Anda di halaman 1dari 15

1

Kondisi Wilayah :

Kabupaten Barito Utara dengan luas 830.000 Ha terbagi dalam 6


wilayah kecamatan, terdiri dari 10 kelurahan dan 89 desa.

Secara administratif Kabupaten Barito Utara :


Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Murung Raya dan
Provinsi Kalimantan Timur.
Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur
dan Kalimantan Selatan.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Barito Selatan
dan Kalimantan Selatan.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kapuas.

Peta Administrasi

Luas 830.000 Ha, terdiri dari


6 kecamatan, 10 kelurahan
dan 89 desa.
Posisi Secara Geografis :
11427 - 11549 BT
058 LU - 126 LS

Kecamatan

Luas Kab.
Barito
Utara (Ha)

Montallat

55.300

Teweh Tengah

89.000

Gunung
Timang

146.800

Gunung Purei

76.800

Teweh Timur

170.800

Lahei

291.300

Jumlah

830.000
3

Mengacu pada Perda No. 01 Tahun 2003 tentang


RencanaStrategi Daerah (Renstrada) Kabupaten Barito
Utara Tahun 2004 2008, VISI yang diemban yaitu :
Terwujudnya Kehidupan Masyarakat Barito Utara
yang Maju, Sejahtera, Mandiri, Berdaya Saing,
Produktif dan Bermartabat Dalam Lingkungan Lestari
diikuti Suasana Kehidupan yang Demokratis, Damai
dan Berkeadilan serta Pemerintahan yang Bersih,
Profesional dan Berwibawa Sejalan Dengan Falsafah
IYA MULIK BENGKANG TURAN
4

Memberdayakan Ekonomi
Rakyat Secara Relatif Merata
dan Meningkatkan Kualitas
Sumber Daya Manusia
5

1.
2.
3.
4.

Pembangunan Pertanian Dalam Arti Luas


Pembangunan Pendidikan
Pembangunan Ekonomi Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat dan
Kelembagaan
5. Pembangunan Kesehatan
6. Peningkatan Prasarana Publik
7. Pembinaan Lingkungan Hidup
6

APBD TAHUN 2007 :


Pendapatan Daerah

Pendapatan Asli Daerah


Dana Perimbangan
Lain-lain Pendapatan daerah Yang sah

Rp. 369.927.700.000
Rp. 13.400.000.000
Rp. 350.842.700.000
Rp.
685.000.000

Belanja Daerah

Rp. 395.401.266.495
Belanja Tidak Langsung
Rp. 162.048.603.783
Belanja Langsung
Rp. 233.352.662.712
----------------------------------------------------------------------------

Defisit

Rp. 25.437.566.495

Prioritas Pembangunan
Tahun 2007 :
Belanja Tidak Langsung
I. Belanja Pegawai

Rp. 116.194.321.211

II. Belanja Subsidi

Rp.

2.580.000.000

III.Belanja Bantuan Sosial

Rp.

13.500.000.000

IV. Belanja Bagi Hasil

Rp.

784.100.000

V. Belanja Batuan Keuangan

Rp.

27.190.182.572

VI. Belanja Tidak Terduga

Rp.

1.800.000.000

Prioritas Pembangunan Tahun 2007 :


Belanja Langsung
I. Pembangunan InfraStruktur Rp. 92.896.492.580
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

Program pembangunan jalan dan jembatan


Program rehabilitasi /pemeliharaan jalan dan jembatan
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi dan
pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainya
Program pemeliharan dan rehabilitasi jaringan irigasi dan bangunan
pelengkap
Program penyediaan dan pengelolaan air bersih perdesaan
Program pengembangan kinerja air minum dan air limbah
Program pemeliharaan workshop dan alat berat
Peningkatan rehabilitasi sarana dan prasarana pemukiman
Pembangunan bangunan gedung fasilitas umum dan sosial
Program pengelolaan persampahan
Program pembangunan prasarana fasilitas perhubungan
Program pembangunan dan prasarana perhubungan
9

II. Pembangunan Pendidikan

Rp. 22. 624.447.000

a. Program pendidikan anak usia dini


b. Program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun
c.

Program pendidikan menengah

d. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga


kependidikan
e. Program manajmen pelayanan pendidikan
f.

Program pendidikan non formal

10

III. Pembangunan Kesehatan

Rp. 13.525.037.500

a.
b.
c.
d.

Program obat dan perbekalan kesehatan


Program upaya kesehatan masyarakat
Program pengawasan obat dan makanan
Program promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat
e. Program perbaikan gizi masyarakat
f. Program pengembangan lingkungan sehat
g. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular
h. Program standarisasi pelayanan kesehatan
i.
Program Pelayanan penduduk miskin
j. Program pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas, pustu dan jaringan
k. Program peningkatan pelayanan Lansia
l.
Program peningkatan kesehatan ibu melahirkan dan anak
m. Program KB
11

IV.

Pembangunan Ekonomi

4.1 Sektor Pertanian, Perikanan, Peternakan dan


Ketahanan pangan
Rp. 10.600.000.000
a. Program Peningkatan ketahanan pangan
b. Program Peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan
c. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan
lapangan
d. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
e. Program peningkatan produksi hasil peternakan
f. Program Pengembangan budidaya perikanan
g. Program pengembangan sistem penyuluhan perikanan

4.2 Sektor kehutanan dan Perkebunan


Rp. 11.161.000.000
a. Program peningkatan produksi perkebunan
b. Program Pemanfaatan potensi sumber daya hutan
c. Program rehabilitasi hutan dan lahan
12

4.3 Sektor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah


Rp. 1.100.000.000
a. Program
kondusif
b. Program
c. Program
d. Program

penciptaan iklim usaha kecil menengah yang


Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM
peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi

4.4 Sektor Pertambangan , Industri dan perdagangan


Rp. 2.100.000.000
a. Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
b. Program penguatan institusi pasar
c. Program pengembangan industri kecil dan menengah

4.5 Sektor Pemberdayaan masyarakat Rp. 5.950.000.000


a. Program pengembangan dan pengembangan ekonomi
perdesaan
13

Alokasi dana desa untuk 89 desa

Rp. 9.928.722.520
Tunjangan PAPD, BPD, KADUS, dan DKA

Rp. 10.968.060.000

14

Penutup :
Terdapat beberapa substansi terkait dengan Pelaksanaan
Pembangunan di Kabupaten Barito Utara, yaitu :
1.

2.

3.

Perencanaan pelaksanaan pembangunan disusun dan


diprioritaskan berdasarkan aspirasi masyarakat yang dinilai
strategis dalam upaya meningkatkan pelayanan dan
kesejahteraan terutama kepada masyarakat di wilayah
pedesaan.
Pengembangan ekonomi wilayah dan infrastruktur bidang
pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, dan pekerjaan
umum memfokuskan pada upaya membuka serta
meningkatkan taraf kehidupan pada daerah-daerah yang
terisolasi.
Sebagai upaya untuk menindaklanjuti dan managgulagi isuisu pembangunan baik Tingkat Nasional maupun Tingkat
Daerah terutama masalah pengentasan kemiskinan dan
pelestarian lingkungan hidup dalam konteks Sustainable
15
Development.

Anda mungkin juga menyukai