1.
Alat geostatistik
Geostatistik apabila dikombinasikan atau digabungkan dengan metode
statistik lain dapat diaplikasikan menjadi berbagai macam alat untuk memecahkan
masalah matematika yang dapat digunakan dalam menganalisa model,
memberikan perkiraan, dan memperhitungkan ketidakpastian untuk berbagai jenis
masalah diantaranya adalah nilai atau fasies geologi.
A. Data pertambangan
Salah satu kunci untuk melakukan pendekatan geostatistika membutuhkan
analisis dari rincian statistic dan korelasi data spasial yang ada di
lapangan. Untuk mendapatkan data pertambangan diperlukan alat alat
sebagai berikut :
Exploratory Spatial Data Analysis (ESDA)
Analisa data spasial eksplorasi terdapat dalam eksplorasi statistic
klasik begitu juga statistic spasial dari beberapa variable seperti
histogram, cross plot, QQ-plot, Variograms dan lain lain. Dengan
menghubungkan data grafik yang didapat dari data statistic dengan
data basemaps dapat memungkinkan untuk lebih memperjelas data
dan mencari keseragaman dalam populasi yang dijadikan objek
penelitian.
Peta variogram dapat dijadikan petunjuk utama dari fenomena
anisotropi sementara eksperimen variogram klasik digunakan
dalam menghitung variabilitas spasial dari berbagai fenomena
yang terjadi.
Principal Component Analysis (PCA) untuk analisa statistic yang
bersifat multivarian.
B. Pemodelan spasial
Langkah kedua dalam melakukan pendekatan geostatistik yaitu dengan
membangun model matematis yang sesuai dengan statistic variogram
D. Pemodelan distribusi
Pemodelan distribusi dapat digunakan untuk mengalihkan antara nilai
variable yang belum di olah menjadi data Gaussian yang diperlukan
metode pendekatan geostatistik contohnya simulasi, geostatistik non
linear. Aplikasi pemodelan distribusi yaitu untuk memprediksi pemulihan
sumber daya alam yang dihubungkan dengan ukuran unit unit dalam
pertambangan.
E. Metode Estimasi Non-linear
Metode estimasi non linear digunakan karena metode krigging linear tidak
dapat digunakan dalam memecahkan masalah masalah yang bersifat non
linear. Beberapa contoh dari metode estimasi non linear diantaranya
adalah Multiple Indicator Kriging (MIK), Median Indicator Kriging,
Disjunctive Kriging (DK), Uniform Conditioning (UC)
F. Simulasi
Variable kontinu
Simulasi geostatistik di buat untuk menghasilkan hasil yang lebih
akurat apabila dibandingkan dengan metode kriging. Simulasi
geostatistik ini membutuhkan input data, model spasial beserta
data pemodelan distribusi. Algoritma simulasi yang dapat
diterapkan pada variable kontinu diantaranya adalah Sequential
adalah
pengeboran.
Kriging dapat digunakan dalam membangun model sumber daya yang
terdapat dalam blok yang di ambil dan sumber daya yang dapat di
pulihkan.
Strategi sampling dapat menentukan nilai dari beberapa pola yang
B. Tahap Kelayakan
Metode non linear dapat digunakan untuk mengevaluasi cadangan
C. Tahap Produksi
ESDA dapat dijadikan pemodelan berdasarkan data yang telah di
3.
input
Meningkatkan produksi sampel dengan mengoptimalkan nilai
control
Pemodelan sumber daya untuk rekonsiliasi
Kesimpulan
matematika
oleh
Pr
Matheron
dapat
digunakan
untuk
DAFTAR PUSTAKA