CERITA
CERITA
Batu Menangis
November 29, 2014 oleh endah
ASAL MULA
NAMA WAKATOBI
Pada zaman dahulu pulau wakatobi di datangi oleh para bangsawan dan jawa. Mereka
pertama kali datang yaitu dipulau wangi-wangi, konon kabarnya mereka pertama kali
menginjakkan kaki di pulau tersebut tercium bau wangi-wangian dan akhirnyapun pulau tersebut
dinamakan pulau wangi-wangi.
Setelah beberapa hari dipulau wangi-wangi, merekapun melanjutkan perjalanan ke pulau
sebrang yaitu pulau kaledupa. Setelah sampai di pulau tersebut tercium bau yangmenyengat lagi
yaitu bau dupa dan pulau tersebutpun diberi nama pulau kaledupa.
Kemudian mereka menyebrang lagi kepulau sebrang yaitu pulau Tomia. Sesampainya
disana tiba-tiba ada seseorang yang muncul dari bukit gunung. Orang itu disebut oleh para
pendatang dengan nama mia atau (manusia). Pulau tersebut pun diberi nama pulau tomia.
Beberapa hari kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke pulau sebrang yaitu pulau
Binongko. Di sana mereka menemukan gunung yang dalam, disebut pula binongko. Dan
akhirnya mereka mnyimpylkan dan member nama ke4 pulau tersebut ndengan julukan pulau
Wakatobi.
ASAL USUL
PENEMAAN TOMIA
Konon Tanawolio sebagai tempat berpijaknya san putri kayangan Waliulah. Di bawah
tanah wali khayangan terdapat permandian sang putri Waliulah yang menyenangkan. Dalam
pengertian bahasa daerah kataTomia berarti orang
Tamsil kepala Sang Putri Kayangan dipulau Binongko telah berlalu dan seterusnya Sang
Raja Wali La Ptuah Sakti mendayungkan perahu kora-koranya menuju arah Barat Laut ke
utama. Menjelang fajar tibalah beliau. Ketika itu Sang Raja melihat orang (dalam bahasa ciacianya disebut orang atau mia) serta mendengar suara gaib Tomia (bahasa mbedhambedha). Jadi paduan kedua bahasa (Hambu Epahasia) omia dan Temia itu, maka lahirlah
nama Tomia yang berarti ada orang .
Konon Tomia berarti di Tanah Wali khayangan yang rata dengan diri dengan menanpakkan
buah dadanya yang mulus indah sehingga sang raja Wali La Patuah Sakti segera memalingkan
wajahnya karena silau.
Menurut kajian penulis dengan berdasarkan kenyataan dizaman modern ini bahwa Tomia yang
berarti ada Orang telah menjadi kunjungan para wisata manca Negara. Karena Haebu yang
terkandung di dalamnya. Itulah mungkin Haebu (rahasia) buah dada Temia yang asalnya
menghidupkan. Merasakan dan menyenangkan hati semua orang.
Sebagai bukti sejarah di pulau Tomia ada 2 tempat kenagan di masa lampau yaitu :
Bisa disimpulkan bahwa pulau Tomia merupakan tamsila jadmaan (buah dada putrid khayangan
Waliulah yang penuh rahasia.
TOMIA
DALAM HIKAYAT
Tomia yang berada dalam gugusan pulau-pulau karang wakatobi dikenal sebagai pulau
yang memiliki penduduk yang heterogen dan aktivitasnya. Dalam sebuah kisah lisan para tetua
sebelum Tomia dikuasaai oleh kesultanan Buthon jauh pada tahun 1311 SM. Tomia masih
dipimpin oleh seorang kuasa sakti mendraguna bernama LA KANAMUA yang memiliki
kemampuan merobek-robek manusia. La Kanamua yang digambarkan seperti raksasa besarnya
memiliki kesaktian pada bagian telunjuk.
La Kanamua bersekutu dengan penguma parang Binongko bernama Kapiten Woloinali
dalam menjaga wilayah Tomia- Binongko. Namun mereka akhirnya di taklukan oleh penguasa
perang dari kesultanan Buthon yang dipimpin oleh Sapati La Baluali .
Dalam hikayat lisan wali-Binongko dapat di telusuri sejarah peperangan antara Sapati La
Baluali dengan kapiten Woloinali yang menggambarkan bahwa sesungguhnya penguasaan Tomia
dan Binongko melalui peprangan yang sengit. Pda akhirnya dalam rangkaian kepulauan
wakatobi, Binongko yang terakhir ditemukan.
SI KERA
DAN
SI KURA-KURA
Pada zaman dahulu kala ada seekor kera dan kura-kura. Suatu ketika mereka pergi
kehutan, didalam perjalanan mereka menemukan sebatang pohon pisang. Merekapun
memutuskan untuk mengambil pohon pisang tersebut, lalu pohon tersebut di bagi dua. Piker kera
akan aku ambil ujungnya karena tentu akan lekas berbuah dan pangkalnya akan kuberikan pada
kura-kura lalu batang tersebut ditanam.
Suatu ketika mereka bertemu.
Tanya kura-kura bagaimana keadaan pisangmu ?
Kura-kura menjawab sudah tumbuh satu daun, bagaimana denganmu monyet?
Samg Monyet menjawab matembole-ole idombaole-ole
Suatu ketika mereka bertemu lagi.
Monyet bertanya bagaimana pisangmu kura-kura ?
Kura-kura menjawab Sudah dua daun yang tumbuh, kalau pisangmu?
Moyet menjawab matembole-ole idombaole-ole
Setelah pertemuan itu, sebulan kemudian mereka bertemu lagi. Dan masih menanyakan
keadaan pisang mereka berdua.
bagaimana pisangmu monyet ?
Sudah mati, batangnya saja sudah tidak kelihatan!. ( dengan ekspresi menyesal!)
kalau aku, sudah matang!
Karena kura-kura sudah mulai jengkel dan marah dengan perbuatan si monyet, kura-kura
segera mencari akal untuk membalas perbuatan si monyet, ia mencari bambu, kemudian
diruncing dan ditanam namaun ditutupi dedaunan. Kata kura-kura monyet kau mau turun
ditanah yang keras atau yang empuk?. saya mau turun di tempat yang empuk jawab monyet.
disini, lompatlah. Saya sudah siapkan. Kemudian si monyet melompat dan tubuhnya tertusuk
oleh bamboo-bambu itu.
Tubuhnya dipotong-potong oleh kura-kura dan dijual ke sesame monyet Siapa yang mau
beli dagingnya ikan komparu ditukar dengan gendang? kata kura-kura saat menjual daging
tersebut. Setelah di beli ia berkata makan daging sesame monyet, kata monyet-monyet kau
bicara apa ?, mau dibunuh ya!. Iapun di kejar, namun ia bersembunyi di balik batu(lubang).
Karena tempat persembunyianya di ketahuai maka monyet menjatuhkan batu ke dalam lubang
itu, kura-kurapun mati.