Anda di halaman 1dari 16

AR-3121: SISTEM BANGUNAN & UTILITAS

Pertemuan 3:

Sistem Atap pada Bangunan


7 September 2009
Dr. Sugeng Triyadi

Pengertian Atap

Atap adalah bagian bangunan (umumnya paling


atas suatu bangunan), yang melindungi gedung
dan penghuninya secara fisik (pengaruh iklim:
panas matahari, hujan, angin; gempa, dll)
maupun metafisik.

Bentuk-Bentuk Atap
Bentuk-Bentuk Atap Tradisional

Bentuk-Bentuk Atap Modern

Bentuk-Bentuk Atap Secara Umum

Atap Datar
Atap Sudut/ miring: bentuk atap yang
mempunyai kemiringan, yang membentuk
sudut dengan rangka bangunannya.

Menurut the National Roofing Contractors


Association (NRCA), atap sudut/ miring
dibagi ke dalam 2 kategori:
1.
2.

low slope roofs (sudut < 25)


steep-slope roofs (sudut 25)

Fungsi Atap

Melindungi bangunan
dari radiasi matahari
Melindungi bangunan
dari curah hujan
Melindungi bangunan
dari pengaruh angin
Membuat kenyamanan
thermal di dalam ruang
Sebagai estetika
Sebagai simbol

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Perancangan Atap

Iklim

Radiasi matahari
Curah hujan/ salju
Angin, dll

Material
Teknologi (kemampuan
membangun atap/ alat,
dll)
Biaya
Budaya

Bentuk, susunan, urutan


Simbol

Komponen Atap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Kuda-kuda
Gording
Kasau
Reng
Ring balok
Lisplank
Pelapis atap
Penutup atap

Bahan Atap

Kuda-Kuda/ Struktur
Atap

Rangka (kuda-kuda):
kayu, baja, bambu,
beton

Bahan penutup atap

Tradisional: Rumbia/
alang-alang, bambu
Genteng: tanah liat,
beton, metal
Metal gelombang
Aluminium
dll

Dengan memilih bentuk & bahan penutup atap


yang tepat dapat menciptakan kenyamanan
thermal dan keselamatan bagi penghuni.

Kemiringan atap (sudut atap)


Bahan penutup atap

Sangat mempengaruhi
kenyamanan thermal
bangunan

Atap bangunan merupakan salah satu


penyebab kecelakaan pada saat terjadi
gempa perlu perancangan atap yang
mempertimbangkan faktor keselamatan.

Talang sebagai Komponen


Pendukung Atap

Talang merupakan
komponen pendukung atap
yang berfungsi untuk
menyalurkan air hujan
Yang perlu diperhatikan
didalam pembuatan
penyaluran air hujan pada
atap miring adalah:

Bahan penutup atap


Talang horisontal (gutter)
Talang vertikal (rain leader,
down spout).

Menghitung Luas
Area Atap

Luas Area = A x B
Luas Area = A x
(B+C)
Luas Area = A x
(B+C+D+E)
Untuk menghitung
atap yang
mempunyai bentuk
yang tidak beraturan
gunakan proyeksi
horisontal.

Cara Menghitung Talang


1.

Tabel ukuran pipa talang


No

Diameter
(cm)

Volume air yang


dialirkan (l/menit)

Luas atap (m2)

7,5

255

2
3
4
5

10
12,5
15
20

547
990
1610
3470

Sampai
dengan 180
385
698
1135
2445

Cara Menghitung Talang


2.

Menghitung jumlah dan besar pipa tegak


(talang) air hujan:

Luas atap: 1200 m2


Hujan rata-rata (di Indonesia): 300-500
mm/m2/jam = 5-8 l/menit

Cara Menghitung Talang

Curah hujan yang menimpa atap: 1200 m2 x 5-8


l/menit = 6000 9000 l/menit (8000 l/menit)
Bila luas atap 1200 m2 dari tabel ukuran pipa
talang yang paling efisien menggunakan 15
cm dengan kapasitas pengaliran air = 1610
l/menit
Waktu pengaliran kebawah = 8000 l/menit : 1610
l/menit = 5 menit (artinya pengaliran kebawah
butuh waktu 5 menit, bila pipa vertikal 1 buah
15 cm.
Jumlah pipa talang vertikal

8000 l/menit : 2 x 1610 l/menit = 2,5 menit, atau


8000 l/menit : 5 x 1610 l/menit = 1 menit

Pustaka

Scharff, Robert & Kennedy, Terry (2001),


Roofing Handbook: Second Edition, New York:
McGraw-Hill
Frick, H. & Setiawan, P.J. (2007): Ilmu
Konstruksi Struktur Bangunan (Seri Konstruksi
Arsitektur 4), Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Stein, Benjamin and Reynolds, John S. (2000),
Mechanical and Electrical Equipment for
Buildings: 9th Edition, Canada: John Wiley &
Sons, Inc.

Anda mungkin juga menyukai