STATUS PASIEN
A. ANAMNESIS
1. Identitas Pasien
Nama
: Ny. KK
Umur
: 20 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status
: Menikah
Pekerjaan
Agama
: Islam
Alamat
Tanggal Masuk
: 18 Juli 2016
2.
: 013461xx
Keluhan Utama
Sesak napas
: disangkal
Riwayat alergi
: disangkal
: disangkal
Riwayat OAT
: disangkal
Riwayat hipertensi
: disangkal
: disangkal
Riwayat asma
: disangkal
Riwayat mondok
: disangkal
Riwayat hipertensi
: disangkal
: disangkal
Riwayat asma
: disangkal
Riwayat alergi
: disangkal
Riwayat TB
6. Riwayat Kebiasaan
Merokok
: disangkal
Minum alkohol
: disangkal
: disangkal
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Tampak sakit sedang. GCS E4V5M6 (compos mentis).
2. Status Gizi
BB
: 45 kg
TB
: 155 cm
IMT
: 18,73 kg/m2
: 120/80 mmHg
Frekuensi pernapasan
: 32 x/menit
Nadi
: 140 x/menit
Suhu
: 37,2oC
SpO2
4. Kulit
Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), petechie (-), venektasi (-), spider
naevi (-), hiperpigmentasi (-), hipopigmentasi (-).
5. Kepala
Bentuk mesocephal.
2
6. Mata
Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil
isokor (3mm/3mm), oedem palpebra (-/-), sekret (-/-).
7. Hidung
Nafas cuping hidung (-/-), deformitas (-), darah (-/-), sekret (-/-).
8. Telinga
Deformitas (-/-), darah (-/-), sekret (-/-).
9. Mulut
Bibir kering (+), sianosis (-), lidah kotor (-), lidah simetris, tonsil T1-T1,
faring hiperemis (-), stomatitis (-), mukosa pucat (-), gusi berdarah (-),
papil lidah atrofi (-).
10. Leher
JVP tidak meningkat, kelenjar getah bening tidak membesar, nyeri tekan (), benjolan (-), leher kaku (-).
11. Thorax
Retraksi (-), venektasi (-), pengembangan dada kanan < kiri
12. Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
13. Paru
a. Paru (anterior)
Inspeksi statis
Perkusi
Auskultasi
Perkusi
Auskultasi
Auskultasi
Perkusi
: timpani
Palpasi
15. Ekstremitas
Oedem
Akral dingin
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hasil Laboratorium 16 Juli 2016
Tabel 2.1. Hasil Laboratorium
PEMERIKSAAN
HASIL
SATUAN
RUJUKAN
Hemoglobin
11.2
g/dl
12.3 15.3
Hematokrit
34
33 45
Leukosit
8.4
ribu/ul
4.5 14.5
Trombosit
486
ribu/ul
150 450
Eritrosit
4.43
juta/ul
4.10 5.10
MCV
77.0
/um
80.0-96.0
MCH
25.3
pg
28.0-33.0
MCHC
32.8
g/dl
33.0-36.0
RDW
14.4
11.6-14.6
MPV
9.1
fl
7.2-11.1
PDW
16
25-65
Eosinofil
0.40
0.00-4.00
Basofil
1.00
0.00-1.00
Netrofil
69.00
55.00-80.00
Limfosit
23.90
33.00-48.00
Monosit
5.70
0.00-6.00
PT
16.8
detik
10.0-15.0
APTT
28.8
detik
20.0-40.0
INR
1.450
HEMATOLOGI
INDEKS
ERITROSIT
HITUNG JENIS
HEMOSTASIS
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah
Sewaktu
106
mg/dl
60 140
SGOT
40
u/l
< 31
SGPT
23
u/l
<34
Albumin
3.1
g/dl
3.5-5.2
Creatinine
0.5
mg/dl
0.6 1.1
Ureum
25
mg/dl
< 50
Protein Total
9.2
g/dl
6.4-8.4
LDH
680
u/L
140-300
Natrium darah
134
mmol/L
136 146
Kalium darah
4.1
mmol/L
3.3 5.1
Klorida darah
101
mmol/L
98 106
ELEKTROLIT
ANALISIS GAS
DARAH
7.310 7.420
PH
7.500
BE
0.2
mmol/L
-2 +3
PCO2
30
mmHg
27.0 41.0
PO2
88
mmHg
83.0 108,0
Hematokrit
37
37 50
HCO3
25.6
mmol/L
21.0 28.0
Total CO2
24.3
mmol/L
19.0 -24.0
O2 Saturasi
97.0
94.0 98.0
1.70
mmol/L
0.36 0.75
LAKTAT
Arteri
SEROLOGI
HEPATITIS
HbsAg
Non reactive
Nonreactive
Warna
Kuning muda
Kuning muda
Kejernihan
Jernih
Jernih
Bekuan
Tidak ada
Tidak ada
Bau
Tidak berbau
Tidak berbau
Protein kuantitatif
7.6
g/dl
<3
Glukosa
99
mg/dl
70-115
LDH
889
u/L
<200
Jumlah sel
840
/ul
<1000
95
30-75
<10
ANALISIS
CAIRAN
TUBUH
MAKROSKOPIS
2.
Keterangan :
Klinis : Suspek efusi pleura kanan
Kesimpulan :
Efusi pleura kanan masif
Kemungkinan disertai masa belum dapat disingkirkan
D. RESUME
Pasien merupakan pasien rujukan dari dokter praktek swasta di Wonogiri
dengan sesak nafas curiga efusi pleura Pasien sesak nafas sejak 1 minggu
sebelum masuk Rumah Sakit. Sesak nafas dirasakan terus menerus, tidak
dipengaruhi aktivitas, cuaca, dan debu. Terbangun malam hari karena sesak
disangkal. Saat ini, pasien dapat nyaman tidur dengan 2 bantal. Pasien lebih
nyaman tidur jika miring ke sisi kanan. Sesak tidak disertai mengi. Keluhan
sesak nafas sebelumnya tidak ada. Pasien juga mengeluh batuk sejak 1 bulan
yang lalu. Batuk dahak sulit dikeluarkan. Dahak putih kental, batuk darah
disangkal. Nyeri dada disangkal. Atas keluhannya, pasien sudah berobat ke bidan
dan hanya dikatakan batuk biasa. Pasien demam sumer-sumer yang hilang timbul
1 bulan sebelum masuk Rumah Sakit. Keringat malam hari tanpa aktivitas (+).
8
Penurunan nafsu makan (+). Penurunan berat badan (+) dari 50 kg menjadi 45 kg
dalam 1 bulan. Tidak didapatkan mual atau muntah. Tidak diapatkan keluhan
sariawan berulang, diare/BAB cair berulang atau diare lama, maupun keputihan
berulang. Buang air kecil tidak ada keluhan.
Pasien menyangkal pernah sakit TB sebelumnya, dan menyangkal pernah
mengkonsumsi OAT. Pasien juga menyangkal pernah menderita asma/alergi, dan
juga menyangkal riwayat mondok di Rumah Sakit. Ayah pasien merupakan
penderita TB, yang hasil pemeriksaan dahak positif. Pasien merupakan keluarga
yang mengurus ayahnya sampai sekitar 6 bulan yang lalu. Pasien merupakan
seorang ibu rumah tangga yang memiliki seorang anak usia 6 bulan dan masih
menyusui.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan pengembangan dada kanan tertinggal,
fremitus taktil kanan < kiri, dari perkusi ditemukan redup pada dada kanan dari
SIC 2 ke bawah, suara dasar vesikuler menurun dari SIC 2 ke bawah. Egofoni
ditemukan pada lapang paru kanan.
Dari pemeriksan laboratorium didapatkan Hb 11,2 g/dl, SGOT meningkat
menjadi 40 u/l, albumin 3,1 g/dl. Dari analisis gas darah didapatkan pH 7,50, dari
analisis cairan tubuh, terdapat peningkatan protein kuantitatif 7,6 g/dl. Dilakukan
pemeriksaan foto thoraks proyeksi posteroanterior dan lateral, dan disimpulkan
adanya efusi pleura kanan masif, sedangkan kemungkinan disertai masa belum
dapat disingkirkan.
E. DIAGNOSIS BANDING
1. Efusi pleura kanan
2. Infeksi TB
3. Kegananasan
4. Anemia ringan (11,2)
5. Hipoalbumin (3,1)
6. Hiponatremia ringan (134)
F. DIAGNOSIS KERJA
1. Efusi pleura dextra ec infeksi TB dd/ efusi pleura dextra ec keganasan
2. Anemia ringan (11,2)
3. Hipoalbumin (3,1)
4. Hiponatremi ringan (134)
G. TERAPI
O2 2 lpm
H. PLANNING
Sputum sitologi
10
I.
PROGNOSIS
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad sanam
: dubia ad bonam
Ad fungsionam
: dubia ad bonam
11
FOLLOW UP PASIEN
Kulit :
Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), petechie (-), venektasi (-), spider
naevi (-).
Kepala :
Bentuk mesocephal, kedudukan kepala simetris, luka (-), rambut tidak
rontok, tidak mudah dicabut, atrofi otot (-).
Mata :
Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil isokor
(3 mm/ 3 mm), oedem palpebra (-/-), sekret (-/-).
Hidung :
Nafas cuping hidung (-/-), deformitas (-), darah (-/-), sekret (-/-).
Telinga :
Deformitas (-/-), darah (-/-), sekret (-/-).
Mulut :
Bibir kering (+), sianosis (-), lidah kotor (-), tonsil T1-T1, faring hiperemis (), stomatitis (-), mukosa pucat (-), gusi berdarah (-),papil lidah atrofi (-).
Leher :
Simetris, trakhea di tengah, JVP tidak menigkat, limfonodi tidak membesar,
nyeri tekan (-), benjolan (-).
12
Thoraks :
Retraksi (-)
1. Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
2. Paru ( anterior )
Inspeksi statis
Perkusi
Auskultasi
Paru ( posterior )
Inspeksi statis
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada.
Auskultasi : bising usus (+) meningkat.
Perkusi : timpani.
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba.
13
Ekstremitas
Oedem ekstremitas
Akral dingin
Diagnosis
Efusi pleura dextra ec TB dd/ efusi pleura ec keganasan
Terapi
1. O2 2 lpm
2. Efusi cairan maksimal pungsi serial
3. Diet TKTP 1500 kkal + ekstra putih telur
4. IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
5. N Asetil Sistein 3x200 mg (p.o)
6. OAT (tunggu hasil R/H/Z/E = 450/300/1000/1000)
Plan Diagnostik :
14
Kulit :
Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), petechie (-), venektasi (-), spider
naevi (-).
Kepala :
Bentuk mesocephal, kedudukan kepala simetris, luka (-), rambut tidak
rontok, tidak mudah dicabut, atrofi otot (-).
Mata :
Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil isokor
(3 mm/ 3 mm), oedem palpebra (-/-), sekret (-/-).
Hidung :
Nafas cuping hidung (-/-), deformitas (-), darah (-/-), sekret (-/-).
Telinga :
Deformitas (-/-), darah (-/-), sekret (-/-).
Mulut :
Bibir kering (+), sianosis (-), lidah kotor (-), tonsil T1-T1, faring hiperemis (), stomatitis (-), mukosa pucat (-), gusi berdarah (-),papil lidah atrofi (-).
Leher :
Simetris, trakhea di tengah, JVP tidak menigkat, limfonodi tidak membesar,
nyeri tekan (-), benjolan (-).
Thoraks :
Retraksi (-)
15
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
bising (-)
Paru ( anterior )
Inspeksi statis
Perkusi
Auskultasi
Paru ( posterior )
Inspeksi statis
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada.
Auskultasi : bising usus (+) meningkat.
Perkusi : timpani.
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba.
16
Ekstremitas
Oedem ekstremitas Akral dingin
-
Diagnosis
Efusi pleura dextra ec TB dd/ efusi pleura dextra ec keganasan
Terapi
Paracetamol 3x500 mg
Plan Diagnostik :
17
Gambar 2.2. Foto Thoraks Proyeksi Postero-Anterior dan Lateral tanggal 18 Juli
2016
Keterangan:
Klinis : Efusi pleura dextrapost evakuasi cairan (pungsi pleura 3x)
Foto thorax PA/Lateral kanan
Cor: Batas kanan jantung tertutup perselubungan, CTR tidak valid dinilai, kesan
terdorong ke sisi kiri
Pulmo: Tak tampak infiltrat di lapang paru kiri, tampak perselubungan homogendi
hemithorak kanan yang mendorong trakhea dan mediastinum ke sisi kiri
Sinus costophrenicus kanan anterior posterior tertutup perselubungan, kiri tajam
Retrosternal dan retrocardiac space tertutup perselubungan
Hemidiafragma kanan tertutup perselubungan kiri normal
Sistema tulang baik
Kesimpulan:
Efusi pleura kanan masif
Kemungkinan disertai massa belum dapat disingkirkan
18
Kulit :
Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), petechie (-), venektasi (-), spider
naevi (-).
Kepala :
Bentuk mesocephal, kedudukan kepala simetris, luka (-), rambut tidak
rontok, tidak mudah dicabut, atrofi otot (-).
Mata :
Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil isokor
(3 mm/ 3 mm), oedem palpebra (-/-), sekret (-/-).
Hidung :
Nafas cuping hidung (-/-), deformitas (-), darah (-/-), sekret (-/-).
Telinga :
Deformitas (-/-), darah (-/-), sekret (-/-).
Mulut :
Bibir kering (+), sianosis (-), lidah kotor (-), tonsil T1-T1, faring hiperemis (), stomatitis (-), mukosa pucat (-), gusi berdarah (-),papil lidah atrofi (-).
19
Leher :
Simetris, trakhea di tengah, JVP tidak menigkat, limfonodi tidak membesar,
nyeri tekan (-), benjolan (-).
Thoraks :
Retraksi (-)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
bising (-)
Paru ( anterior )
Inspeksi statis
Perkusi
Auskultasi
Paru ( posterior )
Inspeksi statis
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada.
Auskultasi : bising usus (+) meningkat.
Perkusi : timpani.
20
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas
Oedem ekstremitas Akral dingin
-
Diagnosis
Efusi pleura dextra ec TB dd/ efusi pleura dextra ec keganasan
Terapi
Paracetamol 3x500 mg
Plan Diagnostik :
Rontgen ulang
Protab keganasan
Bronkoskopi
TTNA
USG abdomen
21
Pemeriksaan Resistensi
Organisme : Klebsiella pneumoniae ssp pneumoniae
Respon terhadap antimikroba :
Resistenterhadap ampicillin
Kulit :
Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), petechie (-), venektasi (-), spider
naevi (-).
Kepala :
22
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
bising (-)
Paru ( anterior )
Inspeksi statis
Perkusi
23
Auskultasi
Paru ( posterior )
Inspeksi statis
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada.
Auskultasi : bising usus (+) meningkat.
Perkusi : timpani.
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas
Oedem ekstremitas Akral dingin
-
Diagnosis
Efusi pleura dextra ec TB dd/ efusi pleura dextra ec keganasan
Terapi
24
Paracetamol 3x500 mg
Plan Diagnostik :
Rontgen ulang
Protab keganasan
Bronkoskopi
TTNA
USG abdomen
Kulit :
Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), petechie (-), venektasi (-), spider
naevi (-).
Kepala :
Bentuk mesocephal, kedudukan kepala simetris, luka (-), rambut tidak
rontok, tidak mudah dicabut, atrofi otot (-).
Mata :
25
Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil isokor
(3 mm/ 3 mm), oedem palpebra (-/-), sekret (-/-).
Hidung :
Nafas cuping hidung (-/-), deformitas (-), darah (-/-), sekret (-/-).
Telinga :
Deformitas (-/-), darah (-/-), sekret (-/-).
Mulut :
Bibir kering (+), sianosis (-), lidah kotor (-), tonsil T1-T1, faring hiperemis (), stomatitis (-), mukosa pucat (-), gusi berdarah (-),papil lidah atrofi (-).
Leher :
Simetris, trakhea di tengah, JVP tidak menigkat, limfonodi tidak membesar,
nyeri tekan (-), benjolan (-).
Thoraks :
Retraksi (-)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
bising (-)
Paru ( anterior )
Inspeksi statis
Perkusi
Auskultasi
Paru ( posterior )
Inspeksi statis
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada.
Auskultasi : bising usus (+) meningkat.
Perkusi : timpani.
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas
Oedem ekstremitas Akral dingin
-
Diagnosis
Efusi pleura dextra ec TB dd/ efusi pleura dextra ec keganasan
Terapi
Paracetamol 3x500 mg
OAT R450
27
H 300
Z 1000
E 1000
Plan Diagnostik :
Rontgen ulang
Evakuasi WSD
Gambar 2.3. Foto thoraks Proyeksi Postero-Anterior dan Lateral tanggal 21 Juli
2016
Keterangan:
Klinis: Efusi pleura
Foto thorak PA/lat:
Cor: Tak dapat dievaluasi karena tertutup perselubungan, kesan terdorong ke sisi kiri
Paru: Tampak perselubungan di hemithorak kanan
Sinus costophrenicus kanan anterior posterior tertutup perselubungan kiri tajam
Retrosternal dan retrocardiac space tertutup perselubungan
28
Kulit :
Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), petechie (-), venektasi (-), spider
naevi (-).
Kepala :
Bentuk mesocephal, kedudukan kepala simetris, luka (-), rambut tidak
rontok, tidak mudah dicabut, atrofi otot (-).
Mata :
Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil isokor
(3 mm/ 3 mm), oedem palpebra (-/-), sekret (-/-).
Hidung :
Nafas cuping hidung (-/-), deformitas (-), darah (-/-), sekret (-/-).
Telinga :
Deformitas (-/-), darah (-/-), sekret (-/-).
Mulut :
29
Bibir kering (+), sianosis (-), lidah kotor (-), tonsil T1-T1, faring hiperemis (), stomatitis (-), mukosa pucat (-), gusi berdarah (-),papil lidah atrofi (-).
Leher :
Simetris, trakhea di tengah, JVP tidak menigkat, limfonodi tidak membesar,
nyeri tekan (-), benjolan (-).
Thoraks :
Retraksi (-)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
bising (-)
Paru ( anterior )
Inspeksi statis
Perkusi
Auskultasi
Paru ( posterior )
Inspeksi statis
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada.
30
Ekstremitas
Oedem ekstremitas Akral dingin
-
Diagnosis
Efusi pleura dextra ec TB dd/ efusi pleura dextra ec keganasan
Terapi
Paracetamol 3x500 mg
B6 1x1
OAT R450
H 300
Z 1000
E 1000
31
Plan Diagnostik :
Evakuasi WSD
Kulit :
Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), petechie (-), venektasi (-), spider
naevi (-).
Kepala :
Bentuk mesocephal, kedudukan kepala simetris, luka (-), rambut tidak
rontok, tidak mudah dicabut, atrofi otot (-).
Mata :
Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil isokor
(3 mm/ 3 mm), oedem palpebra (-/-), sekret (-/-).
Hidung :
Nafas cuping hidung (-/-), deformitas (-), darah (-/-), sekret (-/-).
Telinga :
Deformitas (-/-), darah (-/-), sekret (-/-).
Mulut :
Bibir kering (+), sianosis (-), lidah kotor (-), tonsil T1-T1, faring hiperemis (), stomatitis (-), mukosa pucat (-), gusi berdarah (-),papil lidah atrofi (-).
Leher :
32
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
bising (-)
2. Paru ( anterior )
Inspeksi statis
Perkusi
Auskultasi
Paru ( posterior )
Inspeksi statis
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada.
Auskultasi : bising usus (+) meningkat.
Perkusi : timpani.
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba.
33
Ekstremitas
Oedem ekstremitas Akral dingin
-
Diagnosis
Efusi pleura dextra ec TB dd/ efusi pleura dextra ec keganasan
Terapi
Paracetamol 3x500 mg
OAT R450
H 300
Z 1000
E 1000
Plan Diagnostik :
Rontgen ulang
34