Anda di halaman 1dari 9

PROGRAMME BUDGETING

Makalah Disajikan sebagai Salah Satu Tugas Matakuliah


Akuntansi Sektor Publik

Anggota Kelompok:
Rizki Ayu Aprianti

120110140001

Hasby Harvianto R

120110110003

Silfi Shinta

120110140029

Merry Novita A

120110140033

Melinda

120110140037

Tika Kartika

120110140040

Ajie Kristanto

120110140062

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2016
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok ini dengan judul PROGRAMME
BUDGETING.

Tanpa

pertolongan-Nya

mungkin

penyusun

tidak

akan

sanggup

menyelesaikannya dengan baik.


Makalah ini membahas seluk beluk mengenai programme budgeting, mulai dari
pengertian, konsep, perkembangan teori, bentuk implementasi, dan kelebihan serta
kekurangan programme budgeting.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan tugas kelompok ini masih jauh dari
kesempurnaan dan terkadang ada kesalahan dalam penyusunan tugas ini, namun demikian
kami telah berusaha dengan sebaik mungkin agar tugas ini dapat dijadikan sebagai penambah
wawasan bagi pembaca dan bermanfaat tentunya.
Kami selaku penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun
guna penyempurnaan tugas ini. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada temanteman kelompok yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini dengan baik. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsih pemikiran
khususnya untuk para pembaca.

Bandung,

September 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang

1.2 Identifikasi Masalah


1.3 Tujuan

BAB II: PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Programme Budgeting

2.2 Perkembangan Programme Budgeting

2.3 Penerapan Programme Budgeting 4


2.4 Kelebihan dan Kekurangan Programme Budgeting

BAB III: KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem anggaran sektor publik telah menjadi instrumen kebijakan multi-fungsi
yang dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Hal tersebut tercermin dalam
komposisi dan besarnya anggaran yang secara langsung mencerminkan arah dan tujuan
pelayanan masyarakat yang diharapkan. Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan
publik pun dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi perencanaan dan
pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas
penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis.
Dalam menyusun dan merencanakan anggaran sektor publik, ada dua pendekatan
yang memiliki perbedaan mendasar. Dua pendekatan tersebut adalah (1) anggaran
tradisional/konvensional dan (2) New Public Management. New Public Management
sendiri merupakan pendekatan baru dalam anggaran sektor publik. Di dalam pendekatan
New Public Management, terbagi lagi menjadi dua jenis teknik penganggaran, yaitu Zero
Based Budgeting dan Programme Budgeting (Planning Programming Budgeting System).
Programme Budgeting (Planning Programming Budgeting System) merupakan teknik
penganggaran yang didasarkan pada teori sistem yang berorientasi pada output dan tujuan
dengan penekanan utamanya adalah alokasi sumber daya berdasarkan analisis ekonomi.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah
sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan Programme Budgeting?
2. Bagaimana perkembangan dari Programme Budgeting?
3. Bagaimana penerapan penganggaran dengan teknik Programme Budgeting?
4. Apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan Programme Budgeting?
1.3 Tujuan
Berdasarkan identifikasi masalah dalam makalah ini, dapat ditarik tujuan makalah ini
sebagai berikut.
1. Untuk menjelaskan pengertian dari Programme Budgeting.
2. Untuk menjelaskan perkembangan praktik Programme Budgeting.
3. Untuk menjelaskan tahapan-tahapan implementasi Programme Budgeting.
4. Untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan Programme Budgeting.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Programme Budgeting
Programme Budgeting adalah salah satu teknik penganggaran yang termasuk
salah satu produk dari era New Public Management. Programme Budgeting atau
Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS) dijelaskan oleh Jones dan
Pendlebury (1996) sebagai berikut.
PPBS is primarily concerned with the needs of decision makers. It is
invariably the case that the resources available to public sector organizations are
limited to the demands for them.
Berdasarkan paparan di atas, PPBS menitikberatkan pada alokasi sumber daya.
Kelangkaan sumber daya diatasi dengan alokasi yang tepat agar dapat menghasilkan
manfaat yang maksimal dan memberikan dampak pada tujuan organisasi secara
keseluruhan. Perencanaan, penyusunan, program dan penganggaran merupakan bagian
yang tak terpisahkan satu sama lainnya di dalam PPBS.
The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy (CIPFA) (dalam
Jones, 1996) memberikan definisi sebagai berikut.
Programme budgeting is primarily a system associated with corporate
management which identifies alternative policies, presents the implications of their
adoption and provides for the efficient control of those policies chosen. It embraces
several established concepts and analytical techniques within the framework of a
systematic approach to decision making, planning, management and control. The
principal features of programme budgeting are that it relates to objectives, it relates
to outputs, it emphasizes the future, and it emphasize choice
Ketika kita ingin menggunakan teknik anggaran PPBS, kita perlu tahu apa yang
dimaksud dengan struktur program dari sistem dan analisis program. Struktur program
menyediakan kerangka (framework) untuk menghubungkan sumber daya dengan
aktivitas. PPBS melibatkan bagian-bagian dari seluruh struktur normal organisasi
sehingga input yang tepat dapat dibuat bersama-sama. Setelah struktur program dibuat,
masuklah ke tahap analisis program yang bertanggungjawab menyediakan informasi
untuk pengambilan keputusan.
Analisis program berkaitan dengan analisis cost and benefit dari setiap program,
sehingga dapat diambil berbagai keputusan. Ketika dihadapkan pada kondisi dimana
adanya persaingan permintaan atas sumber daya langka, pengambil keputusan perlu
2

tahu efek dari proposed expenditure yang diharapkan untuk mencapai tujuan. Ada
benefit yang diharapkan sebagai hasil dari proposed expenditure pada program tertentu,
dan inilah informasi yang diperlukan oleh pengambil keputusan. Hubungan antara
biaya dan benefit inilah yang digunakan sebagai basis pembuatan keputusan diantara
alternative program.
2.2. Perkembangan Programme Budgeting
Pada awalnya, PPBS hanya diterapkan pada perusahaan swasta dan
penggunaannya masih terbatas. Sampai ketika PPBS diadopsi oleh Departemen
Pertahanan AS pada tahun 1961, dan kemudian diperluas ke semua Departemen
Pemerintah Federal oleh presiden Lyndon B. Johnson pada tahun 1965. Di AS maupun
di Inggris, banyak Negara dan pemerintah daerah yang menerapkan PPBS, atau
setidaknya pernah mencobanya. Berkembangnya PPBS ini disebabkan karena PPBS
sendiri dipandang sebagai suatu solusi dari permasalahan yang disebabkan oleh teknik
penganggaran tradisional. Sayangnya, pada pertengahan tahun 1970an pamor dan
euforia PPBS mulai menurun. PPBS telah ditinggalkan oleh Pemerintah Federal AS dan
juga oleh organisasi lain.
Dalam sebuah studi mengenai praktik penganggaran di pemerintah kota di
Negara bagian Victoria di Australia, Bellamy dan Kluvers (1995) menemukan bahwa
sebanyak 18 dari 122 sampel pemerintah daerah (14.8%) menggunakan PPBS sebagai
metode satu-satunya dalam persiapan anggaran.
2.3. Penerapan Programme Budgeting
Dalam pengimplementasian PPBS, yang pertama kali harus dilakukan adalah
menentukan tujuan secara keseluruhan dari organisasi, dan juga sub-tujuan yang
membuat tujuan secara keseluruhan. Hal ini penting karena tanpa adanya proses ini,
tidak ada pula struktur programnya. Struktur program yang programnya memiliki
tujuan sama dikelompokkan menjadi kategori program. Kategori program tersebut
kemudian dipecah menjadi elemen program. Estimasi biaya dan benefit pun perlu
dilakukan ke setiap elemen program. Biaya dan benefit tersebut dijumlahkan
(aggregated) sehingga menjadi total costs and benefits dari program. Setelah total costs
and benefits dari setiap program dihitung, barulah pembuat keputusan dapat memilih
diantara alternatif pilihan program.
2.4. Kelebihan dan Kelemahan Programme Budgeting
Berikut ini kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh PPBS atau Programme
Budgeting.
3

a. Menyediakan informasi tujuan dan sasaran organisasi.


b. Menyediakan hubungan aktivitas yang bersama-sama menuju sasaran yang
sama.
c. Menunjukkan suatu program yang bertentangan/kontradiktif, sehingga bisa
dihilangkan.
d. Mengonsentrasikan pada tujuan jangka panjang
e. Menyediakan informasi tentang dampak saat ini dan program-program
alternatif dan yang terkait.
f. Menyediakan alokasi sumberdaya berdasarkan cost-benefit
Akan tetapi, teknik penganggaran PPBS memiliki kelemahan. Kelemahan
tersebut terutama terletak pada saat implementasi. Informasi yang dibutuhkan untuk
keperluan PPBS jauh dari kata tersedia. Selain itu, PPBS memerlukan struktur hirarki
pyramid, dimana keputusan diambil secara sentralisasi. Teknik anggaran PPBS juga
dipandang tidak selalu cocok dengan lingkungan yang ada pada suatu entitas sector
publik.

BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. PPBS menitikberatkan pada alokasi sumber daya. Kelangkaan sumber daya diatasi
dengan alokasi yang tepat agar dapat menghasilkan manfaat yang maksimal dan
memberikan dampak pada tujuan organisasi secara keseluruhan.
2. PPBS diterapkan di Amerika Serikat dan Inggris, dengan banyaknya pemerintah
daerah yang menerapkan atau mencoba PPBS. PPBS juga ditemukan di Australia.
3. Proses implementasi PPBS adalah sebagai berikut: menentukan tujuan
perusahaan, pembuatan struktur program, pengelompokkan struktur program ke
dalam kategori program, pemecahan kategori program menjadi elemen program,
analisis cost and benefit setiap elemen program, analisis cost and benefit progam.
4. PPBS memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan PPBS terletak pada teori,
sedangkan ketika masuk ke tahap implementasi PPBS cenderung sulit dan
memiliki kekurangan lain.

DAFTAR PUSTAKA

Jones, Rowan, dan Maurice Pendlebury. 1996. Public Sector Accounting 4th Edition. London: Pitman
Publishing.

Anda mungkin juga menyukai