I.
LATAR BELAKANG
Pendidikan (D III) Farmasi merupakan pendidikan Farmasi tingkat Ahli Madya
dengan kurikulum yang berorientasi pada perkembangan IPTEK dan keprofesian untuk
menghasilkan lulusan yang mampu berperan dan berfungsi sesuai dengan tuntutan
profesinya guna memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan khususnya dibidang obat.
Perubahan lingkungan yang sangat cepat dan dramatis memaksa pelayanan
kefarmasian harus berubah total sesuai tuntutan perubahan yang berlaku secara terus
menerus. Profesi farmasi harus mengubah paradigm menjadi total untuk kepentingan
pasien (patient oriented only).
Pelayanan kefarmasian merupakan wujud pelaksanaan kefarmasian berdasarkan
undang undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan. Yang dimaksud dengan
pekerjaan kefarmasian menurut undang undang tersebut adalah :
1. Pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi
2. Pengamanan, pengadaan ,penyimpanan, dan distribusi obat
3. Pengelolaan obat
4. Pelayanan obat atas resep dokter
5. Pelayanan informasi obat, serta
6. Pengembangan obat ,bahan obat dan obat tradisional.
Dengan adanya Peraturan Pemerintah (PP) No. 51 Th. 2009 tentang pekerjaan
kefarmasian, dimana dikatakan bahwa pekerjaan kefarmasian harus dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu, maka seorang
farmasis perlu dipersiapkan secara matang dalam hal kompetensinya.
Pengetahuan mengenai bahan obat tradisional merupakan salah satu materi kuliah
dan praktek mahasiswa program studi Farmasi dengan tujuan untuk menambah
pengalaman serta meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai obat tradisional.
Adanya sosialisasi mengenai obat dan bahan obat tradisiona merupakan salah satu
upaya pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan pegetahua mahasiswa prodi
farmasi FIK UNW Mataram.
II.
TUJUAN
1. Agar para calon ahli madya farmasi dapat mengetahui jenis jenis tanaman yang bisa
dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
2. Mengetahui proses pengelolaan bahan alam menjadi obat tradisional.
3. Mengetahui bentuk bentuk sediaan obat traditional yang bermafaat untuk
kesehatan.
4. Mengetahui alur perijinan dalam mendirikan usaha industri obat tradional.
5. Mempersiapkan calon ahli madya farmasi dalam memasuki dunia kerja sebagai
tenaga farmasi yang profesional.
6. Memberi gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri
obat .
III.
MANFAAT
1. Mengetahui, memahami tugas dan tanggung jawab Ahli Madya Farmasi dalam
menjalankan pekerjaan kefarmasian di industri industri obat tradisioanl .
2. Meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi Ahli Madya Farmasi yang
profesional.
3. Mempererat hubungan antara Prodi Farmasi FIK UNW Mataram dengan Badan
POM RI khususnya bagian Obat asli Indonesia.
IV.
V.
PELAKSANAAN
1. Waktu
1.
Pelaksanan
2.
Waktu
3.
Lokasi
lama)
2.
Peserta
Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UNW
Mataram program studi Farmasi (DIII) semester V
VI.
MATERI
a. Cara Pembuatan Obat Tradisional (CPOTB dan penerapannya)
Aspek CPOTB yang harus dipenuhi oleh suatu industri obat adalah:
-
aspek produksi dan pengendalian mutu yang bertujuan untuk menjamin bahwa
produk obat dibuat dengan benar dan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang
telah ditentukan.
Peralatan
Pengawasan mutu
Inspeksi diri
pemeriksaan kimia,
fisika dan
7. Pergudangan
Fungsi gudang ada 4 yaitu: penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan
penghitungan barang
-
VII.
NARASUMBER
1. Direktur Obat Asli Indonesia Badan POM RI.
2. Kepala Balai Besar POM Mataram.
3. Kaprodi Farmasi D III UNW Mataram.
PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat sebagai acuan konsepsional dan operasional dalam
kegiatan ini.Bila ada ketentuan atau aturan yang belum ada d
alam proposal ini akan ditentukan kemudian.
Mataram, 16 Desember 2013
Fakultas Ilmu Kesehatan UNW Mataram
Dekan