputusan seperti pada
gambar berikut.

4.1 Requirement Elicitation (Analisa kebutuhan


user).
Berdasarkan pertemuan dengan pengguna maka
dihasilkan 8 functional dan 3 non fucntional final
elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah
dalam membuat suatu sistem pengontrolannya.
Berikut tabel elisitasi tersebut:
Tabel 2. Requirement Elicitation.

4.2 Perancangan Perangkat Keras (Hardware).


Dalam perancangan perangkat keras ini
dibutuhkan beberapa komponen elektronika dan
device penunjang agar sistem dapat berjalan dengan
baik sesuai dengan fungsinya. Dalam perancangan
perangkat keras ini alat dan bahan yang dibutuhkan
adalah Laptop / Personal Computer (PC), Modul
Fingerprint ZFM-20, Software Arduino IDE 1.0.5,
Arduino Uno sebagai bootloader untuk upload
program, Rangkaian mikrokontroler Atmega 328P,
Sensor Gerak PIR HC-SR501,LCD 16x2,Catu
Daya, Motor DC dari CD / DVD Room, Push
Button, Kabel konektor, Lampu Led.
Alur kerja dari alat digambarkan dalam blok
diagram seperti pada gambar berikut.

Gambar 5. Diagram alir akses kontrol ruangan


4.3 Perancangan Prototipe
Prototipe Akses kontrol ruangan menggunakan
sensor sidik jari berbasis mikrokontroler ATMega
328P dalam perancangannya disusun seperti gambar
3.21. Bahan dalam perancangan prototype terbuat
dari akrilik / mika.

Gambar 4. Diagram Blok akses kontrol ruangan


600

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014)


Yogyakarta, 15 Maret 2014

ISSN: 2089-9813

Gambar 6. Prototipe akses kontrol ruangan


Gambar 8. Konfigurasi port
4.4 Perancangan Perangkat Lunak(software)
Pada perancangan perangkat lunak yaitu
menggunakan software Arduino IDE 1.0.5 yang
digunakan untuk menuliskan listing program dengan
menggunakan bahasa pemrograman C dan
mengkompilasi file program menjadi file heksa. File
heksa yang dihasilkan setelah proses kompilasi
tersebut akan dimasukkan ke dalam mikrokontroler,
sehingga mikrokontroler akan bekerja sesuai dengan
perintah yang ada pada memori flash. Sehingga
dapat mengontrol Sensor sidik jari, sensor gerak, dan
motor DC dalam sistem akses kontrol ruangan.
Adapun Langkah untuk menjalankan perangkat
lunak dengan Arduino IDE adalah membuka
program utama, konfigurasi port koneksi untuk
mikrokontroler menggunakan port komunikasi
serial, import library dan penulisan listing, kompilasi
program dan pengisian mikrokontroler
Seperti digambarkan pada tampilan berikut:

Gambar 9. Penulisan listing program


Gambar 10. Kompilasi program

Gambar 7. Halaman utama Arduino IDE 1.0.5

4.5 Pengujian

Pengujian sistem ini dilakukan dengan 2


macam pengujian yaitu uji rangkaian alat dan
blackbox testing. Pada uji rangkaian alat,
pengujian dilakukan pada rangkaian catu daya,
modul fingerprint, rangkaian LCD, rangkaian
relay motor DC dan lampu dan rangkaian
sensor gerak. Sementara pada blackbox testing,
pengujian dilakukan pada alat akses kontrol dan
timer lampu otomatis untuk menguji alat dan
kesesuaian dengan requirement elicitation.

601

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014)


Yogyakarta, 15 Maret 2014

c.

4.5.1 Pengujian rangakaian alat

Pengujian dilakukan pada rangkaian catu


daya, modul fingerprint, rangkaian LCD,
rangkaian relay motor DC dan lampu dan
rangkaian sensor gerak.
a.

Pengujian rangkaian catu daya dilakukan


dengan mengukur tegangan keluaran dari power
supply menggunakan multimeter digital dan
ujicoba menggunakan ampu led (light-emitting
diode), sebagai output dari tegangan kerja pada
rangkaian tersebut. Dari hasil pengujian
rangkaian catu daya didapatkan hasil yang
cukup stabil untuk membuat sistem dapat
bekerja seperti yang diharapkan, sehingga pada
rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan
dengan baik. Detail pengujian di jelaskan pada
table berikut.

2
3
4

b.

IC
Regulator
1
Regulator
2
Regulator
3
Regulator
4

Pengujian rangkaian LCD untuk menampilkan


karakter
dengan
cara
memprogram
mikrokontroler dengan Arduino IDE 1.0.5
dengan memasukan listing sebagai berikut :

Tabel 3. Uji rangkaian Catu daya.


No
1

ISSN: 2089-9813

Hasil uji
output untuk rangkaian
mikrokontroller sebesar 4.72 volt
tegangan untuk motor DC pada
IC L293 sebesar 4.72 volt
tegangan untuk sensor infrared
sebesar 4.72 volt
tegangan input untuk motor servo
sebesar 4.88 volt

Gambar 12. List program dan hasil uji LCD


Dari hasil pengujian tersebut maka bisa di
simpulkan bahwa rangkaian LCD berfungsi
dengan baik.
d.

Pengujian modul fingerprint ZFM-20 ini


dilakukan dengan dihubungkan langsung
dengan Rangkaian Mikrokontroler. Yang
kemudian di koneksikan dengan PC/Laptop
dengan menggunakan software SFG Demo.
Sebelum sensor ini dapat digunakan, kita
terlebih dahulu harus memasukan data sidik jari.
Jika data sudah masuk, maka kita dapat
melakukan pencarian pada software SFG Demo.

Pengujian rangkaian relay Motor DC dan


Lampu. Pengujian rangkaian relay dapat
dilakukan dengan memberikan tegangan input
dari sumber atau dari rangkaian mikrokontroler.
Jika relay sebelum mendapat inputan dalam
keadaan NO (Normali Open) atau saklar dalam
keadaan terbuka, maka setelah relay
mendapatkan input akan menjadi NC (Normali
Close) atau sakler dalam keadaan terhubung.
Pengujian rangkaian relay motor DC dan lampu
dilakukan dengan menggunakan software ISIS
Proteus, yaitu dengan cara menggambarkan
rangkaian Relay motor DC dan Lampu dan
melakukan simulasi dan pengujian terhadap
rangkaian yang telah dibuat. Dari hasil
pengujian Rangkaian relay motor DC dan lampu
maka di buat table hasil pengujian rangkaian
tersebut.
Tabel 4. Uji relay motor DC dan lampu.
No

Nama

Relay
1

Relay
2

Relay
3

Nilai
awal
0
1

Ket

Aksi Output

NO
NO

Motor berhenti
Motor berputar
searah jarum jam
Motor berputar
berlawanan arah
jarum jam
Motor berhenti
Lampu mati
Lampu nyala

NO

Gambar 11. Uji modul fingerprint


602

1
0
0
1

NO
NO
NO

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014)


Yogyakarta, 15 Maret 2014

e.

Pengujian pada rangkaian Sensor Gerak PIR


HC-SR501 ini dengan cara menghubungkan
rangkaian Sensor Gerak dengan power supply
5V DC dan output dihubungkan dengan LED.
Gambar 4.2 adalah merupakan pengujian
rangkaian sensor gerak. Uji coba dilakukan
dengan menggunakan lampu led (light-emitting
diode), sebagai output. Jika tidak ada gerakan
terdeteksi maka logika keluaran adalah low dan
LED akan mati, sebaliknya jika ada gerakan
terdeteksi maka logika keluaran adalah high dan
LED akan menyala.

ISSN: 2089-9813

Lampu
ruangan
menyala
otomatis saat
pintu terbuka

Buka
Pintu

Lampu
ruangan mati
otomatis saat
tidak
ada
pergerakan
selama
1
menit
Membuka
pintu
ruangan dari
dalam

Tidak ada
kegiatan /
pergerakan
selama 1
menit

Push
Button

Sistem
akan
otomatis
menyalakan
lampu
ruangan
Sistem
akan
otomatis
mematikan
lampu
ruangan

Sesuai
harapan

Pintu akan
terbuka.

Sesuai
harapan

Sesuai
harapan

Tabel 7. Pengujian blackbox pada Timer Lampu


otomatis ruangan.
No

Pengujian

Test Case

Delay
Lampu mati
Otomatis
saat
tidak
ada
pergerakan

Delay di
setting 1
menit

Lampu nyala
Otomatis
saat
ada
pergerakan

Delay di
setting
0,3
second

Gambar 12. Pengujian sensor dengan gerakan


terdeteksi dan tidak terdeteksi
Tabel 5. Uji sensor gerak.
No

Jarak

1 meter

Delay
Time

Sensitifitas

0,3 S

Fast

1M

Fast

2M

Fast

5M

Fast

8M

Slow

10 M

Slow

3 meter

7 meter

Hasil
Pengujian
Sesuai
Harapan
Sesuai
Harapan
Sesuai
Harapan
Sesuai
Harapan
Sesuai
Harapan
Sesuai

4.5.2 Pengujian blackbox


Pengujian blackbox testing pada sistem ini
adalah pengujian pada alat akses control dan pada
timer lampu otomatis ruangan didefinisikan melalui
table berikut:
Tabel 6. Blackbox testing pada alat akses kontrol.
1

Pengujian

Test Case

Menginput
data
sidik
jari
yang
salah pada
sensor sidik
jari
Menginput
data
sidik
jari
yang
benar pada
sensor sidik
jari

Sidik jari
sembarang

Sidik jari
yang
sudah di
daftarkan

Hasil yang
diharapkan
Sistem
tidak akan
merespon

Hasil
Pengujian
Sesuai
harapan

Sistem
akan
menolak
hak akses
dan
menampilk
an pesan
Akses
Diterima

Sesuai
harapan

Hasil
pengujian
Sesuai
harapan

Sesuai
harapan

5. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perencanaan dan pembuatan
alat serta dilakukan pengujian, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan tentang kerja sistem dari
rangkaian sebagai berikut:
a. Sensor sidik jari yang digunakan sebagai metode
kunci pengaman yang di proses oleh
mikrokontroler dan dapat membuka pintu jika
sidik jari yang dimasukan sesuai dengan sidik
jari yang tersimpan pada memori program.
b. Penggunaan
metode
Fingerprint
access
Protection sebagai jaminan keamanan pada suatu
ruangan yang khusus, tidak dapat di akses oleh
sembarang orang, hanya orang tertentu yang
mempunyai hak akses.
c. Penggunaan sistem ini merupakan pengganti
kunci konvensional yang masih memungkinkan
hilangnya kunci, serta lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk pencariannya.
d. Sistem akses kontrol dan Sistem otomatis
penerangan ruangan dapat di kemas menjadi satu
sistem yang lebih efektif dan efisien.

Harapan

No

Hasil yang
diharapkan
Setelah
waktu
1
menit tidak
ada
pergerakan
lampu akan
mati
otomatis
Saat
ada
pergerakan
lampu
otomatis
langsung
menyala

603

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014)


Yogyakarta, 15 Maret 2014

5.2 Saran
Adapun saran-saran yang penulis sampaikan
kepada para pembaca yang akan melanjutkan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya, sistem ini dapat
dikembangkan
pengaplikasiannya
untuk
pengamanan sistem lain.
2. Penggunaan dalam sistem yang sebenarnya
menggunakan motor DC yang dilengkapi dengan
gearbox dengan kekuatan daya yang besar, dan
sebaiknya digunakan oleh rumah ataupun gedung
yang bisa menyediakan suplai daya sendiri
(genset) untuk mengantisipasi jika terjadi
pemadaman.
PUSTAKA
M, Firmansyah. 2009. Akses Ruangan Digital
Synthesizer
Laboratory
(DSL)
Dengan
Menggunakan Metode MPP (Microcontroller
Password Protection). Skripsi tidak diterbitkan.
STMIK Raharja.
Beman, S. 2010. Perancangan Sistem Keamanan
Sepeda Motor Dengan Sistem Sidik Jari. Skripsi
tidak diterbitkan. Universitas Bina Nusantara.
Imam, R dan Ervin, S. 2012. Prototipe sistem
keamanan pintu ruangan menggunakan barcode
password dan pin password. Skripsi tidak
diterbitkan. Universitas Ahmad Dahlan.
Keyza, N. dan Chairisni, L. 2012. Perancangan
Prototipe Sistem Penerangan Otomatis Ruangan
Berjendela. Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem
Informasi. Universitas Tarumanegara, Jakarta.
Asep S, Sumardi S, Yugo b. 2009. Smart Robotic
(SWR) yang mampu menghindari rintangan
secara otomatis. Jurnal CCIT Vol. 2 No. 3-Mei
2009
Budiharto, Widodo. 2009. 10 Proyek Robot
Spektakuler. Jakarta: PT.
Elex
Media
Komputindo.
Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012.
Penggunaan
PLC
Dalam
Pengontrolan
Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan.
Jurnal Mekanikal UNTAD, Vol.3 No.2 Juli
2012.
Franky Chandra, Deni Arifianto. 2011. Jago
Elektronika Rangkaian Sistem Otomatis. Jakarta :
PT Kawan Pustaka.
Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2008. Metode
Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi
Offset.
Rusmadi, Dedy. 2009. Mengenal komponen
elektronika. Bandung: Pionir Jaya.
Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi
Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Suryo G, Sudaryono, Untung R. 2011. Theory and
Application of IT Reaserch. Jakarta: Penerbit
Andi.

604

ISSN: 2089-9813

Anda mungkin juga menyukai