Anda di halaman 1dari 2

IDENTITAS NASIONAL

Istilah identitas nasional (national identity) berasal dari kata identitas dan nasional.
Identitas (identity) secara harfiah berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jatidiri yang melekat pada
seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain (ICCE, 2005:23). Sedangkan
kata nasional (national) merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang
lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, bahasa
maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Istilah identitas nasional atau
identitas bangsa melahirkan tindakan kelompok (collective action yang diberi atribut
nasional) yang diwujudkan dalam bentuk-bentuk organisasi atau pergerakan pergerakan yang
diberi atribut-atribut nasional (ICCE, 2005:25).

Identitas nasional juga dapat diartikan

sebagai jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa yang satu
dengan bangsa yang lain (Tim Nasional Dosen Pendidikan Kewarganegaraan, 2011 : 66).
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, kita semua tahu bahwa identitas nasional
adalah hal yang penting bagi suatu negara karena dalam identitas nasional tercermin
kepribadian suatu negara, mulai dari kebiasaan rakyatnya, budanyanya, sampai letak
geografisnya. Menyadari hal ini, para petinggi negara Indonesia di era presiden Soekarno
mencoba membuat video profil Indonesia yang menggambarkan situasi di awal
kemerdekaannya. Video yang dibuat sekitar tahun 1956 tersebut kemudian dibawa oleh
kementerian luar negeri untuk diputar di beberapa negara dalam rangka memperkenalkan
bangsa Indonesia. Dalam video tersebut terlihat petani yang sedang membajak sawah dengan
kerbaunya serta para penari yang sedang menarikan tarian tradisional. Bangsa Indonesia yang
agraris, sederhana, ramah, dan kental dengan budaya timur, itulah inti yang video tersebut
coba sampaikan kepada para pemirsanya.
Video profil Indonesia yang dibuat pada tahun 1956 tersebut tampak sangat berbeda
dengan video bangsa Indonesia yang dibuat oleh pemerintah Jepang pada tahun 1945
sebelum Indonesia merdeka. Video tersebut lebih banyak menyoroti aspek kebangsaan
dibandingkan aspek budaya Indonesia. Dalam video buatan jepang tersebut terlihat warga
Indonesia yang sedang memakai seragam, ada yang sedang membawa bendera Jepang, dan
ada pula yang sedang membawa bendera Indonesia. Tentara Jepang, seinendan, keibodan,
dan warga Negara Indonesia yang sedang mengibarkan bendera merah putih dengan diiringi
lagu Indonesia raya juga ditampilkan dalam video tersebut. Video-video tersebut kemudian
diputar di alun-alun berbagai kota di Indonesia oleh pemerintah Jepang. Pemerintah Jepang
tentunya melakukan hal ini dengan suatu maksud tertentu. Menurut teman saya Dita Puspita,

Jepang membuat video tersebut dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat Indonesia
yang saat itu ingin meredeka, Jepang menempatkan dirinya sebagai fasilitator yang akan
membantu masyarakat Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya dengan harapan
masyarakat Indonesia mau memberikan bantuan pada Jepang dalam perang dunia II.
Sedangkan menurut Sofi Aliyatul Himah, dengan video tersebut, Jepang ingin menunjukkan
bahwa dengan kedatangannya ke Indonesa, Jepang telah mengkondisikan bangsa Indonesia
untuk mencapai kemerdekaannya. Saya sendiri setuju dengan pendapat kedua teman saya
tersebut, video buatan Jepang itu tentunya sarat dengan tujuan politik, yaitu untuk menarik
simpati dan dukungan dari masyarakat Indonesia supaya membantunya dalam perang dunia
II.
Video yang selanjutnya merupakan video yang dibuat di era modern ini, jauh setelah
Indonesia merdeka. Video tersebut bernada sindiran, yang menyerukan bangsa Indonesia
untuk segera bangkit dari keadaanya saat ini dan segera menyusul Negara-negara maju
lainnya.
Berdasarkan hal-hal di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa identitas nasional
adalah suatu hal yang esensial bagi suatu negara. Hal ini karena selain identias nasional
berfungsi dalam membedakan suatu negara dengan negara lain, identitas nasional juga dapat
dilihat dari bagaimana reaksi suatu Negara terhadap masalah-masalah yang dihadapinya
ataupun reaksi Negara tersebut terhadap isu-isu nasional maupun internasional. Salah satu
contohnya adalah protes warga Negara Indonesia terhadap Malaysia yang meng-klaim bahwa
kesenian Reog Ponorogo adalah milik negaranya. Dalam hal ini identitas nasional memiliki
tujuan politik.

Oleh : Hilda Nur Achfidawati/142010101012/PKN 64

Anda mungkin juga menyukai