Anda di halaman 1dari 13

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak

Menurut Riyadi (2009) setiap orang tua akan mengharapkan anaknya tumbuh dan
berkembang secara sempurna tanpa mengalami hambatan apapun. Namun ada banyak
faktor yang mempengaruhi proses tersebut antara lain yaitu :
Faktor Herediter
Herediter atau faktor keturunan merupakan faktor yang tidak dapat diubah. Melalui
instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi dapat menentukan
kualitas dan kuantitas pertumbuhan, yang termasuk dalam faktor genetik ini adalah jenis
kelamin, suku atau ras (Riyadi, 2009).
Faktor Lingkungan
Menurut Hidayat (2005) faktor lingkungan merupakan faktor yang memegang peranan
penting dalam menentukan tercapai atau tidaknya potensi yang sudah dimiliki. Yang
termasuk dalam faktor lingkungan ini meliputi lingkungan perinatal yaitu lingkungan saat
dalam kandungan dan lingkungan postnatal yaitu lingkungan setelah bayi lahir.
Lingkungan Perinatal
Merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai dari konsepsi sampai lahir yang meliputi
pada waktu ibu hamil, lingkungan mekanis seperti zat kimia, penggunaan obat-obatan,
alkohol atau kebiasaan merokok ibu selama kehamilan.
Lingkungan Posnatal
Selain faktor lingkungan perinatal terdapat juga lingkungan setelah lahir yang dapat
mempengaruhi tumbuh kembang anak diantaranya adalah sebagai berikut:
,
Budaya lingkungan
Budaya lingkungan dalam hal ini adalah budaya dimasyarakat yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Budaya lingkungan dapat menentukan bagaimana
seseorang atau masyarakat mempersepsikan pola hidup sehat.
,
Sosial ekonomi
Status sosial ekonomi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Anak dengan keluarga yang memiliki sosial ekonomi tinggi tentunya pemenuhan
kebutuhan gizi cukup baik dibandingkan anak dengan keluarga yang memiliki status
sosial ekonomi rendah. Demikian juga dengan status pendidikan keluarga, misalnya
tingkat pendidikan rendah akan sulit untuk menerima arahan dalam pemenuhan gizi dan
mereka sering tidak mau atau tidak meyakini pentingnya pemenuhan gizi atau pentingnya
pelayanan kesehatan lain yang menunjang tumbuh kembang anak.

Nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen yang paling penting dalam menunjang
keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan. Menurut Arif (2009) dalam
nutrisi terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan antara lain:
a)
Energi
Banyak sedikitnya asupan energi atau kalori sangat berpengaruh terhadap laju
pembelahan sel dan pembentukan struktur organ-organ tubuh. Jumlah energi yang
dianjurkan dihitung berdasarkan jumlah konsumsi energi yang dibutuhkan anak.
Karbohidrat merupakan salah satu sumber energi utama selain protein dan lemak.
b)

Protein
Protein merupakan salah satu sumber energi, dan sebagai salah satu zat
pembangun yang dibutuhkan anak untuk pembuatan sel-sel baru dan merupakan
pembentukan berbagai struktur organ tubuh. Selain itu juga protein berperan dalam
pembentukan enzim dan hormon yang dapat mengatur proses metabolisme dalam tubuh
dan sebagai pertahanan tubuh melawan berbagai penyakit serta infeksi.
c)

Asam Lemak dan Omega-3


Asam lemak omega-3 merupakan salah satu asam lemak esensial yang berfungsi
untuk memperlancar peredaran darah ke seluruh tubuh dan melunakkan membrane sel
darah merah serta mencegah terjadinya pengerasan pembuluh darah merah. Kandungan
ini dapat diperoleh dari kacang-kacangan dan biji-bijian. Selain itu dapat juga diperoleh
dari sumber hewani, telur, daging, ikan, dan lain-lain.
d)

Vitamin A (Retinol)
Pada anak terjadinya defisiensi vitamin A dapat mengakibatkan terjadinya
hambatan pertumbuhan, dan sintesa protein.
e)

Vitamin D (Calciferol)
Mengkonsumsi Vitamin D dapat meningkatkan penyerapan kalsium dan
pertumbuhan kerangka tubuh.
f)

Vitamin E (Alfa Takoferol)


Vitamin E berfungsi sebagai anti oksidan alami dan metabolisme selenium.

g)

Vitamin C (Asam Askorbat)


Vitamin C ikut berperan dalam proses pembentukan sel-sel pada otak.

h)

Vitamin B1 (Thiamin)
Fungsi vitamin ini berkaitan dengan metabolisme karbohidrat untuk memperoleh
energi. Kekurangan vitamin B1 dapat mengakibatkan penyakit beri-beri pada bayi.
i)

Vitamin B2 ( Ribovlafin)
Fungsi vitamin ini pembebasan energi dari bahan makanan, pertumbuhan dan
mempercepat pemindahan rangsang sinar ke saraf mata.
j)

Vitamin B3 (Niacin)
Fungsi niacin adalah menjaga keseimbangan kerja sel saraf, selain itu juga
berhubungan dengan kulit, saluran pencernaan.
k)

Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin B6 berfungsi pada membantu penyerapan karbohidrat, protein, dan lemak
oleh tubuh selain itu juga berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah.
l)

Vitamin B12 (Cyanocobalamin)


Berperan menjaga agar sel-sel berfungsi normal, terutama sel-sel saluran
pencernaan , sistem urat saraf, dan sumsum tulang belakang dan bersama dengan zat besi
dalam pembentukan sel darah merah. Vitamin banyak di dapat dari organ hati ternak,
kacang tanah, tempe, atau kecap.
m)

Kalsium.
Kalsium dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi guna menunjang berat
badan bayi pada saat belajar berjalan.
n)

Fosfor
Sumber Fosfor yang paling utama adalah makanan dengan kadar protein yang
tinggi seperti daging, unggas, ikan, telur juga biji-bijian.
o)

Zat Besi
Zat besi diperlukan dalam membantu proses pembentukan sel-sel baru,
menunjang pertumbuhan yang optimal dan perkembangan otak agar tumbuh normal.
p)

q)

Yodium
Kekurangan yodium dapat mengakibatkan gondok.

Seng
Seng dapat diperoleh dari bahan-bahan makanan seperti daging, unggas, ikan laut,
telur, keju, susu. dan lain-lain.

r)
Selenium
Berfungsi sebagai antioksidan, bahan makanan yang banyak mengandung selenium
terdapat pada hati, ikan laut, daging, biji-bijian, roti dan susu.
,
Status kesehatan
Status kesehatan anak dapat berpengaruh pada pencapaian pertumbuhan dan
perkembangan. Hal ini dapat terlihat apabila anak berada dalam kondisi sehat dan
sejahtera, maka percepatan untuk tumbuh kembang menjadi sangat mudah.
Iklim atau cuaca
Iklim atau cuaca juga berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat
dilihat pada musim tertentu kebutuhan gizi mudah diperoleh. Demikian juga pada musim
tertentu lainnya yang terkadang mengakibatkan kesulitan mendapatkan makanan bergizi
seperti penyediaan air bersih saat musim kemarau.
,
Olahraga atau latihan fisik
Olahraga atau latihan fisik dapat memacu perkembangan anak karena dapat
meningkatkan sirkulasi darah sehingga suplai oksigen ke seluruh tubuh dapat teratur.
,
Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak dalam keluarga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Hal
ini dapat dilihat pada anak pertama atau tunggal, dalam aspek perkembangan secara
umum kemampuan intelektual biasanya lebih menonjol dan cepat berkembang karena
sering berinteraksi dengan orang dewasa, akan tetapi dalam perkembangan motoriknya
kadang-kadang terlambat karena tidak ada stimulasi yang biasa dilakukan saudara
kandungnya. Demikian juga dengan anak kedua atau berada di tengah kecenderungan
orangtua yang merasa biasa dalam merawat anak lebih percaya diri sehingga kemampuan
untuk beradaptasi anak lebih cepat dan mudah, akan tetapi dalam perkembangan
intelektual biasanya terkadang kurang apabila dibanding dengan anak pertamanya,
kecenderungan tersebut juga tergantung kepada keluarga.
,
Faktor hormonal
Faktor hormonal yang berperan dalam tumbuh kembang anak antara lain: somatotropin
yang berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan dengan menstimulasi
terjadinya proliferasi sel kartilago dan sistem skeletal, hormon tiroid dengan
menstimulasi metabolisme tubuh, sedangkan glukokortikoid yang mempunyai fungsi
menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari testis untuk memproduksi testosteron dan
ovarium untuk memproduksi estrogen selanjutnya hormon tersebut akan menstimulasi
perkembangan seks baik pada anak laki-laki maupun perempuan yang sesuai dengan
peran hormonnya.

Tahap Pertumbuhan Fisik Anak Umur 1-3 Tahun


Menurut Nugroho (2009) Peningkatan ukuran tubuh terjadi secara bertahap yang
menunjukkan karakteristik percepatan atau perlambatan pertumbuhan pada anak umur 13 tahun adalah sebagai berikut:
1. Tinggi Badan
Rata-rata tinggi badan batita bertambah tinggi sekitar 7,5 cm pertahun. Rata-rata tinggi
anak usia 2 tahun sekitar 86,6 cm. Tinggi badan pada usia 2 tahun adalah setengah dari
tinggi dewasa yang diharapkan.
2.
Berat Badan
Rata-rata pertambahan berat badan batita adalah 1,8 atau 2,7 kg pertahun. Rata-rata berat
badan batita umur 2 tahun adalah 12,3 kg. Pada usia 2,5 tahun berat badan batita
mencapai 4 kali berat badan lahir.
3.
Lingkar Kepala
Pada usia 1-2 tahun ukuran lingkar kepala sama dengan lingkar dada. Total laju
peningkatan lingkar kepala pada tahun kedua adalah 2,5 cm kemudian berkurang menjadi
1,25 cm pertahun sampai umur 5 tahun.
Tahap Perkembangan Anak usia 1-3 Tahun
Tahap perkembangan anak menurut Indiarti (2009) adalah sebagai berikut:
1.
Umur 13-14 bulan
Pemahaman akan kata-kata umumnya dimulai saat bayi berusia delapan bulan. Bayi
menghasilkan kata-kata pertamanya pada umur 10-20 bulan. Namun, bayi hanya akan
berbicara pada konteks tertentu yang mudah dipahami, mudah diucapkannya dan sudah
diketahui oleh bayi. Kata-kata yang diucapkan merujuk pada kejadian secara
keseluruhan, misalnya mengucapkan bapak saat ia melihat bapaknya. Secara aktif, bayi
sudah memperluas arti sebuah kata untuk menerima perhatian ibunya dan bayi merasa
yakin bahwa ibunya paham apa yang dimaksudkan.
2. Umur 15-17 bulan.
Dalam usia ini bayi akan senang melakukan hal-hal sebagai berikut:
a.
Menyimak adegan di TV.
b.
Melaksanakan instruksi sederhana, seperti segera memberikan mainan yang
dipegang jika ibu memintanya.
c.
Mengucapkan kalimat sederhana yang terdiri dari dua kata misalnya dah bis
(sudah habis).
d.
Menyebutkan tiga anggota tubuhnya seperti mata, rambut, dan telinga.
,

Perkembangan aktivitas dan motorik anak 18-20 bulan antara lain yaitu :
a. Berjalan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah tanpa bantuan.
b. Menyusun 2-3 kotak.
c. Mampu mengatakan 5-10 kata.
d. Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa saing.
,
Sementara pada umur 20-24 bulan perkembangan aktivitas dan motorik yang terjadi pada
anak adalah sebagai berikut:
a. Mampu menyusun dua kata.
b. Menaruh minat pada apa yang dikerjakan orang dewasa.
c. Naik dan turun tangga.
d. Menunjuk mata dan hidungnya.
e. Belajar makan sendiri.
f. Menggaris di kertas atau pasir.
g. Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil.
,
Saat memasuki umur tiga tahun anak terus mengalami perkembangan aktivitas dan
motorik antara lain sebagai berikut:
a. Belajar meloncat, memanjat, serta melompat dengan satu kaki.
b. Mempergunakan kata-kata saya, bertanya serta mengerti kata-kata yang
ditujukan kepadanya.
c. Mampu menggambar lingkaran.
d. Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain diluar
keluarganya.
e. Mampu membuat jembatan dengan tiga kotak.
f. Mampu menyusun kalimat.
Beberapa Keterampilan Yang Perlu Diperhatikan Pada Perkembangan Anak
Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, orang tua sebaiknya
memperhatikan perkembangan anak sejak dini. Kesiapan orang tua akan sangat
mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Dunia anak adalah dunia bermain,
dimana dalam kehidupan anak-anak sebagian besar waktunya dihabiskan dengan
bermain.
Oleh karena itu seorang ibu diharapkan dapat menstimulasi anak dengan beberapa
keterampilan sebagai berikut:
1.
Meningkatkan keterampilan motorik kasar anak.
Dengan permainan dapat meningkatkan kemampuan anak dalam menggunakan otot-otot
besar pada tangan, kaki dan tubuh.
2.
Meningkatkan keterampilan motorik halus anak.
Dengan beberapa permainan, anak dapat melatih keterampilan dan kordinasi ototnya.
3.
Merangsang kepekaan Sensorik.

Beberapa permainan dapat merangsang kepekaan panca indra anak.


4.
Menonjolkan keterampilan sosial.
Melalui permainan dapat mengasah kemampuan sikecil dalam berinteraksi dengan orang
lain.
5.
Mendorong ketarampilan berbahasa.
Permainan akan membantu mengembangkan kemampuan anak untuk berbagai informasi,
mengekspresikan emosi, serta memperoleh pengertian dari orang dan lingkungan di
sekitarnya.
Pengertian
Motorik kasar mencakup gerakan otot otot besar seperti otot tungkai dan lengan
pada bayi berupa gerakan menendang, menjejak, meraih, mengangkat leher dan menoleh.
Pertumbuhan kemampuannya harus terus dipantau dan distimulasi agar anak dapat
tumbuh dan berkembang optimal.
Urutan perkembangan motorik kasar pada anak :

Menggerakkan kaki, tangan saat berbaring


Sejak lahir bayi sudah memiliki refleks untuk menggerakkan kaki dan
tangannya secara sederhana. Menginjak usia 1 bulan ia mulai belajar

menggerakkan kaki dan tangannya ke atas.


Mengangkat kepala telungkup
Mengangkat kepala saat telungkup umumnya baru bias dilakukan bayi
pada usia 2 bulan, namun tidak menutup kemungkinan jika sebelum usia 2

bulan bahkan 1 bulan.


Memiringkan badan saat telungkup
Memiringkan badan saat telungkup umumnya sudah dapat dilakukan bayi
usia 3-4 bulan. Latihlah gerakan ini dengan membunyikan mainan dari

arah samping atau memanggil namanya.


Telungkup sendiri
Bayi berusaha untuk telungkup sendiri pada umumnya dapat dilakukan
usia 4-5 bulan dan membutuhkan bantuan orang tua, menstimulasi

berulang kali sampai melakukannya sendiri.


Duduk
Di usia 4-6 bulan bayi bias duduk sendiri, namun orang tua sudah bias
memposisikannya duduk saat si kecil digendong. Usia 6-7 bulan mampu

duduk sendiri meski cuma sebentar tanpa dibantu.Usia 8 bulan sudah

dapat duduk kurang lebih 10 menit dan usia 9-10 bulan duduk sendiri.
Merangkak
Kemampuan merangkak bayi usia 8-10 bulan meski beberapa kali sudah
dapat merangkak pada usia 6-7 bulan ,tapi tidak semua bayi
dapatmerangkak
melalui tahapan kemampuan ini sebelum berdiri dan berjalan.

Berdiri
Di usia 4-5 bulan, bayi sangat senang bila dibedirikan diatas pangkuan
kita. Berdiri sendiri mulai belajar dilakukannya pada usia 9 bulan lalu usia

10-12 bulan sudah berdiri sendiri tanpa bantuan.


Berjalan
Umumnya anak dapat berjalan di rentang usia 13-15 bulan.

Stimulasi motorik kasar


a) Jalan
Sebelum orang tua memberikan stimulasi pada anak pastikan anak sudah
melalui perkembangan sebelumnya, seperti duduk, merangkak dan berdiri. Pada
emampuan motorik kasar ini, yang harus distimulasi adalah kemampuan berdiri,
berjalan ke depan, berjalan kebelakang, berjalan berjingkat, melompat/ meloncat,
berlari, berdiri satu kaki, menendang bola dan lainnya, berjalan seharusnya
dikuasai saat anak berusia 1 tahunsementara berdiri dengan 1 kaki dikuasai saat
anak berusia 2 tahun. Untuk berjalan, perkembangan yang harus dikuatkan adalah
keseimbangan dalam hal berdiri. Ini berarti si kecil tidak hanya dituntut sekedar
berdiri,namun juga berdiri dalam waktu yang lebih lama ( ini berkaitan dengan
lamanya otot bekerja dalam hal ini otot kaki )
Bila perkembangan jalan tidak dikembangkan dengan baik anak akan
mengalami gangguan keseimbangan. Si kecil jadi cenderung kurang percaya diri
dan ia pun selalu menghindari sktivitas yang melibatkan keseimbangan seperti
main ayunan, seluncuran, dan lainnya. Sebaliknya anak lebih memilih aktivitas
yang pasif seperti membaca buku ,main playstasion dan sebagainya.
Stimulasi :
Orang tua berdiri dengan jarak dengan anak sambil memegang mainan
yang menarik. Gunakan karpet bergambar atau tempelkan gambar gambar yang

menarik di lantai. Minta anak untuk menginjak karpet/ lantai , misalnya ayo dik,
injak gambar gajahnya. Mainan seperti mobil-mobilan atau troli yang bias
didorong juga bisa membantu anak belajar berjalan.

b) Lari
Perkembangan lari akan mempengaruhi perkembangan lompat dan
lempar serta kemampuan berkonsentrasi anak kelak. Pada tugas perkembangan ini
dibutuhkan keseimbangan tubuh ,kecepatan gerak kaki, ketepatan 4 pola kaki thed
strike, bertumpu pada tumit toe off,telapak kaki mengangkat kemudian kaki
bertumpu pada ujung-ujung jari kaki Swing kaki berayun dan landing setelah
mengayuni kaki, menapak pada alas dan motor planning ( perencanaan gerak.
Jika perkembangan lari tidak dikembangkan dengan baik anak akan
bermasalah pada keseimbangan , seperti mudah capek dalam beraktivitas fisik,
sulit berkonsentrasi, cenderung menghindari tugas-tugas yang melibatkan
konsentrasi dan aktivitas yang melibatkan kemampuan mental : seperti memasang
pasel, tidak mau mendengarkan saat guru bercerita ( anak justru asyik kemanamana ) dan lainnya.
Stimulasi
Stimulasi lari bisa dimulai ketika anak berada pada fase jalan sekitar usia
12 bulan ke atas ,aktivitasnya bisa berupa menendang bola, main sepeda ( mulai
roda 4 sampai toda 3 dan kemuadian roda 2 ) serta naik turun tangga
c) Lompat
Kemampuan dasar yang harus dimiliki anak adalah keseimbangan yang
baik, kemampuan koordinasi motorik dan motor planning ( perencanaan gerak ).
Contoh ketika anak ingin melompati sebuah tali, ia harus sudah punya rencana
apakah akan mendarat dengan satu kaki atau dua kaki.
Jika anak tidak adekuat dalam perkembangan melompat, biasanya akan
menghadapi kesulitan dalam perencanaan tugas yang terorganisasi.
Stimulasi
Lompat di tempat atau di trampoline. Jangan melompat di tempat tidur
karena meski melatih motorik namun mengacaukan kognitif.

d) Lempar
Pada fase ini yang berperan adalah sensori keseimbangan, rasa sendi
( proprioseptif ),serta visual.peran yang paling utama adalah propriosertif,
bagaimana sendi merasakan suatu gerakan atau aktivitas . jika kemampuan
melempar tidak dikembangkan dengan baik , anak akan bermasalah dengan
aktivitas yang melibatkan gerak ekstremitas atas.
Stimulasi
Main lempar tangkap bola ( gradasikan tingkat kesulitannya ) yaitu
posisi ,besar bola, dan jenis lambungan. Pada posisi bisa dilakukan sambil duduk
kaki lurus, duduk kaki bersila. Pada jenis lambungan bisa dilakukan dengan
lambungan dari atas, sejajar, atau lambungan dari bawah.
Perkembangan motorik kasar pada anak
a) Pada usia 1 tahun
Anak bisa bergerak di tempat yang rata
Berdiri dan berjalan beberapa langkah
Berjalan lancer atau cepat
Bisa langsung duduk saat jatuh
Merangkak di tangga
Menarik dan mendorong benda yang besar
Melempar bola
b) Pada usia 2 tahun
Meloncat
Berjalan mundur
Menendang bola
Memanjat sofa
Berjalan jinjit
Berdiri sebelah kaki
Bangun tidur langsung duduk
Naik tangga
Duduk di sepeda
Mengayuh sepeda
c) Tugas perkembangan motorik kasar pada usia 3 tahun
Berjinjit sambil berjalan tanpa jatuh
Melompat dengan satu kaki
Melompat dengan satu kaki lebih dari 5 detik

Berjalan menyusuri papan titian


Melempar bola jarak jauh
Melempar bola besar
Mengendarai sepeda roda 3

d) Pada anak usia 4 tahun


Sudah boleh menuruni tangga
Berjalan mundur dengan lurus
Penyebab keterlambatan motorik kasar
Keterlambatan motorik kasar menunjukkan adanya kerusakan pada susunan
syaraf pusat seperti cerebral palsy ( gangguan motorik yang disebabkan oleh kerusakan
bagian otak yang mengatur otot otot tubuh )

Kurang asupan nutrisi, terserang penyakit infeksi selama hamil


Bayi terlalu lama di jalan lahir, bayi terjepit di jalan lahir, bayi

menderita caput sesadonium, bayi menderita cepal hematom.


Kurang asupan nutrisi ( ASI ) ,menderita penyakit infeksi, asfiksia,
ikterus.

Gejala gejala keterlambatan perkembangan motorik kasar pada anak :


o Bayi terlalu kaku
Perhatikan bila si kecil terus berbaring tanpa melakukan gerakan apapun
sertakepalanya tidak dapat di angkat saat digendong , ini menunjukkan
motorik kasar si kecil terlalu parah.
o Gerakan anak kurang aktif
Perhatikan bila gerak anak kurang aktif jika dibandingkan dengan anak
sebayanya.

Penatalaksanaan
1) Pola asuh
Bila penyebabnya karena masalah perbedaan pola asuh atau protektif,
maka pertama-tama yang harus diubah adalah sikap orang tua. Orang tua harus
membiarkan anaknya bergerak bebas sebatas tidak membahayakan si kecil.
2) Kelainan tubuh

Kalau penyebab keterlambatan tersebut karena kelainan tertentu maka


harus dikonsultasikan dengan dokter anak . melalui berbagai pemeriksaan dokter
dapat mendiagnosa penyebabnya dan mengatasi gangguannya.
3) Kurang bergerak
Keterlambatan perkembangan motorik kasar si kecil dapat pula
disebabkan kurangnya ia bergerak atau kurangnya rangsangan . kalau hal ini yang
terjadi , tata laksana yang dapat dilakukan adalah dengan rehabilitasi medic antara
lain dengan fisioterapi dengan melatih otot-otot si kecil.
4) Kecukupan gizi
Gizi yang seimbang harus diberikan dengan baik agar pertumbuhan fisik
anak optimal. Kondisi ini memungkinkan kemampuan motorik akan terasah
dengan baik,
5) Kematangan otot
Bayi yang memiliki kematangan otot sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan motorik kasarnya. Hal ini akan sulit pula menstimulasi. Yang perlu
dilakukan hanyalah memberikan fisioterapi okupasi ditambah terafi obat obatan
jika memang dianggap perlu.
6) Berat tubuh
Berat tubuh berlebihan kemungkinan membuat bayi menjadi sulut
mengembangakan motorik kasarnya. Yang diperlukan adalah menjaga asupan
makanan si kecil agar berat badannya mendekati angka ideal.
7) Kenyamanan
Kekurang nyamanan bisa disebabkan ada sesuatu yang melekat di tubuh
bayi. Terkadang bayi menjadi sulit bergerak karena terikat bedong. Saat belajar
berjalan sebaiknya lepaskan kaos kaki atau kenakan kaos dan sepatu yang tidak
licin.
8) Pengalaman negatif
Pengalaman negatif misalnya saat berjalan merangkak si kecil pernah
terjatuh yang membuat gusinya berdarah. Hal ini dapat membuatnya trauma dan
enggan melaukan latihan sehingga kemampuannya terlambat muncul.
9) Sakit
Bayi sering sakit diantaranya infeksi telinga, batuk, pilek, maupun radang
tenggorokan

yang

akan

dibandingkan bayi seusianya.


Patofisiologi

membuat

perkembangan

motoriknya

terlambat

Intra Natal

Antenatal

Postnatal

Kurang asupan nutrisi,


terserang penyakit infeksi

Bayi terlalu lama di jalan


lahir, terjepit di jalan
lahir, bayi menderita
kaput sesodonium

Kurang asupan nutrisi


( ASI ), bayi menderita
penyakit infeksi, asfiksia,
dan ikterus

Nutrisi yang diterima


janin sedikit

Trauma saat lahir

Suplai zat zat nutrient


ke organ tubuh terutama
otak dan otot

Pertumbuhan otak tidak


optimal

Kerusakan pada otak

Daftar pustaka
1. Riyadi, Sujono & Sukarmin, 2009, Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi 1,
Yogyakarta : Graha Ilmu.
2. Arif, N, 2009. ASI dan Tumbuh Kembang Bayi. Penerbit MedPress, Yogyakarta.
3. Hidayat, A.A., 2005. Pengatar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta : Salemba
Medika.
4. Indiarti, MT. 2009. Your baby Day Baby Perkembangan Bayi Sehat 0-3 tahun.
Yogyakarta : C.V Andi Offset, 2009

Anda mungkin juga menyukai