CORPORATE GOVERNANCE
JUDUL :
PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT.
ANGKASA PURA II
Dosen Pengampu : Prof. Dr. KIRMIZI, MBA, Ak, CA
Disusun oleh :
Kelompok
DWI ANDAYANI
FEBRI YULISA
WINDI WULANDARI
PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .....................................................................................................i
BAB I
PENDAHULUAN ..........................................................................
BAB II
1Roadmap GCG......................................................................................
2Memperkuat Implementasi GCG..........................................................
3Assesment GCG....................................................................................
4Struktur dan Mekanisme GCG.............................................................
5RUPS....................................................................................................
6Manajemen Risiko................................................................................
7Code of Conduct...................................................................................
8
BAB III UPAYA PT. ANGKASA PURA II DALAM MENERAPKAN
GCG ..................................................................................................
BAB IV KESIMPULAN ................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
PT Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut Angkasa Pura II atau
Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam
bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara
di wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari
Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan
Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara
Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13
Agustus 1984.
Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari Perusahaan Umum dengan nama
Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20
tahun 1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26
tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992
melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18 November 2008 sesuai
dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 resmi berubah menjadi
PT Angkasa Pura II (Persero).
Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan
pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara dengan
mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki dan penerapan
praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat
menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat
sehingga dapat meningkatkan nilai Perusahaan dan kepercayaan masyarakat.
Terminal 3 (Cengkareng) dan kategori Progressive Airport Service 2012 untuk Bandara
Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng)
Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Angkasa Pura II selalu melaksanakan
kewajiban untuk membayar dividen kepada negara selaku pemegang saham. Angkasa
Pura II juga senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan
perlindungan konsumen kepada pengguna jasa bandara, menerapkan praktik tata kelola
perusahaan yang baik, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya serta
meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat umum dan lingkungan sekitar
bandara melalui program Corporate Social Responsibility.
II.
Bersama
Dewan
Komisaris
dan
Direksi
Nomor:
(accountability),
yaitu
kejelasan
fungsi,
pelaksanaan
dan
menjadikan GCG sebagai acuan dalam setiap aktivitas operasional. Sasaran akhir
Roadmap GCG adalah terwujudnya Angkasa Pura II sebagai good corporate
citizen. Diharapkan dengan dicapainya sasaran akhir tersebut, Angkasa Pura II
optimis
dapat
meningkatkan
dan
mempertahankan
kinerja
secara
berkesinambungan.
GOOD
GOVERNANCE
GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
Tolak Ukur
Sasaran
GOOD
GOVERNANCE
Menjadi warga
industri maupun
masyarakat sosial
yang etikal dan
bertanggungjawab
Memenuhi
Dapat
ketentuan
dan Implementasi
mengendalikan
II.2.
Memperkuat
GCG
peraturan
operasi bisnis
Dalam
memaknai tata
kelola perusahaan
(mandatory
dan
terutama
aspek yang baik, Angkasa Pura II
voluntary)
dalam
risikoyaitu
usaha
secara GCG sebagai bagian dari
memiliki prinsip-prinsip
dasar
mendorong
tata kelola
efektif
pengelolaan
Perusahaan melalui penerapan suatu sistem yang mencerminkan
perusahaan
prinsip-prinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, kesetaraan dan tanggung
jawab.
Angkasa Pura II telah melakukan berbagai inisiatif implementasi GCG,
baik yang dilakukan secara mandiri maupun dibantu oleh pihak independen
tahun
2012,
pencapaian
program
dalam
memperkuat
Direksi
Dewan Komisaris
Komite
Audit
Komite
Manajemen
Risiko
Sekretaris
Perusahaan
Satuan
Pengawas
Internal
Unit
Kerja
Lainnya
melalui
Keputusan
Bersama
Dewan
Komisaris
Nomor:
KEP.258.1/GCG/X/APII- 2004 dan Direksi Nomor: KEP.484.1/KS.005/APII2004. Perusahaan terus melakukan penyempurnaan kebijakan GCG (softstructure GCG) yang dimiliki agar sejalan dengan kebutuhan proses bisnis
maupun ketentuan pelaksanaan GCG bagi perusahaan.
Selain pedoman GCG, Angkasa Pura II telah menyusun Code of
Conduct, Charter Komite Audit, Charter Internal Audit dan berbagai kebijakan
dan prosedur dalam mendukung terlaksananya tata kelola yang baik. Semua
kebijakan dan prosedur tersebut dimaksudkan untuk mendorong Perusahaan
mampu melakukan check and balance pada setiap aktivitas bisnis berdasarkan
prinsip-prinsip GCG yang berlaku.
II.5. RUPS
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai instansi tertinggi dalam
Angkasa Pura II, mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan
Komisaris atau Direksi dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Wewenang tersebut mencakup
meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan
pengelolaan Angkasa Pura II, mengubah anggaran dasar, mengangkat dan
memberhentikan Direktur dan Anggota Dewan Komisaris, memutuskan
pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara Direktur dan lain-lain.
Selama tahun 2012 Angkasa Pura II melakukan 1 (satu) kali RUPS
Tahunan dan 1 (satu) kali RUPS Luar Biasa.
RUPS Tahunan
Enterprise
Risk
Management-Integrated
Framework
and
pihak eksternal yang berhubungan dengan Angkasa Pura II pun diwajibkan untuk
mengikuti berbagai ketentuan yang ada di dalam Code of Conduct.
Code of Conduct mengatur kebijakan nilai-nilai etis yang dinyatakan
secara eksplisit sebagai suatu standar perilaku yang harus dipedomani oleh
seluruh Insan Angkasa Pura II.
Beberapa hal penting yang diatur dalam Code of Conduct Angkasa Pura
II antara lain:
a) Pernyataan komitmen bersama.
b) Penandatanganan komitmen bersama Dewan Komisaris, Direksi, Serikat
c)
d)
e)
f)
g)
Website
Buku saku
Spanduk
Banner
Buletin
Pernyataan Komitmen
Iklan di koran
Dan lain sebagainya.
Selain itu, Angkasa Pura II melakukan Sosialisasi Code of Conduct
III.
prosedur juga menjadi suatu disiplin (soft skills) yang dipraktikkan oleh Dewan
Komisaris, Direksi dan karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.
Angkasa Pura II telah memiliki nilai-nilai dasar atau core value yang kuat,
yang dikenal dengan istilah THE BEST. THE BEST sendiri merupakan singkatan dari:
Team Work
Hospitality
Excellence
Balance
Effectiveness and Efficiency
Satisfaction
Trustworthy
Adapun penjabaran dari istilah THE BEST tersebut sebagai berikut:
Team Work
Kooperatif dan mampu bekerjasama secara efektif
Saling menghargai dan dapat menerima perbedaan pendapat
Proaktif dalam memberikan masukan konstruktif
Hospitality
Ramah dalam memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan internal dan
eksternal
Harmonis dalam membina hubungan sinergetik dengan semua pemangku
kepentingan
Peduli (care) terhadap lingkungan sekitar
Excellence
Selalu bersikap dan bertindak yang terbaik
Konsisten melakukan perbaikan berkesinambungan
Zero Tolerance to Errors and Zero Complaints
Balance
Efektif dalam bekerja (3AS: Kerja KerAS, Kerja IkhlAS, Kerja CerdAS)
Satisfaction
eksternal
Teguh menerapkan prinsip PEDULI (Pelayanan Prima, Efektif dan Efisien,
Dedikasi Tinggi, Unggul, Lingkungan dan Internasional)
Trustworthy
terbaik
kepada
penumpang
di
bandara.
whistle
blowing
system
terhadap
aktivitas
korporasi
dan
karyawan.
"Sebetulnya kita menata PT Angkasa Pura II supaya lebih baik misalnya menata
dokumen-dokumen yang terkait GCG. Perusahaan pelayan publik kalau itu (GCG)
tidak dipenuhi mustahil pelayaan publik baik. Ini dalam rangka perbaikan pelayanan.
Ini dimulai dari integritas di internal PT Angkasa Pura II. Tatanan harus dibuat," tutur
Hari. Nantinya dengan pembenahan yang dimulai dari internal perseroan, pihaknya
akan mengimplementasikan pelaporan yang bisa datang dari internal perusahaan dan
juga bisa dari penumpang di 13 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II.
"Kerjasama sistem pelaporan, adanya laporan. Rasa pelayanan tidak menyenangkan
pelayanan publik melalui whistle blowing system. Hal ini untuk menuju customer
satisfaction
index.
Kita
benahi
secara
bertahap,
"tambahnya.
yaitu
Akuntabilitas
(Accountability)
dimana
Perusahaan
harus
dapat
PT
Angkasa
Pura
II,
Bandara
Bersih
Dari
Gratifikasi.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Tri Sunoko mengatakan, acara tersebut
sebagai
komitmen
perseroan
untuk
menolak
segala
bentuk
gratifikasi.
(18/12/2014).
Gratifikasi merupakan salah satu bentuk korupsi yang merugikan dan merusak
governance
(GCG)
di
lingkungan
Angkasa
Pura
II.
Upaya PT Angkasa Pura II untuk mencegah gratifikasi telah dimulai sejak tahun 2013.
Dia
bilang,
semua
pihak
tak
boleh
mengedepankan
kepentingan
pribadi.
Sunoko juga mengatakan, gratifikasi merupakan musuh bersama. Maka, dari itu
pihaknya
menolak
segala
bentuk
gratifikasi.
"Dengan demikian saya ingin menyampaikan mulai hari ini, kita berani mengatakan
tidak pada gratifikasi," tukas dia. (dikutip dari Liputan 6.com, 18 Desember 2014).
Dengan visi Menjadi pengelola bandar udara bertaraf internasional yang
mampu bersaing di kawasan regional dan Misi Mengelola jasa kebandarudaraan dan
pelayanan lalu lintas udara yang mengutamakan keselamatan penerbangan dan
kepuasan pelanggan, dalam upaya memberikan manfaat optimal kepada pemegang
saham, mitra kerja, pegawai, masyarakat dan lingkungan dengan memegang teguh etika
bisnis, PT Angkasa Pura II terus berbenah diri dalam komitmen mereka untuk
menerapkan Good Corporate Governance.
IV.
KESIMPULAN
Penerapan GCG merupakan hal yang mutlak bagi Angkasa Pura II. Hal tersebut
dilakukan melalui penguatan infrastruktur yang dimiliki dan secara berkesinambungan
meningkatkan sistem dan prosedur untuk mendukung efektivitas pelaksanaan GCG di
Angkasa Pura II.
Komitmen PT Angkasa Pura II dalam menerapkan salah satu prinsip dasar GCG
yaitu
Akuntabilitas
(Accountability)
dimana
Perusahaan
harus
dapat
DAFTAR PUSTAKA
www.angkasapura2.co.id. Sejarah Perusahaan. Dibaca tanggal 23 September 2016 Pukul
11.00 Wib.
www.angkasapura2.co.id. Visi Misi. Dibaca tanggal 23 September 2016 Pukul 11.10 Wib
www.angkasapura2.co.id. Tata Kelola Perusahaan. Dibaca tanggal 23 September 2016 Pukul
11.15 Wib.
bisniskeuangan.kompas.com. AP II terapkan GCG. Dibaca tanggal 23 September 2016 Pukul
11.30 Wib.