Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perubahan organisasi ini merupakan salah satu kunci dalam mencapai
pengembangan organisasi. Organisasi terus berubah karena ia adalah sistem
terbuka yang selalu berinteraksi dengan dengan lingkungannya. Perubahan yang
direncanakan membutuhkan perhatian yang eksplisit terhadap masalah-masalah
dan kesempatan-kesempatan, dan perubahan ini juga terbantu oleh beberapa
pengalaman yang didapatkan oleh suatu organisasi. Berikut saya akan
memberikan contoh kasus sebuah perusahaan dalam masalah perubahan
organisasinya.
Pada tahun 1990, McDonalds menyadari posisinya berada ditengahtengah perdebatan yang membahas tetntang kemasan makanan yang dipakainya.
Inti dari perdebatan itu adalah kemasan model kulit kerang dari polystyrene
(Styrofoam) yang terkenal untuk membungkus hamburger dan produk makanan
lain. Penentang yang menentang tentang kemasan ini mengatakan bahwa kemasan
ini tidak ramah lingkungan dan ada metode yang lebih hijau yang tersedia. Ini
bukan kritikan yang pertama yang diangkat terhadap kemasan model kerang.
Sebelumnya, McDonalds pernah menentang tuntutan masyarakat pada akhir
tahun 1980-an karena anggapan bahwa pemakain kemasan model kerang dengan
kandungan chloroflurocarbon (CFC) yaitu senyawa kimia yang dapat
menyebabkan rusaknya lapaisan ozon di stratosfer. Nasib dari kemasan model
kerang awalnya diragukan, tapi pada tanggal 5 Agustus 1987, McDonalds
mengumumkan bahwa mereka tetap memakai kemasan model kerang karena
pemasoknya telah beralih dengan tidak menggunakan CFC dalam proses
produksinya.
Walaupun ada perubahan ini, ketika kesadaran lingkungan makin tinggi
pada tahun 1988 dan 1990, kemasan model ulang diteliti kembali oleh

masyarakat. Yang menyebabkan perhatian khusus adalah kecepatan pembuangan


sampah terisi; diantisipasi bahwa pada tahun 1995, ruang yang tersedia untuk
tempat pembuangan sampah berkurang 80% dari yang tersedia pada tahun 1980.
Pembakaran sampah pernah dipikirkan sebagai alternative yang memadai, juga
terbukti menimbulkan masalah dalam hal mutu udara dan pembuangan abu.

Alternatif lain yang dijajaki Environmental Protection Agency (EPA) dan


beberapa pemerintah negara bagian mengembangkan sebuah hierarki manajemen
sampah yang menempatkan pembakran sampah dan pembuangan sampah sebagai
alternative terakhir. Pilihan yang lebih disenangi termasuk mengurangi,
menggunakan ulang, dan daur ulang, dengan urutan seperti itu.
Menurut revisi yang dilakukan oleh perancang kemasan Gerstman & Meyers,
60% responden percaya bahwa kemasan plastic merupakan sumber yang paling
menyebabkan masalah yang paling sulit dalam pembuangan sampah padat.
Memikirkan jumlah polystyrene yang digunakan oleh perusahaan- kira-kira 40
juta kilogram setiap tahun untuk membungkus Big Mac, Quarter Founder, Egg
McMuffin, pancake untuk sarapan, sandwich McChiken, dan Chicken
McNuggert- McDonalds dengan penjualan pada tahun 1990 lebih dari $ 18
milliar, menjadi target yang mudah bagi kemarahan kaum peencinta lingkungan.
Akhirnya kemasan model kerang McDonalds menjadi korban dari kesadaran
lingkungan yang semakin tumbuh dari masyarakat Amerika.
Ironisnya adalah persepsi yang menganggap bahwa kemasan pembungkus
makanan adalah yang paling banyak dari berat sampah kota adalah salah, karena
hanya 8% dari sampah total di kota yang merupakan kemasan. Walaupun begitu,
dengan citra keemasan McDonalds yang telah dicapai melalui perjuangan
demikian keras, seringkali lewat derma yang berkaitan dengan anak-anak. Dimana

meereka telah mengeluarkan uang jutaan dolar untuk membiayai atau mendukung
usaha yang menunjukkan mereka perduli pada masalah kesehatan, yaitu Ronald
McDonald Houses yang menawarkan tempat penginapan didekat rumah sakit
untuk keluarga yang anak-anaknya dirawat karena kanker. Disamping itu
McDonalds juga menjadi sponsor Worlds Largest Concert, bernyanyi bersama
seluruh dunia pada tahun 1989 yang diudarakan di PBS dan edisi khusus bulan
Mei 1990 dari life magazine tentang masalah kuhsus anak-anak.
Karena McDonalds berkepentingan mempertahankan citranya dalam masyarakat,
tuntutan terhadap model kemasan kulit kerang, terbukti atau tidak harus didengar
dan dijawab.
Pada awalnya, McDonalds memberikan tanggapan atas desakan public
dengan mendorong upaya daur ulang polystyrene. Pada bulan oktober 1989,
McDonalds memperkenalkan sebuah rencana di 450 buah restoran yang ada di
New England untuk mendaur ulang plastic polystyrene dan sampah karton
bergelombang. McDonalds memperlengkapi restoran dengan tempat sampah
khusus untuk daur ulang. Mcdonalds membuat pamphlet dan poster yang isinya
tentang alasan dalam mendaur ulang.
Walaupun hasil penelitian ini masih beraneka ragam, namun McDonalds
memperluasnya pada tahun 1990 dengan beberapa kota yang diluar New
Englland. Kemudian pada bulan April, McDonalds mengumumkan McRecycle,
komitmen perusahaan untuk membeli material hasil daur ulang sebesar $100 juta
untuk konstruksi restoran, mengubah modelnya, dan operasi. Ed Rensi, ketua
operasional dan presiden McDonalds USA, meyakinkan, Kami menantang para
pemasok untuk menyediakan produk hasil daur ulang ini pada kami.
McDonalds segan mengganti kemasan model kulit kerang kecuali jika
benar-benar perlu. Sebagai tambahan dari usaha daur ulang, McDonalds setuju
untuk bekerja sama dengan Environmental Defense Fund (EDF), sebuah
kelompok pembela nirlaba, untuk mendirikan gabungan strategis. Kelompok
gabungan ini mendapat tugas menghasilkan sebuah kerangka kerja, pendekatan

sistematik, dan dasar ilmiah yang kuat untuk keputusan sampah padat
McDonalds. Gugus tugas tersebut memiliki program yang terdiri dari 42 inisiatif
untuk mengurangi sampah McDonalds dan melunakkan dampak dari
kebiasaannya. Salah satu hasil, misalnya, adalah McDonalds beralih untuk
memakai kantong kertas hasil dari daur ulang. Hasil lain adalah, akhirnya
kemasan model kulit kerang dihentikan. Kemasan itu telah berfungsi sebagai alat
kemasan yang berguna, dengan alasan estetik dan fungsional, tetapi hal itu
menjadi titik focus yang diserang oleh pencinta lingkungan. Semua hal
diperhatikan, McDonalds memutuskan untuk menghentikan penggunaa kemasan
sandwich dari foam di semua cabang McDonalds di AS dalam 60 hari.
Jadi memang kemasan yang dulu digunakan sudah diganti dengan kemasan kertas
walaupun kemasan yang sekarang tidak bisa didaur ulang namun itu lebih baik
daripada kemasan yang lama. Itu adalah contoh kasus bagaimana McDonalds
melakukan perubahan dalam organisasinya yang disebabkan oleh beberapa hal
yang mendesak dan dilihat dari segi pengaruhnya pada saat itu. Di bab selanjutnya
saya akan menganalisis kasus yang ada pada McDonalds ini.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Budaya Organisasi

Budaya Organisasi adalah sebuah keyakinan dan nilai-nilai yang


disosialisasikan serta menjadi panduan berperilaku bagi semua anggota atau
individu dalam organisasi. Panduan yang dimaksud adalah Panduan berperilaku
dalam bekerja diorgaisasi untuk semua individu sehingga ada kesamaan perilaku
bekerja antara individu yang berperan sebsgai atasan dengan individu yang
berperansebagai bawahan.
B. Tipe-tipe budaya organisasi
1. Budaya Hirarki
Merupakan budaya organisasi yang mencerminkan perilaku SDM yang
dominan berbasis pada hirarki atau tingkatan yang ada. Artinya
kebiasaan atau tradisi yang ada atau peran SDM menjadi ciri utama
perusahaan selalu dikaitkan dengan persoalan hirarki.
Contoh: adanya perbedaan perilaku yang mencolok dari SDM
berdasarkan tingkatan. Semakin tinggi hirarki maka perilaku SDMnya
aakan semakin profesional.
2. Budaya Ketergantungan
Merupakan budaya mencerminkan perilaku para individu yang sarat
dengan keergantungan. Budaya seperti ini umumnya terlihat dari respon
perilaku SDMnya bersifat reaktif dan bukan reaktif.
3. Budaya Wirausaha
Merupakan budaya yang dinamis karena membuat perilaku setiap SDM
dalam organisasi menjadi roaktif dan bersemangat dalam bekerja.
Budaya ini menekankan suasana kreatif sehingga membuat para SDM
tertarik untuk berperan memberikan ide-ide atau gagasan-gagasan baru
yang lebih baik untuk kepentingan perusahaan.
4. Budaya Sosial
Merupakan budaya yang terkait dengan proses interaksi antar individu
satu dengan yang lain bahkan individu diluar perusahaan.
Mencerminkan pula tingkat kepedulian perusahaan atau organisasi pada
kepentingan kesejh teraan karyawannya seperti, memberi santunan
kepada keluarga karyawan yang mendapat musibah.
C. Perubahan Organisasi

Kata perubahan sering memiliki tendensi yang menakutkan bagi sebagian


individu atau manajer dalam organisasi, namun ada pula yang melihat perubahan
sebagai hal rutin yang sering dan mudah diartikan.
1. Pemipin perubahan
Didefinisikan sebagai seorang agen perubahan yang berani mengambil
tanggung jawab kepemimpinan untuk merubah pola perilaku yang ada
pada diri orang lain atau sistem sosial yang ada .
2. Pemimpin perubahan versus pemimpin status quo
Didalam organisasi selalu terdpat 2 kategori dalam pemimpin yaitu
pemimpin perubahan dan pemimpin status quo, kedua pemimpin ini
memiliki pola pikir yang berbeda. Bagi pemimpin perubahan selalu
mengupayakan untuk melakukan perubahan kearah yang ebih baik,
sedangkan pemimpin status quo selalu menginginkan untuk
mempertahankan segala kebiasaan situasi yang ada.

D. Tipe tipe perubahan


1. Perubahan dari atas ke bawah
yaitu inisitaif perubahan berasal dari senior manajemen dalam model
ini senior manajer memprakasai perubahan perubahan dengan tujuan
untuk meningkatkan performa dari organisasi
2. Perubahan dari atas ke bawah
Yaitu inisiatif perubahan berasal dari seua tingkatan bawah dan semua
bagian yang ada dalam organisasi.beberapa perubahan mungkin di buat
melalui komitmen manajemen dan kemudian dilakukan pemberdayaan
sdm,keterlibatan dan partisapasi dari para sdm yang ada dalam
organisasi

3. Perubahan inkremental
yaitu perubahan yang dilakukan dalam sistem atau prosedur yang saat
ini di gunakan oleh perusahan.perubahan dimaksudkan untuk
megurangi kelemhan atau dampak negatif dari sistem dan prosedur
yang di gunakan saat ini.jadi aktivitas perubahan ini adalah membuat
sistem atau prosedur baru dengan cara memperbaiki atau merubah
sistem dan prosedur untuk memperoleh manfaat manfaat baru yang
lebih baik.
4. Perubahan transformasional
Sering di sebut perubahan radikal atau frame braking change
merupkan perubahan sifat yang menyeluruh dan perubahan yang
mendasar tentang arah yang ingin di capai ornganisasi, meliputi
perubahan dalam staretegi, budaya,struktur,bahkan tujuan atau misi
organisasi

E. Tahapan rencana perubahan dan strategi perubahan


1. Unfreezing
Yaitu tahap dirasakan adanya kebutuhan untuk berubah sehingga di
lakukan tindakan untuk mempersiapkan rencana perubahan.tahap ini
merupakan tahap yang memberi signal perlunya di berikan perubahan
umunya di tandai dengan masalah yang muncul dan semakin tidak
terkendali
2. Changing
Yaitu tahap dilakukannya perubahan nyata yang di terapkan dalam
target organisai seperti perubahan tugas, perubahan pejabat, perubahan
budaya kerja,perubahan teknologi dan perubahan struktur organisasi.
3. Refreezing
Tahap yang menignformasikan bahwa perubahan yang dilakukan
berjalan secara stabil seperti yang di harapkan. Tahap ini merupakan
tahap yang menginformasikan hasil yang di lakukakannya perubahan

dan umumnya di jaga sedemikian rupa sehingga konsistensi hasil dan


perilaku di dalam organisasi bisa terkendali dengan baik
4. Improvising
Yaitu tahap dilakukannya upaya untuk membuat penyesuaian yang
berkelanjutan karena lingkungan bisnis yang selalu berubah

F. Kekuatan dan target target perubahan


1. kekuatan eksternal untuk perubahan
a. globalisasi
b. persaingan pasar
c. kondisi ekonomi lokal
d. undang undang dan peraturan pemerintah
e. perkembangan teknologi
f. trend pasar
g. nilai nilai dan kekuatan sosial
2. kekuatan internal utnuk perubahan
Sesungguhnya berbagai bentuk perubahan berada dalam satu sistem
organisasi yang kompleks dan tunttutan akan perubahan juga bisa bersal
dari faktor internal
G. Target organisasi untuk perusahaan
1. Task
2. People
3. Culture
4. Technology
5. Structure
H. Penolakan terhadap perubahan
1. Ketakutan yang tidak di ketahui
2. Kebiasaan yang terganggu
3. Hilangnya kepercyaan
4. Kehilangan kendali

5.
6.
7.
8.

Waktu yang tidak tepat


Beban kerja yang berlebihan
Kehilangan muka
Kurangnya tujuan

BAB III
PEMBAHASAN
Kasus yang terjadi di McDonalds dimana terjadi penuntutan atau protes
terhadap bahan yang mereka pakai. McDonald memerlukan perubahan. Kita dapat
melihat bahwa awal dari protes ini adalah karena bahan kemasan yang mereka
pakai untuk makanannya adalah bahan yang dalam (2005), perubahan itu berasal
dari suatu masalah yang timbul. Jadi pada waktu tahun 1988 dan 1990 memang
dikatakan bahwa masyarakat masih dalam kesadaran lingkungan yang tinggi. Jadi
mereka mendesak untuk atau agar bahan kemasan model kulit kerang diganti.
Faktor-faktor yang menyebabkan atau mendorong untuk terjadinya
perubahan ini adalah
1 Lingkungan. Disini jelas kita lihat bahwa lingkungan menuntut untuk
melakukan perubahan. Dan perubahan yang didesak disini adalah perubahan
dari segi produk mereka atau lebih sfesifik dari kemasan yang membungkus
produk mereka. Dan satu hal lagi yaitu dari segi ekologinya. Dikatakan
menurut mereka bahwa sampahnya mereka memenuhi kota dan merusak
lingkungan.
2 Teknik. Jadi hal ini mendorong dilakukannya perubahan, terlihat dari
bagaimana mereka menjalin kerjasama dengan EDF untuk mendaur ulang
kemasan mereka. Dengan teknologi yang canggih merekapun tidak terlalu
keberatan untuk melakukan perubahan.
3 Manajerial. Pihak manajerial ini juga mengharapkan akan terjadinya
perubahan, karena mereka khawatir dengan tuntutan yang ada akan
mengakibatkan penurunan pangsa pasar.
Perubahan yang dilakukan oleh McDonalds adalah perubahan yang
berencana yang dilakukan secara berkesinambungan. Dan perubahan dalam diri
McDonalds sendiri dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan pihak lain
dan perubahan mereka membuahkan hasil dimana mereka tidak lagi menggunakan
kemasan model kulit kerang dan mereka menggantinya dan merubah pandangan
masyarakat terhadap kinerja perusahaan.
Alternatif solusi yang dipakai dalam perubahan ini ada dua alternatif yaitu
1 Model Medikal (The Medical Model). Model ini paling mendasar diantara
model-model yang ada dan menempat-kan agen perubahan sebagai penasihat,
dimana organisasi meminta bantuan untuk menjelaskan masalah-masalah yang
sedang dihadapi organisasi tersebut, lalu mendiagnosis penyebab masalah

tersebut dan kemudian diminta advisnya tentang apa yang harus dilakukan
untuk mengatasi. Organisasi tetap memiliki tanggungjawab untuk menerima
atau menolak rekomendasi-rekomendasi agen perubahan tersebut. Disini agen
perubahan itu adalah Jackie Prince, ilmuwan staf EDF.
Model Proses (The Process Model). Model ini melibatkan kerjasama aktual
antara sang agen perubahan dengan organisasi bersangkutan, yang mana
memungkinkan pihak manajemen melihat dan memahami masalah
keorganisasian. Sama seperti model yang diatas, mereka bekerjasama dengan
EDF.

Perlu diperhatikan bahwa dalam perubahan yang dilakukan oleh


McDonalds ini memerlukan biaya yang besar dan waktu yang cukup lama. Serta
konsep dan metode yang hendak dilakukan harus benar-benar menyentuh budaya
korporasi, karena perusahaan ini telah memakai kemasan model kulit kerang
dalam waktu yang cukup lama. Dan dalam rangka melakukan perubahan tidaklah
mudah karena harus benar-benar menyentuh hati dan keinginan dari setiap
karyawan ataupun orang yang berpengaruh dalam perusahaan. Jadi benar-benar
perubahan yang dilakukan terhadap produk mereka direncanakan. Hal ini sangat
berpengaruh pada kepercayaan pelanggan atau masyarakat setempat.
Kasus yang dihadapi oleh McDonalds ini memberi sedikit pelajaran
mengenai kedudukan antara lingkungan organisasi dengan lingkungan alam. Jadi
perubahan suatu sistem organisasi dapat berubah baik itu dari produk, sistem,
teknologinya, lebih banyak disebabkan oleh rangkaian peristiwa yang terjadi di
lingkungan kita baik itu dari internal maupun eksternal dan jangan sampai
diabaikan demi kelangsungan perusahaan yang dimiliki.

BAB IV

KESIMPULAN
Organisasi harus mempertahankan keseimbangan dinamis antara
stabilitas/kontiunitas dengan adaptasi/inovasi. Kita telah memakai model sistem
untuk mengidentifikasi dorongan-dorongan yang menyebabkan perubahan. Suprasistem lingkungan atau alam jelas berpengaruh terhadap organisasi melalui
kekuatan teknologi, ekonomi, hukum, politik, ekonomi, kebudayaan dan lainnya.
Perubahan organisasi juga datang dari subsistem yang ada.
Kalau saya melihat kasus yang ada dalam perusahaan McDonalds itu
sendiri adalah bagaimana kemasan barang yang untuk produknya itu bermasalah.
Jadi sebaiknya perusahaan itu melakukan modifikasi terhadap kemasan yang
bermodel kulit kerang secepatnya karena menurut penelitian kemasan itu
mengandung bahan CFC yang dapat merusak lapisan ozon dan dapat
membahayakan kehidupan manusia. Dan apabila menurut penelitian hal tersebut
atau bahan tersebut tidak terlalu berbahaya asalkan daur ulangnya teratur, maka
pihak manajemen harus bisa menyampaikan atau menjelaskan kepada masyarakat
umum bahwa barang atau kemasan tersebut tidak cukup membahayakan. Maksud
saya disini pihak manajemen harus mengambil keputusan yang tegas baik itu
dengan cara meminta pendapat dari agen yang diajak bekerjasama ataupun dengan
hal lain. Jangan sampai masalah itu dibiarkan. Secepatnya perusahaan harus
melakukan perubahan baik dari sistem organisasi yang berubah, produk, maupun
teknologi yang berubah.
Usaha perubahan berencana itu berfokus pada masalah efektivitas,
efisisensi, dan kepuasan para peserta. Fokus perbaikan organisasi dapat berupa
analisa operasi, individu, kelompok, maupun seluruh issu organisasi. Demikian
hendaknya dilakukan oleh perusahaan McDonalds dalam melakukan perubahan,
yaitu perubahan yang direncanakan bukan secara spontanitas dengan memikirkan
segala kemungkinan. Dan satu hal lagi yang paling penting dalam melakukan
perubahan organisasi adalah partisipasi dari semua level yang terlibat dalam
perubahan berencana tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Handout Pengantar Manajemen
Diktat ajar Pengantar manajemen

Stoner, J. 1996. Manajemen. PT Prenhalinddo, Jakarta


Kast, F. 2002. Organisasi dan Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta
www.anakciremai.blogspot.com
https://ismaan.wordpress.com/2015/05/19/perkembangan-dan-perubahanorganisasi/

Anda mungkin juga menyukai