Disusun oleh :
Yoanna Febrianita Ruslim
(1607044014)
2. Teori Psikodinamika
Psikodinamik merupakan salah satu pendekatan yang cukup tua, tentu saja salah
satunya disebabkan karena pendekatan ini merupakan pendekatan yang pertama
muncul dalam dunia psikologi. Pendekatan psikodinamik ini berasumsi bahwa
masalah-masalah si pasien disebabkan oleh tekanan psikologis antara alam bawah
sadar dan kenyataan yang ada dalam kehidupan individu. Pendekatan ini
dipelopori oleh Freud, dimana ajarannya pun menjadi konsep utama dari terapi
psikodinamika (Alwisol, 2005).
Teori psikodinamika ditemukan oleh Sigmund Freud (1856-1939). Dia memberi
nama aliran psikologi yang dia kembangkan sebagai psikoanalisis. Banyak pakar
yang kemudian ikut memakai paradigma psikoanalisis untuk mengembangkan
teori kepribadiannya, seperti : Carl Gustav Jung, Alfred Adler, serta tokoh-tokoh
lain seperti Anna Freud, Karen Horney, Eric Fromm, dan Harry Stack Sullivan.
Teori psikodinamika berkembang cepat dan luas karena masyarakat luas terbiasa
memandang gangguan tingkah laku sebagai penyakit. Ada beberapa teori
kepribadian yang termasuk teori psikodinamika, yaitu : psikoanalisis, psikologi
individual, psikologi analitis, dan neo freudianisme. Berikut ini dikemukakan
pokok-pokok dari teori psikoanalisis, psikologi individual, dan psikologi analitis
(Alwisol, 2005).
a. Struktur Kepribadian
Menurut Freud kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yaitu sadar
(conscious), prasadar (preconscious), dan tak sadar (unconscious). Sampai
dengan tahun 1920an, teori tentang konflik kejiwaan hanya melibatkan ketiga
unsur tersebut. Baru pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model
struktural yang lain, yaitu Das Es (Id), Das Ich(Ego), dan Das Ueber Ich
(Super Ego). Struktur baru ini tidak mengganti struktur lama, tetapi
melengkapi gambaran mental terutama dalam fungsi dan tujuannya (Awisol,
2005).
1) Das Es (Id)
Id adalah sesuatu yang primitive/purba, khas, dan tidak terakses oleh alam
sadar, tidak dapat diubah, amoral, tidak logis, tidak terorganisasikan dan
selalu dipenuhi energy yang diterimanya dari dorongan-dorongan dasar
menuju pemuasan prinsip kesenangan. Id adalah sistem kepribadian yang
asli, dibawa sejak lahir. Dari id ini kemudian akan muncul ego dan
superego.
2) Das Ich (Ego)
Ego atau I (sang aku), adalah satu-satunya wilayah jiwa yang
berhubungan dengan realitas. Ia tumbuh dari id selama masa bayi dan
menjadi satu-satunya sumber komunikasi seseorang dengan dunia
eksternal. Dia diatur oleh prinsip realitas yang berusah menjadi substitusi
bagi prinsip kesenangan id. Karena dia sebagian sadar, sebagian ambang
sadar, dan sebagian bawah sadar, ego dapat membuat keputusan dari
masing-masing dari ketiga tingkatan mental ini.
3) Das Ueber Ich (Super Ego)
Ada dua aspek superego: pertama adalah nurani (conscience), yang
merupakan internalisasi dari hukuman dan peringatan. Sementara yang
kedua disebut ego ideal. Ego ideal berasal dari pujuan-pujian dan cotohcontoh positif yang diberikan kepada anak-anak. Freud melihat
kepribadian seperti suatu gunung es; kebanyakan kepribadian terdapat
dibawah tingkat kesadaran kita, sama seperti bagian terbesar dari suatu
gunung es yang terdapat dibawah gunung es, bagaimana Ego mengatasi
konflik antara tuntutan realitas, keinginan id, dan hambatan superego.
b. Dinamika Keperibadian
1) Distribusi Energi
Freud menyatakan bahwa energi yang ada pada individu berasal dari
sumber yang sama yaitu makanan yang dikonsumsi. Energi manusia
dibedakan hanya dari penggunaannya, energi untuk aktivitas fisik disebut
energi fisik, dan energi yang digunakan untuk aktivitas psikis disebut
energy psikis. Menurut Freud jumlah energy itu terbatas sehingga terjadi
semacam persaingan di antara ketiga aspek kepribadian untuk memperoleh
dan menggunakannya. Jika salah satu aspek banyak menggunakan energi
maka aspek kepribadian yang lain menjadi lemah (Koeswara, 1991).
2) Mekanisme Pertahanan Ego
Freud menyatakan bahwa mekanisme pertahanan ego itu adalah
mekanisme yang rumit dan banyak macamnya. Berikut ini 7 macam
mekanisme pertahanan ego yang menurut Freud umum dijumpai
(Koeswara, 1991).
a) Represi, yaitu mekanisme yang dilakukan ego untuk meredakan
kecemasan dengan cara menekan dorongan-dorongan yang menjadi
penyebab kecemasan tersebut ke dalam ketidak sadaran.
b) Sublimasi, adalah mekanisme pertahanan ego yang ditujukan untuk
mencegah atau meredakan kecemasan dengan cara mengubah dan
menyesuaikan dorongan primitif das es yang menjadi penyebab
kecemasan ke dalam bentuk tingkah laku yang bisa diterima, dan
bahkan dihargai oleh masyarakat.
yang
masing-masingnya
menggambarkan
sebuah
dimensi, sebagai contoh, paling tidak sesuai sampai dengan paling sesuai
dengan diri.
c. Penilaian Orang Lain
Menurut Lewis Terman Penilaian orang lain yang biasa disebut Studi
Longitudinal Terman adalah penilaian yang menggunakan kuesioner untuk
mendapatkan informasi individu (terutama anak-anak) dari orang lain
(orangtua atau gurunya). Penilaian yang dilakukan di masa kecil ini terbukti
dapat memperkirakan kepribadian dan pencapaian anak-anak di masa
dewasanya.
d. Pengukuran Biologis
Asesmen kepribadian modern yang bersifat biologis didasarkan pada asumsi
bahwa sistem saraf (termasuk jaringan neuron otak) adalah kuncinya. Oleh
karena itu asesmen kepribadian berusaha mengukur perilaku-perilaku yang
terkait dengan sistem saraf. Yang lebih menarik adalah usaha-usaha masa kini
yang lebih berfokus pada sistem saraf dengan cara mengamati otak dengan
menggunakan citra PET (positron emission tomography).
e. Observasi Perilaku
Penggunaan observasi perilaku mengasumsikan bahwa perilaku saat ini adalah
prediktor valid dan reliabel akan perilaku di masa depan.
f. Wawancara
Wawancara klasik dalam psikologi adalah wawancara psikoterapi, dimana
klien menceritakan pengalaman hidupnya yang penting atau bermasalah.
g. Perilaku Ekspresif
Menilai dari perilaku ekspresif adalah cara yang baik untuk melihat karisma
pribadicara ini lebih valid, namun juga lebih menuntut kemampuan yang
tinggi dari penganalisis.
h. Analisis Dokumen dan Riwayat Hidup
Catatan harian dan catatan pribadi lainnya dapat menjadi sumber informasi
yang kaya mengenai kepribadian. Gordon Allport menganggap surat dan
catatan harian sebagai sumber yang sempurna untuk studi mengenai
perubahan kepribadian (karena benda-benda itu ditulis salam jangka waktu
yang lama).
i. Projective Test
extraversi,
keterbukaan
terhadap
pengalaman,
DAFTAR PUSTAKA