Anda di halaman 1dari 3

Pilih satu (1) judul film yang pernah menang Piala Oscar, Golden Globe atau Piala Citra

yang pernah kamu tonton dan sangat berkesan bagi kamu.


Buatlah laporan yang isinya terdiri dari 3 hal:
Identitas film (judul, pemain, produser dan tahun menang + jenis piala)
Review tentang isi (cerita) film tersebut ,(200 kata)
Penjelasan mengapa anda terkesan dengan isi film tersebut, (300 kata).

Film Drama Terbaik: Boyhood


Golden Globe 2015
sutradara Richard Linklater.
Proses syuting Boyhood sendiri memakan waktu 12 tahun. Film ini dibintangi oleh aktor
Ellar Coltrane yang terlibat sejak usia delapan hingga 20 tahun. Turut bermain juga Ethan
Hawke, Patricia Arquette, Lorelei Linklater, dan beberapa bintang lainnya.

Melalui sudut pandang seorang anak berumur 5 tahun, Mason (Ellar Coltrane), kita
menyaksikan sebuah kisah tumbuh dan kembang manusia. Bersama saudarinya,
Samantha

(Lorelei

Linklater),

Boyhood

'mendokumentasikan'

fase

ini

lewat

pembuatannya yang mengahabiskan waktu lebih dari 12 tahun. Mereka diasuh oleh ibu
mereka, Olivia (Patricia Arquette) yang merawat kedua bocah ini sendiri setelah
perceraiannya dengan Mason Sr. (Ethan Hawke). Dengan durasi yang hampir mencapai 3
jam, Boyhood bertutur tentang kisah yang familiar selagi kita menyaksikan pertumbuhan
Mason dan Samantha serta perjuangan Olivia yang begitu berat dalam mengasuh kedua
anaknya.
Silakan lihat situs IMDb, dan baca apa yang tertera di situ: "The life of a young man,
Mason, from age 5 to age 18."Sebenarnya hanya butuh satu kalimat itu, sudah mampu
mendeskripsikan apa yang film ini ceritakan. Bahkan, tak hanya satu kalimat, film ini pun
dapat diceritakan lewat satu kata, 'Boyhood', sesuai apa yang anda lihat di judulnya. Ya,
Boyhood memang sesederhana itu di kulitnya, tapi ia tak pernah sesederhana yang anda
pikirkan di dalamnya, karena apa yang anda lihat sebenarnya cukup complicated: sebuah
kisah fiktif yang terbalut dalam konsep realita kehidupan.
Naskah hasil kerja keras Linklater, sekalipun menyorot kehidupan 'sederhana' layaknya
kehidupan orang lain pada umumnya, Boyhood bukanlah sebuah karya seperti yang
sudah-sudah. Hal yang paling istimewa tentang Boyhood adalah kisahnya merupakan
sebuah pandangan lebih jauh mengenai satu fase terpenting dalam kehidupan manusia,
dan hebatnya lagi, hadir tanpa embel-embel drama konvensional Hollywood. Tak ada
dramatisasi besar dalam caranya bertutur, anda tak akan melihat mereka berubah menjadi
remaja psikopat atau remaja kurang ajar dalam We Need to Talk About Kevin dan Spring
Breakers. Kisahnya bergulir seperti air yang mengalir di sebuah sungai. Ada kalanya ia
berarus lambat dan ada kalanya di mana ia harus 'berlari' kencang, namun kembali lagi,
minus apa yang biasa kita lihat dalam Hollywood..
Ya, segala tentang Boyhood adalah segala sesuata yang kita tahu akan terjadi. Seorang
single momyang merawat 2 anaknya, apa yang anda ekspektasikan? Pernikahan,

perceraian, romansa monyet, graduation, college,pernikahan lagi, dan perceraian lagi,


Sama sekali bukan masalah membeberkan kisahnya dan bahkan tak akan pula merusak
pengalaman menonton anda, karena setiap orang juga telah tahu apa yang akan terjadi
pada akhirnya. Apakah ini membuat Boyhood adalah karya yang biasa-biasa saja? Sama
sekali tidak. Inilah yang membedakan Boyhood dengan yang lainnya, sekalipun
kontennya bukan hal yang baru, bagaimana Linklater membuat Boyhood tetap menarik
adalah caranya bercerita dengan begitu akrab dan intim kepada penonton. Ini bukan
hubungan guru-murid dengan batas di antaranya. ini adalah hubungan yang terjalin persis
seperti ketika Patricia Arquette 'mendongengkan' novel Harry Potter kepada 2 anaknya:
tulus dan tanpa penghalang.

Anda mungkin juga menyukai