Anda di halaman 1dari 1

PENYIMPANAN OBAT

No. Dokumen :
No. Revisi

SOP

Tanggal Terbit :
Halaman

UPTD PUSKESMAS
RAWABENING
1. Pengertian

2. Tujuan

3. Kebijakan

1. Prosedur

2. Unit terkait
3. Referensi

:
5 Mei 2016

dr. H. Gondo Roleli, MARS


Nip. 198011112010011022

Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan pengaturan terhadap obat yang


diterima agar aman, tidak hilang terhindar dari kerusakan fisik dan mutunya
tetap terjamin sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
1. Agar mutu obat yang tersedian di puskesmas dapat dipertahankan sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan
2. Untuk memudahkan dalam pelayanan
SK Kepala UPTD Puskesmas Rawabening Nomor : 800 / /PKM.RWB / 2016
Tentang Penyimpanan Obat
1. Pisahkan penyimpanan obat obat kategori vital ditempat sendiri, beri
tanda khusus, susun menurut alfabetis
2. Obat yang disimpan berdasarkan bentuk sediaanya
a. Obat oral, obat luar, obat infus dan sebagainya
b. Alat kesehatan balut
c. Suhu beku antara 20-10 0C
3. Sediaan farmasi tidak boleh diletakkan langsung dilantai disimpan dalam
lemari, atau diatas palet
4. Periksa apakah ada kerusakan pada kemasan (strip sobek, ampul retak,
warna cairan keruh)
5. Obat yang mempunyai tanggal kadaluarsa disusun berdasarkan FEFO
6. Setiap penerimaan obat harus dicatat didalam kartu stok
7. Beri tanda label nama obat pada wadah penyimpanan
8. Stok obat disusun berdasarkan FIFO (First in First Out) obat yang dahulu
masuk terakhir keluar
9. Obat yang disimpan didalam kardus besar ditulis jumlah isi, nama obat,
dan tanggal kadaluarsa serta tanggal penerimaannya.
Petugas Farmasi Gudang Obat Puskesmas
1. Undang Undang No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia N0 51 Tahun 2009 Tentang
Pekerjaan Kefarmasian

Anda mungkin juga menyukai