Abstrak:
Kegemukan atau obesitas ialah suatu kondisi dimana tubuh kelebihan berat
badan yang ditimbulkan oleh tetimbunnya lemak. Kelebihan lemak tersebut
terjadi akibat asupan energi lebih tinggi daripada energi yang dikeluarkan. Asupan
energi tinggi disebabkan oleh konsumsi makanan sumber energi dan lemak tinggi,
sedangkan pengeluaran energi yang rendah disebabkan karena kurangnya aktivitas
fisik. Jika berat badan seseorang berada di atas 120% dari berat badan relatif
(BBR)atau berada di atas 27 dari indeks masa tubuh (IMT) dapat dikatakan
mengalahi obesitas. Obesitas dapat membayakan kesehatan karena merupakan
faktor risiko terjadinya berbagai penyakit metabolik dan degeneratif seperti
penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, kanker, osteoartritis, dll. Pada anak,
kegemukan dan obesitas juga dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan
yang sangat merugikan kualitas hidup anak seperti gangguan pertumbuhan
tungkai kaki, gangguan tidur, sleep apnea (henti napas sesaat) dan gangguan
pernafasan lain. Obesitas juga dapat menimbulkan dampak psikologis bagi
penderitanya seperti kurang percaya diri, minder maupun malas. Faktor-faktor
penyebab obesitas adalah faktor genetik, hormon, makanan, pola makan (gaya
hidup), phisikologis dan pemakaian obat-obatan. Adapun faktor yang paling
berpengaruh adalah pola makan (gaya hidup). Gaya hidup yang salah akan
memperparah tingkat obesitas.
Berbagai upayan dapat dilakukan untuk mengurangi kegemukan seperti
diet, olahraga, obat-obatan maupun pembedahan. Obesitas dengan BMI > 40
dapat diatasi dengan pembedahan sedangkan obesitas yang tidak terlalu parah
dapat diatasi dengan cara hidup yang sehat dan seimbang. Dewasa ini dengan
padatnya jadwal membuat orang-orang susah untuk mencari waktu melakukan
olahraga sehingga banyak penderita obesitas yang lebih memilih menggunkan
obat-obatan untuk mengurangi berat badannya. Padahal obat-obatan tersebut
memiliki banyak efek samping dan harus dikontrol secara ketat. Oleh karena itu
untuk menghindari efek samping yang membahayakan sebaiknya menggunakan
obat herbal yang dapat mengurahi obesitas tersebut.
Kata kunci: Kegemukan, bahaya obesitas, pengobatan
A. Pendahuluan
Dahulu, gemuk merupakan suatu kebanggaan dan merupakan kriteria
untuk mengukur kesuburan dan kemakmuran suatu kehidupan, sehingga pada saat
itu banyak orang berusaha menjadi gemuk dan mempertahankannya sesuai dengan
status sosialnya. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya justru sebaliknya;
2.
Mesomorp (atletis), yaitu tipe tubuh yang memiliki ciri-ciri: tubuh tinggi,
bahu yang lebar, pinggang yang relative kecil, bentuk kepala yang persegi,
dan perkembangan otot yang lebih besar.
b. Ektomorp (tubuh kurus dan tinggi), yaitu tipe yang memiliki ciri-ciri:
tubuhnya tinggi, badan kurus, cepat merasa kedinginan, permukaan kulit
yang relatif luas dibandingkan dengan volume tubuhnya.
c. Endomorph (tubuh bulat dan pendek), yaitu tipe yang memiliki ciri-ciri:
bentuk tubuhnya bulat dan gemuk, volume batang tubuhnya relative lebih
besar, mempunyai usus kurang lebih 60 cm, dua kali lebih panjang
daripada umumnya.
Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi
kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah,
buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar,
pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih
banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan,
tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.
2.5 Rendahnya Kualitas Guru
Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru
belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya
sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan
pembelajaran,
melaksanakan
pembelajaran,
menilai
hasil
pembelajaran,
sesuai
keputusan
Komite
Sekolah.
Namun,
pada
tingkat
karakter bangsa. Saat ini, penerapan kurukulum berbasis karakter memang sedang
dilaksanakan, tetapi sebatas tulisan di RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
Seharusnya, praktik di lapangan yang dibutuhkan. Akibatnya, pendidikan
semacam itu dinilai hanya akan menghasilkan manusia yang individual, serakah,
dan tidak memiliki rasa percaya diri.
Negara
yang
besar
adalah
negara
yang
mengutamakan
sektor
Kesimpulan
Kualitas pendidikan di Indonesia memang masih sangat rendah
BIODATA PENULIS
Nama
NIM
Fakultas/Program Studi
Perguruan Tinggi
Alamat
Tempat dan Tanggal lahir
Jenis Kelamin
Riwayat Pendidikan
: Laki Laki
:
SD
: SDN JOMABATAN 5
SMP
: SMPN 1 JOMBANG
SMA
: SMAN 2 JOMBANG
: hasan_bahtiar@yahoo.co.id