Kimia analitik adalah cabang ilmu kimia yang berfokus pada analisis cuplikan
material untuk mengetahui komposisi, struktur, dan fungsi kimiawinya. Secara
tradisional, kimia analitik dibagi menjadi dua jenis, kualitatif dan kuantitatif.
Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui keberadaan suatu unsur atau
senyawa kimia, baik organik maupun inorganik, sedangkan analisis kuantitatif
bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu
cuplikan.
2.
Golongan-golongan Kation
Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan kelarutan dari
klorida, sulfida, dan karbonat kation tersebut. Kation diklasifikasikan dalam 5
golongan berdasarkan sifat-sifat kation tersebut terhadap beberapa reagensia.
(Vogel, 1990).
3.
Kation-kation Golongan V (Mg2+, Na+, K+, dan NH4+) dapat diidentifikasi satu
persatu tanpa pemisahan pendahuluan. Proses identifikasinya adalah sebagai
berikut :
a.
Filtrat dari Golongan IV yang mungkin mengandung garam-garam Mg, Na, K, dan
ammonium diuapkan sampai kering dan dipanaskan sampai semua garam
ammonium telah menguap. Adanya residu menunjukkan adanya satu atau lebih
dari logam ini. Olah residu yang kering dengan menambahkan 4 ml air, aduk,
panaskan selama 1 menit kemudian saring. Residunya diuji terhadap Mg dan
filtratnya untuk menguji adanya Na dan K.
Jika residu melarut sempurna (atau hampir sempurna) dalam air, encerkan
larutan yang terjadi (jika perlu, setelah disaring) sampai kira-kira 6 ml, dan bagi
menjadi tiga bagian yang kira-kira sama. Bagian yang pertama digunakan untuk
menguji Mg dengan larutan oksina yang telah disiapkan (pastikan Mg dengan
memberlakukan uji magneson kepada 3-4 tetes larutan). Sedangkan bagian
kedua dan ketiga digunakan terhadap uji Na dan K.
b.
Residu dilarutkan dalam beberapa tetes HCl encer dan tambahkan 2-3 ml air.
Kemudian bagi menjadi dua bagian yang tidak sama.
Sekitar 3-4 tetes sampel tambahkan 2 tetes reagensia magneson diikuti dengan
beberapa tetes NaOH sampai basa. Adanya endapan biru memastikan adanya
Mg. Uji ini bergantung pada adsorpsi reagensia, yang merupakan suatu zat
pewarna, diatas Mg(OH)2 dalam larutan basa maka akan dihasilkan bahan
pewarna biru.
Semua logam, kecuali logam-logam alkali tidak boleh ada. Garam ammonium
mengurangi kepekaan uji ini dengan mencegah pengendapan Mg(OH)2, dan
karenanya harus dihilangkan terlebih dahulu.
c.
d.
Endapan tak larut dalam asam asetat encer. Jika ada natrium dalam jumlah yang
lebih banyak (atau jika reagensia ditambahkan berlebihan) terbentuk suatu
garam campuran, K2Na[Co(NO2)6]. Endapan terbentuk dengan segera dalam
larutan-larutan pekat, dan lambat dalam larutan encer, pengendapan dapat
dipercepat dengan pemanasan.
Pastikan dengan uji nyala dan lihat melalui dua lapisan kaca kobalt warna merah
(biasanya tidak tetap (transien)). Sebaiknya kaca kobalt itu diuji dengan garam
kalium untuk memastikan bahwa kaca itu baik kondisinya. Pada beberapa contoh
kaca kobalt menyerap sama sekali garis-garis merah kalium. Oleh karena itu
dianjurkan untuk memakai spektroskop sederhana bila tersedia.