Anda di halaman 1dari 8

USULAN PROGRAM KRETIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
COWUL COOKIES TIWUL SEBAGAI ALTERNATIF CEMILAN
TRADISIONAL BERGIZI BAGI MASYARAKAT

BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh:
Risky Amelia

(A420130090, angkatan 2013)

Tantri Tania

(A420130107, angkatan 2013)

Nurul Aeni

(A420130108, angkatan 2013)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARATA


SURAKARTA
2015

PENGESAHAN PKM-KEWIRAUSAHAAN
1. Judul Kegiatan
: COWUL Cookies Tiwul Sebagai Alternatif
Cemilan Tradisional Bergizi Bagi Masyarakat
2. Bidang Kegiatan
: PKM-K
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
: Risky Amelia
b. NIM
: A420130090
c. Jurusan
: Pendidikan Biologi
d. Universitas
: Universitas Muhammadiyah
Surakarta
e. Alamat Rumah dan No. Hp : Cilacap, 089608155405
f. Alamat E-mail
: Ameliariski02@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulisan : 4 orang
a. Nama Lengkap
: Tantri Tania
NIM
: A420130107
Jurusan
: Pendidikan Biologi
Universitas
: Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Alamat Rumah dan No. Hp : Wonogiri, 085879159005
Alamat E-mail
: tantrinyonyo@yahoo.com
b. Nama Lengkap
: Nurul Aeni
NIM
: A420130108
Jurusan
: Pendidikan Biologi
Universitas
: Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Alamat Rumah dan No. Hp : Jambi, 085357060428
Alamat E-mail
: aeni547@gmail.com
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
:
b. NIDN
:
c. Alamat Rumah dan No. Hp :
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
: Rp.
b. Sumber Lain (sebutkan)
: Rp.
7. Jangka Waktu Pelaksanaan
: Bulan

Surakarta,
Menyetujui
Wakil/Pembantu Dekan atau

2015

Ketua Pelaksana Kegiatan

Ketua Jurusan/Departemen/
Program Studi/Pembimbing
Unit Kegiatan Mahasiswa

(Risky Amelia)
NIP NIM. A420130090

DAFTAR ISI

RINGKASAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keanekaragaman
budaya yang cukup tinggi. Keragaman wilayah tempat tinggal
berpengaruh pada keragaman makanan tiap daerah sehingga masingmasing daerah di Indonesia memiliki makanan khasnya masing-masing.
Seperti contohnya di kabupaten Wonogiri memiliki makanan khas berupa
Tiwul yang sekarang sudah tidak banyak diminati oleh masyarakat.
Tiwul yang berbahan dasar singkong ini dulunya merupakan makanan
yang cukup istimewa salah satunya didaerah Wonogiri.Wonogiri memiliki
tekstur tanah yang tandus, sehingga memudahkan singkong tetap hidup
meskipun sering terjadi musim paceklik.Tiwul yang dianggap masyarakat
sebagai makanan kelas dua ternyata memiliki peranan yang cukup penting
yaitu sebagai pengganti nasi atau beras.

BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

1. Kondisi Umum

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati, dengan kekayaan sumber


pangan yang beragam, berupa sumber hayati dan hewani sebagai sumber
pangan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang mencukupi
bagi kebutuhan konsumsi pangan untuk kelangsungan hidup setiap orang
yang hidup di bumi pertiwi ini. Salah satu sumber hayati yang mudah
ditemukan di Indonesia adalah singkong (Manihot utilisima). Singkong dapat
hidup ditanah yang relatif tidak subur, tidak memerlukan banyak pupuk,
maupun pestisida, serta dapat menghasilkan minimal 7-9 ton per hektar.
Singkong merupakan tanaman tropik yang menghasilkan umbi besar berpati,
mengandung banyak kalori, berkarbohidrat tinggi namun memiliki
kandungan protein yang rendah (Gardjito, 2013).
Singkong atau umbi kayu (Manihot utilisima) untuk pangan memiliki
sifat atau karakter sebagai berikut: mengandung air (65%), kadar pati
(34,6%), serta sianida (HCN). Dalam hal ini kandungan HCN, singkong
memiliki tiga kategori, yaitu dengan kandungan HCN kurang dari 50 ppm
sebagai jenis yang tidak beracun, antara 50-100 ppm jenis agak beracun dan
kandungan lebih besar dari 100 ppm sebagai jenis beracun. Manfaat dan
kegunaan singkong cukup luas terutama untuk industri makanan, antara lain
produknya seperti gaplek, tiwul, sawut/chips, pellet, tepung tapioka, dan
tepung kasava yang memungkinkan dikembangkan di daerah-daerah yang
memproduksi singkong (Gardjito, 2013).
Seperti didaerah Wonogiri singkong dijadikan olahan tiwul. Tiwul
sekarang ini sudah tidak diminati oleh masyarakat karena digantikan oleh
bahan pokok lain yang mudah ditemui seperti beras. selain itu tampilan tiwul
yang kurang menarik menyebabkan masyarakat enggan untuk mengkonsumsi
tiwul. Pada umumnya, tiwul memiliki tesktur yang lebih kenyal dan lengket
dibandingkan dengan nasi. Walaupun berbentuk seperti butiran nasi, namun
cita rasa khas dari ubi kayu itu sendiri masih terasa saat dikonsumsi. Tiwul
biasanya dijadikan makanan pokok dengan mencampurkannya dengan nasi
beras ataupun dikonsumsi dalam bentuk tiwul saja tanpa campuran nasi beras,
bahkan beberapa rumah makan menyediakan tiwul yang digoreng sehingga
memiliki cita rasa yang sama dengan nasi goreng pada umumnya. Sama
seperti konsumsi nasi, tiwul atau nasi tiwul biasa dikonsumsi dengan lauk
pauk atau jenis pangan pendamping lain. Hal tersebut akan menambah nilai
kandungan gizi pada saat dikonsumsi.
Melihat kondisi yang demikian, kami termotivasi untuk mengolah
tiwul menjadi inovasi cookies yang dinamakan Cookies Tiwul. Cookies Tiwul
lebih praktis dan memiliki tampilan yang lebih menarik. Inovasi ini
terinspirasi dari cookies atau lebih dikenal dengan sebutan biskuit yang tidak
asing bagi masyarakat. Dengan demikian usaha ini dilakukan dengan inovasi-

inovasi untuk mengemas makanan tradisional menjadi lebih praktis dan


menarik untuk dikonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai