2, Desember 2015
PERCOBAAN LOGAM
KOROSI BASAH DAN KOROSI ATMOSFERIK
Abstract This experiment was conducted to
determine the effect of the environment on the
metal and how to calculate the corrosion rate.
The experiment was conducted using nails by 3
state of the environment, the environment
acidic, alkaline, neutral, and salt. For the acidic
environment is a solution of HCL, to an alkaline
environment using NaOH, to use the budget of
NaCl salt environments, and for neutral
environment
using
distilled
water.
Tests
performed on each solution with a concentration
of 0.5 M, 1 M and 3M. Two experiments were
conducted,
namely
wet
corrosion
and
atmospheric corrosion. From the analysis of
experimental results showed acid environments
tend to be more corrosive environments when
compared to alkaline, salt and neutral. And wet
corrosion has a corrosion rate that is higher
than the atmospheric corrosion.
I. PENDAHULUAN
Di kehidupan sehari-hari, logam merupakan
salah satu bahan yang paling banyak digunakan.
Mulai dari peralatan rumah tangga, bahan
bangunan, hingga onderdil kendaraan. Logam
yang berinteraksi secara langsung dengan
lingkungan (tanpa perlindungan ) akan lebih
mudah untuk mengalami perkaratan atau korosi,
seperti munculnya warna kuning kemerahmerahan pada permukaan pagar rumah, serta
terjadinya pengikisan seperti munculnya lubang
pada atap seng.
2
20nn
B. Mekanisme Korosi
M M + ne
Reaksi Reduksi
2H +2e H 2
(evolusi H)
O 2 +4H +4e H 2 O
larutan asam)
(reduksi O,
+ ne M
Fe Fe 2
+2e
Fe
larutan
O 2 +2 H 2 O+4e 4OH
Berikutnya :
O,
+2 H 2 OFe(OH)
+2H
III.METODOLOGI
Pertama, alat dan bahan dipersiapkan terlebih dahulu.
Kemudian, Larutan NaOH, HCl, dan NaCl dibuat dengan
molaritas sebesar 0,5 M, 1 M dan 3 M serta aquades masingmasing di dalam sebuah gelas plastik. Kemudian kesepuluh
gelas tersebut ditandai. Langkah selanjutnya, 20 buah paku
dibersihkan dengan amplas hingga bersih mengkilat.
Kemudian masing-masing paku ditimbang kemudian beratnya
dicatat. Lalu, masing-masing satu buah paku dicelupkan
hingga basah ke dalam masing-masing larutan. Paku-paku
yang telah dicelup tersebut diletakkan di atas wadah plastik
kemudian waktu (jam) dicatat pada saat diletakkan. Kemudian
masing-masing 1 paku dimasukkan ke dalam tiap larutan dan
waktu (jam) dimasukkan pada saat paku dimasukkan. Semua
paku dibiarkan selama 3 hari. Setelah 3 hari, keadaan masingmasing paku dicatat dan paku dibersihkan kembali dengan
amplas, waktu (jam) saat paku dibersihkan juga dicatat.
Masing-masing paku ditimbang lalu beratnya dicatat. Setelah
mendapat data perubahan massa dan diameter awal, maka laju
korosi masing-masing paku dihitung. Langkah terakhir, kurva
dari hasil laju reaksi yang diperoleh dibuat.
W
(gr)
0,5
0,0
1
Mol
arit
as
(M)
0,5
Na
OH
HCl
NaC
l
0,0
1
t (jam)
69,32
(cm )
0.074
D
(gr/c
3
m )
14.27
6
14.09
3
14.26
4
A
(cm
)
1.898
69,33
0.075
69,4
0.076
0,5
0,0
3
69,28
0.074
14.55
7
1.922
0,0
7
69,38
0.073
14.18
8
1.861
0,0
1
69,48
0.077
14.38
2
2.018
0,5
69,23
0.076
69,25
0.072
3
Aqu
ade
s
W
(gr)
13.34
8
14.79
1
cr
(cm/jam)
2,22x10
7
1.91
1.959
1.959
1.874
0,0
1
69,48
0.076
13.87
2
1.959
0,0
4
69,48
0,075
14.44
9
1.947
-6,4x10
7
1,6x10
6
-2,1x10
7
0
0
V
3
D
(gr/cm
A
(cm
)
(cm )
69
0.072
6
14.462
1.886
69.02
0.079
4
14.235
1.997
0,0
2
69.03
0.076
4
13,738
1.935
0,5
0,7
69.07
0.056
2
6,942
1.572
0,8
9
69.08
0.030
6
6,862
1.037
0,8
3
69.18
0.035
8
7,258
1.102
0,5
0,0
1
69.18
0.078
4
13.778
1.984
0,0
1
69.25
0.076
4
14.264
1.959
0,0
1
69.25
0.077
4
13,954
1.972
0,0
6
69.3
0.073
5
14.547
1.898
A. Analisis Data
t
(jam)
cr
(cm/jam)
2,21x10
7
0
4,54x10
7
3,87x10
5
7,54x10
5
6,25x10
5
2,2x10
7
2,15x10
7
2,19x10
7
-1,3x10
6
2,21x10
7
-8,5x10
7
4
20nn
Korosi Atmosferik
0
0
0
0
Korosi Basah
0
0
0
0
Korosi Atmosferik
0
0
B. Pembahasan
Dari analisa data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa
pada korosi atmosferik nilai laju korosi tertinggi adalah
1,6x10
cm/ jam
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan
ini adalah sebagai berikut :
a. Jenis-jenis korosi berdasarkan lingkungannya yaitu
korosi basah, korosi atmosferik, dan korosi kering
atau temperatur tinggi.
b. Lingkungan air, asam, larutan garam, dan basa dapat
menyebabkan terjadinya korosi pada logam.
Lingkungan asam merupakan yang paling korosif.
c. Besarnya laju korosi dapat dihitung dengan
mengetahui selisih massa logam sebelum dengan
sesudah korosi, volume dan luas logam setelah
korosi, serta waktu yang dibutuhkan logam hingga
mengalami korosi dan memasukkan parameter-