Anda di halaman 1dari 11

PENGENDALIAN VEKTOR DAN BINATANG PENGGANGGU B

LAPORAN PRAKTIKUM DI LEMAHABANG

Kelompok E :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Catur Rahmawati
Muhamad Zuhud Al Gofiqi
Nia Ramadhanita
Novita Wulandari
Qisthie Audina
Ryan Oky Saputra
Siti Khodijah
Tri Wahyuni
Kelas 2 B

JURUSAN DIII KESEHATAN LINGKUNGAN

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II


JAKARTA 2013

PRAKTEK FOGGING (PENGASAPAN)


I.

Latar Belakang

Penyakit DBD dan flu burung sampai saat ini masih terjadi di Indonesia. Kita sebagai
calon sarjana kesehatan lingkungan hendaknya mengetahui prosedur pelaksanaan fogging
dan penyemprotan unggas. Semua itu dimaksudkan agar saat kita diterjunkan langsung di
masyarakat, kita dapat mengaplikasikannya dan turut serta membantu proses pencegahan
penyebaran penyakit tersebut. Dalam praktikum kesehatan lingkungan ini, kita diharapkan
dapat
II.

III.

meningkatkan

pengetahuan

dan keterampilan

kita

tentang

fogging

dan penyemprotan unggas.


Waktu dan Tempat
Jumat, 23 Mei 2014
Laboratorium Bengkel Kerja Bapelkes Lemah Abang, Cikarang
Tujuan
Untuk menyebarkan pestisida ke udara/lingkungan melalui asap yang diharapkan dapat
membunuh nyamuk dewasa (yang infektif), sehingga rantai penularan DHF bisa

IV.

diputuskan dan populasinya secara keseluruhan akan menurun.


Landasan Teori
Pengasapan atau fogging yang dimaksud, bertujuan untuk menyebarkan pestisida ke udara
atau lingkungan melalui asap, yang diharapkan dapat membunuh nyamuk dewasa (yang
infektif), sehingga rantai penularan DHF bisa diputuskan dan populasinya secara
keseluruhan akan menurun.
Pengasapan dalam rangka pengendalian nyamuk vektor DHF, lazimnya digunakan fog
machine atau fog generator dengan spesifikasi dan persyaratan tertentu. Ada dua jenis fog
generator, yaknni sistem panas (misalnya Pulsfog, Swing fog) dan sistem dingin (yaitu :
ULV ground sprayer). Untuk memperoleh hasil yang optimum, beberapa hal yang perlu
diperhatikan sbb:
Konsentrasi larutan/solusi, dalam hal ini perlu diperhatikan tentang dosis akhir (misal:
konsentrasi solusi untuk malathion = 4 - 5% dan dosis = 438 gr/ha) dan cara
pembuatan larutan.
Nozzle yang dipakai harus sesuai dengan bahan pelarut yang digunakan dan debit
keluaran yang diinginkan
Jarak moncong mesin dengan obyek/target (max. 100 m, efektif 50 m).
Kecepatan dan posisi berjalan ketika mem-fog. Untuk swingfog 2 3 menit untuk
satu rumah berikut halamannya, sedangkan untuk ulv 6 8 km/jam.
Waktu fogging disesuaikan dengan kepadatan/aktifitas puncak dari vektor yang
bersangkutan. Biasanya untuk AE jam 09.00 sampai 11.00
Ulangan cycle, biasanya dengan interval seminggu.
Tenaga/operator, untuk sistem panas 2 orang/mesin, untuk sistem dingin 3
orang/mesin. (baca : PSBP tentang pengendalian DHF, kimia/fisika tentang perubahan
sifat fisik/kimia materi dan koloid.

V.

VI.

Persiapan
Alat
a. Fog Mechine/Fog Generator dan Kelengkapannya
b. Jerigen Plastik Vol 20 Liter
c. Jerigen Plastik Vol 5 Liter
d. Alat Penakar 1 Liter
e. Ember Plastik
f. Corong Bersaring
g. Alat Pelindung Diri
h. Alat Tulis
i. Mikroskop
j. Meteran
k. Hygrometer
l. Anemometer
Bahan
a. Pestisida Cair (Mathalion 96%)
b. Bahan Pelarut (Solar)
c. Bahan Bakar (Bensin)
d. Batu Baterai (4 Buah)
e. Serbet/Tissue
f. Sabun Cuci
g. Pewarna Minyak
h. Kertas Saring Wathman
Prosedur Kerja
1. Kalibrasi
a. Tangki bahan bakar diisi dengan bensin sebanyak volume tertentu, demikian juga
tengki solusi diisi dengan solar yang telah diberi pewarna dengan volume tertentu.
b. Pasang Nozzle sesuai nomor/seri yang telah ditentukan. Demikian juga baterainya.
c. Tempatkan fog machine pada lokasi yang ditentukan (sedapat mungkin hindarkan
dari pengaruh angin).
d. Tempatkan kertas saring wathman didepan moncong fog mechine dengan jarak yang
berbeda-beda ( 5 100 m). Jangan lupa tuliskan jarak dimaksud pada masingmasing kertas saring.
e. Hidupkan mesin dan buka kran solusi. Catat waktu mulai mesin hidup dan waktu
membuka kran solusi. Biarkan mesin hidup dan kran solusi membuka selama 300
f.

menit.
Amati dan catat: kecepatan angin, suhu, kelembapan, tinggi asap, jarak jangkauan

asap.
g. Setelah 30 menit mesin dimatikan, kemudian hitung jumlah bahan bakar dan
solusi/solar yang digunakan dengan rumus:
Volume dipakai = volume awal volume sisa
h. Kertas saring wathman diambil, kemudian masing-masing dihitung noda-noda
partikel fog dengan menggunakan mikroskop atau magnifier lens.
i. Tentukan partikel fog per cm.
j. Kerjakan dengan cara yang sama untuk nozzle yang lain.

2. Membuat Solution (Larutan Pestisida)


a. Takar pestisida dan pelarutnya, sesuai dengan konsentrasi dengan konsentrasi dan
volume larutan yang diinginkan, dengan rumus :
Q = SA
dan P = A - Q
C
Q : volume pestisida murni (konsentrasi murni)
S : konsentrasi larutan
A : volume larutan
C : Konsentrasi pestisida
P : volume pelarut
Ket. BJ diabaikan
b. Campurkan pestisida dan bahan pelarutnya pada jerican dan kocok hingga larut
merata.
3. Pelaksanaan Fogging
a. Siapkan semua peralatan yang diperlukan dan periksa lokasi yang akan di fog.
b. Masukkan larutan pestisida, bensin dan baterai sesuai dengan tempatnya pada fog
machine.
c. Pasanglah noozle yang sesuai.
d. Hidupkan fog machine dengan cara :
Jika menggunakan mesin Puls Fog
Buka kran bensin secukupnya, kemudian tekan bulb (dipompa) beberapa kali
hingga mesin hidup.
Jika menggunakan mesin Swing Fog SN 11
Tutup kran bensin dan pompa 5 kali. Kran bensin dibuka, kemudian tekan tombol
starter bersama-sama dengan dipompa beberapa kali hingga mesin hidup.
e. Atur kran dan katup udara hingga bunyi mesin terdengar normal dan stabil.
f.Angkat (gendong) fog machine. Arahkan moncong mesin ke tempat-tempat yang akan
di fog, dan moncong mesin dengan lantai diusahakan membentuk sudut lancip.
Kemudian, kran larutan dibuka, asap akan menyembur keluar dari moncong mesin.
g. Jika target sudah selesai, kran larutan ditutup kembali, hingga asap tidak lagi
menyembur keluar dari moncong mesin. Matikan mesin dengan cara menutup kran
bahan bakar.
4. Pemeliharaan Fog Machine
a. Bilas tangki solusi dengan solar, kemudian hidupkan mesin dan kran larutan dibuka
hingga semua solar habis. Bersihkan mesin dengan serbet yang dibasahi solar.
b. Ambil sisa bahan bakar dan batu baterai. Simpanlah mesin di tempat yang aman.
VII.

Kesimpulan
Praktek fogging yang dilakukan di Bapelkes Lemah Abang hari Jumat, 23 Mei 2014
lalu, diharapkan para mahasiswa Kesehatan Lingkungan bisa paham atau mengerti,
baik dalam teorinya maupun tekhnisnya, meskipun kita nanti lebih difokuskan ke
manajemennya bukan prakteknya.

Bahan dan perlengkapan yang kita pakai buat praktek sudah sesuai dengan teori yang
kita dapatkan.
Demikian laporan praktikum fogging yang kami dapatkan, dan besar harapan kami
supaya ke depannya lebih baik lagi, demi terbentuknya kualitas Sarjana Kesehatan
Lingkungan yang profesional/handal di lapangan.

PRAKTEK SPRAYING
I.

Teori
Penyemprotan

(spraying)

yang

dimaksud,

bertujuan

untuk

menempelkan

pestisida/racun pada permukaan dinding. Tujuan selanjutnya adalah untuk membunuh


nyamuk agar populasinya menurun, sehingga tidak menggangu kesehatan manusia.
Penyemprotan dalam rangka pengendalian nyamuk, lazimnya digunakan tangki
semprot (spraycan) dengan spesifikasi dan persyaratan tertentu.
Tangki semprot yang dipakai adalah Spraycan Hudson expert, dan beberapa hal yang
harus dipenuhi adalah antara lain:
Kosentrasi larutan, dalam hal ini perlu diperhatikan tentang dosis akhir, berat
kemasan pestisida, penimbangan, pembungkusan, dan pembuatan larutan.
Nozzle yang dipakai adalah Nozelip HSS 8002, yang keluarannya berbentuk
pelat kipas (flat fan), dengan sudut pancar 80 dan debit keluaran 0.2 gallon
(757cc) per menit. Lebar semprotan (swat) 75 cm, lebar efektip 70 cm.
Jarak nozzle dengan dinding 46cm.
Tekanan dalam tangki 40-55psi.
Kecepatan menyemprot 19 M2 per menit, dan iramanya (langkah dan goyang)
yang benar.
Disamping hal tersebut diatas, perlu diperhatikan pula tentang waktu, cakuapan dan
keteraturan dalam penyemprotan.
II.

Persiapan
1. Alat
Spraycan HUDSON dan kelengkapanya
Gelas ukur
Stop watch
Timbangan
Ember saringan
Pengaduk
Bidang semprot (3 x 6,33 M)
Alat pelindung diri
2. Bahan

III.

Pestisida bentuk WDP (DDT tiruan)


Pelarut (air)
Kantong plastic
Tali/karet gelang
Prosedur Kerja
1. kalibrasi
Isilah tangki spraycan dengan air sebanyak 8,5 liter
Pompa sebanyak 55 kali (periksa manometer, tekanan = 55 psi)
Tempatkan ujung nozzle pada mulut gelas kimia. Kemudian semprotkan
selama 1 menit. Cairan yang tertampung diukur volumenya. Kerjakan
sebanyak 3 kali, kemudian pompa sebanyak 25 kali. Kerjakan dengan cara
yang sama sampai air dalam taangki habis. Volume cairan yang keluar pada

setiap menit, ideal harus 0,8 galon (= 757 ml).


Tangki diisi kembali dengan air sebanyak 8,5 liter, lalu pompa sebanyak 55

kali.
Ujung nozzle diarahkan tegak lurus bidang dinding dengan jarak 46 cm. posisi

lubang nozzle mendatar.


Semprotkan pada bidang dinding, kemudian ukurlah lebar semprotsn (swat)

yang mengenai dinding tersebut. Lebar swat idealnya harus 75 cm.


Interpretasi : apabila volume keluaran per menit dan lebar swat tidak sesuai,

maka spraycan atau nozzle tidak layak pakai.


2. Penentuan berat kemasan
Timbangan pestisida untu kemasan satu kali adonan (8,5 L). dengan rumus :
K=

K : berat kemasan pestisida (gram)


A : dosis akhir (gr/m2)
B : kadar pestisida (%)
Masukkan pestisida ked alma kantong p;astik dan kemudian ikat dengan tali.

Kemasan tidak boleh menggelembung. Sebaiknya kemasan dibuat rangkap.


3. Membuat larutan pestisida (suspensi)
Masukkan 1 liter air ke dalam ember saringan. Dengan hati- hati masukkan
pestisida separuh kemasan. Tunggu sampai tenggelam (basah) kemudian aduk

hingga larut. Tambahkan air hingga 4 liter.


Masukkan larutan tersebut ke dalam spraycan.
Ulangi dengan cara yang sama terhadap sisa pestisida, dan kemudian

tambahkan air ke dalam spraycan hingga 8,5 liter.


4. Pelaksanaan spraying
Setelah semua larutan (8,5 L) dimasukkan spray can, spraycan ditutup
kemudian di pompa 55 kali (tekanan 55 psi / 3,8 kg/cm2)

Spraycan diangkat, nozzle diarahkan pada bidang yang akan disemprot.


Semprotkan pada bidang seluas 19 m2 dalam waktu 1 menit. Jarak nozzle
dengan bidang semprot seluas 3 x 6,33 M yang dibagi menjadi 9 kolom, lihat
gambar. Perhatikan irama (langkah kaki dan goyang) menyemprot seperti yang
ditunjukkan oleh instruktur agar diperoleh kecepatan dan jarak sesuai dengan

ketentuan.
Pertahankan tekanan dalam tangki (55 psi) dengan cara : setelah dipakai
menyemprot 3 menit, pompa 25 kali. Gunakan untuk menyemprot 3 menit,

kemudian pompa 25 kali lagi, terus semprotkan sampai habis.


5. Pemeliharaan
Apabila telah selesai digunakan untuk menyemprot, spraycan dicuci dan
dibilas dengan mengisi air bersih, kemudian semprotkan samppai habis.
Gunakan juga bahan pembersih (sabun). Selanjutnya spraycan dikeringkan
dan disimpan.

PRAKTEK ULV AFAN


I.

Teori
ULVafan adalah salah satu bentuk peralatan aplikasi pestisida yang digunakan untuk
pengendalian insect (serangga) pada khususnya dan pengenalan pest pada umumnya.
Prinsip kerja ULVafan adalah memecah tetes-tetes larutan pestisida dengan cakram yang
berputar 12.000 rpm, menjadi titik-titik partikel (droplet) pestisida. Droplet ini kemudian
diarahkan dengan tiupan kipas angina (fan) yang berputar cepat.
Spraying dengan ULVafan ini dapat dipakai untuk pengendalian terhadap insect yang
terbang (misal : lalat), maupun insect yang menetap atau menempel di permukaan (misal :

insect yang terdapat pada daun). ULVafan cocok misalnya untuk spraying pada container
atau bak sampah, mengingat beratnya yang ringan dan kompak serta mudah
pengoperasiannya. Hal ini dapat dilihat dari daftar spesifikasi yang menyertai alat tersebut

II.

III.

yaitu sebagai berikut :


Berat (siap untuk menyemprot) : 5,00 kg
Volume botol larutan
: 0,50 liter
Power supply (battery)
: 12 volt
Komsumsi energy (tanpa beban) : 20 watt
Kecepatan putar cakram
: 12.000 rpm
Debit larutan (tergantung nozzle) : 15 60 ml/menit
Ukuran droplet partikel
: 50 mikron
Jangkauan sebaran partikel
: 4 6 meter
Kegunaan
: pengendalian seranggga dll
Persiapan
1. Alat
ULVafan dengan kelengkapannya (botol pestisida, nozzle, battery)
Gelas ukur
Alat pengukur waktu (stopwatch)
2. Bahan
Pestisida (WP, WDP, EC)
Bahan pelarut (air, kerosene)
Bahan pembersih
Prosedur Kerja
a. Kalibrasi alat ULVafan
1) Buka/kembangkan ULVafan dengan cara menarik bagian kepala cakram hingga
terkunci lurus. Penutup cakram dibuka
2) Pasang Nozzle sesuai dengan jenis larutan yang akan digunakan.
Warna biru untuk larutan yang sangat encer (misal : air)
Warna kuning untuk larutan encer
Warna oranye untuk larutan pekat
Warna
merah
untuk(yang
larutan
sangat
pekat
3) Pasang
botol
larutan
telah
berisi
larutan), dengan cara memutar botol
tersebut. Mulut botol menghadap keatas.
4) Posisi ULVafan berikut botol larutan, dibalik, hingga mulut botol menghadap
kebawah. Tampunglah tetes-tetes larutan pada gelas ukur dan catat volumenya
setelah menetes selama satu menit. (Idealnya 30 ml/menit, oleh karena itu
sesuaikan nozzlenya). Harap diperhatikan, ULVafan dalam keadaan tidak
dihidupkan.
b. Pelaksanaan spraying
1) Setelah selesai kalibrasi, botol larutan dilepas dan kemudian diisi kembali
dengan larutan pestisida yang akan dipakai. Posisi mulut botol menghadap
keatas.

2) Pasang jack (probe) kabel power supply pada battery atau accu.
3) Atur dan tentukan route serta arah penyemprotan yang akan dilaksanakan.
4) Bawalah ULVafan ketempat yang telah ditentukan arah dan routenya. Posisi
mulut botol larutan tetap menghadap keatas.
5) Hidupkan ULVafan dengan cara menekan saklar pada posisi ON. Spraying
dapat dimulai dengan cara membalikkan posisi ULVafan hingga mulut botol
menghadap kebawah. Sambil berjalan mundur atau kesamping, arahkan partikel
spray dengan mengarahkan kepala cakram atau nozzle. Jangkauan partikel spray
berikisar 4 6 meter.
6) Bila target sudah selesai, ULVafan dibalik hingga mulut botol larutan
menghadap keatas. Tunggu sampai partikel spray habis atau tidak memancar,
kemudian ULVafan dimatikan (saklar OFF).
c. Pemeliharaan
1) Bersihkan ULVafan segera setelah selesai digunakan dengan cara mengisi botol
larutan dengan cairan pembersih kemudian semprotkan sampai habis. Jika
ULVafan tidak akan digunakan dalam waktu yang lama, perlu dipoles dengan
kerosene.
2) Apabila putaran cakram tidak normal, periksa keadaan battery terlebih dahulu
kemudian periksa bagian mekanik yang lain.

LAMPIRAN
Fogging atau Pengasapan

Spraying

ULVafan

Anda mungkin juga menyukai