Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KOTA KUPANG

DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG


PUSKESMAS PASIR PANJANG
Jl. Maumere, Kelurahan Nefonaek,
Kupang - NTT

_____________________________________________________________________________________________
PROTAP / SOP Kusta

PUSKESMAS
PASIR PANJANG
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

No Dokumen :
Tanggal terbit :

No Revisi :
Halaman :
1/2
Ditetapkan, di Kupang
Kepala Puskesmas Pasir Panjang

(drg. Dian Sukmawati Arkiang)


NIP : 19770926 200604 2 022
Mengetahui
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang,

(dr. I.W.A. Wijana S.Putra, M.Si)


NIP :19641219 199503 1 001
Pengertian

Tujuan
Kebijakan
Penyebab

Gambaran Klinis

Penyakit Kusta adalah penyakit menular yang menahun dan


disebakan oleh kuman kusta (Micobacterium leprae) yang
menyerang saraf tepi,kulit dan jaringan tubuh lainnya
Penatalaksanaan kasus Kusta sesuai standar Terapi
Penerapan standar terapi Kusta di Puskesmas
Kuman Kusta yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 18 mic,lebar 0,2-0,5 mic biasanya berkelompok dan ada yang
tersebar satu-satu,hidup dalam sel dan bersifat tahan asam
(BTA)
Untuk melakukan diagnose secara lengkap :
a. Anamnese
b. Pemeriksaan klinis yaitu: Pemeriksaan kulit, pemeriksaan
saraf tepi daan fungsinya
c. Pemeriksaan bakteriologis
d. Pemeriksaan histopatologis
e. Imunologis
Diagnosa kusta di lapangan cukup dengan anamnese dan
pemeriksaan klinis.

Gejala dan tanda tanda :


1. Adanya kelainan kulit berupa hipopigmentasi (seperti
panu) bercak eritem(kemerah-merahan),infiltrate
(penebalan kulit) nodul (benjolan)
2. Berkurang sampai hilang rasa pada kelainan kulit tersebut
diatas
3. Penebalan saraf tepi
4. Adanya kuman tahan asam didalam korekan jarinagn kulit
(BTA positif)
Dinyatakan sebagai penderita kusta jika terdapat sekurangkurangnya 2 dari tanda pokok diatas (1-3) atau bila terdapat BTA
positif
Jika ragu-ragu dianggap sebagai suspek dan diperiksa ulang
setiap 3 bulan sampai diagnose dapat ditegakkan.
Kelainan kulit da
PB
MB
hasil pemeriksaan
bakteriologis
1. Bercak
(macula)
a.Jumlah
15
Banyak
b.Ukuran
Kecil dan besar
Kecil -kecil
c.Distribusi
Uni lateral atau
Bilateral atau
bilateral asimetris
asimetris
d.Konsistensi
Kering dan kasar
Halus, berkilat
e.batas
Tegas
Kurang tegas
f.Kehilangan rasa
Selalu ada dan
Biasanya tidak jelas,
pada bercak
jelas
jika ada terjadi pada
yang sudah lanjut
g.Kehilangan
Bercak
tidak Bercak masih
kemampuan
berkeringat , ada berkeringat, bulu
berkeringat, bulu
bulu rontok pada tidak rontok
rontok pada
bercak
bercak
2. Infiltrat
a.Kulit
Tidak ada
Ada, kadang
kadang tidak ada
b.Membran
Tidak pernah ada
Ada, kadang
mukosa (hidung
kadang tidak ada
tersumbat,
pendarahan di
hidung)
3. Ciri ciri
Penyembuhan di
1. Punched out
khusus
tengahCental
lesion
(lesi
healing
berbentuk
seperti
kue
donat
2. Madarosis
3. Ginekomastia
4. Hidung

pelana
5. Suara sengau
4. Nodulus

Tidak ada

5. Penebalan
syaraf tepi

Lebih sering terjadi


dini, asimetris

6. Deformitas

Kadang kadang
ada
Terjadi pada yang
lanjut, biasanya
lebih dari satu dan
simetris
Terjadi pada stadium
lanjut

Biasanya
asimetris, terjadi
dini
7. Apusan
BTA negative
BTA positif
Penentuan klasifikasi penderita ditentukan pada kriteria pada
penderita tersebut dan diagnostic ditentukan oleh dan
pengelola program jika ragu di konsultasikan dengan dokter
spesialis
Diagnosis
Penatalaksanaan

Diagnosis di tegakkan berdasarkan gejala , hasil pemeriksaan


fisik, dan laboratorium
Rejimen pengobatan MDT sesuai dengan yang direkomendasikan
oleh WHO. Rejimen tersebut adalah sebagai berikut ;
1. Tipe PB
2. Tipe MB

Output

Tatalaksana kasus Kusta sesuai standar terapi puskesmas

Daftar Pustaka

Depkes RI 1996. Buku Pedoman pemberantasan penyakit Kusta


cetakan X

Anda mungkin juga menyukai