Kelompok E :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Catur Rahmawati
Muhamad Zuhud Al Gofiqi
Nia Ramadhanita
Novita Wulandari
Qisthie Audina
Ryan Oky Saputra
Siti Khodijah
Tri Wahyuni
Kelas 2 B
Latar Belakang
Penyakit DBD dan flu burung sampai saat ini masih terjadi di Indonesia. Kita sebagai
calon sarjana kesehatan lingkungan hendaknya mengetahui prosedur pelaksanaan fogging
dan penyemprotan unggas. Semua itu dimaksudkan agar saat kita diterjunkan langsung di
masyarakat, kita dapat mengaplikasikannya dan turut serta membantu proses pencegahan
penyebaran penyakit tersebut. Dalam praktikum kesehatan lingkungan ini, kita diharapkan
dapat
II.
III.
meningkatkan
pengetahuan
dan keterampilan
kita
tentang
fogging
IV.
V.
VI.
Persiapan
Alat
a. Fog Mechine/Fog Generator dan Kelengkapannya
b. Jerigen Plastik Vol 20 Liter
c. Jerigen Plastik Vol 5 Liter
d. Alat Penakar 1 Liter
e. Ember Plastik
f. Corong Bersaring
g. Alat Pelindung Diri
h. Alat Tulis
i. Mikroskop
j. Meteran
k. Hygrometer
l. Anemometer
Bahan
a. Pestisida Cair (Mathalion 96%)
b. Bahan Pelarut (Solar)
c. Bahan Bakar (Bensin)
d. Batu Baterai (4 Buah)
e. Serbet/Tissue
f. Sabun Cuci
g. Pewarna Minyak
h. Kertas Saring Wathman
Prosedur Kerja
1. Kalibrasi
a. Tangki bahan bakar diisi dengan bensin sebanyak volume tertentu, demikian juga
tengki solusi diisi dengan solar yang telah diberi pewarna dengan volume tertentu.
b. Pasang Nozzle sesuai nomor/seri yang telah ditentukan. Demikian juga baterainya.
c. Tempatkan fog machine pada lokasi yang ditentukan (sedapat mungkin hindarkan
dari pengaruh angin).
d. Tempatkan kertas saring wathman didepan moncong fog mechine dengan jarak yang
berbeda-beda ( 5 100 m). Jangan lupa tuliskan jarak dimaksud pada masingmasing kertas saring.
e. Hidupkan mesin dan buka kran solusi. Catat waktu mulai mesin hidup dan waktu
membuka kran solusi. Biarkan mesin hidup dan kran solusi membuka selama 300
f.
menit.
Amati dan catat: kecepatan angin, suhu, kelembapan, tinggi asap, jarak jangkauan
asap.
g. Setelah 30 menit mesin dimatikan, kemudian hitung jumlah bahan bakar dan
solusi/solar yang digunakan dengan rumus:
Volume dipakai = volume awal volume sisa
h. Kertas saring wathman diambil, kemudian masing-masing dihitung noda-noda
partikel fog dengan menggunakan mikroskop atau magnifier lens.
i. Tentukan partikel fog per cm.
j. Kerjakan dengan cara yang sama untuk nozzle yang lain.
Kesimpulan
Praktek fogging yang dilakukan di Bapelkes Lemah Abang hari Jumat, 23 Mei 2014
lalu, diharapkan para mahasiswa Kesehatan Lingkungan bisa paham atau mengerti,
baik dalam teorinya maupun tekhnisnya, meskipun kita nanti lebih difokuskan ke
manajemennya bukan prakteknya.
Bahan dan perlengkapan yang kita pakai buat praktek sudah sesuai dengan teori yang
kita dapatkan.
Demikian laporan praktikum fogging yang kami dapatkan, dan besar harapan kami
supaya ke depannya lebih baik lagi, demi terbentuknya kualitas Sarjana Kesehatan
Lingkungan yang profesional/handal di lapangan.
PRAKTEK SPRAYING
I.
Teori
Penyemprotan
(spraying)
yang
dimaksud,
bertujuan
untuk
menempelkan
Persiapan
1. Alat
Spraycan HUDSON dan kelengkapanya
Gelas ukur
Stop watch
Timbangan
Ember saringan
Pengaduk
Bidang semprot (3 x 6,33 M)
Alat pelindung diri
2. Bahan
III.
kali.
Ujung nozzle diarahkan tegak lurus bidang dinding dengan jarak 46 cm. posisi
ketentuan.
Pertahankan tekanan dalam tangki (55 psi) dengan cara : setelah dipakai
menyemprot 3 menit, pompa 25 kali. Gunakan untuk menyemprot 3 menit,
Teori
ULVafan adalah salah satu bentuk peralatan aplikasi pestisida yang digunakan untuk
pengendalian insect (serangga) pada khususnya dan pengenalan pest pada umumnya.
Prinsip kerja ULVafan adalah memecah tetes-tetes larutan pestisida dengan cakram yang
berputar 12.000 rpm, menjadi titik-titik partikel (droplet) pestisida. Droplet ini kemudian
diarahkan dengan tiupan kipas angina (fan) yang berputar cepat.
Spraying dengan ULVafan ini dapat dipakai untuk pengendalian terhadap insect yang
terbang (misal : lalat), maupun insect yang menetap atau menempel di permukaan (misal :
insect yang terdapat pada daun). ULVafan cocok misalnya untuk spraying pada container
atau bak sampah, mengingat beratnya yang ringan dan kompak serta mudah
pengoperasiannya. Hal ini dapat dilihat dari daftar spesifikasi yang menyertai alat tersebut
II.
III.
2) Pasang jack (probe) kabel power supply pada battery atau accu.
3) Atur dan tentukan route serta arah penyemprotan yang akan dilaksanakan.
4) Bawalah ULVafan ketempat yang telah ditentukan arah dan routenya. Posisi
mulut botol larutan tetap menghadap keatas.
5) Hidupkan ULVafan dengan cara menekan saklar pada posisi ON. Spraying
dapat dimulai dengan cara membalikkan posisi ULVafan hingga mulut botol
menghadap kebawah. Sambil berjalan mundur atau kesamping, arahkan partikel
spray dengan mengarahkan kepala cakram atau nozzle. Jangkauan partikel spray
berikisar 4 6 meter.
6) Bila target sudah selesai, ULVafan dibalik hingga mulut botol larutan
menghadap keatas. Tunggu sampai partikel spray habis atau tidak memancar,
kemudian ULVafan dimatikan (saklar OFF).
c. Pemeliharaan
1) Bersihkan ULVafan segera setelah selesai digunakan dengan cara mengisi botol
larutan dengan cairan pembersih kemudian semprotkan sampai habis. Jika
ULVafan tidak akan digunakan dalam waktu yang lama, perlu dipoles dengan
kerosene.
2) Apabila putaran cakram tidak normal, periksa keadaan battery terlebih dahulu
kemudian periksa bagian mekanik yang lain.
LAMPIRAN
Fogging atau Pengasapan
Spraying
ULVafan