Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KESANTUNAN KALIMAT DAN PARAGRAF


2014

DISUSUN OLEH

AMELINDA EKA N

145080300111021

ISMI DWI WINDA A

145080300111029

CHANDRA LAILIA S

145080300111033

ALFIAN KHOIRUL N

145080301111017

TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
kasihNya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna menyelesaikan tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia berjudul Kesantunan Kalimat dan Paragraf.
Makalah ini tentunya dibuat dengan dukungan dari beberapa pihak sehingga kami bisa
menemukan beberapa referensi. Terimakasih kami sampaikan untuk dosen pembimbing
yaitu, Bapak Muh. Fatoni Rohman dan teman-teman T01 yang turut membantu dalam
proses pencarian referensi. Semoga manfaat ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan
khususnya kami.
Adanya kekurangan dalam makalah ini, kami selaku penyusun mohon maaf. Terimakasih
atas perhatiannya.

Malang, November 2014

PENYUSUN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
I.

II.

III.

PENDAHULUAN..................................................................................... 4
I.1 Latar Belakang.................................................................................... 4
I.2 Rumusan Masalah............................................................................... 5
I.3 Maksud dan tujuan.............................................................................. 5
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 6
II.1 Pengertian Kalimat.............................................................................. 6
II.2 Unsur Kalimat..................................................................................... 6
II.3 Jenis Kalimat...................................................................................... 8
II.3.1 Menurut Jenis Klausa...................................................... 8
II.3.2 Menurut Fungsi Komunikatif.......................................... 8
II.4 Pengertian Paragraf............................................................................. 9
II.5 Ciri-ciri Paragraf................................................................................. 9
II.6 Fungsi Paragraf................................................................................... 11
II.7 Jenis-jenis Paragraf............................................................................. 11
2.7.1
Berdasarkan Letak Ide Pokok.......................................... 11
2.7.2
Berdasarkan Sifat Bentuk Pengembangan Gagasan........ 12
2.7.3
Berdasarkan Posisi dan Fungsinya dalam Karangan....... 12
.8 Syaraf Pembentukan Paragraf............................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 15

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hal yang menyebabkan kalimat menjadi bidang kajian
bahasa yang penting tidak lain karena melalui kalimatlah
seseorang dapat menyampaikan maksudnya dengan jelas.
Satuan bahasa yang sudah kita tahu sebelum sampai tataran
kalimat adalah kata dan frasa atau kelompok kata. Kedua
bentuk itu, kata dan frasa, tidak dapat mengungkapkan suatu
maksud dengan jelas, kecuali jika keduanya sedang berperan
sebagai

kalimat.

Untuk

dapat

berkalimat

dengan

baik,

perlukita pahami terlebih dahulu struktur dasar suatu kalimat.


Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur
minimal subjek dan predikat dan intonasinya menunjukkan
bagian ujaran itu sudah lengkap dengan makna. Intonasi final
kalimat dalam bahasa tulis adalah berupa tanda baca titik,
tanda tanya,atau tanda seru.penetapan struktur minimal S
dan P dalam hal ini menunjukkan bahwa semata-mata
gabungan

atau

rangkaian

kata

yang tidak

mempunyai

kesatuan bentuk.
Dalam konteks penulisan karya ilmiah, paragraf yang baik adalah yang di
dalamnua hanya memuat satu ide pokok dan dilengkapi dengan beberapa ide
penjelas. Ide pokok adalah topik yang dikembangkan menjadi sebuah paragraf
dan berfungsi sebagai pengendali keseluruhan paragraf. Sedangkan ide
penjelas adalah ide-ide yang berfungsi menjelaskan ide pokok paragraf awal.
Ciri-ciri ide pokok adalah menyajikan permasalahan yang potensial untuk
dirinci dan diuraikan lebih lanjut, berupa kalimat yang dapat berdiri sendiri,
mempunyai arti yang jelas meskipun tidak dihubungkan dengan kalimat lain,
serta dapat dibentuk tanpa kata sambung dan frase transisi. Sedangkan ciri-ciri
ide penjelas adalah berupa kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri, arti
kalimat terkadang baru dapat dimengerti apabila dihubungkan dengan kalimat

yang lain, umumnya terdapat kata sambung dan frase transisi di dalamnya,
serta biasanya berisi rincian, contoh, dan kata tambahan lain yang bersifat
mendukung kalimat topik.
Paragraf dapat di amati dari dua segi, yakni segi isi dan segi struktur. Segi
isi, paragraf merupakan suatu pernyataan tentang suatu pokok pikiran atau ide
pokok yang dikemukakan secara utuh dan lengkap. Segi struktur, paragraf
merupakan sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan dirangkaikan
dalam urutan yang teratur dan jelas.
Dalam sebuah tulisan paragraf mempunyai makna yang signifikan.
Signifikannya paragraf dalam suatu tulisan dapat dilihat tujuan dan fungsi
paragraf dalam tulisan. Artinya paragraf mempunyai maksud untuk
memudahkan pembaca dalam membaca tulisan dan menangkap isi pesan dari
suatu tulisan.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang, maka beberapa masalah yang dapat penulis
rumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah :
Apakah yang dimaksud dengan kalimat dan paragraf ?
Apa saja fungsi paragraf?
Apa saja jenis-jenis kalimat dan paragraf?
Bagaimana syarat pengembangan paragraf?
Bagaimana unsur kalimat?

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud penulisan makalah dengan materi Kesantunan Kalimat dan
Paragraf adalah agar audience mengerti dan memahami bagaimana
pengembangan paragraf.
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang
diharapkan. Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.

Mengetahui maksud dari kalimat dan paragraf

2.

Mengetahui fungsi dari paragraf

3.

Mengetahui jenis-jenis kalimat dan paragraf

4.

Mengetahui cara pengembangan paragraf

5.

Mengetahui unsur kalimat

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kalimat
Kalimat dapat dipahami sebagai satuan bahasa terkecil
yang

dapat

digunakan

untuk

menyampaikan

ide

atau

gagasan. Dapat dikatakan sebagi satuan bahasa terkecil


karena sesungguhnya di atas tataran kalimat itu masih
terdapat satuan kebahasaan lain yang jauh lebih besar. Pakar
berbeda menyatakan bahwa kalimat adalah satuan bahasa
yang secar relatif berdiri sendiri, mempunyai intonasi akhir,
dan secara aktual dan potensial terdiri atas klausa.
2.2 Unsur Kalimat
Unsur- unsur kalimat dalam bahasa Indonesia adalah sebagai
berikut.
1. Subjek
Subjek (S) adalah bagian kalimat yang menunjukkan
pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu hal, atau suatu
masalah yang menjadi pokok pembicaraan. Subjek pada
umumnya diisi oleh jenis kata atau frasa benda (nomina),
klausa, atau frasa verba. Dalam Kamus Linguistik disebutkan
bahwa subjek adalah bagian dari klausa berwujud nomina
atau frasa nomina yang menandai apa yang dikatakan oleh
pembicara (Kridalaksana, 1982: 159). Untuk lebih jelasnya,
perhatikan
kalimat
berikut
ini.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Ibuku sedang memasak.


Meja belajar kecil.
Yang berbaju merah dosen saya.
Berjalan kaki menyehatkan badan.
Membangun gedung bertingkat sangant mahal.

2. Predikat
Predikat (P) adalh bagian kalimat yang memberi tahu
melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana
subjek (pelaku, toko, atau benda di dalam suatu kalimat).
Selain memberi tahu tindakan atau perbuata subjek, predikat
juga dapat menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jati diri
subjek. Termasuk juga sebagai predikat dalam kalimat adalah
pernyataan tentang jumlah sesuatu yang dimiliki subjek.
Predikat dapat berupa kata atau frasa, sebagian besar
berkelas verba atau ajektiva, tetapi dapat pula numeralia,
nomina atau frasa nominal.

3. Objek
Objek (O) adalh bagian kalimat yang melengkapi P. Objek
pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa.
Letak objek selalu dibelakang predikat yang berupa verba
transitif, yaiyu verba yang menuntut wajib hadirnya objek.

4. Pelengkap
Pelengkap (Pel) atau komplemen adalah bagian kalimat
yang melengkapi P. Letak Pel umumnya dibelakang P yang
berupa verba. Posisi tersebut juga di tempati O dan jenis kata
yang mengikuti Pel dan O juga sama, yaitu dapat berupa
nomina, frasa nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O
terdapat perbedaan.

5. Keterangan
Keterangan (Ket) adalah bagian dari kalimat yang
menerangkan berbagai hal mengenai bagian kalimat yang
lainnya. Unsur Ket ini dapat menerangkan S, P, O dan Pel. Ket

ini memiliki posisi manasuka, atrinya posisi Ket dapat berasa


di awal, di tengah atau di akhir kalimat.Pengisi Ket adalah
frasa nominal, frasa preposional, adverbia, atau klausa.
2.3 Jenis Kalimat
2.3.1 Menurut jenis klausa
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal dapat diartikan sebagai kalimat yang
terdiri dari satu klausa. Kalimat tunggal ini hanya
mengandung satu unsur saja, yaitu S, P, O, Pel, dan Ket.
Kelima unsur tersebut tidak harus muncul semuannya
secara bersamaan, akan tetapi unsur minimal sebuah
kalimat, yaitu S dan P harus ada. Oleh karena unsur
pembentuk kalimatnya sebrba tunggal maka dinamakan
kalimat

tunggal.

2. Kalimat Mejemuk
Kalimat majemuk dapat dikatakan sebagai perluasan
dari kalimat tunggal. Pada dasarnya kalimat majemuk
adalah kalimat yang merupakan gabungan dari duu atau
lebih kalimat tunggal. Seperti diketahui bahwa kalimat
tunggal hanya terdiri dari satu klausa, berarti kalimat
majemuk mengandung lebih dari satu klausa.
2.3.2 Menurut Makna Komunikatif
1. Kalimat berita (Deklaratif)
Kalimat berita atau deklaratif adalah kalimat yang
digunakan oleh seorang penutur untuk menyatakan
suatu berita kepada mitra tuturnya. Kalimat berita ini
mempunyai bentuk yang bebas, boleh inversi atau biasa,

aktif

atau

pasif,

tunggalatau

majemuk,

dan

lain

sebagainya. Hal yang penting dari kalimat berita ini


adalah isinya merupakan pemberitaan. Jika digunakan
dalam bahasa lisan kalimat ini berintonasi menurun dan
pada bahasa tulis kalimat berita diakhiri tanda titik (.).
2. Kalimat perintah (Imperatif)
Kalimat perintah atau imperatif adalah kalimat yang
digunakan apabila seorang penutur ingin menyuruh,
memerintah, atau melarang seseorang untuk berbuat
sesuatu. Kalimat perintah atau imperatif pada bahasa
lisan berintonasa akhir menurun dan pada bahasa tulis
kalimat perintah diakhiri dengan tanda seru atau tanda
titik.
3. Kalimat tanya (Interogatif)
Kalimat tanya natau interogatif adalah kalimat yang
digunakan oleh seorang penutur untuk memperoleh
informasi atau reaksi berupa jawaban yang diharapakan
dari mitra tuturnya. Kalimat tanya atau interogatif pada
bahasa lisan berintonasi naik dan pada bahasa tulis
kaimatnya diakhiri dengan tanda tanya (?). selain
adanya tanda tanya, dalam kalimat tanya sering muncul
kata tanya, misalnya apakah, bagaimana, mengapa,
yang

mana,

di

mana,

siapa,

dan

lain-

lain.

4. Kalimat seru (Eksklaminatif)


Kalimat seru atau eksklaminatif adalah kalimat yang
digunakan untuk megungkapkan perasaan emosi yang
kuat, termasuk peristiwa yang tiba- tiba dan memerlukan
reaksi spontan. Kalimat seru atau eksklaminatif pada
bahasa lisan berintonasi naik, dan pada bahasa tulis
ditandai dengan tanda seru di akhir kalimatnya.
2.4 Pengertian Paragraf

10

Paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan, biasanya mengandung satu
ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru. Sering pula disebut alenia.
Paragraf dapat pula didefinisikan sebagai satuan bahasa tulis yang terdiri dari
beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan ide yang
tersusun secara lengkap, utuh, dan padu.
Paragraf merupakan seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan
atau topik. Paragraf sebagai satuan bentuk bahasa yang merupakan gabungan
beberapa kalimat yang memenuhi unsur kesatuan dan kepaduan.
2.5 Ciri-ciri Paragraf
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri paragraf, yaitu :
1. Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis
karangan biasa, misalnya surat, dan delapan ketukan untuk jenis
karangan ilmiah formal, misalnya makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
Karangan berbentuk lurus yang tidak bertakuk ditandai dengan jarak
antarbaris lainnya.
2. Paragraf menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat
topik
3. Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya
merupakan

kalimat

pengembang

yang

berfungsi

menjelaskan,

menguraikan, atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam topik


4. Paragraf menggunakan pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat
penjelas. Kalimat ini berisi detail-detail kalimat topik

11

2.6

Fungsi Paragraf

Berikut ini merupakan fungsi paragraf, yakni :


1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran
dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis
dalam satu kesatuan
2. Menandai peralihan atau pergantian gagasan baru bagi karangan yang
terdiri dari beberapa paragraf
3. Memudahkan pemahaman bagi pembacanya
4. Memudahkan mengembangkan topik karangan ke dalam satuan unit
pikiran yang lebih kecil
5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas
beberapa variabel
2.7 Jenis-jenis Paragraf
2.7.1 Berdasarkan Letak Ide Pokok
Berdasarkan letak ide pokoknya, jenis paragraf dapat
dibedakan sebagai berikut :
a. Paragraf Deduktif, yakni paragraf yang ide pokoknya terdapat di
awal paragraf
b. Paragraf Induktif, yakni paragraf yang ide pokoknya terdapat di
akhir paragraf
c. Paragraf Kombinasi, yakni paragraf yang ide pokoknya terdapat
di awal dan di akhir paragraf
d. Paragraf Penuh, yakni paragraf yang di dalamnya penuh dengan
ide pokok, seluruh kalimat yang membangun paragraf samasama penting sehingga tidak ada satupun kalimat yang khusus
menjadi ide pokok. Paragraf ini sering dijumpai dalam uraianuraian yang bersifat deskriptif dan naratif terutama dalam
karangan fiksi

12

2.7.2

Berdasarkan Sifat Bentuk Pengembangan Gagasan


a. Paragraf Argumentasi, yakni paragraf yang di dalamnya
menyampaikan suatu gagasan tentang suatu masalah dengan
tujuan untuk meyakinkan pembaca
b. Paragraf Persuasi, yakni paragraf yang berisi pembahasan
tentang suatu masalah yang tujuan utamanya untuk membujuk,
merayu dan meyakinkan pembaca agar mengikuti apa yang
diinginkan penulis
c. Paragraf Deskripsi, yakni jenis paragraf yang di dalamnya
melukiskan atau menggambarkan suatu objek secara objektif,
dengan harapan agar seolah-olah pembaca melihat secara
langsung objek tersebut yang digambarkan
d. Paragraf Eksposisi, yakni paragraf yang

di

dalamnya

memaparkan suatu fakta tertentu dengan harapan dapat


memperluas wawasan pembaca
e. Paragraf Narasi, yakni paragraf yang di dalamnya menuturkan
rangkaian peristiwa yang dikaitkan dengan kurun waktu tertentu
dalam bentuk penceritaan
2.7.3

Berdasarkan Posisi dan Fungsinya dalam Karangan


a. Paragraf Pembuka, yakni paragraf yang berfungsi sebagai
pengantar menuju masalah yang akan dibicarakan
b. Paragraf Penghubung/Pengembang, yakni paragraf

yang

bertujuan untuk mengembangkan pokok masalah yang telah


dirumuskan sebelumnya
c. Paragraf Penutup, yakni paragraf yang berfungsi untuk
mengakhiri bagian karangan

2.8 Syarat Pembentukan Paragraf


Paragraf ilmiah harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

13

1. Kesatuan paragraf (kohesi), yakni di dalamnya hanya berisi satu


pokok pikiran
2. Kepaduan paragraf (koherensi), yakni kalimat satu dengan kalimat
yang lain saling berhubungan, yakni sama-sama dibangun dengan
hubungan pikiran yang logis sehigga struktur dan maknanya jelas
3. Ketuntasan bahasan, yakni kesempurnaan materi menyeluruh dan
utuh. Hal ini harus dilakukan karena pembahasan yang tidak tuntas
akan menghasilkan simpulan yang salah.
4. Konsistensi sudut pandang. Dalam cerita, pengarang sering
menggunakan sudut pandang aku seolah-olah menceritakan dirinya
sendiri. Selain itu, pengarang dapat menggunakan sudut pandang
dia.

Sekali

menggunakan

sudut

pandang

tersebut,

harus

menggunakan secara konsisten dan tidak boleh berganti sejak awal


hingga akhir
5. Keruntuan, yakni penyusunan urutan gagasan dalam karangan.
Gagasan demi gagasan disajikan secara runtut bagaikan air
mengalir, tidak pernah putus.

14

DAFTAR PUSTAKA
Yaqin, M. Zubad Nurul. 2011. Bahasa Indonesia Keilmuan. Malang:UIN
MALIKI PRESS (Anggota IKAPI)
Mansurudin, Susilo. 2010. Mozaik Bahasa Indonesi. Malang:UIN-MALIKI
PRESS (Anggota IKAPI)
Kuncaraningsih, Yoga. 2014. Kalimat dan Bagian-bagiannya (online)
https://www.academia.edu/6307781/Jurnal_Kalimat_dan_Bagian_Bagiannya

15

Anda mungkin juga menyukai