Anda di halaman 1dari 2

INTOKSIKASI INSEKTISIDA FOSFAT ORGANIK

Insektisida adalah

bahan yang dipakai manusia untuk membasmi hama serangga


Insektisida yang paling banyak digunakan saat ini adalah :
a. Insektisida Fosfat organik ( IFO : Organo Phosphate Insecticide )
b. Insektisida Hidrokarbon klorin ( IHK : Chlorinated Hydrocarbon )
IFO merupakan insektisida poten yang paling banyak digunakan dipertanian.
Bahan ini dapat menembus kulit yang intact ( normal ), dapat diserap lewat paru dan saluran
makanan tetapi tidak terakumulasi dalam jaringan tubuh
IFO bekerja dengan cara menghambat ( inaktivasi ) enzim asetil kholin esterase, sehingga timbul
gejala-gejala rangsangan asetil kholin yang berlebihan yang akan menimbulkan efek muskarinik,
nikotinik dan SSP ( menimbulkan stimulasi kemudian depresi SSP )
Gambaran klinis yang menonjol adalah kelainan visus, hiperaktivasi kelenjar ludah / keringat /
saluran makan dan kesulitan bernafas.
Keracunan ringan :
anoreksia, nyeri kepala, rasa lemah, rasa takut, tremor lidah, tremor kelopak mata, pupil miosis
Keracunan sedang :
nausea, vomiting, kejang/kram perut, hipersalivasi, hiperhidrosis, fasikulasi otot, bradicardia
Keracunan berat :
diare, pupil pin point, reaksi cahaya negatif, sesak nafas, cyanosis, edema paru, inkotinensia urine
dan faeces, convulsi, coma, blokade jantung dan akhirnya meninggal.
Prosedur
a. Resusitasi
Infus Dextrose 5% dengan kecepatan 15 20 tetes/menit
Nafas buatan dan oksigenasi
Hisap lendir dalam saluran nafas
Kalau perlu digunakan respirator
Hindari penggunaan obat-obatan depresan saluran nafas
b. Eliminasi
Emesis, katarsis, kumbah lambung, keramasi rambut dan mandikan seluruh tubuh dengan sabun
c. Antidotum

Atropin sulfat ( SA ) bekerja dengan menghambat efek akumulasi asetil kholin


1. Mula- mula diberikan bolus intra vena 1 2,5 mg
2. Dilanjutkan dengan 0,5 1 mg setiap 5 10 15 menit sampai timbul gejala-gejala
atropinisasi ( muka merah, mulut kering, tachycardia, midriasis, febris, psikosis )
3. Kemudian interval diperpanjang setiap 15 30 60 menit selanjutnya 2 4 6 dan 12 jam
4. Pemberian SA dihentikan minimal setelah 2 x 24 jam
Penghentian SA yang mendadak dapat menimbulkan rebound effect berupa edema paru dan
kegagalan pernafasan akut yang sering fatal
Prognosa
Pada umumnya baik bila pengobatan belum terlambat
Beberapa kesalahan yang sering terjadi yang mengaibatkan fatal adalah :
a. Resusitasi kurang baik dikerjakan
b. Eliminasi racun kurang baik
c. Dosis atropin kurang adekuat
d. Penghentian atropin terlalu cepat

Referensi
- Dreisbach, R.H. and Robertson, W.O : Handbook of Poisoning Prevention , Diagnosis and
Treatment 12th ed.,Prentice- Hall Int.Inc., New Jersey, 1987
- Hernomo K. et al : Buku Petunjuk Penanganan Keadaan Gawat Darurat Medik RS. Dr. Soetomo
Surabaya, 1984 ,hal : 28 29
- Hernomo K : Keracunan Akut Bahan Kimia. Naskah Lengkap PKB I Laboratorium Ilmu
Penyakit dalam FK. UNAIR RSUD Dr. Soetomo Surabaya,4 Juli 1987, hal : 103
- Hernomo K : Keracunan Akut Bahan Kimia di RSUD Dr. Soetomo Surabaya 1988 1992.
Majalah Ilmu Penyakit Dalam , Surabaya . 19: 191, 1993
Tag : Antidotum Keracunan, Keracunan insektisida, Insecticides, Organic Phosphate Insecticides,
Hydrocarbon Insecticides chlorine,rebound effect

Anda mungkin juga menyukai