Diploma 2014 302755 Chapter5 PDF
Diploma 2014 302755 Chapter5 PDF
BAB II
DASAR TEORI
Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar
perancangan jig dan fixture yang berkaitan dengan permasalahan yang akan
dihadapi.
a. Size
Jig biasanya ringan dalam ukuran, dan tidak selalu tetap pada meja mesin. Hal
ini karena jig harus bergerak mengarahkan alat potong, tidak seperti fixture
yang dijepit pada meja. Selain itu perlengkapan yang cukup besar dalam
konstruksi dan membantu menahan pada posisinya. Fixture dipatenkan pada
meja adalah untuk memastikan benda kerja tidak bergerak saat mesin mulai
beroperasi.
b. Application
Fixture diterapkan pada aplikasi yang lebih luas dibandingkan dengan jig.
Beberapa contoh fixture secara umum diantaranya lathe fixture, milling
fixture, grinding fixture dan sawing fixture. Fixture juga dapat dimanfaatkan
dalam operasi setiap mesin yang menuntut hubungan yang tepat antara posisi
alat terhadap benda kerja.
c. Accuracy
Perbedaan jig dan fixture juga terletak pada akurasi. Jig lebih akurat
dibandingkan fixture. Jig biasanya digunakan pada pembuatan part yang lebih
rumit baik dari segi ukuran dan proses pengerjaan dalam proses produksi,
sehingga bisa mendekati bahkan mencapai tujuan yang diinginkan. Keduanya
membantu
dalam
mengontrol
biaya
dan
kualitas,
artinya
dengan
menggunakan jig dan fixture bisa membantu untuk menghemat tenaga kerja
secara efektif.
Aspek Ekonomi:
1. Mengurangi biaya produksi dengan memperpendek waktu proses
3. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat atau mesin
4. Optimalisasi mesin yang kurang teliti
Jig gurdi bisa dibagi atas 2 tipe umum yaitu tipe terbuka dan tipe
tertutup. Jig terbuka adalah untuk operasi sederhana dimana benda kerja
dimesin hanya pada satu sisi. Jig tertutup atau kotak digunakan untuk
komponen yang dimesin lebih dari satu sisi.
Plate jig sejenis dengan template, perbedaannya hanya jig jenis ini
mempunyai klem untuk memegang benda kerja. (gambar 2.5).
8
Channel jig adalah bentuk paling sederhana dari jig kotak (gambar
2.11). Komponen dipegang diantara dua sisi dan dimesin dari sisi ketiga.
11
15
Duplex fixture adalah jenis paling sederhana dari jenis ini dimana
hanya ada dua stasiun (gambar 2.23). Mesin tersebut bisa memasang dan
melepaskan benda kerja ketika pekerjaan pemesinan berjalan. Misal, ketika
pekerjaan pemesinan selesai pada stasiun 1, perkakas berputar dan siklus
diulang pada stasiun 2. Pada saat yang sama benda kerja dilepaskan pada
stasiun 1 dan benda kerja yang baru dipasang.
2.5
1.Assembling
8.Boring
15.Broaching
2.Drilling
9.Forming
16.Gauging
3.Grinding
10.Heat treating
17.Honing
4.Inspecting
11.Lapping
18.Milling
5.Planning
12.Sawing
19.Shaping
6.Stamping
13.Tapping
20.Testing
7.Turning
14.Welding
17
18
BAB III
PEMBUATAN TAPPING LOWER BRACKET JIG
3.1. Lower Bracket
Lower bracket dengan kode produk JJB09-000450-A merupakan
salah satu produk stamping part yang sedang diproduksi di PT. STEP.
Lower bracket ini diproduksi berdasarkan permintaan customer PT. STEP
yaitu PT. TMMIN, dimana part tersebut nantinya akan digunakan untuk
komponen kendaraan roda empat yang diterapkan pada bagian body
kendaraan. Lower bracket ini terdiri dari dua bagian, dimana keduanya
digabung dengan proses welding, sehingga menjadi sebuah stamping part
lower bracket.
Berikut ini merupakan part drawing dari customer untuk produk
lower bracket.
19
20
Perancangan
Proses pertama yang dilakukan yaitu perancangan dengan membuat
gambar teknik dari tapping lower bracket jig yang akan dibuat. Perancangan
alat ini dengan menggunakan program gambar Autodesk Inventor 2011 dan
memakan waktu sekitar dua minggu termasuk perbaikan rancangan.
Tapping lower bracket jig ini terdiri dari empat komponen utama
yang akan dibuat, yaitu:
a.
21
b.
c.
d.
22
Dan berikut ini adalah hasil pembuatan tapping lower bracket jig
pertama yang dibuat sebelum dilakukan perbaikan:
Gambar 3.5 Hasil pembuatan tapping lower bracket jig sebelum perbaikan
23
3.4
Perbaikan Rancangan
Setelah dilakukan pengujian ada beberapa hal yang ternyata masih
kurang efektif pada saat dilakukan proses tapping, ada kekurangan yang
harus diperbaiki seperti penambahan komponen dan standard part dan
perubahan dimensi.
a. Beberapa kekurangan sebelum dilakukan perbaikan:
1. Part bergoyang/oleng pada saat dilakukan proses tapping, disebabkan
tidak adanya penyanggah/penahan pada bagian bawah.
2. Pada bagian atas jig (clamp) bersifat permanen, dikarenakan pin
(standard part) yang digunakan untuk penahan tidak bisa diubah-ubah
jarak dimensinya.
24
25
3.
27
28
29
3.5
Pembuatan Alat
Setelah design dari tapping lower bracket jig telah selesai dibuat
dan disetujui maka proses berikutnya adalah membuat masing-masing
komponen dari jig tersebut dengan menggunakan mesin-mesin machining.
Proses pembuatan alat ini sendiri dilakukan di bagian line Dies Production
di PT. Sari Takagi Elok Produk. Mesin-mesin yang digunakan antara lain:
milling machine, surface grinding machine, drilling mhacine dan band saw
machine.
Proses pembuatannya adalah sebagai berikut :
1. Menentukan material yang akan dibuat, material yang digunakan untuk
membuat tapping lower bracket jig ini yaitu baja jenis S50C dan
SKD11.
31
7. Setelah semua komponen yang diinginkan sudah di-machining dan difinishing dan standard part yang dibutuhkan sudah terpenuhi, maka
proses selanjutnya adalah penggabungan atau pemasangan dari setiap
komponen-komponen (assembly) hingga menjadi sebuah tapping
lower bracket jig.
34
BAB IV
PENGUJIAN TAPPING LOWER BRACKET JIG
4.1. Penggunaan Tapping lower bracket jig
Alat bantu proses pembuatan ulir/tapping pada produk lower
bracket ini dilakukan di Line Repair PT. Sari Takagi Elok Produk dengan
cara menempatkan part pada tapping lower bracket jig sesuai standard
operating procedure yang sudah ditentukan dalam penggunaannya. Ada dua
proses yang dilakukan, yang pertama part di-chamfer terlebih dahulu
setelah itu baru proses pembuatan ulir atau tapping.
4.2
35
36
37
Posisi.2:
Pada posisi yang ke-2 ini prosesnya sama seperti pada posisi ke-1,
Pasang part pada jig (posisi.2) tetapi part dibalik. Pastikan part masuk pin
[3] dan [4] pada jig. Kemudian lakukan seperti proses pada posisi.1
dengan putaran mesin yang sama.
38
4.3
Hasil Pengujian
Pembuatan produk dengan menggunakan tapping lower bracket jig
ini hanya dikerjakan pada shift 1, dari jam 07.00 s/d 16.00 (8 jam).
Jam kerja = 8 jam/hari = 8 3600 dt/hari = 28800 dt/hari
1 hari = 1000 pcs
1 pcs =
= 28.8 dt/pcs ~ 28 dt/pcs
Proses pengerjaannya:
Chamfering
Ambil & pasang benda pada jig
= 3 dt
Chamfer (atas)
= 4 dt
Membalik benda
= 4 dt
Chamfer (bawah)
= 4 dt
= 3 dt
Total
= 18 dt
Tapping
Ambil & pasang benda pada jig
= 3 dt
Tapping (atas)
= 8 dt
Membalik benda
= 4 dt
Tapping (bawah)
= 8 dt
= 3 dt
Total
= 26 dt
39
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berikut merupakan kesimpulan yang dapat diambil dari hasil
perancangan, pembuatan dan pengujian/trial tapping lower bracket jig untuk
produk lower bracket yaitu :
a. Tapping lower bracket jig ini telah berhasil dibuat sesui dengan tujuan
utamanya, yaitu sebagai alat bantu untuk pembuatan ulir pada produk
lower bracket.
b. Untuk pembuatan ulir pada part lower bracket dilakukan dua proses, yang
pertama part di chamfer terlebih dahulu kemudian barulah pembuatan ulir
(tapping).
c. Hasil dari pengujian, lubang ulir pada part telah sesuai dengan yang
diharapkan dan operatorpun bisa dengan mudah untuk menggunakannya
dengan waktu sesingkat mungkin.
d. Waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan ulir pada produk lower bracket
dengan menggunakan tapping lower bracket jig ini sudah memenuhi target
pengerjaan produk, yaitu 26 detik/pcs atau 1100 pcs/hari (8 jam). Dengan
kata lain penggunaan tapping lower bracket jig ini telah berhasil dibuat
untuk memenuhi target yang diinginkan.
5.2 Saran
Setelah menyelesaikan Tugas Akhir ini, maka saran yang dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan kepada PT. Sari Takagi Elok Produk
mengenai masalah pembuatan alat bantu tapping lower bracket jig, alangkah
baiknya dibuat lagi hingga diperbanyak dalam pembuatannya. Karena
semakin banyak tapping lower bracket jig ini dibuat maka proses
produksinyapun akan lebih cepat.
40