PENDAHULUAN
Investasi adalah kata kunci penentu laju pertumbuhan ekonomi, karena disamping akan
mendorong kenaikan output secara signifikan, juga secara otomatis akan meningkatkan
permintaan input, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan kesempatan kerja dan
kesejahteraan masyarakat sebagai konsekuensi dari meningkatnya pendapatan yang
diterima masyarakat (Makmun & Yasin, 2003: 63).
Rostow (dalam Todaro, 2000) menyatakan bahwa setiap upaya untuk tinggal landas
dalam konsep pembangunan nasional sebuah negara, mengharuskan adanya mobilisasi
tabungan dalam dan luar negeri dengan maksud untuk menciptakan investasi yang
cukup, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi sehingga pada gilirannya akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai konsekuensi dari meningkatnya
pendapatan yang diterima masyarakat.
Melihat realita yang ada, investasi merupakan faktor dominan dalam pembangunan
ekonomi suatu negara. Hal ini dapat dilihat dari statistik yang menunjukkan bahwa
semakin tinggi nilai investasi dari negara yang bersangkutan maka semakin tinggi pula
pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Uraian di atas menunjukkan bahwa perlunya peningkatan nilai investasi bagi setiap
negara khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Pentingnya investasi ini,
dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menjadikan pemerintah dari setiap negara
berlomba-berlomba untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dalam negaranya.
Hal ini dilakukan dengan berbagai upaya yang antara lain; memulihkan situasi politik,
keamanan dan ketertiban, memberikan insentif bagi para investor, memberikan
kemudahan dalam birokrasi, menjamin kepastian hukum, serta menjalin hubungan
diplomasi baik secara bilateral maupun multilateral dengan negara lain. Kesemua upaya
tersebut berorientasi pada peningkatan nilai investasi yang pada akhirnya diharapkan
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga cita-cita negara untuk
menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya dapat tercapai.
Pengertian investasi menurut Sunariyah (2003: 4): Investasi adalah penanaman modal
untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan
harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.
Pengertian investasi menurut Husnan (1996: 5) menyatakan bahwa: Proyek investasi
merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek
raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.
Pada umumnya manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja berbentuk
bukan uang, misalnya tanah, mesin, bangunan dan lain-lain.
Pengertian investasi menurut Kasmir dan Jakfar (2012), investasi dapat diartikan
sebagai penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif
panjang dalam berbagai bidang usaha. Penanaman modal yang ditanamkan dalam arti
sempit berupa proyek tertentu baik bersifat fisik atau pun non fisik, seperti proyek
pendirian pabrik, jalan, jembatan, pembangunan gedung dan proyek penelitian, dan
pengembangan.
Pengertian investasi menurut Downes dan Goodman, investasi adalah investasi
keuangan dimana seorang investor menanamkan uangnya dalam bentuk usaha dalam
waktu tertentu dari setiap orang yang ingin memperoleh laba dari keberhasilan
pekerjaannya.
Pengertian investasi menurut Tandelilin: Investasi adalah komitmen atas sejumlah
dana lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan di masa yang akan datang.
Pengertian investasi menurut M. Suparmoko: Investasi adalah pengeluaran yang
ditujukan untuk menambah atau mempertahankan persediaan kapital (capital stock).
Persediaan kapital ini terdiri dari pabrik-pabrik, mesin-mesin kantor, barang tahan lama
lainnya yang dipakai dalam proses produksi. Termasuk dalam persediaan kapital adalah
rumah-rumah dan persediaan barang-barang yang belum dijual atau dipakai pada tahun
yang bersangkutan (inventory). Jadi investasi adalah pengeluaran yang menambah
persediaan kapital. (M. Suparmoko, 1994: 79-80)
Pengertian investasi menurut Martono dan D. Agus Marjito (2002: 138) menyatakan
bahwa: Investasi merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan
kedalam suatu asset (aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa yang
akan datang.
Pengertian investasi menurut Deliarnov (1995, h.123): Investasi merupakan
pengeluaran perusahaan secara keseluruhan yang mencakup pengeluaran untuk
membeli bahan baku atau material, mesin-mesin dan peralatan pabrik serta semua
modal lain yang diperlukan dalam proses produksi, pengeluaran untuk keperluan
bangunan kantor, bangunan tempat tinggal karyawan dan bangunan konstruksi lainnya,
juga perubahan nilai stok atau barang cadangan sebagai akibat dari perubahan jumlah
dan harga.
Pengertian investasi menurut Sutojo (1993), investasi adalah usaha menanamkan
faktor-faktor produksi langka dalam proyek tertentu, baik yang bersifat baru sama
sekali atau perluasan proyek atau pabrik yang sudah ada untuk memperoleh manfaat
keuangan dan-atau non keuangan yang layak dikemudian hari.
Pengertian investasi menurut Haming dan Basalamah investasi merupakan
pengeluaran pada saat sekarang untuk membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil, dsb)
atau aktiva keuangan dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar
dimasa yang akan datang, selanjutnya dikatakan investasi adalah aktivitas yang
berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yang dipakai untuk
mengadakan barang modal pada saat sekarang, dengan barang modal itu akan
dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.
Pengertian investasi menurut Mulyadi (2001: 284) menyatakan bahwa: Investasi
adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di
masa yang akan datang.
Pengertian investasi menurut Sadono Sukirno: Investasi dapat diartikan sebagai
pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk
membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk
menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam
perekonomian. (Sadono Sukirno, 1997: 107).
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal
barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang
(barang produksi). Investasi adalah suatu komponen dari Produk Domestik Bruto atau
GDP (Gross Domestic Product), dengan rumus:
GDP = C + I + G + (X-M)
I = Investasi,
X = Ekspor
C = Konsumsi
M = Impor
G = Pengeluaran Pemerintah
Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, sebagai berikut:
I = f(Y, i).
Y = Pendapatan
i = Tingkat Bunga
Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar,
dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi
sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang.
Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri
untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana
tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis rencana investasi pada
dasarmya merupakan penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (baik besar atau
kecil) dapat dilaksanakan dengan berhasil, atau suatu metode penjajakan dari suatu
gagasan usaha/bisnis tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha/bisnis
tersebut dilaksanakan, sehingga investasi tidak gagal dan dapat menghasilkan rate of
return sesuai dengan yang diharapkan.
investasi yang proporsional antara resiko dan penghasilan yang bisa diperoleh yang
akan dipilih.
4. Moderately aggressive
Moderately aggressive, merupakan tipe investor yang tenang atau tidak ekstrim
dalam menghadapi resiko. Investor ini cenderung memikirkan kemungkinan
terjadinya resiko dan kemungkinan bisa mendapatkan keuntungan. Dalam hal ini,
investor dengan tipe moderately aggressive selalu tenang dalam mengambil
keputusan investasi karena keputusan
sebelumnya.
5. Aggressive
Investor aggressive, atau biasa disebut 'pemain', adalah kebalikan dari investor
conservative. Mereka sangat teliti dalam menganalisa portofolio yang dimiliki.
Semakin banyak angka-angka dan fakta yang bisa dianalisa adalah semakin baik.
Investor tipe ini umumnya berinvestasi dengan rentang waktu relatif pendek karena
mengharapkan adanya keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Walaupun
tidak berharap untuk merugi, namun setiap investor aggressive menyadari bahwa
kerugian adalah bagian dari permainan. Oleh sebab itu, mereka berusaha dengan
segala daya dan upaya dalam menganalisa portofolio yang mereka miliki secara
cermat, agar investasi tidak mengalami kerugian.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Investasi
Investasi
merupakan
pengeluaran
meningkatkan
atau
10
a. Seluruh pembelian para pengusaha atas barang modal dan membelanjakan untuk
mendirikan industri-industri.
b. Pengeluaran masyarakat untuk mendirikan tempat tinggal.
c. Pertambahan dalam nilai stok barang-barang perusahaan yang berupa bahan
mentah, barang yang belum diproses dan barang jadi.
Adam Smith menyatakan bahwa investasi dilakukan karena para pemilik modal
mengharapkan untung dan harapan masa depan keuntungan bergantung pada iklim
investasi pada hari ini dan pada keuntungan nyata. Smith yakin keuntungan cenderung
menurun dengan adanya kemajuan ekonomi. Pada waktu laju pemupukan modal
meningkat, persaingan yang meningkat antar pemilik modal akan menaikkan upah dan
sebaliknya menurunkan keuntungan.
Menurut Harrod-Domar pengeluaran investasi (I) tidak hanya mempunyai pengaruh
terhadap permintaan agregat (Z), tetapi juga terhadap penawaran agregat (S) melalui
pengaruhnya terhadap kapasitas produksi. Dalam prespektif waktu yang lebih panjang
ini. I menambah stok kapital (misalnya mesin-mesin, pabrik-pabrik, jalan-jalan dan
sebagainya). Jadi I = K, dimana K adalah stok kapital dalam masyarakat. Ini berarti
pula peningkatan kapasitas produksi masyarakat dan selanjutnya berarti bergesernya
kurva S ke kanan.
Pengeluaran Investasi
Keterangan:
a: I menggeser Z lewat
proses multiplier
(jangka pendek).
b: I menggeser S lewat
pertambahan kapasitas
produksi (jangka panjang)
11
Dari uraian di atas, di ketahui bahwa berapa tingkat pengeluaran investasi yang di
harapkan oleh para investor di tentukan oleh dua hal yaitu tingkat suku bunga yang
berlaku dan Marginal Efficiency of Capital. Perilaku makro para investor ini biasanya
di ringkas dalam satu bentuk fungsi marginal efficiency of capital atau fungsi investasi.
12
Tiga hal yang perlu di garis bawahi mengenai fungsi investasi, pertama fungsi tersebut
mempunyai slope yang negatif, artinya semakin rendah tingkat bunga semakin besar
pula tingkat pengeluaran investasi yang di inginkan. Kedua, dalam kenyataan fungsi
tersebut sulit untuk di peroleh sebab posisinya sangat stabil (mudah berubah dalam
jangka waktu yang sangat singkat). Kelebihan fungsi investasi ini akan segera dapat di
pahami karena posisinya sangat tergantung pada nilai MEC dari proyek-proyek yang
ada dan bahwa MEC adalah keuntungan yang di harapkan oleh investor. Ketiga, yang
perlu ditekankan adalah hubungan teori Keynes dengan kenyataan, khususnya masalah
tersedianya dana investasi.
13
kemajuan perekonomian dalam suatu negara. Adanya fluktuasi dalam investasi seperti
yang terlihat dalam business cycle merupakan salah satu dampak dari adanya
investasi di dalam suatu perekonomian.
Pengeluaran investasi merupakan topik utama dalam ekonomi makro karena dua alasan
berikut:
1. Fluktuasi investasi sangatlah besar sesuai dengan perubahan GDP (Gross Domestic
Product), misalnya karena adanya business cycle.
2. Pengeluaran investasi menentukan tingkat pertambahan stok kapital dalam
perekonomian, dimana stok kapital ini sangat menentukan tingkat pertumbuhan
suatu negara dalam jangka panjang (Nangan, 2005: 131).
Pada setiap momen, persediaan modal adalah determinan output perekonomian yang
penting, karena persediaan modal bisa berubah sepanjang waktu, dan perubahan itu
bisa mengarah ke pertumbuhan ekonomi. Biasanya, terdapat dua kekuatan yang
mempengaruhi persediaan modal: investasi dan depresiasi. Investasi mengacu pada
pengeluaran untuk perluasan usaha dan peralatan baru, dan hal itu menyebabkan
14
persediaan modal bertambah. Depresiasi mengacu pada penggunaan modal, dan hal itu
menyebabkan persediaan modal berkurang (Mankiw, N. Gregory, 2003, 178)
Pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan, dan barang-barang baru akan meningkatkan
stok modal (capital stock) fisikal suatu negara (yaitu jumlah nilai riil bersih dari semua
barang-barang modal produktif secara fisikal) sehingga pada gilirannya akan
memungkinkan negara tersebut untuk mencapai tingkat output yang lebih besar.
Investasi jenis ini sering diklasifikasikan sebagai investasi di sektor produktif (directly
productive aktivities). Investasi-investasi lainnya yang dikenal dengan sebutan
infrastruktur sosial dan ekonomi (social overhead capital) yaitu jalan raya, listrik, air,
sanitasi, dan komunikasi akan mempermudah dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan
ekonomi (Lincolin Arsyad, 1999, 214).
Pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara atau daerah dapat di
lihat pula melalui multiplier effect yang ditimbulkannya. Multiplier effect atau efek dari
pengganda dari investasi tersebut dapat di tuliskan dengan:
KI
1-MPC
dimana MPC merupakan besarnya hasrat untuk mengkonsumsi.
Sehingga jika suatu investasi di tanamkan di dalam suatu perekonomian, dampaknya
terhadap perubahan pendapatan nasional/daerah tidak hanya sebesar nilai investasi
yang ditanamkannya, tetapi sebesar nilai investasi yang ditanamkan di kalikan dengan
angka penggandanya. Jadi, misalnya di dalam suatu perekonomian, investasi yang di
tanamkan sebesar 10 juta, dengan nilai MPC suatu masyarakat 2/3, maka pertambahan
pendapatan yang di timbulkan akibat pertambahan investasi sebesar:
KI =
= 3
1-2/3
sehingga pertambahan nasional yang ditimbulkan :
Y = KI I
= 3 10 juta
= 30 juta
15
Namun, investasi yang ditanamkan dalam perekonomian salah satunya ditentukan oleh
adanya permintaan dari masyarakat, yaitu berupa konsumsi atas barang-barang
konsumsi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga merangsang tumbuhnya
investasi-investasi baru. Karena seperti kita ketahui bahwa pendapatan yang diperoleh
masyarakat akan digunakan untuk konsumsi dan mungkin sebahagian lagi untuk
ditabung. Sehingga apabila penggunaan pendapatan untuk konsumsi dilambangkan
dengan C, dan penggunaan pendapatan yang diterima dilambangkan dengan Y, maka
perumusan menjadi:
Y= C + S
Seandainya keseluruhan pendapatan masyarakat itu dikonsumsikan keseluruhannya
dimana (Marginal Propensity to Consume, MPC=1), sehingga besarnya K menjadi
tidak terhingga, maka besarnya pertambahan pendapatan nasional juga menjadi tidak
terhingga. Khusus kondisi di negara berkembang, dimana income masyarakat relatif
rendah, kendati pendapatan masyarakat yang diterima diasumsikan dikonsumsi
keseluruhannya, dampaknya terhadap pertambahan pendapatan nasional tidak akan
terlalu besar. Hal ini di sebabkan karena kemampuan dalam pembentukan modal juga
relatif rendah, yang disebabkan oleh lemahnya kemampuan menabung dari
masyarakatnya yang merupakan faktor penting dalam menciptakan kondisi yang
kondusif bagi terciptanya lembaga-lembaga keuangan, padahal faktor-faktor tersebut
sangat diperlukan di dalam proses pembangunan guna memacu pertumbuhan ekonomi.
Pembentukan modal merupakan faktor yang paling penting dan strategis di dalam
proses pembangunan ekonommi. Pembentukan modal bahkan disebut sebagai kunci
utama menuju pembangunan ekonomi. Proses ini berjalan melewati tiga tingkatan :
1. Kenaikan tabungan nyata yang tergantung pada kemauan dan kemampuan untuk
menabung.
2. Keberadaan lembaga kredit dan keuangan untuk mengalihkan dan menyalurkan
tabungan agar dapat menjadi dana yang dapat di investasikan.
3. Penggunaan tabungan untuk tujuan investasi dalam barang-barang modal pada
perusahaan.
16
Y = C + I + G + (X-M)
Y = GDP
17
Dari persamaanya dapat diketahui bahwa investasi berkorelasi positif dengan GDP.
Secara umum dapat dikatakan, jika investasi naik, maka GDP cenderung naik. Atau
sebaliknya, jika investasi turun, maka GDP cenderung turun. Investasi dipengaruhi oleh
tingkat pengembalian modal dan tingkat bunga. Para pemilik modal akan berinvestasi
jika tingkat pengembalian modal lebih besar daripada tingkat bunga. Tingkat bunga
yang tinggi menyebabkan investasi menjadi tidak menarik atau tidak menguntungkan.
Ketika tingkat bunga tinggi sebagian modal digunakan untuk mencari keuntungan dari
tingkat bunga melalui deposito atau tabungan. Tingkat bunga tinggi pada akhirnya akan
mengurangi jumlah modal yang diinvestasikan. Jika pengeluaran investasi berkurang,
maka GDP cenderung menurun.
Pertumbuhan ekonomi sangat tergantung pada tenaga kerja dan jumlah kapital.
Investasi akan menambah jumlah daripada kapital. Tanpa investasi maka tidak akan ada
pabrik/mesin baru, dan dengan demikian tidak ada ekspansi. Pengertian investasi
mencakup investasi barang-barang tetap pada perusahaan (business fixed invesment),
persediaan (inventory) serta perumahan (residential) yang ada. (Nopirin, 1987, 133)
18
Harold dan Domar memberikan peranan kunci kepada investasi di dalam proses
pertumbuhan ekonomi, khusuusnya mengenai peran ganda yang di miliki investasi,
yaitu :
1. Menciptakan pendapatan.
2. Memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan cara meningkatkan stok
kapital.
Kedua hal ini sebagai dampak dari adanya permintaan dan penawaran investasi. Karena
itu selama investasi berlangsung, pendapatan nyata dan output akan senantiasa
membesar. Namun demikian, untuk mempertahankan tingkat ekuilibirium pendapatan
pada tingkat full employment dari tahun ke tahun, baik pendapatan nyata maupun
output tersebut, keduanya harus meningkat dalam laju yang sama pada saat kapasitas
modal meningkat. Karena kalau tidak, setiap perbedaan keduanya akan menimbulkan
kelebihan kapasitas modal meningkat atau ada kapasitas modal yang menganggur.
Hal ini memaksa para investor membatasi pengeluaran investasinya sehingga pada
akhirnya akan berpengaruh buruk pada perekonomian yaitu berupa menurunnya
pendapatan dan pekerjaan pada periode berikutnya. Jadi, apabila pekerjaan ingin
dipertahankan dalam jangka waktu yang panjang, maka investasi harus senantiasa
diperbesar.
Dalam konteks yang lain, penciptaan investasi juga membawa pengaruh perkembangan
suatu daerah. Dampak tersebut disebut dengan spread effect. Yaitu apabila suatu
investasi yang di tanamkan di dalam suatu daerah membawa pengaruh positif bagi
daerah lainnya. Seperti timbulnya industri-industri perlengkapan atau penunjang bagi
industri utama di daerah pusat investasi.
20
21
Kriteria Perusahaan Penanaman Modal Asing yang mendapatkan fasilitas antara lain
sebagai berikut:
1. Menyerap banyak tenaga kerja
22
Dibanding dengan investasi portofolio, Penanaman Modal Asing (PMA) lebih banyak
mempunyai kelebihan, diantaranya sifatnya permanen (jangka panjang), banyak
memberikan andil dalam alih teknologi, alih keterampilan manajemen, dan membuka
lapangan kerja baru. Lapangan kerja ini, sangat penting bagi negara sedang
berkembang mengingat terbatasnya kemampuan pemerintah untuk penyediaan
lapangan kerja. Sedangkan, dalam investasi portofolio, dana yang masuk ke perusahaan
yang menerbitkan surat berharga (emiten), belum tentu membuka lapangan kerja baru.
Sekalipun ada emiten yang setelah mendapat dana dari pasar modal untuk memperluas
usahanya atau membuka usaha baru yang hal ini berarti membuka lapangan kerja.
Tidak sedikit pula dana yang masuk ke emiten hanya untuk memperkuat struktur modal
atau mungkin malah untuk membayar utang bank. Selain itu proses ini tidak terjadi alih
teknologi atau alih keterampilan manajemen. Secara garis besar, manfaat penanaman
modal asing terhadap pembangunan bagi negara sedang berkembang dapat diperinci
menjadi lima, yaitu:
1. Sumber dana eksternal (modal asing) dapat dimanfaatkan oleh negara sedang
berkembang sebagai dasar untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi.
2. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat, diikuti dengan perpindahan struktur
produksi dan perdagangan.
3. Modal asing dapat berperan penting dalam memobilisasi dana maupun transformasi
struktural.
23
4. Kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera setelah perubahan struktural
benar-benar terjadi meskipun modal asing di masa selanjutnya lebih produktif.
5. Bagi negara-negara sedang berkembang yang tidak mampu memulai membangun
industri-industri berat dan industri strategis, adanya modal asing akan sangat
membantu untuk dapat mendirikan pabrik-pabik baja, alat-alat mesin, pabrik
elektronik, industri kimia dasar dan sebagainya.
Selama ini investor domestik di negara yang sedang berkembang enggan melakukan
usaha yang beresiko tinggi seperti eksploitasi sumber-sumber daya alam yang belum
dimanfaatkan dan membuka lahan-lahan baru, maka hadirnya investor asing akan
sangat mendukung merintis usaha dibidang-bidang tersebut. Adanya pengadaan
prasarana negara, pendirian industri-industri baru, pemanfaatan sumber-sumber baru,
pembukaan
daerah-daerah
baru,
akan
membuka
kecenderungan
baru
yaitu
24
investasi.
Empat jenis investasi yang telah disebutkan di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Investasi yang tidak menghasilkan laba. Investasi ini timbul karena adanya
peraturan pemerintah atau karena syarat-syarat yang telah disetujui, yang
mewajibkan perusahaan untuk melaksanakannya tanpa mempertimbangkan laba
atau rugi.
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya. Investasi ini dimaksudkan untuk
menaikkan laba.
3. Investasi dalam penggantian peralatan. Investasi jenis ini meliputi pengeluaran
untuk penggantian mesin dan peralatan yang ada. Dalam pemakaian mesin dan
peralatan pada suatu saat akan terjadi biaya operasi mesin dan peralatan menjadi
lebih besar dibandingkan dengan biaya operasi jika mesin tersebut diganti dengan
yang baru atau produktivitasnya tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan.
25
Abdul Halim (Analisis Investasi, 2005: 4) Umumnya investasi dibedakan menjadi dua,
yaitu: investasi pada aset-aset finasial (financial assets) dan investasi pada aset-aset riil
(real assets). Investasi sektor real adalah jenis investasi dengan pengadaan aset-aset
contohnya seperti tanah, bangunan, mesin dan sebagainya. Investasi sektor finansial
adalah jenis investasi yang penanaman modalnya berupa instrumen-instrumen
keuangan di pasar modal maupun pasar uang. Instrument-intrument itu seperti saham,
obligasi, valas dan sebagainya.
Menurut Martono dan D. Agus Marjito (2002: 138) menyatakan bahwa: Dilihat dari
jangka waktunya, investasi dibedakan menjadi 3 macam yaitu investasi jangka pendek,
investasi jangka menengah, dan investasi jangka panjang. Sedangkan dilihat dari jenis
aktivanya, investasi dibedakan kedalam 2 jenis yaitu investasi pada aktiva riil dan
investasi dalam aktiva non-riil. Investasi dalam aktiva riil misalnya investasi dalam
tanah, gedung, mesin dan peralatan-peralatan. Sedangkan investasi dalam aktiva nonriil misalnya investasi kedalam surat-surat berharga.
Menurut Bambang Susilo (Pasar Modal, 2009: 2) investasi dibedakan menjadi dua,
yaitu investasi pada aset nyata (real asset) dan investasi pada aset finansial (financial
asset). Investasi pada aset nyata contohnya seperti pembelian emas, tanah, real estate
atau mendirikan perusahaan. Pada jenis investasi ini investor benar-benar melakukan
investasi secara langsung mengeluarkan sejumlah dana untuk membeli aset nyata.
Sedangkan investasi pada aset finansial adalah dengan membeli instrumen keuangan,
misalnya saham, obligasi, waran, right issue. Instrument ini bukan berupa aset nyata
melainkan hanya berupa kertas klaim (bukti) terhadap penerbitnya.
Menurut Guritno Mangkoesoebroto (Algifari, 1991: 75), investasi dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu investasi riil dan investasi finansial. Yang dimaksud dengan investasi
riil adalah investasi terhadap barang-barang yang tahan lama (barang-barang modal)
yang akan digunakan untuk proses produksi. Sedangkan investasi finansial adalah
26
investasi terhadap surat-surat berharga, misalnya pembelian saham, obligasi dan lain
sebagainya.
Menurut Senduk (2004: 24), bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pasaran
antara lain adalah sebagai berikut:
1. Tabungan
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan:
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan
atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Tujuan menabung di bank adalah:
1. Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai
cadangan hari depan
2. Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu/kelompok
28
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu
yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya
memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang kita inginkan. Hal-hal yang
perlu diperhatikan:
1. Sebelum anda menabung, tanyakan metode perhitungan bunga yang diberlakukan
oleh bank tersebut.
2. Suku bunga tabungan dapat berubah sewaktu-waktu, karena itu suku bunga ini
disebut suku bunga mengambang atau floating rate.
3. Beberapa bank menetapkan suku bunga tabungan tetap untuk jangka waktu tertentu
(fixed rate).
4. Atas bunga tabungan yang diperoleh akan dikenakan pajak sesuai ketentuan
berlaku.
Kelebihan:
Kelemahan:
2. Deposito
Menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan:
Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.
Deposito atau yang sering juga disebut sebagai deposito berjangka, merupakan produk
bank sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan kepada masyarakat. Dana dalam
deposito dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan
29
persyaratan tertentu. Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di
dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan
tanggal jatuh temponya, biasanya deposito mempunyai jatuh tempo 1, 3, 6, atau 12
bulan. Bila deposito dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo, maka akan kena penalti.
Deposito juga dapat diperpanjang secara otomatis menggunakan sistem ARO
(Automatic Roll Over). Deposito akan diperpanjang otomatis setelah jatuh tempo,
sampai pemiliknya mencairkan depositonya. Bunga deposito biasanya lebih tinggi
daripada bunga tabungan biasa. Bunga dapat diambil setelah tanggal jatuh tempo atau
dimasukkan lagi ke pokok deposito untuk didepositokan lagi pada periode berikutnya.
Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang tersebut tidak akan terpengaruh pada
naik turunnya suku bunga di bank.
Kelebihan:
Mendapatkan keuntungan berupa bunga dengan tingkat yang lebih baik dari
tabungan di bank
Kelemahan:
Jika diambil sebelum jatuh tempo penyimpanan, pemilik deposito bisa terkena
denda yang dikenal dengan istilah "penalti"
3. Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham,
berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami
keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan
yang disebut dividen. Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga
yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital gain maupun lebih rendah
daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan
yang bisa didapat dari saham ada dua yaitu dividen dan capital gain.
30
Ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham biasa (common stock) dan saham
preferen (preferred stock). Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran
karena memiliki karakteristik hampir sama dengan saham biasa. Biasanya saham biasa
hanya memiliki satu jenis tapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung
dari kebutuhan perusahaan. Saham biasa memiliki beberapa jenis, seperti kelas A, kelas
B, kelas C, dan lainnya. Masing-masing kelas dengan keuntungan dan kerugiannya
sendiri-sendiri dan simbol huruf tidak memiliki arti apa-apa.
Saham preferen memiliki karakteristik sebagai berikut:
Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham
biasa dalam hal pembagian dividen
Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat
dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
31
Kelebihan:
Saham bisa memberikan keuntungan yang tinggi, diatas produk tabungan dan
deposito
Pemilik saham bisa mendapatkan laba dari kegiatan perusahaan yang disebut
dengan "Dividen" berdasarkan jumlah kepemilikan saham
Selain itu pemilik saham bisa mendapatkan "Capital Gain", yakni keuntungan dari
selisih harga beli saham dan harga jualnya
Kelemahan:
Resiko besar karena harga saham sangat rentan terhadap perubahan ekonomi
4. Properti
Properti menunjukkan kepada sesuatu yang biasanya dikenal sebagai entitas dalam
kaitannya dengan kepemilikan seseorang atau sekelompok orang atas suatu hak
eksklusif. Bentuk yang utama dari properti ini adalah termasuk real property (tanah),
kekayaan pribadi (personal property) (kepemilikan barang secara fisik lainnya), dan
kekayaan intelektual. hak dari kepemilikan adalah terkait dengan properti yang
menjadikan sesuatu barang menjadi "kepunyaan seseorang" baik pribadi maupun
kelompok, menjamin si pemilik atas haknya untuk melakukan segala suatu terhadap
properti sesuai dengan kehendaknya, baik untuk menggunakannya ataupun tidak
32
Kelebihan:
Kelemahan:
5. Barang-barang koleksi
Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan lain-lain.
Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan
menjual koleksi tersebut kepada pihak lain.
Kelebihan:
Nilainya bergantung pada usia, semakin lama semakin diminati dan mahal.
Kelemahan:
Tidak akan mudah mendapatkan pembeli karena sifatnya sebagai barang khusus
Orang membeli barang koleksi karena menggemari barang tersebut, bukan karena
manfaatnya.
6. Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang
asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian
33
yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga
emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi
kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu
harga emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi,
biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga
emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
Kelebihan:
Emas tersedia dari berat satu gram hingga satu kilogram, sehingga pemodal kecil
juga bisa berinvestasi dalam bentuk emas
Kelemahan:
Sulit dalam penyimpanan karena bila tidak hati-hati akan mudah untuk dicuri
macam
mata
uang
asing biasanya
dapat
dijadikan
alat
investasi.
Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi dalam
saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas
(free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di
Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif. Selain
itu, mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi tersebut,
valuta asing juga telah menjadi alternatif yang paling populer karena ROI (return on
investment atau tingkat pengembalian investasi) serta laba yang akan didapat bisa
melebihi rata-rata perdagangan pada umumnya. Akibat pergerakan yang cepat tersebut,
maka pasar valuta asing juga memiliki risiko yang tinggi.
Kelebihan:
34
Pemodal bisa melakukan investasi ini secara individu tanpa harus masuk kesalah
satu perusahaan pialang seperti pada investasi saham
Kelemahan:
Resiko membeli mata uang asing sangat besar, ini karena di Indonesia mata uang
asing sangat fluktuatif nilai tukarnya dan sangat rentan terhadap kebijakan
pemerintah
8. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah
maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu
proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar
lebih menarik investor, suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding
suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi dapat juga dijual
kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada
ketika membelinya.
Jenis-jenis obligasi:
Obligasi suku bunga tetap memiliki kupon bunga dengan besaran tetap yang
dibayar secara berkala sepanjang masa berlakunya obligasi.
Obligasi suku bunga mengambang atau biasa juga disebut dengan Floating rate
note (FRN) memiliki kupon yang perhitungan besaran bunganya mengacu pada
suatu indeks pasar uang seperti LIBOR atau Euribor.
Junk bond atau "obligasi berimbal hasil tinggi" adalah obligasi yang memiliki
peringkat dibawah peringkat investasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat
kredit. Oleh karena obligasi jenis ini memiliki risiko yang cukup tinggi maka
investor mengharapkan suatu imbal hasil yang lebih tinggi.
Obligasi tanpa bunga atau lebih dikenal dengan istilah (zero coupon bond) adalah
obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini diperdagangkan
35
dengan pemberian potongan harga dari nilai pari. Pemegang obligasi menerima
secara penuh pokok hutang pada saat jatuh tempo obligasi.
Obligasi inflasi atau lebih dikenal dengan sebutan Inflation linked bond, dimana
nilai pokok utang pada obligasi tersebut adalah mengacu pada indeks inflasi. Suku
bunga pada obligasi jenis ini lebih rendah daripada obligasi suku bunga tetap.
Namun dengan bertumbuhnya nilai pokok utang sejalan dengan inflasi, maka
pembayaran pelunasan obligasi ini akan meningkat pula. Pada periode tahun
1980an, pemerintah Inggris adalah yang pertama kalinya menerbitkan obligasi jenis
ini yang diberi nama Gilts. Di Amerika obligasi jenis ini dikenal dengan nama
"Treasury Inflation-Protected Securities" (TIPS) dan I-bonds.
Obligasi indeks lainnya, adalah surat utang berbasis ekuiti (equity linked note) dan
obligasi yang mengacu pada indeks yang merupakan indikator bisnis seperti
penghasilan, nilai tambah ataupun pada indeks nasional seperti produk domestik
bruto.
Efek Beragun Aset adalah obligasi yang pembayaran bunga dan pokok utangnya
dijamin oleh acuan berupa arus kas yang diperoleh dari penghasilan aset. Contoh
dari obligasi jenis ini adalah Efek beragun KPR (mortgage-backed security-MBS),
collateralized mortgage obligation (CMOs) dan collateralized debt obligation
(CDOs).
Obligasi abadi, obligasi ini tidak memiliki suatu masa jatuh tempo. Obligasi jenis
ini yang terkenal dalam pasar obligasi adalah "UK Consols" yang diterbitkan oleh
pemerintah Inggris, atau juga dikenal dengan nama Treasury Annuities atau
Undated Treasuries. Beberapa dari obligasi ini diterbitkan pertama kali pada tahun
1888 dan masih diperdagangkan hingga hari ini. Beberapa obligasi jenis ini juga
memiliki masa jatuh tempo yang sangat panjang sekali seperti misalnya perusahaan
West Shore Railroad yang menerbitkan obligasi dengan masa jatuh tempo pada
tahun 2361 (atau abad ke-24). Terkadang juga obligasi abadi ini dilihat berdasarkan
dari nilai tunai obligasi tersebut pada saat ini yang nilai pokoknya mendekati nol.
Obligasi atas unjuk adalah merupakan sertifikat resmi tanpa nama pemegang
dimana siapapun yang memegang obligasi tersebut dapat menuntut dilakukannya
pembayaran atas obligasi yang dipegangnya tersebut. Biasanya juga obligasi ini
diberi nomer urut dan didaftarkan guna menghindari pemalsuan namun dapat
diperdagangkan seperti layaknya uang tunai. Obligasi ini amat berisiko terhadap
kehilangan dan kecurian. Obligasi ini sering disalah gunakan untuk menghindari
pengenaan pajak. Para perusahaan di Amerika menghentikan penerbitan obligasi
atas unjuk ini sejak tahun 1982 dan secara resmi dilarang oleh otoritas perpajakan
pada tahun 1983.
Obligasi daerah atau di Amerika dikenal sebagai municipal bond adalah obligasi
yang diterbitkan oleh negara bagian, teritorial, kota, pemerintahan setempat,
ataupun lembaga-lembaganya. Bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi
seringkali tidak dikenakan pajak oleh negara bagian yang menerbitkan, namun
obligasi daerah yang diterbitkan guna suatu tujuan tertentu tetap dikenakan pajak.
Obligasi tanpa warkat atau lebih dikenal sebagai Book-entry bond adalah suatu
obligasi yang tidak memiliki sertifikat, dimana mahalnya biaya pembuatan sertifikat
serta kupon mengakibatkan timbulnya obligasi jenis ini. Obligasi ini menggunakan
sistem elektronik terpadu yang mendukung penyelesaian transaksi efek secara
pemindahbukuan di pasar modal.
37
Obligasi lotere atau juga disebut Lottery bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh
suatu negara (biasanya negara-negara Eropa). Bunganya dibayar seperti tata cara
pembayaran bunga pada obligasi suku bunga tetap tetapi penerbit obligasi akan
menebus obligasi yang diterbitkannya secara acak pada waktu tertentu dimana
penebusan atau pelunasan obligasi yang beruntung terpilih akan dilakukan dengan
harga yang lebih tinggi daripada nilai yang tertera pada obligasi .
Obligasi perang atau War bond adalah suatu obligasi yang diterbitkan oleh suatu
negara guna membiayai perang
Kelebihan:
Tingkat bunga obligasi bersifat konsisten, dalam arti tidak dipengaruhi harga pasar
obligasi
Obligasi dapat digunakan sebagai agunan kredit bank dan untuk membeli instrumen
aktiva lain.
Kelemahan:
Tingkat bunga pasar keuangan dengan harga obligasi mempunyai hubungan negatif,
apabila harga obligasi naik maka tingakat bunga akan turun dan sebaliknya
Tingkat likuiditas obligasi rendah, hal ini dikarenakan pergerakan harga obligasi,
khususnya apabila harga obligasi menurun
38
12. Reksadana.
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor
untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan
cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer
Investasi ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang
ataupun efek/sekuriti lainnya melalui Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual Fund).
Kelebihan:
39
Kelemahan:
Manajer investasi bisa saja mengalami kesulitan menyediakan uang jika banyak
pemodal serentak melakukan penjualan kembali
Jenis-jenis Reksadana:
1. Reksadana Pendapatan Tetap.
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang
dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang.
2. Reksadana Saham.
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang
dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas.
3. Reksadana Campuran.
Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi pada efek saham dan
pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan ke dalam ketiga reksadana lainnya.
4. Reksadana Pasar Uang.
Reksadana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang dengan jatuh tempo
yang kurang dari satu tahun.
40
41
42
7. Situasi politik
Kestabilan politik suatu negara akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi para
investor terutama para investor asing, untuk menanamkan modalnya. Mengingat
bahwa investasi memerlukan suatu jangka waktu yang relatif lama untuk
memperoleh kembali modal yang ditanam dan memperoleh keuntungan. Sehingga
stabilitas politik jangka panjang akan diharapkan oleh investor.
8. Pengeluaran yang dilakukan pemerintah.
Pengeluaran-pengeluaran yang di lakukan oleh pemerintah dapat berupa
pengeluaran pembangunan dan rutin baik itu dalam penyediaan sarana dan
prasarana atau fasilitas publik dalam menunjang kegiatan investasi dan juga
prekonomian secara keseluruhan baik itu skala nasional maupun daerah. Sehingga
menarik para investor dalam negeri maupun asing untuk berinvestasi di suatu
negara ataupun daerah.
9. Kemudahan yang diberikan oleh pemerintah setempat.
Tersedianya kemudahan-kemudahan dalam birokrasi, dalam perpajakan (tax
holiday), yaitu suatu keringanan di dalam pajak apabila suatu perusahaan mau
menanamkan keuntungan yang diperolehnya ke dalam investasi baru, ataupun
apabila perusahaan yang bersangkutan mau dan bersedia menanamkan investasinya
di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu sehingga mendorong para investor
untuk menanamkan modalnya.
10. Pengaruh nilai tukar (kurs)
Secara teoritis dampak perubahan tingkat/nilai tukar dengan investasi bersifat tidak
pasti (uncertainty). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang
berubah pada investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs
tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran
domestik. Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi
investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal
dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan tingkat kurs ini akan
menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat hargaharga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik
masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan
pada pengeluaran/alokasi modal pada investasi. Pada sisi penawaran, pengaruh
43
44
BAB III
PENUTUP
Investasi adalah suatu kegiatan dimana investor menanamkan kekayaannya untuk
dijadikan modal usaha dengan maksud agar mendapatkan keuntungan yang besar.
Dengan adanya investasi tersebut, bisa memberikan andil bagi perkembangan negara.
Dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan salah satu indikator penentu tingkat
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara. Dengan kata lain, semakin
tinggi nilai investasi dalam suatu negara maka akan semakin tinggi pula pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi dari negara yang bersangkutan.
Di dalam penanaman modal dalam negeri, penekanannya lebih kepada aspek
perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha milik negara, dan/atau pemerintah
Negara Indonesia yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik
Indonesia.
Sedangkan dalam penanaman modal asing penekanannya lebih kepada perseorangan
warga negara asing, badan usaha asing, dan/atau pemerintah asing yang melakukan
penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia, dengan kegiatan usaha-usaha
atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidang usaha atau
jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan dan batasan
kepemilikan modal asing atas bidang usaha perusahaan diatur didalam Peraturan
Presiden No. 36 Tahun 2010.
Dengan beberapa pertimbangan, maka dapat disimpulkan bahwa negara Indonesia
adalah sebuah negara yang sedang berkembang, dan tentunya masih banyak dana-dana
yang diperlukan untuk melangsungkan hidupnya, salah satunya melalui Penanaman
Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing. Dengan tersedianya modal yang
mencukupi, diharapkan dapat menjadi faktor utama yang berperan dalam mempercepat
pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga tujuan pembangunan nasional: masyarakat
yang adil, makmur, dan sejahtera, dapat tercapai.
**********
45