Pada zaman dahulu kala hidup moyang yang berkebun di tempat yang bernama FRA MAIR atau
di sebut ARUS WASA-KAMI-KAMIU, pada waktu itu mereka membersihkan lahan tersebut
sampai kepada pembakaran untuk berkebun pada sore hari. Mereka beristirahat dan akan
melanjutkannya pada esok hari, pada keesokan harinya pagi-pagi mereka bangun dan melihat
lahan yang sudah dibersihkan dari atas rumah pohon tempat mereka tinggal dan ternyata tumbuh
pohon ARUS atau dalam bahasa Indonesia disebut ganemo atau malinjo di atas lahan yang sudah
mereka bersihkan kemarin, dengan begitu banyaknya memenuhi lahan tersebut. Pada waktu
pertama kali mereka lihat dari atas rumah pohon pikir mereka itu adalah sayur bayam tetapi pada
saat mereka turun untuk melihat dan mengamati secara dekat ternyata yang mereka lihat dari atas
itu bukanlah sayur bayam tetapi sayur melinjo/ganemo yang dalam bahasa maybrat disebut Arus,
pohonnya sedang bertumbuh, melihat itu maka moyang dari ARUS WASA-KAMI-KAMIU
mengambil kesimpulan bahwa itu adalah suatu kejadian yang aneh atau pamali sehingga mereka
memilih untuk pindah tempat baru meninggalkan area tersbut mencari tempat tinggal dan lahan
yang baru bagi mereka karena menurut mereka jika mereka tetap bertahan disitu mereka pasti
akan mati karena salah menyentuh atau salah memakannya.
Menurut cerita moyang zaman dulu pada masa penjajahan Bangsa Belanda mempunyai kepala
HPP atau KPS yang disebut sekarang oleh pemerintah Indonesia adalah kepala Distrik
melakukan perjalanan dinas ke kampong-kampung sampai di Arus dan mereka melihat ada
pohon arus yang bagus, daunnya hijau-hijau dan menarik bagi mereka akhirnya mereka petik
sebagai bahan makanan di ibu kota HPP atau KPS yaitu di AYAMARU, melihat itu penduduk
setempat saling berkata satu dengan yang lainnya bahwa lihat saja nanti setelah memakannya
mereka smua akan mati, tetapi beberapa waktu kemudian mereka kembali mengambilnya untuk
makan kejadian itu membuat penduduk setempat kaget dan heran, akhirnya lama kelamaan hal
itu berlangsung maka mereka juga mulai mencobanya dan tidak terjadi apa-apa pada diri mereka
sampai detik ini. Orang belanda yang berkunjung ke kampung Arus pada waktu itu berpangkat
MAYOR bertnya kepada salah seorang tua-tua di kampung itu bahwa tempat tumbuh malinjo ini
bernama apa lalu tua-tua itu menjawab tempat ini nm ARUS MARA lalu MAYOR asal Belanda
ini melantik tua-tua tersebut sebagai MAYOR ARUS dan akhirnya kampung itu terkenal dengan
nama kampung ARUS yang sekarang sudah menjadi ibukota kecamatan dari distrik Ayamaru
selatan jaya di kabupaten Maybrat.
ENGLISH PROSE
(THE ORIGIN STORY OF ARUS VILLAGE)
BY:
THE 1ST GROUP
INGGRIT KAIHATU
ALVRIDA EKA SAFITRI
MEILAN SIDABUTAR
THADEUS DJONLER
CINDY SABAROFEK
ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION
VICTORY UNIVERSITY
2015