Anda di halaman 1dari 12

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO.

2
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MODEL SIMULASI SISTEM PRODUKSI DENGAN SISTEM DINAMIK GUNA


MEMBANTU PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI

SIMULATION MODEL OF PRODUCTION SYSTEM WITH SYSTEM DYNAMIC TO


SUPPORT PRODUCTION CAPACITY PLANNING

April Fortunella1), Ishardita Pambudi Tama2), Agustina Eunike3)


Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail: a.fortunella@gmail.com1), kangdith@gmail.com2), agustina.eunike@gmail.com3)

Abstrak

PT Kasin Malang merupakan perusahaan di bidang tannery kulit yang menerapkan produksi make to order
dengan permintaan yang fluktuatif dan tidak menentu. Dengan kemampuan yang dimiliki, perusahaan tidak
setiap bulannya dapat memenuhi permintaan dan kemudian menghasilkan order backlog. PT Kasin berusaha
untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan mengubah kapasitas produksi dengan memanfaatkan tenaga
kerja yang dimiliki. Banyak variabel dalam sistem yang terlibat dan dipertimbangkan dalam perencanaan
kapasitas produksi. Dengan adanya interaksi antar variabel di dalam sistem, diusulkan untuk membuat
model dan simulasi sistem dinamik. Hasil dari penelitian ini adalah jumlah perubahan kapasitas produksi
dan perencanaan produksi. Rata-rata dibutuhkan sebanyak 37 pekerja dan 1300 jam kerja lembur untuk
melakukan perubahan kapasitas hingga mencapai nilai kapasitas sebesar 3708 unit selama 24 bulan.
Dengan menggunakan simulasi, perusahaan dapat mengetahui hubungan antar variabel beserta nilainya
untuk mempermudah melakukan analisis dan mendapatkan hasil output berupa jumlah perubahan kapasitas
beserta perencanaannya sekaligus.

Kata kunci: Pemodelan, Simulasi, Sistem Dinamik, Kapasitas Produksi, Perencanaan Produksi

1. Pendahuluan struktural dan fungsional yang berperan penting


Permintaan yang semakin meningkat dan menunjang kontinuitas operasional sistem
keinginan konsumen yang mengalami (Gaspersz, 2000). Di dalam sistem produksi,
perubahan tiap waktunya, memacu perusahaan terdapat interaksi antar variabel didalamnya
untuk berusaha memenuhi keinginan dan untuk mencapai tujuan. Interaksi tersebut
mengikuti perkembangan produk di kalangan memberikan umpan balik dan pengaruh dari
konsumen. Perusahaan dituntut untuk dapat nilai antar variabel yang tiap periodenya
menganalisa pasar dan meramalkan permintaan mengalami perubahan. Untuk mempermudah
konsumen karena nilainya yang fluktuatif dan dalam menggambarkan dan mengetahui
tidak sama setiap periode waktunya. Dengan interaksi tersebut, dapat dibuat model dan
mengetahui kondisi tersebut, perusahaan dapat dilakukan simulasi sistem produksi dengan
merencanakan bagaimana proses produksi sistem dinamik. Sistem dinamik merupakan
beroperasi agar memenuhi keinginan sebuah metodologi dan teknik pemodelan
konsumen. Perusahaan dituntut bekerja secara matematika untuk membingkai, memahami,
efektif dalam menghasilkan output dan efisien dan mendiskusikan masalah yang kompleks.
dalam menggunakan input dengan Metodologi sistem dinamika pada dasarnya
menyesuaikan kapasitas produksi perusahaan. menggunakan hubungan-hubungan sebab-
Produksi adalah fungsi pokok dalam akibat (causal) dalam menyusun model suatu
setiap organisasi industri yang mencakup sistem yang kompleks, sebagai dasar dalam
aktivitas-aktivitas guna penciptaan nilai tambah mengenali dan memahami tingkah laku dinamis
produk yang merupakan output dari setiap sistem. Dengan simulasi sistem dinamik, dapat
organisasi tersebut. Dalam proses produksi, diketahui perilaku sistem dan perubahan nilai
terdapat elemen-elemen yang membentuk dari variabel sistem yang kemudian dapat
kesatuan yang saling berinteraksi membentuk dijadikan pendukung keputusan dalam
sistem, dan disebut sistem produksi. Sistem merancang kebijakan perbaikan sistem.
produksi memiliki komponen atau elemen PT Kasin Malang merupakan perusahaan

256
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 2
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

di bidang industri kulit yang telah didirikan sumber daya dimiliki. Salah satu sumber daya
sejak tahun 1941. Produk yang dihasilkan dari adalah tenaga kerja, karena dari segi mesin dan
PT Kasin diantaranya kulit nabati jenis box dan bahan baku tidak terdapat kendala dalam
sol. Dari semua produk, yang memiliki jumlah memenuhi permintaan. Pemenuhan permintaan
pemesanan terbanyak adalah produk kulit dapat dilakukan dengan menambah jam kerja
nabati box. Kulit nabati box setiap tahunnya maupun mengubah jumlah tenaga kerja.
memiliki jumlah permintaan yang berubah- Sistem produksi pada PT Kasin termasuk
ubah. Tabel 1 menyajikan data permintaan kulit ke dalam sistem dinamik dengan nilai variabel
nabati box dari bulan Januari 2011 hingga di dalam sistem dipengaruhi oleh perubahan
Desember 2012. waktu. Selain itu terdapat interaksi antar
variabel di dalam sistem yang saling
Tabel 1 Permintaan Kulit Box Tiap Periode Bulan mempengaruhi satu sama lain. Dengan adanya
Order rate (Unit) hal tersebut, dalam penelitian ini diusulkan
No. Bulan
2011 2012 untuk membuat model dan simulasi sistem
1. Januari 1900 2500 dinamik dari sistem produksi kulit PT Kasin.
2. Februari 1700 2000 Model dan simulasi sistem dinamik dapat
3. Maret 2200 1700 mempermudah perusahaan dalam
4. April 2500 2800 merencanakan kapasitas produksi dengan
5. Mei 2700 3300
melihat variabel yang berinteraksi dan
6. Juni 3200 3800
berpengaruh di dalam sistem produksi
7. Juli 4000 4000
8. Agustus 3500 3400
perusahaan, dimana salah satunya adalah
9. September 3000 3000 melihat kemampuan perusahaan dalam
10. Oktober 3000 2400 memenuhi permintaan pelanggan yang berubah
11. November 2500 2600 setiap periodenya. Software yang digunakan
12. Desember 3200 3000 untuk melakukan simulasi sistem dinamik
(Sumber: PT Kasin Malang (Observasi)) adalah Vensim karena lebih sering digunakan
dalam simulasi sistem dinamik, user interface
PT Kasin menerapkan produksi make to yang mudah dipahami, dan software lebih
order, yaitu berproduksi sebanyak permintaan mudah dipelajari. Sistem dinamik dapat
dari konsumen atau berproduksi sesuai dengan membantu mencari solusi persoalan yang
keinginan dari konsumen. Sebagai perusahaan melibatkan interaksi dan timbal balik antar
yang bergerak di bidang tannery, permintaan variabel yang dinamis di lantai produksi sebuah
dari konsumen berfluktuasi dan nilainya tidak perusahaan. Dengan simulasi sistem dinamik
menentu setiap periode pemesanannya. Hal ini dapat dilakukan simulasi sebanyak waktu atau
menyebabkan perusahaan harus bisa memenuhi periode yang diinginkan. Sistem dinamik juga
keinginan dari pelanggan dan siap untuk bisa dimodifikasi dengan mudah apabila terjadi
berproduksi sesuai dengan jumlah permintaan perubahan ataupun penambahan variabel baru.
agar tidak terjadi delay dalam pengiriman. PT Dengan simulasi sistem dinamik, PT Kasin
Kasin menerapkan sistem produksi dengan dapat membuat model sistem produksi untuk
menggunakan bahan baku, energi, dan sumber mengetahui hubungan dan nilai variabel di
daya lainnya secara efisien dan efektif. dalam produksi, serta dijadikan pendukung
Berdasarkan Tabel 1.1, permintaan kulit box perencanaan proses produksi yang efektif dan
tiap bulannya bernilai antara 1700 hingga 4000 efisien untuk memenuhi keinginan konsumen.
unit. PT Kasin memiliki mesin dengan
kemampuan menghasilkan 6000 unit kulit tiap 2. Metode Penelitian
bulannya. PT Kasin hanya bisa berproduksi Metode penelitian dalam penelitian ini
sebanyak 2000 unit perbulan dengan 25 pekerja adalah deskriptif, karena dalam melakukan
di bagian produksi yang mengoperasikan bahan penelitian menggunakan informasi atau data
baku dan jalannya mesin. Dengan kemampuan yang telah dikumpulkan dan kemudian
yang dimiliki, perusahaan tidak setiap bulannya dideskripsikan sejumlah variabel yang
dapat memenuhi permintaan pelanggan dan berhubungan dengan objek penelitian untuk
kemudian menghasilkan order backlog. PT mengeksplorasi sistem, menyelesaikan
Kasin berusaha untuk dapat memenuhi permasalahan di dalam sistem, dan menjawab
permintaan pelanggan dengan memanfaatkan tujuan penelitian. Penelitian ini juga termasuk

257
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 2
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

rekayasa yang menerapkan ilmu pengetahuan d. Verifikasi dan Validasi


dalam suatu rancangan guna mendapatkan hasil Model yang dibuat diverifikasi dan
kerja yang sesuai dengan persyaratan yang divalidasi guna menambah kepercayaan
ditentukan. Rancangan tersebut merupakan bahwa model sudah dianggap dapat
sintesis unsur-unsur rancangan yang dipadukan merepresentasikan sistem nyata yang ada
dengan metode ilmiah agar memenuhi di perusahaan. Tes verifikasi model
spesifikasi tertentu. Penelitian ini menggunakan dilakukan dengan cara check model dan
model sebagai rancangan yang unit check dari model yang dibuat apakah
merepresentasikan sistem dan dapatdijadikan sudah sesuai dengan hubungan antar
tools membantu menyelesaikan permasalahan variabel yang digambarkan pada model
di sistem. yang dibuat. Tes validasi model
dilakukan dengan cara mengajukan
2.1 Langkah-Langkah Penelitian gambar model kepada expert perusahaan
Langkah–langkah yang dilakukan dalam dan menanyakan apakah model sudah
penelitian ini adalah sebagai berikut: sesuai dengan keadaan sistem nyata dan
1. Studi Lapangan dan Studi Pustaka menganalisa model di kondisi extreme-
2. Identifikasi Masalah condition pada titik kapasitas maksimal
3. Perumusan Masalah perusahaan dan melihat grafik hubungan
4. Penentuan Tujuan Penelitian antar variabel apakah sudah sesuai
5. Pengolahan Data dengan tinjauan pustaka. Uji validasi
a. Pendefinisian Sistem dan pada output simulasi dengan berdasarkan
Identifikasi Variabel error rata-rata dan error variasi. Apabila
Tahap awal pengolahan data ini adalah model tidak terverifikasi dan tidak
mengidentifikasi elemen atau faktor- tervalidasi maka kembali pendefinisian
faktor yang saling berinteraksi di dalam sistem dan pengidentifikasian variabel.
sistem produksi perusahaan. Kemudian 6. Analisa Hasil Simulasi
menentukan variabel-variabel yang Hasil simulasi yang akan dianalisa untuk
nantinya akan dimodelkan dan mengetahui kemampuan perusahaan dalam
disimulasikan. memenuhi permintaan adalah nilai backlog.
b. Konseptualisasi Model Nilai backlog ini didapatkan dari pengurangan
Untuk mempermudah melihat order rate dikurangi dengan shipment rate.
hubungan antar variabel, dibuat causal Selain itu, hasil simulasi dianalisa untuk
loop diagram (CLD) dan stock flow mengetahui jumlah perubahan kapasitas dan
diagram (SFD). CLD akan perencanaan produksi.
mengungkapkan kejadian hubungan 7. Pembahasan dan Rekomendasi Perbaikan
sebab akibat (causal relationship) dari Hasil simulasi dibahas untuk dapat
variabel-variabel sistem ke dalam bahasa mengetahui keadaan sistem berdasarkan grafik
gambar dimana gambar yang ditampilkan maupun angka dari simulasi dan dibuat
adalah panah-panah yang saling terkait rekomendasi perbaikan sesuai hasil simulasi.
membentuk sebuah diagram sebab akibat. 8. Penarikan Kesimpulan dan Saran
Sedangkan SFD menggambarkan Tahap kesimpulan dan saran merupakan
hubungan variabel dengan menuliskan tahap terakhir dalam penelitian.
formulasi perhitungan di dalam variabel
berdasarkan hubungan antar variabel. 3. Hasil dan Pembahasan
c. Simulasi dengan Software Vensim 3.1 Identifikasi Sistem
Dari CLD, kemudian dibuat stock Pada penelitian ini, model yang
flow diagram untuk disimulasikan digunakan mengadopsi dari model Asif (2012)
dengan bantuan software Vensim. dalam menentukan perubahan kapasitas karena
Dengan simulasi, akan keluar output memiliki kesamaan karakteristik permasalahan.
simulasi untuk mempermudah Namun demikian beberapa perubahan
mengetahui hubungan variabel secara dilakukan untuk disesuaikan dengan kondisi di
kuantitatif. Simulasi dilakukan selama 24 perusahaan objek penelitian, yaitu PT Kasin.
bulan karena dilakukannya perencanaan Proses adopsi model dan penyesuaian dengan
produksi jangka menengah. kondisi di perusahaan diawali dengan

258
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 2
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

identifikasi kembali variabel-variabel yang Lanjutan Tabel 2 Hasil Identifikasi Variabel


dapat digunakan, tidak perlu digunakan, dan No. Variabel Keterangan
perlu ditambahkan. Variabel-variabel yang 9. Effect of Pressure Nilai pengali yang didapatkan
berdasarkan variabel pressure to
teridentifikasi dalam model berasal dari hasil expand untuk mengetahui berapa
data studi pustaka (Asif, 2012 dan Smith, perubahan kapasitas berdasarkan
1994) yang kemudian diajukan dan disesuaikan delivery delay
dengan data yang didapatkan dari penelitian 10. Average Order Rata-rata jumlah permintaan dari
hasil observasi dan wawancara langsung pelanggan
11. Initial Capacity Kapasitas yang dimiliki
dengan karyawan perusahaan. Variabel-variabel perusahaan sebelum dilakukan
yang telah diidentifikasi berkaitan dengan perbahan
sistem produksi yang dapat menggambarkan 12. Desired Capacity Jumlah kapasitas yang diinginkan
dan merepresentasikan sistem untuk melihat perusahan sesuai dengan lama
perilaku sistem dan mengetahui kemampuan waktu penundaan bagi
perusahaan untuk pemenuhan
produksi dalam memenuhi permintaan permintaan pelanggan yang
pelanggan Berdasarkan Asif (2012) dan Smith belum terpenuhi dan efek dari
(1994), dengan pengamatan ke riil sistem, tekanan penambahan kapasitas
variabel-variabel pada sistem produksi yang oleh perusahaan
terlibat dalam penelitian dan yang dimodelkan
13. Change in Perubahan kapasitas yang
dan disimulasikan disajikan pada Tabel 2. Capacity diperlukan untuk pemenuhan
permintaan dalam bentuk jumlah
Tabel 2 Hasil Identifikasi Variabel produk
No. Variabel Keterangan 14. Capacity Addition Periode waktu perusahaan dalam
1. Order Backlog Jumlah pesanan atau permintaan Delay melakukan perubahan atau
pelanggan yang belum terpenuhi penambahan kapasitas
oleh sistem produksi 15. Change Capacity Waktu yang dibutuhkan untuk
Time pembuatan sejumlah perubahan
kapasitas produk
2. Order Rate Jumlah pesanan atau permintaan 16. Standard Time Lama waktu yang dibutuhkan
dari pelanggan untuk memproduksi satu unit
3. Shipment Rate Jumlah output yang telah produk
diproduksi dan siap dikirim ke 17. Working Days Penambahan jam kerja atau kerja
pelanggan Added lembur untuk memenuhi sejumlah
4. Delivery Delay Lama waktu penundaan bagi perubahan produksi
perusahaan untuk pemenuhan 18. Overtime Available Lama penambahan jam kerja
permintaan berdasarkan atau waktu lembur untuk satu
permintaan pelanggan belum pekerja
terpenuhi 19. Desired Overtime Total lama penambahan jam kerja
atau waktu lembur yang tersedia
5. Time to Perceived Lama waktu yang dibutuhkan
oleh perusahaan
Delivery Delay perusahaan dalam
menyelesaikan pemenuhan 20. Worker Changed Penambahan pekerja untuk
permintaan pelanggan yang memenuhi sejumlah perubahan
belum terpenuhi produksi produk berdasarkan
jumlah waktu pembuatan unit
6. Perceived Delivery Waktu yang dibutuhkan perubahan produksi
Delay perusahaan untuk memenuhi 21. Unit Produce per Jumlah unit yang dapat
permintaan pelanggan yang Worker diproduksi oleh seorang pekerja
belum terpenuhi 22. Working Days Jumlah hari kerja selama satu
7. Desired Delivery Waktu yang telah ditentukan dan bulan
Delay dijadikan standar oleh 23. Average Number Rata-rata unit yang diproduksi
perusahaan untuk memenuhi Produce oleh seorang pekerja dalam satu
permintaan pelanggan yang hari
belum terpenuhi 24. Min Number of Jumlah perubahan pekerja yang
Worker dibutuhkan untuk pemenuhan
8. Pressure to Nilai yang didapatkan dari perubahan jumlah kapasitas
Expand perbandingan variabel perceived produksi
delivery delay dengan desired 25. Desired Number of Jumlah pekerja yang dibutuhkan
delivery delay dan dapat
Worker untuk pemenuhan perubahan
dijadikan penilaian bagi
jumlah kapasitas produksi
perusahaan untuk melakukan
26. Worker Available Jumlah pekerja yang tersedia di
penambahan kapasitas produksi
perusahaan

259
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 2
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lanjutan Tabel 2 Hasil Identifikasi Variabel - Time to Perceived


No. Variabel Keterangan Delivery Delay
+ +
Delivery Delay

27. Hiring Worker Jumlah pekerja yang Shipment Rate + Perceived delivery
ditambahkan atau direkrut oleh + - Delay
Desired Delivery
perusahaan untuk pemenuhan Order Backlog
Delay
jumlah tenaga kerja +
Order Rate
+
Current Capacity -
28. Firing Worker Jumlah pekerja yang dipecat + Pressure to Expand
+ Capacity
oleh perusahaan untuk Average Order
+
pemenuhan jumlah tenaga kerja +
Initial Capacity
Effect of Presure
+
29. Current Worker Jumlah pekerja yang tersedia -
+ +
Change in
oleh perusahaan sesuai Capacity Addition
Desired Capacity
- Capacity
perubahan kapasitas produksi Delay
+ Average Number Working Days
+ + Produced
30. Current Capacity Kapasitas produksi perusahaan
Change Capacity Standard Time
setelah ditambah perubahan Overtime Time
+ +
kapasitas Available
+ Unit Produced per
Worker Changed Worker
+ + -
-
Desired Overtime + Working Day -
Added -
3.2 Konseptualisasi Sistem + + Min Number of
Hiring Worker Worker
+
Setelah melakukan identifikasi sistem,
+ +
langkah selanjutnya pada pendekatan simulasi Worker Available +
Current Worker Desired Number of
Changed
sistem dinamik adalah melakukan -
Worker

konseptualisasi sistem dengan melakukan +


FiringWorker
-

penggambaran causal loop diagram dan stock


Gambar 1 Causal Loop Diagram Perubahan
flow diagram.
Kapasitas dan Perencanaan Produksi
3.2.1 Causal Loop Diagram
Causal loop diagram (CLD) adalah 3.2.2 Stock Flow Diagram
pengungkapan tentang kejadian hubungan Stock flow diagram (SFD) dibuat
berdasarkan CLD yang telah dibuat dan
sebab akibat (causal relationship) ke dalam
ditunjukkan pada Gambar 1. Pada SFD, order
bahasa gambar dimana gambar yang
backlog merupakan aliran materi (level) yang
ditampilkan adalah panah-panah yang saling
terkait membentuk sebuah diagram sebab akibat dipengaruhi oleh laju rate dari order rate dan
shipment rate. Nilai dari order backlog
(causal loop). PT Kasin memproduksi sejumlah
merupakan integral dari hasil pengurangan
produk berdasarkan pesanan dari konsumen.
order rate dan shipment rate. Selain order
Perusahaan memproduksi sejumlah output
produksi sesuai dengan kemampuan atau backlog, yang menjadi level dalam SFD
variabel current capacity dengan variabel
kapasitas produksi yang dimiliki. PT Kasin
change in capacity sebagai rate. Nantinya, nilai
memiliki kepasitas produksi sebesar 2000 unit
dari current capacity merupakan penjumlahan
dengan jumlah pekerja sebesar 25 pekerja.
Namun jumlah yang diproduksi tiap bulannya integral dari variabel change in capacity.
Gambar 2 merupakan gambar SFD dari sistem
memiliki nilai ebih dari kapasitas produksi yang
produksi PT Kasin.
dimiliki. Jumlah permintaan konsumen tiap
Formulasi model dilakukan dengan
bulannya sebesar 1700 higga 4000 unit. Karena
jumlah permintaan yang lebih tinggi daripada memberikan unit dan formula (persamaan
matematis) pada model yang telah digambarkan
kapasitas produksi, maka timbul order backlog.
pada stock and flow diagram yang didapatkan
Untuk dapat mengatasi kenaikan order backlog
dari hubungan antar variabel, data historis, dan
tiap bulannya, perusahaan melakukan
perubahan kapasitas produksi dengan konstanta yang digunakan oleh perusahaan.
Formulasi ini nantinya akan menghasilkan nilai
meningkatkan jumlah kapasitas. Gambar 1
output setelah dilakukannya simulasi. Pada
merupakan causal loop diagram sistem
variabel dengan jenis stock/level, pemberian
produksi PT Kasin dalam melakukan
perubahan jumlah kapasitas dan perencanaan formulasi model merupakan hasil integral dari
variabel terkait dibandingkan dengan waktu
produksi dengan variabel yang telah
yang digunakan untuk simulasi.
diidentifikasikan di Tabel 2.

260
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 2
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Delivery Delay
Perceived
Delivery delay
Time to Perceived
Delivery Delay memeriksa error pada model dan meyakinkan
<Time>
bahwa model berfungsi sesuai dengan logika
Order
Desired Delivery
pada obyek sistem. Verifikasi dilakukan dengan
Backlog
Delay
Shipment Rate
Order Rate memeriksa formulasi apakah sudah sesuai
Pressure to
Expand dengan hubungan variabel dengan variabel lain
Averade
Order dan memeriksa satuan (unit) variabel dalam
Initial Capacity
Effect of Pressure
model. Jika tidak terdapat error pada model,
Current Desired Capacity
maka model telah terverifikasi. Berdasarkan
Capacity
Change Capacity
hasil verifikasi, model telah dibuat sudah
Capacity Addition
Delay Change Capacity
Standard Time dengan baik tanpa error pada formulasi dan
Time

Working Days
tanpa error pada unit yang digunakan model.
Desired Overtime Worker Changed

Working Day

Overtime
Added
3.3.2 Validasi Model
Available
Desired
Unit Produced per
Worker Validasi model bertujuan untuk
Number of
Worker Min. Changed
Worker
mengetahui kesesuaian antara hasil simulasi
Current Worker
Average Number dengan gejala atau proses yang ditirukan.
Produced
Hiring Worker Changed Firing Worker
Menurut Barlas (1996) terdapat dua proses
validasi model yang dilakukan, yaitu validasi
Worker Available
struktur model dan validasi behavior model.
Gambar 2 Stock Flow Diagram Sistem Produksi 1. Uji Validitas Struktur
PT Kasin
Uji validitas struktur secara langsung
dapat dilakukan juga secara teori dengan
Waktu simulasi menggunakan satuan
membandingkan formulasi dan bentuk
bulan, sesuai dengan sistem pelaporan
hubungan model dengan sumber literatur.
perusahaan. Variabel yang telah
Model pada penelitian ini valid dari segi
diidentifikasikan dan dimodelkan, memiliki
sumber literatur dikarenakan pembuatan model
hubungan dan membentuk formulasi yang
dan formulasi berdasarkan jurnal dan buku.
mempengaruhi serta menghasilkan nilai dari
Untuk uji struktur model berdasarkar
variabel lainnya. Formulasi didapatkan dari
struktur behavior model dapat dilakukan
Asif (2012) dan Smith (1994) dengan
dengan melihat bentuk hubungan antar variabel
menyesuaikan sistem riil di perusahaan dan
dengan membandingkan hubungan variabel
ditampilkan pada Lampiran 1.
model yang telah digambarkan pada causal
loop diagram dan grafik variabel hasil simulasi.
3.3 Simulasi Model
Berdasarkan Gambar 3 didapatkan bahwa cause
Dalam melakukan simulasi model,
strip diagram hasil simulasi telah sesuai dengan
beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah
causal loop diagram pada Gambar 1, di mana
verifikasi model, validasi model, dan model
besar nilai order rate berpengaruh positif
setting. Model setting yang dimaksudkan adalah
terhadap order backlog dan nilai shipment rate
pengaturan simulasi sesuai software yang
berpengaruh negatif terhadap order backlog.
digunakan, dalam hal ini adalah pengaturan
pada software Vensim. Pada penelitian ini current

dilakukan simulasi dengan satuan waktu bulan Order Backlog


4,000

sebanyak 24 dan hasil simulasi akan 2,000


0
ditampilkan per bulannya. Pemilihan waktu Time
40
simulasi selama 24 bulan karena perencanaan 20

produksi yang akan dilakukan adalah 0


Order Rate

perencanaan produksi menengah atau med- 4,000


2,000
term/aggregate planning karena sesuai dengan 0
Shipment Rate
permasalahan perusahaan dan tujuan 4,000

perusahaan mencapai efektifitas dan efisiensi 2,500


1,000
1 6.8 12.5 18.3 24
dalam menggunakan tenaga kerja. Time (Month)

Gambar 3 Cause Strip Diagram Variabel


3.3.1 Verifikasi Model Order Backlog, Order rate,
Verifikasi model dilakukan untuk dan Shipment Rate

261
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 2
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Untuk mengetahui kehandalan model 701,54


| |
49−664,2938
atau robust dari model dapat dilakukan validasi 𝐸2 =
664,2938
dengan metode extreme-condition test. Validasi 𝐸2 = 0,056076 = 5,6%
ini dilakukan dengan mengubah nilai variabel Melalui hasil perhitungan didapatkan
model dan melihat hasil simulasinya apakah nilai E1 dan E2 pada variabel order rate sebesar
sesuai dengan logika model dan sumber 4,25% dan 5,6%. Model simulasi penelitian ini
literatur pembuatan model. Uji extreme- valid dikarenakan nilai E1 yang kurang dari
condition pada model sistem produksi PT Kasin sama dengan 5% dan nilai E2 kurang dari sama
dilakukan dengan mengubah nilai variabel dengan 30%.
order rate yang memiliki berdistribusi uniform
dengan nilai maksimal 4000 dirubah menjadi 3.4 Pembahasan Hasil Simulasi
sebanyak ijin kapasitas maksimal produksi kulit 3.4.1 Order Backlog
box 6000 unit. Jadi diasumsikan permintaan Backlog merupakan sejumlah permintaan
maksimal yang diterima perusahaan 6000 unit. yang tidak terpenuhi oleh perusahaan. Hal
Dengan dilakukan perubahan, model masih bisa tersebut dapat terjadi salah satunya dikarenakan
disimulasikan dan tidak terjadi error. Untuk kemampuan perusahaan dalam memproduksi
hasil simulasi, dapat dilihat pada Gambar 4. tidak sebanding dengan jumlah permintaan.
Kemampuan perusahaan dapat dilihat dari
current
Order Backlog kapasitas produksi yang tersedia. Jadi, nilai
6,000
backlog yaitu selisih antara permintaan
3,000
0
pelanggan (Order rate) dengan produk yang
Time
40 dihasilkan perusahaan dan dapat memenuhi
20 permintaan (Shipment rate). Order backlog
0
Order Rate berhubungan dengan shipment rate dimana
6,000
dipengaruhi oleh kapasitas. Jadi, secara tidak
3,000
0
langsung jumlah order backlog dipengaruhi
Shipment Rate
6,000 oleh kapasitas produksi yang dimiliki
3,000 perusahaan Berikut hasil simulasi variabel
0
1 6.8 12.5 18.3 24 backlog yang dapat dilihat pada Gambar 5.
Time (Month)

Gambar 4 Causes Strip Extreme-Condition


Order Backlog
Test Variabel Order Backlog 4,000

2. Validitas Behavior Model 3,000

Validitas behavior model memiliki tujuan 2,000

untuk memberikan keyakinan sejauh mana


1,000
kemampuan kinerja model menghasilkan secara
akurat hasil simulasi sesuai dengan kinerja 0
1 6.8 12.5 18.3 24
sistem nyata sehingga memenuhi syarat sebagai Time (Month)

Order Backlog : current Unit/Month


model ilmiah. Validitas ini dapat dilakukan
secara statistik dengan membandingkan data Gambar 5 Graph Variabel Order Backlog
empiris sistem nyata dengan output simulasi
model. Variabel yang akan diuji validitasnya Pada periode awal, order backlog
adalah variabel order rate. memiliki nilai yang tinggi dan cenderung naik
1. Berdasarkan persen error dari rata-rata hingga mencapai 2644 unit pada periode 9.
data empiris dan data output simulasi Order backlog yang digambarkan dengan
|𝑆̅−𝐴̅| stock/level pada stock flow diagram memiliki
𝐸1 = (Pers. 1)
𝐴̅ arti bahwa nilai variabel tersebut merupakan
|2949,333−2829,167|
𝐸1 = akumulasi dari pengurangan order rate dengan
2829,167
𝐸1 = 0,042474 = 4, 24% shipment rate di tiap periodenya. Naiknya nilai
2. Berdasarkan persen error dari variasi order backlog menandakan bahwa perubahan
data empiris dan data output simulasi kapasitas masih menghasilkan backlog. Pada
|𝑆𝑆 −𝑆𝐴 | periode 10, order backlog mulai menurun. Pada
𝐸2 = (Pers. 2)
𝑆𝐴 periode selanjutnya, tampak bahwa nilai order

262
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 2
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

backlog tetap pada kisaran 2400 unit. bulannya. Pada periode 1 hingga 10 current
Perubahan kenaikan terbesar order capacity berada di kisaran 2000 unit. Pada
backlog terjadi pada bulan ke-2 sebesar 741,2 bulan selanjutnya current capacity memiliki
unit karena masih awal terjadinya perubahan nilai di kisaran 3000 unit. Rata-rata kenaikan
kapasitas. Sedangkan perubahan order backlog dari current capacity adalah sebesar 69,375 unit
minus atau terendah terjadi pada bulan ke-12 tiap bulannya dengan kenaikan terbesar di
sebesar 114 unit. Perubahan order backlog periode 4 sebesar 169 unit dan terkecil sebesar -
bernilai negatif menandakan penambahan 25 unit karena mengalami penurunan.
kapasitas yang terjadi telah memenuhi order Nilai variabel current capacity
rate dan kapasitas dapat memproduksi melebihi mengalami kenaikan secara perlahan
order rate. Dengan nilai order backlog yang dikarenakan nilai variabel change capacity dan
memiliki nilai sama dan terlihat membentuk variabel desired capacity. Change capacity
garis lurus menandakan bahwa nilai backlog merupakan hasil pengurangan dari desired
tiap bulannya sudah berkurang. Jadi capacity dengan current capacity dibagi
penambahan kapasitas produksi dapat membuat capacity addition delay. Desired capacity
backlog pada perusahaan menurun sehingga dipengaruhi langsung oleh variabel average
tingkat order backlog semakin lama order, effect of pressure, dan initial capacity.
membentuk garis lurus dan perusahaan dapat Desired capacity merupakan kapasitas yang
memenuhi permintaan pelanggan. diinginkan perusahaan dilihat dari rata-rata
permintaan dan perubahan kapasitas dilihat dari
3.4.2 Current Capacity tingkat perbedaan waktu penundaan dengan
Sesuai dengan salah satu tujuan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
penelitian ini yaitu untuk perencanaan kapasitas backlog. Untuk mengetahui nilai variabel-
produksi perusahaan berdasarkan sistem variabel yang mempengaruhi desired capacity
produksi PT Kasin dalam memenuhi dapat dilihat pada Gambar 7. Desired capacity
permintaan produksi yang fluktuasi dengan dipengaruhi oleh average order yang juga
melihat nilai order backlog produksi maka memiliki grafik nilai yang konstan. Average
dilakukan analisia pada variabel current order memiliki nilai dengan rata-rata sebesar
capacity. Current capacity dipengaruhi oleh 3004 unit, nilai tertinggi 3294 unit, dan
perubahan kapasitas berdasarkan delivery delay terendah sebesar 1700 unit.
yang didapatkan dari hasil bagi order backlog
dan shipment rate. Jadi current capacity current
Des ired Capacity
6,000

dianggap berhubungan tidak langsung dengan 3,000

order backlog yang dipengaruhi oleh variabel 0


A verade Order
4,000

shipment rate. Hasil simulasi current capacity 2,500

1,000
Effect of Pres s ure
dapat memberikan gambaran jumlah kapasitas 0.4

0.2

produksi untuk mengurangi order backlog dan 0


Initial Capacity
4,000
dapat dilihat pada Gambar 6. 2,500

1,000
1 6.8 12.5 18.3 24
Time (Month)
Month
current: 1
Current Capacity
4,000
Gambar 7 Causes Strip Variabel Desired Capacity
3,250

2,500
Effect of pressure cenderung memiliki
nilai dengan kisaran 0,29–0,3 sehingga grafik
1,750
terlihat konstan. Hanya pada periode 13 yang
1,000
1 6.8 12.5 18.3 24
mengalami penurunan dratis menjadi nol. Effect
Time (Month)
of pressure kemudian dikalikan initial capacity
Current Capacity : current Unit
sebagai jumlah perubahan dari kapasitas yang
Gambar 6 Graph Variabel Current Capacity ada berdasarkan tingkat order backlog dan
delivery delay. Karena variabel yang
Pada waktu 24 bulan simulasi, nilai mempengaruhinya me miliki nilai yang hampir
variabel current capacity mengalami kenaikan sama di tiap periode, membuat nilai dari desired
mulai dari 2000 unit hingga 3708 unit. Nilai capacity juga memiliki nilai yang sama dengan
current capacity mengalami kenaikan setiap rata-rata nilai 3796 unit, nilai terkecil 1700 unit,

263
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 2
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

dan nilai tertinggi 4155 unit. current


Current Worker Changed
3.4.3 Working Day Added - Worker Changed 60

Perencanaan kapasitas dilakukan dengan 30


menambah maupun mengurangi jumlah tenaga 0
Firing Worker
kerja atau jam kerja tambahan (overtime) yang 1
merupakan salah satu yang terlibat dalam 0.5
kapasitas produksi. Perubahan jumlah tenaga 0
kerja atau variabel current worker changed Hiring Worker
2
didapatkan dari change capacity yang 1
kemudian dijabarkan dan diinterpretasikan
0
dalam model dengan pendekatan agregat. 1 6.8 12.5
Time (Month)
18.3 24

Change capacity yang dalam bentuk unit Month


diubah menjadi bentuk variabel change current: 1

capacity time dalam satuan waktu Day/Month. Gambar 9 Causes Strip Variabel Current Worker
Dengan begitu dapat diketahui untuk memenuhi Changed
perubahan kapasitas perusahaan
memberlakukan berapa lama working day Terjadi perubahan jumlah tenaga kerja
added dan berapa banyak jumlah tenaga kerja dikarenakan perusahaan menambahkan atau
yang berubah (worker changed). mengurangi jumlah tenaga kerjanya sesuai
Besarnya penambahan jam kerja dengan variabel worker changed. Current
dipengaruhi oleh jumlah jam lembur yang worker changed mengalami kenaikan hampir
tersedia (Desired overtime) oleh perusahaan di setiap periodenya. Dari jumlah semula
dibandingkan dengan perubahan jumlah sebesar 25 pekerja menjadi 49 pekerja di
kapasitas dengan satuan waktu (Change periode 24. Rata-rata jumlah tenaga kerja yang
capacity time). Grafik dari ketiga variabel dibutuhkan untuk pemenuhan perubahan
tersebut disajikan pada Gambar 8. Perubahan kapasitas selama 24 bulan adalah 37 pekerja.
kapasitas dapat dilakukan perusahaan dengan Terjadinya penambahan kerja setiap periodenya
memanfaatkan tenaga kerja yang tersedia dan dikarenakan perubahan kapasitas yang
jam kerja lembur yang disediakan perusahaan. dilakukan perusahaan tidak cukup terpenuhi
Pada grafik desired overtime dan working day apabila hanya dilakukan penambahan jam kerja.
added, besar nilai keduanya memiliki jumlah Penambahan terbanyak terjadi pada periode 4
yang sama pada masing–masing periode. hingga periode 9 sebanyak 2 pekerja. Untuk
Penambahan jumlah tenaga terjadi apabila pengurangan jumlah tenaga kerja terjadi pada
untuk memenuhi perubahan kapasitas tidak periode 2 dan 14 masing-masing 1 pekerja. Hal
cukup hanya dengan melakukan pe nambahan ini dikarenakan worker changed bernilai negatif
jam kerja. Current changed worker dan perubahan kapasitas yang dilakukan adalah
menggambarkan jumlah tenaga kerja yang mengurangi jumlah kapasitas produksi.
dimiliki perusahaan untuk dapat memenuhi
perubahan kapasitas. Variabel current worker 3.5 Perencanaan Agregat
changed dipengaruhi oleh jumlah firing worker Perencanaan jumlah tenaga kerja yang
dan hiring worker. Causes strip current worker dibutuhkan dapat dihitung dengan cara
changed ditunjukkan pada Gambar 9. perhitungan agregat. Perhitungan agregat yang
dapat dilakukan oleh PT Kasin adalah
current
Working Day Added
perencanaan strategi menggunakan chase
400
300
strategy karena perusahaan menggunakan
200
100
sistem produksi make to order dan menerapkan
0
Change Capacity Time
zero inventory karena bahan dari produk yang
2,000
1,450 berupa kulit untuk menjaga kualitas produk.
900
350 Yang menjadi input perencanaan agregat adalah
-200
Desired Overtime hasil simulasi variabel current capacity. Hasil
400
300
200
simulasi dari variabel current capacity yang
100
0
akan dijadikan acuan perencanaan agregat
1 6.8 12.5
Time (Month)
18.3 24
menggunakan chase strategy. Tabel 3 berisikan
Gambar 8 Causes Strip Variabel Worker Day Added

264
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 2
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

jumlah tenaga kerja hasil simulasi yang perbedaan rata-rata hasil dari simulasi dengan
direpresentasikan oleh variabel current changed setelah dilakukannya chase strategy. Jadi model
worker dan hasil perencanaan agregat. simulasi penelitian dapat digunakan untuk
perencanaan kapasitas produksi karena output
Tabel 3 Hasil Simulasi dan Chase Strategy perencanaan kapasitas produksi tidak memiliki
Perencanaan Tenaga Kerja perbedaan rata-rata dengan perencanaan
Tenaga Kerja Tenaga Kerja
No. No. menggunakan chase strategy.
Simul Chase Simul Chase
1. 25 25 13. 40 44
2. 25 25 14. 41 44 Tabel 5 Hasil Uji Wilcoxon
3. 24 25 15. 40 44 ChaseS - Simulasi
4. 25 26 16. 41 44 Z -1.334
5. 27 30 17. 42 44 Asymp. Sig. (2-tailed) .182
6. 29 30 18. 43 44
7. 31 37 19. 44 48
8. 33 37 20. 45 48 3.6 Rekomendasi Bagi Perusahaan
9. 35 37 21. 46 48 Pada penelitian ini dilakukan pembuatan
10. 37 36 22. 47 48 model simulasi dengan sistem dinamik untuk
11. 38 36 23. 48 48 dapat meramalkan kebutuhan kapasitas selama
12. 39 44 24. 49 51 24 bulan dan perencanaan produksi dengan
mengubah jumlah tenaga kerja dan penambahan
Antara hasil simulasi dan chase strategy overtime. Model yang dibuat telah terverifikasi
mengalami perbedaan nilai di masing-masing dan tervalidasi sehingga bisa digunakan. Output
bulan. Untuk mengetahui apakah tidak ada yang hasil simulasi dapat membantu menjawab
perbedaan menggunakan simulasi dan chase permasalaha perusahaan. Sehingga model
startegy dalam melakukan perencanaan, maka simulasi dinilai telah menjawab permasalahan
diilakukan uji statistik. Uji pertama yang dan dibuat sesuai dengan tujuan penelitian.
dilakukan adalah uji kenormalan dengan hasil Model simulasi sistem dinamik
statistik disajikan pada Tabel 4. mempertimbangkan hubungan antar variabel
yang ada di dalam sistem produksi perusahaan.
Tabel 4 Uji Normal Hasil Simulasi dan Chase
Strategy
Perencanaan kapasitas produksi memiliki
hubungan dengan perubahan jumlah kapasitas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
produksi. Untuk mencari nilai kedua variabel
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Simulasi .135 24 .200* .923 24 .068
tersebut, dengan simulasi dapat secara langsung
ChaseS .227 24 .002 .886 24 .011 digunakan untuk mengetahui seberapa besar
perubahan kapasitas produksi dan berapa
Berdasarkan uji normalitas, data hasil banyak tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
simulasi nilai sig dari Kolmogorov-Smirnova > pemenuhan perubahan kapasitas produksi.
0.05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 Order backlog PT Kasin selama 24 bulan
diterima yaitu data berdistribusi normal. setelah dilakukan perubahan jumlah kapasitas
Sedangkan chase strategy mempunyai memiliki nilai sebesar 2214 unit. Perbandingan
Kolmogorov-Smirnova < 0.05 sehingga H0 jumlah order backlog antara simulasi dengan
ditolak dan data tidak berdistribusi normal. yang terjadi pada perusahaan sebelum
Setelah data diketahui normalitas data, dilakukan perubahan kapasitas dapat dilihat
maka dilakukan uji statistik untuk pengujian pada grafik di Gambar 10. Grafik current
hipotesis atau pengambilan keputusan. Karena menggambarkan hasil simulasi setelah
salah satu data tidak berdistribusi normal, maka dilakukan perubahan. Sedangkan grafik kasin
uji yang dilakukan adalah uji statistik menggambarkan hasil sebelum dilakukan
nonparametrik Wilcoxon. Uji Wilcoxon perubahan kapasitas. Sebelum dilakukan
dilakukan untuk mengetahui apakah ada perubahan kapasaitas, order backlog selama 24
perbedaan rata-rata antara hasil simulasi dengan bulan memiliki grafik yang naik dengan nilai
chase strategy. Hasil uji disajikan pada Tabel 5. 3866 unit pada periode terakhir.
Pada Tabel 5, didapatkan nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) sebesar 0,182 yang menunjukkan 4. Kesimpulan
0,05 ≤ 0,182. Dari hasil tersebut didapatkan Kesimpulan yang dapat diambil dari
hasil H0 diterima yang artinya tidak ada penelitian di PT Kasin Malang tentang

265
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 2
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

pembuatan model simulasi sistem produksi sehingga untuk perencanaan produksi


dengan sistem dinamik untuk membantu setiap bulannya mengalami perbedaan.
perencanaan kapasitas produksi adalah: Perusahaan dapat menambahkan jam
kerja dengan menerapkan jam lembur
Order Backlog (overtime) dan perubahan jumlah tenaga.
4,000
Berdasarkan hasil simulasi selama 24
3,000 bulan dibutuhkan rata-rata overtime
2,000 selama 163 day/month atau sebesar 1300
1,000
jam kerja dan rata-rata jumlah tenaga
kerja sebesar 37 dengan jumlah tenaga
0
1 6.8 12.5 18.3 24 kerja tertinggi pada bulan periode
Time (Month)

Order Backlog : Kasin Unit/Month


terakhir sebesar 49 pekerja untuk
Order Backlog : Current Unit/Month
memenuhi perubahan kapasitas produksi
Gambar 4.10 Graph Perbandingan Order Backlog selama 24 bulan
Perusahaan Setelah dan Sebelum
Perubahan Kapasitas Daftar Pustaka

1. Model simulasi sistem dinamik yang Asif, F. MA, Bianchiz, C., Rashid, A., &
dibuat untuk membantu PT Kasin dalam Nicolescu, C. M. (2012), Performance Analysis
merencanakan kapasitas produksi sesuai of Yhe Closed Loop Supply Chain, Journal of
dengan jumlah permintaan pelanggan Remanufacturing 2012 2:4,
telah terverifikasi dan tervalidasi serta http://www.journalofremanufacturing.com/cont
memiliki hasil yang tidak memiliki ent/pdf/2210-4690-2-4.pdf, diakses pada hari
perbedaan dengan perencanaaan agregat Rabu, 2 Juli 2014 Pk.19.00 WIB.
menggunaka chase strategy. Model
dibuat melibatkan variabel-variabel yang Barlas, Y. (1996), Formal Aspects of Model
berhubungan dalam sistem produksi Validity and Validation in System Dynamics,
untuk mendapatkan nilai perubahan System dynamic Review Volume 12 Number 3
kapasitas dan perencanaan produksi. Fall 1996,
Hasil simulasipun sesuai dengan http://www.ie.boun.edu.tr/labs/sesdyn/publicati
hubungan yang terjadi antar variabel ons/articles/Barlas_1996.pdf , diakses pada hari
sehingga model dapat digunakan. Kamis, 10 April 2014 Pk.13.00 WIB.
2. Simulasi model dijalankan selama 24
bulan karena perencanaan produksi yang Gasper, V. (2000), Manajemen Produktivitas
dilakukan adalah perencanaan jangka Total, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
menengah. Dari hasil simulasi
didapatkan nilai perubahan yang terjadi Hasan, M. Iqbal (2010), Pokok-Pokok Materi
terhadap kapasitas produksi perusahaan. Statistik 2 (Statistik Inferensif), Edisi Kedua,
Kapasitas produksi yang semula sebesar Jakarta: Bumi Aksara.
2000 cenderung mengalami kenaikan
setiap bulannya hingga mencapai nilai Smith, Spencer B. (1994), Computer-Based
kapasitas sebesar 3708 unit di bulan Production and Inventory Control. Amerika:
terakhir. Perubahan jumlah kapasitas Prentice Hall PTR Upper Saddle River.
produksi dilakukan berdasarkan rata-rata
permintaan pelanggan dan pengaruh Sterman, John D. 2000. Business Dynamic:
order backlog dan delivery delay. Systems Thinking and Modeling for A Complex
3. Berdasarkan hasil simulasi, kapasitas World. Amerika: McGraw-Hill Higher
produksi akan mengalami perubahan Education.

266
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 2
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lampiran 1. Formulasi Model

No. Variable Type Equation Unit


1. Order Backlog Level INTEGRAL ((Order Rate – Shipment Rate)/Time), Unit
- Normal 0)
2. Shipment Rate Auxiliary Current Capacity Unit/Month
- Normal
3. Order Rate Auxiliary Random Uniform (1700, 4000, 1700)) Unit/Month
- Normal
4. Delivery Delay Auxiliary Backlog/Shipment Rate Month
- Normal
5. Time to Perceived Delivery Constant RANDOM UNIFORM(0, 1 , 0) Month
Delay - Normal
6. Perceived Delivery Delay Auxiliary SMOOTH(Delivery Delay, Time to Perceived Month
- Normal Delivery Delay
7. Pressure to Expand Auxiliary Perceived Delivery Delay/Desired Delivery Delay Dimensional
- Normal
8. Desired Delivery Delay Constant 1 Month
- Normal
9. Effect of Pressure Auxiliary IF THEN ELSE(Pressure to Expand >= 0 , Pressure Dimensional
- With Lookup to Expand , 0 ) ( [(0,0) -(10,10)], (0,0), (0.2,0.2),
(0.4,0.25), (0.6,0.28), (0.8,0.3), (1,0.32), (1.2, 0.35),
(1.4, 0.38), (1.6, 0.42), (1.8, 0.46), (2,0.5),
(2.2,0.52), (2.4,0.54), (2.6,0.56), (2.8,0.58), (3,0.6) )
10. Initial Capacity Auxiliary DELAY1(Current Capacity, Month) Unit
- Normal
11. Average Order Level INTEG((Order rate-Averade Order)/Time, 1700) Unit/Month
- Normal
12. Desired Capacity Auxiliary (Initial Capacity*Effect of Pressure)+Average Order Unit
- Normal
13. Change in Capacity Auxiliary (Desired Capacity – Initial Capacity) / Capacity Unit
- Normal Acquasition Delay
14. Capacity Addition Delay Constant 12 Month
- Normal
15. Change Capacity Time Auxiliary Change in Capacity * Standard Time Day/Month
- Normal
16. Standard Time Constant 6.28 Day/Unit
- Normal
17. Working Days Added Auxiliary IF THEN ELSE(Change Capacity Time > Desired Day/Month
- Normal Overtime , Desired Overtime
, (IF THEN ELSE(Change Capacity Time >= 0,
Change Capacity Time , 0)))
18. Overtime Available Constant 5 Day/Month/ Worker
- Normal
19. Worker Changed Auxiliary IF THEN ELSE(Change Capacity Time-Working Day Day/Month
- Normal Added > 0, Change Capacity Time-Working Day
Added ,Change Capacity Time)
20. Desired Overtime Auxiliary Overtime Available * Worker Available Day/Month
- Normal
21. Unit Produce per Worker Auxiliary Working Days*Average Number Produce Unit/Worker
- Normal
22. Working Days Constant Random Uniform (18, 22, 18) Day/Month
- Normal
23. Average Number Produce Constant 4 (Unit*Month)/(Day*
- Normal Worker)
24. Min Number of Worker Auxiliary IF THEN ELSE(((Worker Changed/Standard Time) / Worker/ Month
- Normal Unit Produced per Worker) < 0, (INTEGER ((Worker
Changed/Standard Time) / Unit Produced per
Worker)-1), (INTEGER ((Worker Changed/Standard
Time) / Unit Produced per Worker)+1))
25. Desired Number of Worker Level INTEG (Min Number of Worker, 25) Worker
- Normal
26. Worker Available Constant Current Worker Worker
- Normal
27. Hiring Worker Auxiliary INTEGER(IF THEN ELSE((Desired Number of Worker
- Normal Worker-Worker Available) >= 0, (Desired Number of
Worker-Worker Available), 0))
28. Firing Worker Auxiliary INTEGER(ABS(IF THEN ELSE((Desired Number of Worker
- Normal Worker-Worker Available) < 0, (Desired Number of
Worker-Worker Available), 0)))
29. Current Worker Level INTEG ((Hiring Worker - Firing Worker), 25) Worker
- Normal
30. Current Capacity Level INTEG (Change in Capacity, 2000) Unit
- Normal

267

Anda mungkin juga menyukai

  • Analisis Variansi
    Analisis Variansi
    Dokumen22 halaman
    Analisis Variansi
    Farah Dhina Leoni
    Belum ada peringkat
  • 5 S
    5 S
    Dokumen14 halaman
    5 S
    Farah Dhina Leoni
    Belum ada peringkat
  • Path Analysis 2
    Path Analysis 2
    Dokumen11 halaman
    Path Analysis 2
    hendri kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Bullwhip Effect
    Bullwhip Effect
    Dokumen1 halaman
    Bullwhip Effect
    Farah Dhina Leoni
    Belum ada peringkat
  • Path Analysis 2
    Path Analysis 2
    Dokumen11 halaman
    Path Analysis 2
    hendri kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Teknik Supervisi Industri
    Teknik Supervisi Industri
    Dokumen42 halaman
    Teknik Supervisi Industri
    Mufti Naufal
    Belum ada peringkat
  • Sistem
    Sistem
    Dokumen5 halaman
    Sistem
    Farah Dhina Leoni
    Belum ada peringkat
  • Luas Lantai
    Luas Lantai
    Dokumen7 halaman
    Luas Lantai
    Farah Dhina Leoni
    Belum ada peringkat
  • 6 Lampiran
    6 Lampiran
    Dokumen4 halaman
    6 Lampiran
    Farah Dhina Leoni
    Belum ada peringkat
  • Menyimpan Data Arduino
    Menyimpan Data Arduino
    Dokumen3 halaman
    Menyimpan Data Arduino
    Farah Dhina Leoni
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen1 halaman
    Abs Trak
    Farah Dhina Leoni
    Belum ada peringkat
  • Z80-Cara Menjalankan
    Z80-Cara Menjalankan
    Dokumen1 halaman
    Z80-Cara Menjalankan
    Farah Dhina Leoni
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Kimia Koloid
    Presentasi Kimia Koloid
    Dokumen24 halaman
    Presentasi Kimia Koloid
    Herlinda Septiany
    Belum ada peringkat
  • Ac To DC Semi Konverter 1 Fasa
    Ac To DC Semi Konverter 1 Fasa
    Dokumen2 halaman
    Ac To DC Semi Konverter 1 Fasa
    Yoni Putra Jamal
    Belum ada peringkat
  • Usaha Energi
    Usaha Energi
    Dokumen8 halaman
    Usaha Energi
    Farah Dhina Leoni
    Belum ada peringkat
  • Kurva
    Kurva
    Dokumen3 halaman
    Kurva
    Farah Dhina Leoni
    Belum ada peringkat
  • Z80-Cara Menjalankan
    Z80-Cara Menjalankan
    Dokumen1 halaman
    Z80-Cara Menjalankan
    Farah Dhina Leoni
    Belum ada peringkat