Anda di halaman 1dari 5

MALARIA

SOP
No.Dokumen
:

No.Revisi
:

TanggalTerbit
:

Halaman
:1/4
UPT PUSKESMAS BALARAJA

drg. Lely Aryuni


NIP.196206101987122002
1. Pengertian

1/4

Malaria adalah penyakit infeksi akut maupun kronis yang disebabkan oleh parasit Plasmodium
yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual dalam darah,
dengan gejala demam, menggigil, anemia, dan pembesaran limpa.
2. Tujuan
Agar petugas dapat memahami dan memberikan pengobatan yang tepat pada pasien Malaria
3. Kebijakan
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan Malaria di unit pelayanan puskesmas Balaraja
4. Referensi
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter
di Fasilitas Kesehatan Primer

5. Prosedur/ Langkah- langkah

1. Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut


2. Petugas melakukan anamnesa pada pasien, seperti :
Pada anamnesa sangat penting diperhatikan :
1) Keluhan utama : demam, mengigil, berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual,
muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal.
2) Riwayat berkunjung dan bermalam 1 4 minggu yang lalu ke daerah endemik malaria.
3) Riwayat tinggal di daerah endemik malaria.
4) Riwayat sakit malaria.
5) Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir.

2/4

6) Riwayat mendapat transfusi darah.


7) Gejala klinis pada anak dapat tidak khas.
Untuk penderita tersangka malaria berat disertai :
1) Gangguan kesadaran dalam berbagai derajat
2) Kelemahan umum
3) Kejang-kejang
4) Panas sangat tinggi
5) Mata atau tubuh kuning
6) Perdarahan hidung, gusi, atau saluran pencernaan
7) Nafas cepat dan atau sesak nafas
8) Muntah terus-menerus
9) Tidak dapat makan minum
10) Warna air seni seperti teh tua sampai kehitaman
11) Jumlah air seni kurang (oliguria) sampai tidak ada (anuria)
12) Telapak tangan sangat pucat
3. Petugas melakukan Pemeriksaan fisik Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang sederhana
Pemeriksaan Fisik Tanda Patognomonis
1) Pada periode demam
a) Kulit terlihat memerah, teraba panas, suhu tubuh meningkat dapat sampai 40C dan
kulit kering
b) Pucat
c) Nadi cepat
d) Pernafasan cepat (takipnea)
2) Pada periode dingin dan berkeringat:
a) Kulit teraba dingin dan berkeringat
b) Nadi teraba cepat dan lemah
c) Kondisi tertentu ditemukan penurunan kesadaran
3) Kepala : konjungtiva anemis, sklera ikterik, bibir sianosis, dan pada malaria serebral
dapat ditemukan kaku kuduk.
4) Toraks : terlihat pernafasan cepat
5) Abdomen : teraba pembesaran hepar dan limpa, dapat juga asites
6) Ginjal : ditemukan urin berwarna coklat kehitaman, oliguria atau anuria
3/4

7) Ekstremitas : akral dingin (tanda-tanda syok)


Pada tersangka malaria berat dapat ditemukan :
1) Temperatur aksila 40 C
2) Tekanan darah sistolik < 70 mmHg pada orang dewasa dan anak-anak < 50 mgHg
3) Nadi cepat dan lemah/kecil
4) Frekuensi nafas > 35 kali per menit pada orang dewasa atau > 40 kali per menit pada
balita. Anak di bawah 1 tahun > 50 kali per menit.
5) Penurunan derajat kesadaran
6) Manifestasi perdarahan (petekie, purpura, hematom)
7) Tanda dehidrasi (mata cekung, turgor, dan elastisitas kulit berkurang, bibir kering,
produksi air seni berkurang)
8) Tanda-tanda anemia berat (konjungtiva pucat, telapak tangan pucat, lidah pucat)
9) Terlihat mata kuning (ikterik)
10) Adanya ronki pada kedua paru
11) Pembesaran limfa dan atau hepar
12) Gagal ginjal ditandai dengan oliguria sampai anuria
13) Gejala neurologi (kaku kuduk, reflek patologik)
Petugas juga melaksanakan Pemeriksaan penunjang seperti :
1) Pemeriksaan apusan darah tebal dan tipis ditemukan parasit plasmodium, atau
2) Menggunakan Rapid Diagnostic Test untuk malaria (RDT)
4. Petugas membuat tatalaksanaan dan terapi untuk pengobatan Malaria dengan memberikan
Artesunate atau Artemeter ataupun Kina Hidroklorida intramuskular sebagai dosis awal
5. Petugas membuat surat rujukan jika kondisi pasien menurun:
6. Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan dan diagnose ke rekam medic
7. Petugas menulis jenis pengobatan ke rekam medic.
8. Petugas menyerahkan resep ke pasien
9. Petugas menulis diagnose pasien ke buku register.

4/4

6. Diagram Alir

melakukan
anamnesa pada
pasien

menyerahkan resep
ke pasien

melakukan pemeriksaan fisik,,


pemeriksaan penunjang dan
laboratorium

memanggil pasien
sesuai nomor urut

7.

Membuatkan resep
sesuai dengan
penyakit dan kondisi
pasien

Merujuk pasien
jika kondisi
pasien semakin
menurun

Membuatkan
resep kepada
pasien

menulis hasil
anamnesa, pemeriksaan
dan diagnose ke rekam
Hal-halmedic
yang perlu

menegakan diagnose
berdasarkan hasil
pemeriksaan

menulis diagnose pasien


ke buku register.

diperhatikan

8. Unit Terkait
Loket Pendaftaran, Poli BP Umum, Laboratorium, KIA, Apotik
9. Dokumen Terkait
Rekam Medis, buku register, blanko resep
10. Rekaman Historis Perubahan

No

Yang Diubah

Isi Perubahan

Tanggal Mulai
diberlakukan

5/4

Anda mungkin juga menyukai