A. Pokok Masalah
Antropologi bukanlah ilmu social yg eksklusif(teripash/khusus).
Peneliti antropologi meneliti subjek yg
alamiah dan ilmu humanistic
Bebrapa variasi
pemirian
Evolusionisme banyak mempengaruhi teori
antropologi pada abad ke 19. Kaum resonalis radikal berpendapat bahwa
manusia hanya dapat berbuat sedikit untuk mempengaruhi bentuk
berbagaimacam pranata yg berkembang bebas, sesuai dengan hokumhukum evolusi
Pada umumnya teori evolusi kebudayaan terpusat pada perkembangan besar
penggantian pranata tipe
sederhana oleh prana kompleks, semuanya
digolongkan sesuai dengan fungsi sentralnya. Dengan ciri-ciri yg
dikemukakan Herbert Spancer adalah khas domestic, seremonial, political,
ekslesiatiakl, profesionaldan industrial.
E. Sejarah Antropologi Amerika
Antropologi amerika mempunyai asal-usul yg berbeda-beda
Pada umumnya para antropologi amerika mulanya tidakbegitu tertarik pada
etnologi seperti halnya etnografi, khusus nya kajian mengenai indian amerika
Aliran antropolgi Boas merupakan aliran terpenting yg membentuk pemikiran
antropologi amerika. Karena aliran ini dipandang sebagai penggerak reaksi
terhadap gagasan evolusi social dan kebudayaan
Antropologi amerika mengatakan rekontruksi sejarahbaik didalam maupun
diluar antropologi merupakan pokok masalah yg tak habis habis nya bagai
sebagain antropolog. Salahsatu bidang adalah antropologi budaya yg erat
kaitannya dengan arkeologi . sebagian ahli antropologi berpendapat bahwa
antropologi padadasarnya adalah disiplin sejarah yg bertugas mempelajari
hokum hukum yg dirumuskan oleh orang-orang yg tidakcukup mampu
melakukannya sendiri; jadi tugas antropologi bukanlah merumuskan hokumhukum tersebut.
F. Teori Kebudayan
Teori ini agak kabur dan tidak ada defenisi yg lengkap diantara mereka. Juga
tidak jelas apakahmengikuti garis evolusioner atau fungsionalisme.
Berbicara mengenaikebudayaan dapat diartikan adalah makana yg melekat
pada tindakan dan objek. Makna tersebut bersifat konvensional dan oleh
karena itu merupakan kebudayaan sejauhbersifat khas bagi warga Negara
masyarakat tersebut dengan landasan komunikasi antara anggotanya.
Sejarah pengunaan konsep kebudayaan disatu fihak adalah sejarah defenisi
yg mempertajam dan memusatkan kembali orientasi pengamatan dan
pernyataan mengenai masalah. Dilain fihak adalah pemgatan dan masalah
yg menuntut pendefenisian kembali konsep-konsep
Kaum difusionis berasumsi mengenai sifat non inventiveness manusia, yang
berartiaspek-aspek kebudayaan manusai mempunyai asal-usul yang sama
atau ditemukan dalam jumlah kecil saja dan kemudian ditularkan dari satu
kebudayaan ke kebudayaan lain.
Arkeologi. Penekanan pendekatan ini adalah mengena arkeologi sebagai
suatu teknik yg digunakan untuk mengungkpakan data untuk memahmo
transfromasi social dan kebudayaan dalam sejarah manusia.
Kebudayaan dan kepribadian. Bidang ini mempelajari bebrgai fase
hubungan antara kedua aspek tersebut. Penerapan teori-teori psikoanalisa
dan psikologi untuk menjelaskankelakuan pada kelompok yg relative
sederhana nampaknya berguna secara khusus dalam menjelaskan aspekaspek system kepribadian yg dimiliki bersama oleh sesuatu masyarakat
majemuk yg mendukung kebudayaan. Bidang kebudayaan-kepribadian
meliputi variasi karya yg luas, termasuk analisis prose sosialisasi dan
enkulturasi anak dalam lingkungan yg berlainan akibat sosialisasi bagi
kelakuan dewasa dan perluasannya dalam pola-pola kelakuan standar,
disamping usaha-usaha menguraikan keseluruahn kebudayaan dalam
konteks pola-pola kepripbaduan individual yg dicakupnya.
Ethnoscience. Pendekatan new ethnography ini berusha menguraikan
aspke-aspek kebudayaan koknitif, dirumuskan sebagai kebudayaan secara
keseluruhan
Lingustik. Bahan, topok dan arah penelitian ini meliputi ; 1) Ruanglingkup
antropologi linguistic.2) evaluasi perbedaan-perbedaan dan persamaanpersamaan diantara Bahasa-bahasa. 3) hubungan pandangan dunia dengan
kategori kategori tatabahasa dan perbendaharaan pusat kebudayaan.