Slide Title
KETENTUAN UMUM
PENGANGKUT tunduk kepada peraturan pemerintah
Republik Indonesia no. 40 tahun 1995 yang mengatur
dan membatasi tanggung jawab PENGANGKUT atas ganti
rugi karena kehilangan, kerusakan, keterlambatan yang
disebabkan kesalahan PENGANGKUT dan ketentuan
Ordonasi Pengangkutan Udara No.100 tahun 1939.
Yang dimaksud TITIPAN adalah semua bentuk barang
yang dikirim melalui Lion Express.
Yang dimaksud PENGANGKUT adalah Lion Express
dengan menggunakan Armada Lion Air Group
2/3/2015
Slide Title
KETENTUAN UMUM
PENGANGKUT tunduk kepada peraturan pemerintah Republik
Indonesia no. 40 tahun 1995 yang mengatur dan membatasi
tanggung jawab PENGANGKUT atas ganti rugi karena
kehilangan, kerusakan, keterlambatan yang disebabkan
kesalahan PENGANGKUT dan ketentuan Ordonasi
Pengangkutan Udara No.100 tahun 1939.
Yang dimaksud TITIPAN adalah semua bentuk barang yang
dikirim melalui Lion Express.
Yang dimaksud PENGANGKUT adalah Lion Express
TITIPAN akan menjadi tanggung jawab PENGANGKUT,
bilamana pengiriman telah membayar lunas semua biaya
pengiriman dan memiliki bukti SURAT TANDA TERIMA (STT)
ASLI dari Lion Express atas TITIPAN yang dikirimnya
LARANGAN UMUM
Uang tunai rupiah ataupun mata uang asing lainnya,
surat surat berharga (Cek, Bilyet Giro,Saham, dsb)
Arloji, /Perhiasan dan lain-lain yang sejenisnya.
Handphone (TDK DALAM KEMASANdan Pelaporan
STANDARD)
Barang-barang yang mudah meledak, beracun atau yang
dapat merusak barang lainnya (Termasuk dalam
klasifikasi barang berbahaya (Dangerous Goods- Dalam
pembahasan terpisah).
Narkotika, Ganja, Morphin atau Jenis Obat Terlarang
lainnya.
Barang Cetakan, Rekaman dan Lainnya yang isinya
menyinggung kesusilaan, mengganggu ketertiban dan
keamanan.
2/3/2015
KLAUSUL KEPERCAYAAN
Isi TITIPAN TIDAK DIPERIKSA ; isi TITIPAN yang tidak sesuai
dengan keterangan yang diberikan akan merupakan suatu
pelanggaran yang dapat dituntut melalui jalur hukum yang
berlaku. Dan terhadap TITIPAN yang dicurigai PENGANGKUT
berhak mengadakan pemeriksaan (uji petik) sesuai dengan
peraturan yang ada diindonesia
Selain Pihak PENGANGKUT, maka Pihak Pabean dan pihak
berwajib berhak memerintahkan untuk pemeriksaan isi
kiriman.
Diluar kedua pihak tersebut maka tidak dilakukan
pemeriksaan (Azas Kepercayaan atas laporan/keterangan
pengirim)
Semua resiko teknik yang terjadi selama dalam pengangkutan, yang menyebabkan
barang yang dikirim tidak berfungsi atau berubah fungsi baik yang mengangkut
mesin atau sejenisnya, maupun barang barang elektronik seperti halnya : TV,
Komputer, Disket, AC, Kulkas, Handycam, Mesin Cuci dan lain-lain yang sejenis.
Kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan akibat dari kehilangan, kerusakan
dan keterlambatan penyerahan barang.
Bila terjadi kesalahan teknis yang mengakibatkan kerugian Imaterial.
Keterlambatan ke kota-kota tujuan yang diakibatkan oleh keadaan memaksa.
Kerusakan keterlambatan ataupun kehilangan karena keadaan force majeur, yang
tidak terbatas pada huru-hara, bencana alam, perang dan pembajakan.
Kebocoran, kerusakan dan matinya jenis TITIPAN seperti : barang cair, barang pecah
belah, cetakan, makanan/buah-buahan, binatang hidup, tumbuh-tumbuhan, dll.
Penahanan dan penyitaan serta pemusnahan terhadap suatu jenis TITIPAN oleh
Instansi pemerintah terkait (Bea Cukai, Karantina, Kepolisian, Kejaksaan, dsb)
sebagai akibat hukum dari keberadaan jenis TITIPAN yang bersangkutan
mengganggu ketertiban dan keamanan.
2/3/2015
2/3/2015
Kewajiban POS
W/I POS
Point of Sales (POS)
1.Menerima pengiriman paket (Onepack, Regpack, Ecopack, Redbox, FoodFiesta)
2. Menanyakan dan melakukan pengecekan isi paket dan kondisi kemasan sesuai standar
pengiriman Lion Express (sesuai dengan komoditi yang dikirimkan).
Cat:
-Lion Express belum menerima pengiriman barang yang masuk kategori berbahaya (DG)
-Jika ada kiriman berupa cairan (barang yang diragukan mengandung DG), agar dipastikan
cairan/barang itu bukan barang berbahaya dengan memintakan MSDS (Material Safety Data
Sheet) dan diajukan kepada DG Specialist Lion Air.
3. Timbang barang dan mengukur dimensi (panjang x lebar x tinggi : 6000) serta
menyampaikan biaya pengiriman kepada Pengirim. Berat max. per koli adalah 50 kg, jika
berat di atas 51 kg per koli akan dikenakan biaya tambahan (surcharge) sebagai berikut:
Berat 51-100 kg : 50% dari total biaya pengiriman
Berat 101-150 kg : 100% dari total biaya pengiriman
Berat > 151 kg - surcharges berdasarkan approval dari Management Lion Express
2/3/2015
W/I POS
Point of Sales (POS)
4. Mengisi Form STT dan Re-check kebenaran data STT dengan pengirim, print dan meminta
tanda tangan pengirim
5. Memberikan satu copy STT kepada pengirim
6. Menghubungi Konsolidator untuk pick up barang sesuai cut off time pick up yang diatur
oleh Konsolidator
7. Membuat Pick Up Manifest pada saat kurir datang dan menyerahkan barang atau dokumen
kepada kurir.
KETENTUAN BERAT
pengangkutan barang/kiriman ditetapkan berdasarkan jumlah
berat kotor barang tersebut (actual gross weight) atau volume
(volume berat barang dihitung berdasarkan Panjang X Lebar X
Tinggi kiriman tersebut). sebagai dasar perhitungan tarif
ditentukan dengan perhitungan yang lebih besar.
2/3/2015
KONSOLIDASI
Konsolidasi yang diperkenankan adalah konsolidasi per komoditi
untuk 1 (satu) SMU/AWB. Komoditi barang titipan dapat dilakukan
dengan labelling General commodity (Gencom). Jadi utnuk
pengambilan di bandara tidak dapat dilakukan apabila dilakukan
konsolidasi. Pengambilan di bandara hanya dapat dilakukan jika
barang dikirim terpisah dan dilakukan koordinasi dengan Lion Cargo
bandara tujuan
BIAYA KIRIMAN
biaya kiriman dihitung berdasarkan tarip yang berlaku dikalikan
dengan chargeable weight. Berat yang menjadi acuan chargeable
weight adalah berat dengan pembulatan keatas (Naik ke nilai kilo
diatasnya)
jumlah biaya kiriman tidak dibulatkan, namun tetap dalam hitungan
sesuai per kilo.
2/3/2015
EMBARGO
Embargo diberlakukan untuk semua kiriman kargo yang berupa komoditi
sebagai berikut dibawah ini:
semua class dangerous goods sesuai dengan ketentuan dangerous goods
regulations yang dikeluarkan oleh IATA.
kecuali Dry Ice dalam limitasi yang diperbolehkan mengacu pada standar
dalam pengiriman jenis perishable seperti ikan, sayuran dll.
sepeda motor
kompresor yang menggunakan bahan bakar
barang berharga (valuable)
senjata api
Amunisi
Generator
ular, buaya, binatang berbisa dan dilindungi.
jenazah (human remains) khusus untuk pesawat ATR
UKURAN BARANG
Ukuran pintu cargo beberapa type pesawat
Jenis pesawat
Tinggi
Lebar
Boeing 737 200
90 cm
X
80 cm
Boeing 737 300
90 cm
X
80 cm
Boeing 737 400
90 cm
X
80 cm
Boeing 737 900
90 cm
X
133 cm
ATR 72
70 CM
X
43 cm
Ukuran barang yang dapat diterima di Lion Air adalah:
Berat Max per koli 400 kg (ATR Maks 100Kg)
Ukuran yang diterima adalah Max Panjang (90cm) X Lebar (85cm).
Barang dengan panjang 200cm dapat diterima apabila barang tersebut ringan dan
berdimensi kecil.
Barang dengan berat diatas 40kg harus menggunakan peti kayu kemudian bagian
dalam di packing kembali dengan kardus dan di packing bagian luar dengan
karung.
Peti kayu yang diterima adalah peti kayu yang semua sisinya telah dilapisi dengan
kardus/ pengaman.
2/3/2015
Standard Packing
Guna keamanan penerbangan maka ada beberapa syarat pengemasn/packing
Barang dengan berat >40Kg harus di palet kayu berlapis karton/kardus. Biaya
palet terpisah dari biaya kiriman
Barang dengan ada unsur zat cair (kiriman ikan hidup/produk laut hidup), selain
memerlukan konfirmasi karantina juga WAJIB menggunakan kemasan Standard
LION cargo
Maksimal satu koli kemasan /pack adalah 400Kg (Plus dikenakan surcharge), jika
melebihi berat per koli (non surcharge) maka harus dirubah dalam berberapa koli
(bisa dalam satu STT)
Dalam proses packing ini perlu dilihat beberapa hal: jenis barang (pecah belah,
cairan, makanan, dan sebagainya) beberapa Lion cargo tidak mau mengangkut
barang pecah belah jika packing yang kita buat tidak kuat. Untuk pecah belah
biasanya dilakukan packing tambahan berupa packing kayu. Tentu hal ini akan
berpengaruh terhadap harga packingnya
2/3/2015
Kewajiban Konsolidator
Produk Garmen dan Elektronik bekas dilarang keluar Batam (Utk produk garmen,
sebatas barang kiriman/maks 2pcs/ paket maka masih dianggap barang kiriman)
Elektronik baru (termasuk handphone dikenakan pajak Bea Masuk 10% +PPN 10%
dan Pajak PPh 7,5%). Total >27,5% (hitungan PPN dan PPh dari Barang + Bea
Masuk). Standar hitungan adalah 30%
Spare part kendaraan bekas dilarang keluar Batam. Spare part baru klausul seperti
Elektronik baru.
Makanan dan minuman (termasuk obat2an) yang bisa dikirim hanya yang memiliki
ijin depkes.
Barang pindahan harus disertai surat dari lingkungan (RT& RW), kepolisian
dan/atau perusahaan pengirim (pemberi tugas mutasi)
Barang-barang komsumtif (tas, parfum, jam, dan barang2 online transaction), maka
dibatasi pengiriman 2pcs per pengirim & penerima dalam satu kemasan per hari
Semua barang harus melalui pelaporan pabean dan pemeriksaan (jadi ada
kemungkinan dibongkar untuk dilihat/cek fisik oleh pabean.
10
2/3/2015
KLAUSUL KEPERCAYAAN
Dangerous Goods (Barang Barang Berbahaya)
Sesuai peraturan yang dikeluarkan oleh International Air Transport
Association (IATA), bahwa ada barang yang tidak boleh dibawa demi
keselamatan dan keamanan penumpang karena dianggap dapat
membahayakan penerbangan, biasa disebut dangerous goods.
Seperti yang tertera di dalam tiket pesawat, bahwa barang-barang yang
dikategorikan sebagai barang berbahaya (dangerous goods) tersebut adalah:
1. Koper yang menggunakan alarm (alarm devices)
2. Benda-benda berisi gas (compressed gases)
3. Benda-benda yang mudah korosi (corrosives)
4. Benda-benda yang bisa beroksidasi (oxidizing materials)
5. Barang yang mengandung bakteri, virus (etiologic agent)
6. Barang-barang yang mudah meledak (explosives)
7. Barang-barang yang mudah terbakar (flammable liquids & solids)
8. Barang-barang yang mengandung radio aktif ( radio-active materials)
9. Barang-barang beracun (poisons)
10. Barang-barang yang mengandung merkuri, magnet, dll (mercury,
magnetized materials)
11