Anda di halaman 1dari 2

Di zaman modern ini penggunaan kosmetik untuk menambah estetika semakin

meningkat. Kecantikan kulit bagi wanita sangat penting sehingga mendorong wanita untuk
melakukan berbagai cara untuk mempercantik diri, termasuk dengan memoles wajah dengan
menggunakan produk kosmetika. Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan
untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (kulit, rambut, kuku, bibir, dan organ
genital bagian luar), atau gigi dan membran mukosa mulut, terutama untuk membersihkan,
mewangikan, mengubah penampilan, dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau
memelihara tubuh pada kondisi baik (Permenkes RI No.1175/MENKES/PER/VIII/2010).
Umumnya di pasaran sudah banyak beredar sediaan kosmetika untuk jenis pemutih, pewarna
bibir atau perona wajah serta kosmetika yang berperan untuk keindahan kulit wajah lainnya.
Seiring dengan perkembangan, banyak kosmetika yang beredar selain dibuat dengan bahanbahan alami banyak yang menambahkan zat-zat kimia dalam kosmetika,salah satunya bahan
pewarna. Salah satu produk kosmetika yang sering digunakan khususnya bagi para wanita
yaitu lipstik.
Pewarna bibir (lipstik) merupakan salah satu bentuk kosmetik riasan (dekoratif),
dimana dalam penggunaannya semata-mata hanya melekat pada bagian tubuh yang dirias dan
tidak dimaksud untuk diserap ke dalam kulit serta mengubah secara permanen kekurangan
yang ada (Wasitaatmadja, 1997). Kosmetik dekoratif dapat menimbulkan efek psikologis
yang baik untuk kesehatan, yaitu timbulnya rasa percaya diri (self convidence). Pada
umumnya pemakaian kosmetik dekoratif, bertujuan untuk menyembunyikan kekurangan
pada kulit atau ingin memberikan penampilan yang lebih cantik, lebih menarik kepada dunia
luar. Pada kosmetik dekoratif ini peran zat warna dan zat pewangi sangat besar. Persyaratan
untuk kosmetik dekoratif adalah warna yang menarik, bau yang harum menyenangkan, tidak
lengket, tidak menyebabkan kulit tampak berkilau dan tidak merusak atau mengganggu kulit,
rambut, bibir, kuku dan lainnya (Tranggono dan Latifah, 2007). Pewarna pada lipstik
berdasarkan sumbernya ada 2 yaitu, pewarna alami merupakan zat warna yang diperoleh dari
akar, daun, bunga dan buah. Seperti zat warna hijau dari daun suji dan zat warna orange dari
wortel. Sedangkan pewarna sintetis berasal dari reaksi antara dua atau lebih senyawa kimia
contohnya seperti rhodamin B.
Bahan pewarna ditambahkan dalam lipstik untuk menambah daya tarik konsumen
terhadap produk tersebut, akan tetapi banyak oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab
menambahkan pewarna berbahaya pada sediaan lipstik seperti rhodamin B. Adanya produsen
yang masih menggunakan rhodamin B pada produknya disebabkan oleh pengetahuan yang
tidak memadai mengenai bahaya penggunaan bahan kimia tersebut pada kesehatan dan juga

karena tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah. Selain itu, rhodamin B sering
digunakan sebagai pewarna karena harganya relatif lebih murah, warna yang dihasilkan lebih
menarik dan tingkat stabilitas warnanya lebih baik daripada pewarna alami. Ciri-ciri produk
yang mengandung rhodamin B adalah warnanya cerah mengkilap dan lebih mencolok,
terkadang warnanya terlihat tidak homogeny (rata), adanya gumpalan warna pada produk,
pada produk tidak mencantumkan kode, label, merek, informasi kandungannya, atau identitas
lengkap lainnya. Pemerintah Indonesia melalui peraturan Menteri Kesehatan (PerMenKes
No.239/MenKes/Per/V/1985) menetapkan 30 lebih zat pewarna berbahaya, salah satunya
rhodamin B.
Rhodamin B merupakan zat warna sintetis yang umumnya digunakan sebagai zat
warna kertas, tekstil atau tinta yang menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan bila
digunakan dapat menyebabkan terjadinya kanker dan kerusakan hati dalam tubuh.
Penggunaan Rhodamin B pada waktu yang lama, akan terjadi bahaya akut jika tertelan dan
mengakibatkan muntah yang menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan dan menimbulkan
gejala keracunan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dikemukakan rumusan
masalah

yaitu

Apakah

kosmetik

mengandung bahan kimia Rhodamin B?


1.3 Tujuan

Lipstik

yang

diperdagangkan

Anda mungkin juga menyukai