Anda di halaman 1dari 3

Nama: Yohanes Bosco Andy Williem Ifandy

NIM : 10 614 050


Kelas : 3 A

Deskripsi Proses Pembuatan Bensin (Gasoline)


Minyak bumi dialirkan dari storage tank T-01, kemudian dipanaskan dalam

rangakaian HE (Heat Exchanger) H-01. Setelah melewati HE (sebelum masuk Crude


Desalter), aliran diinjeksikan air dan demulsifier. Penambahan air bertujuan untuk
melarutkan garam-garam dalam minyak, sedangkan demulsifier berguna untuk
memecahkan emulsi antara air dengan minyak. Crude Desalter D-01 berfungsi untuk
memisahkan garam-garam terlarut dalam minyak bumi dengan bantuan medan listrik
yang tinggi. Minyak bumi yang bebas garam diumpankan ke Furnace F-01 berupa
tungku berapi yang digunakan untuk memanaskan minyak bumi. Setelah mengalami
pemanasan, minyak bumi masuk Distillation Column CD-01 pada temperatur 3340C
yang terdiri dari 47 tray dengan sidecut stripper. Produk dalam kolom distillasi akan
dikondensasikan menjadi naphta, LGO (Light Gas Oil), HGO (Heavy Gas Oil), dan
kerosene pada tray yang berbeda beda berdasarkan titik didihnya. Fraksi ringan dari
produk akan dipisahkan dalam stripper.
Overhead gas (O/H) yang keluar dari puncak kolom diinjeksikan NH3 dan
UNICIR-LHS (corrosion inhibitor). Gas ammonia berfungsi untuk menetralisir air
yang terkondensasi pada accumulator boot dan untuk mempertahankan pH air pada
range 7-9, sedangkan corrosion inhibitor berfungsi untuk melindungi sistem overhead
dari korosi. Overhead gas tersebut dikondensasikan dalam main fractionators overhead
condenser FF-03 berupa finfan untuk memisahkan uap, air, dan hidrokarbon.
Hidrokarbon dialirkan ke recontact cooler C-01 dan dari alat tersebut hidokarbon akan
ditampung dalam Stabilizer Feed Surge Drum S-01 dan dialirkan ke dalam Stabilizer
Column S-02 setelah dipanaskan hingga 1270C (mixed crude) atau 1450C (minas crude)
untuk memisahkan fraksi ringan LPG dan fraksi naphta.
Fraksi naptha selanjutnya melalui proses NHT (Naptha Hydro Treating). Unit ini
berfungsi untuk menghilangkan kandungan impurities pada Stok Sour Naphta (naphta
dengan kandungan sulfur tinggi) untuk menghasilkan naphta dengan kandungan sulfur
rendah (Sweet Naphta) untuk kemudian diproses lebih lanjut di unit Platformer.
Senyawa-senyawa

seperti

sulfur,

nitrogen,

oksigen

dan

senyawa-senyawa

organometalik lain harus dihilangkan karena dapat mengakibatkan keracunan pada

katalis pada Unit Platformer. Reaksi-reaksi yang terjadi di dalam unit Naptha
Hydrotreater adalah :
1. Desulfurisasi
2. Denitrifikasi
3. Hidrogenasi olefin
4. Eliminasi olefin
Naphta ditampung dalam feed surge drum S-03 dan kemudian dipompa serta
ditambahkan H2 , selanjutnya dipanaskan dalam Heater H-07 dan Furnace F-02.
Setelah itu masuk reaktor Re-01 pada suhu 368oC dan keluar pada suhu 371oC. Aliran
yang keluar dari reaktor dilewatkan HE H-07, kemudian diinjeksikan dengan air dari
Wash Water Drum. Aliran tersebut ditampung dalam (HPS) High Pressure Separator S04 untuk dipisakan antara H2O dengan H2. Air akan tertampung dalam (WWD) Waste
Water Drum, sedangkan H2 yang tidak bereaksi dikembalikan lagi ke aliran umpan.
Untuk menghilangkan kandungan H2O dan Gas- gas yang masih terkandung dalam
naptha digunakan (LPS) Low Pressure Separator S-05 yang sebelumnya sudah
didinginkan dalam coole C-02r yang menggunakan CW (cooling water) sebagai media
pendinginnya. Aliran air akan bercampur dengan aliran Waste Water dari HPS,
sedangkan gas akan diproses dalam Off-gas Washing untuk menjadi Fuel Gas.
Selanjutnya produk dari LPS diumpankan pada Stripper Column S-06. Gas ringan
keluar sebagai produk atas, sedangkan produk bawah berupa Sweet Naphta/
Hydrotreated Naphta yang siap diumpankan ke Naptha Splitter S-07.
Naphta Splitter S-07 berfungsi untuk memisahkan LN (Light Naphta) dan HN
(Heavy Naphta). Proses ini berlangsung dengan prinsip kontak gas-cair. Fase cair
berasal dari feed dan dari reflux LN sedangkan fase gas berasal dari uap HN yang
melalui reboiler. Selanjutnya produk atas berupa LN akan dikondensasikan dan
dimasukkan ke dalam Overhead Receiver S-08 dan kemudian dipompa untuk sebagian
menuju Gasoline Blending Pool BP-01 dan sebagian sebagai reflux dalam naptha
splitter sedangkan produk bawah berupa HN dialirkan untuk menuju proses berikutnya
yaitu Reforming.
Selanjutnya adalah proses Reforming. Banyak jenis reforming yang ada, salah
satunya adalah Catalytic Reforming. Katalis yang digunakan untuk jenis ini adalah
logam platina. Fungsi utama dari ini adalah untuk menaikkan bilangan oktan (ON)
heavy naphta yang dihasilkan pada unit destilasi atmosferik. Di dalam Unit Platformer
terdapat dua bagian utama yaitu bagian Platformer Re-02 & Re-03 dan bagian CCR

(Continous Catalyst Regeneration) Re-04. Dalam Unit Platformer terjadi reaksi


isomerisasi. Pada aliran umpan juga diinjeksikan propilen diklorida (PDC) dan
kondensat untuk menjaga neraca air-klor pada katalis, karena senyawa klorida pada
konsentrasi tertentu akan berguna untuk menstabilkan katalis. Heavy Naphta yang
dihasilkan dari unit ini disebut dengan Reformate, melalui Unit Platformer diharapkan
bilangan oktan heavy naphta diangkat dari 56 menjadi sekitar 92-97.
Dan proses yang terakhir adalah proses Blending, di mana semua jenis hasil
heavy naptha dan light naptha diaduk dalam sebuah alat yang mempunyai agitator
sebagai pengaduknya. Dalam proses Gasoline Blending ini juga ditambahkan additives,
seperti MTBE yang bertujuan untuk menaikkan bilangan oktan dari bensin tersebut.
MTBE diinjeksikan dari tanki T-02 yang tersendiri dan masuk ke dalam Gasoline
Blending Pool (GBP) BP-01. Setelah keluar dari GBP tersebut bensin dialirkan menuju
Gasoline Storage Tank T-03 untuk disimpan.

Anda mungkin juga menyukai