Anda di halaman 1dari 20

STUDI KASUS PASIEN

DIARE AKUT TANPA DEHIDRASI PADA LANSIA


DENGAN UNDERWEIGHT DISERTAI DENGAN
PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN KOJA

Disusun oleh :
Balqis Toda
1102011060

Pembimbing :
DR. Kholis Ernawati Ssi, M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU


KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul DIARE AKUT TANPA
DEHIDRASI

PADA LANSIA DENGAN

UNDERWEIGHT

DISERTAI

DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS


KECAMATAN KOJA ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan
dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran
Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI

Jakarta,

Juli 2016

Pembimbing,

DR.Kholis Ernawati, Ssi, M.Kes

LAPORAN KASUS

BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama

: Ny. I

Jenis Kelamin

: Perempuan

Umur

: 72 tahun

Agama

: Islam

Alamat

: Warakas 3 gang III No. 14

Suku Bangsa

: Batak

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Tanggal berobat

: 20 Juli 2016

B. Anamnesa
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 20 Juli 2016
1. Keluhan Utama
BAB cair sejak 1 hari yang lalu.
2. Keluhan Tambahan
Nyeri perut sejak 1 hari yang lalu.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Koja dengan keluhan BAB
cair sejak 1 hari yang lalu. BAB konsistensi cair, dengan frekuensi 5 kali
dalam sehari, BAB pasien masih ada ampas, berwarna coklat, tidak terdapat
lendir dan darah. Pasien juga mengeluh nyeri perut seperti melilit sejak 1 hari
yang lalu, nyeri perut yang dirasakan terus-menerus dan sedikit berkurang
ketika pasien mengoleskan minyak kayu putih. Pasien tidak tampak lemas,
pasien mengaku masih mau makan dan minum serta buang air kecil dalam
batas normal. Keluhan demam, mual, dan muntah disangkal oleh pasien.
Sebelumnya pasien mengkonsumsi nasi uduk yang dibeli oleh pasien di
warung sebelah rumah yang baru saja dibuka, dan pasien juga mengaku sudah
mencuci tangan sebelum makan menggunakan sabun.
Pasien menganggap bahwa penyakitnya ini diakibatkan karena pasien
lebih sering membeli makanan diluar daripada memasak sendiri, harapan
pasien agar segera sembuh dari penyakitnya dan di usia pasien yang sudah tua

pasien berharap agar selalu dihindari dari berbagai penyakit. Pasien memiliki
kekhawatiran jika penyakitnya akan bertambah berat dan memiliki penyakit
lainnya dikarenakan usia pasien yang sudah tua.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat penyakit penyakit TBC diakui oleh pasien 5 tahun yang lalu,
b.
c.
d.
e.
f.

dan sudah selesai pengobatan.


Riwayat darah tinggi disangkal.
Riwayat Diabetes Melitus disangkal.
Riwayat stroke disangkal.
Riwayat penyakit jantung disangkal.
Riwayat alergi pada pasien disangkal.

5. Riwayat Penyakit Keluarga


a. Riwayat penyakit darah tinggi pada keluarga pasien disangkal.
b. Riwayat penyakit kencing manis pada keluarga pasien disangkal.
c. Riwayat stroke pada keluarga pasien disangkal.
d. Riwayat alergi pada keluarga pasien disangkal.
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tidak bekerja, hanya sebagai ibu rumah tangga. Biaya hidup
sehari-hari pasien didapatkan dari penghasilan anak ketiganya yang bekerja
sebagai satpam. Penghasilan setiap bulannya Rp. 3.000.000 per bulan.
Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya
berobat pasien.
7. Riwayat Kebiasaan
Pasien mengatakan sering membeli makanan diluar dengan menu
seadanya daripada memasak sendiri dikarenakan pasien lebih banyak
menghabiskan waktunya sendirian dan sibuk melakukan pekerjaan rumah
serta faktor usia sehingga pasien sudah tidak kuat untuk memasak. Pasien
mengaku makan nasi sebanyak 1 porsi setiap kali makan dan selalu mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran
2. Vital Sign
a. Tekanan darah
b. Respirasi
c. Nadi
d. Suhu
3. Status Gizi

: Tampak sakit ringan


: Compos mentis
: 110/70 mmHg
: 20 x/menit
: 88 x/menit
: 36,4 C

a. Berat badan
b. Tinggi badan
c. IMT
4. Status Generalis
a. Kepala
a) Bentuk
b) Rambut
b. Mata
c.
d.
e.
f.
g.

: 39 kg
: 159 cm
: 15.4 kg/m2 (underweight)
: normocephal
: hitam beruban, tidak mudah dicabut
: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks

cahaya (+/+) pupil bulat isokor


Telinga
: bentuk normal, serumen (+), pendengaran baik
Hidung
: septum tidak deviasi, sekret (-/-), polip (-/-)
Tenggorokan : tidak hiperemis, T1 T1
Mulut
: mukosa bibir basah, tidak sianosis, lidah tidak kotor
Leher
: trakea ditengah, pembesaran kelenjar getah bening (-),
pembesaran kelenjar tiroid (-)

h. Thorak
a) Inspeksi

: bentuk dada simetris, pergerakan dinding dada

simetris, iktus kordis terlihat


b) Palpasi

: fremitus taktil dan vokal sama kanan dan kiri, iktus

kordis teraba di sela iga V linea midclavicula sinistra


c) Perkusi

: sonor diseluruh lapang paru, batas jantung normal

d) Auskultasi : vesikuler diseluruh lapang paru, wheezing (-), rhonki


(-), bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
i. Abdomen
a) Inspeksi

: perut datar, supel

b) Auskultasi : bising usus (+) meningkat


c) Palpasi

: nyeri tekan (+) seluruh abdomen, hepar dan lien tidak

teraba, ballotement (-)


d) Perkusi

: timpani diseluruh lapang abdomen, shifting dullness

(-)
j. Genitalia

: tidak diperiksa

k. Ekstremitas

: akral hangat, edema (-/-/-/-), sianosis (-/-/-/-), CRT < 2

detik
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakterisktik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Alm. Tn. M

Usia
: 75 Tahun
b. Identitas Pasangan
Nama : Ny. I
Usia
: 72 tahun

c. Struktur Komposisi Keluarga


Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No.
1

Nama
Ny. I

Tn. O

Status

Jenis

Umur

keluarga
Ibu

kelamin
Perempuan

(tahun)
72 th

Pendidikan

Pekerjaan

SMP

Ibu

Kandung

Rumah

Kepala

Tangga
Satpam

Laki-laki

36 th

SMA

Keluarga
(Anak ke
3)
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan tempat tinggal
Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal
Status Kepemilikan Rumah : Milik sendiri
Daerah Perumahan : Padat
Karakteristik Rumah dan Lingkungan
Luas rumah : 7 m x 10 m
Jumlah penghuni dalam rumah : 2 orang
Luas halaman rumah : 1 m x 7 m
Tidak bertingkat
Lantai rumah : keramik

Kesimpulan
Rumah milik sendiri yang berada pada
lingkungan yang cukup padat. Rumah
tersebut cukup nyaman untuk
ditempati oleh dua orang anggota
keluarga

Dinding rumah : tembok


Jamban keluarga : ada
Tempat bermain : tidak ada
Penerangan listrik : 2000 watt
Ketersediaan air bersih : ada (PAM)
Tempat pembuangan sampah : ada
b. Kepemilikan barang-barang berharga
Keluarga Ny. I memiliki satu buah motor. Keluarga pasien
memiliki barang-barang elektronik antara lain satu buah televisi dan satu
buah dvd yang terletak di ruang keluarga, satu buah lemari es, dua buah
handphone dan dua buah kipas angin, satu di kamar tidur dan satu di
ruang keluarga. Peralatan rumah tangga yang dimiliki keluarga pasien
antara lain magic jar, dan kompor gas.
c. Denah rumah
Gambar 1. Denah Rumah Keluarga Ny. I

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga


Pola Sakit dan Pengobatan
Jika ada salah satu anggota keluarga Ny. I yang sakit, maka akan membeli
obat warung terlebih dahulu. Jika tidak kunjung sembuh keluarga Ny. I akan
berobat ke puskesmas atau rumah sakit.
Cara Memperoleh Pengobatan
Keluarga Ny. I memiliki jaminan kesehatan (BPJS). Jika ingin ke Puskesmas
pasien dan keluarganya menggunakan motor atau angkutan umum.
Perilaku Terhadap Makan dan Minum
Keluarga Ny. I mempunyai kebiasaan makan sebanyak dua sampai tiga kali
sehari. Ny. I lebih sering membeli makanan diluar daripada memasak sendiri.
Ny. I lebih sering meminum air putih daripada teh, kopi ataupun minuman
lainnya. Sedangkan Tn. O (anak ketiga) sering mengkonsumsi kopi setiap
pagi.
Perilaku terhadap Lingkungan Fisik
Rumah keluarga Ny. I berada di lingkungan yang cukup padat dan kurang
bersih serta memiliki halaman rumah
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Tabel 3. Pelayanan Kesehatan
Faktor
Cara mencapai pusat
pelayanan kesehatan
Tarif pelayanan kesehatan
Kualitas pelayanan
kesehatan

Keterangan
Angkutan umum
Tanpa biaya
Cukup memuaskan

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga

Kesimpulan
Pasien pergi berobat ke puskesmas
menggunakan

angkutan

umum.

Tarif berobat di Puskesmas gratis


dan kualitas pelayanannya pun
cukup memuaskan.

a. Kebiasaan makan
Ny. I makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari dengan menu
makanan yang bervariasi dan sering membeli makanan yang ada di
sekitar rumah. Terkadang pasien memasak sendiri apabila anak pasien
sedang berada di rumah. Pasien lebih sering makan sendiri dan jika
anaknya sedang tidak bekerja mereka makan bersama di ruang makan
atau ruang keluarga.
b. Menerapkan pola gizi seimbang
Menu makanan keluarga Ny. I yang selalu ada saat mereka makan
setiap harinya ialah nasi, sayur, ikan

mie instan dan jarang

mengkonsumsi buah-buahan. Disertai menu makanan lainnya seperti


tahu, tempe, telur, dan ayam. Pola makan pasien tiga hari terakhir ialah :

Tabel 4. Food Recall Tanggal 12-14 Oktober 2015

No
1.

Waktu
12/10/2015

Menu
Bubur
Ayam
Susu
Nasi Putih

Kalori
175 kal
50 kal
125 kal
175 kal

Protein
4 gr
7 gr
7 gr
4 gr

Karbohidrat
40 gr
0 gr
10 gr
40 gr

Lemak
0 gr
2 gr
6 gr
0 gr

Waktu

Menu

Kalori

Protein

Karbohidrat

Lemak

Siang

Ikan goreng

200 kal

7 gr

0 gr

17 gr

Malam

Tempe bacem
Nasi putih

75 kal
175 kal
225 kal

5 gr
4 gr
7 gr

7 gr
40 gr
0 gr

3 gr
0 gr
20 gr

Jumlah

1200 kal

45 gr

137 gr

48 gr

Mie goreng

200 kal

4 gr

27 gr

8 gr

Siang

instan
Ketoprak

402 kal

15,6 gr

50,48 gr

15,34 gr

Malam

Nasi Putih

175 kal

4 gr

40 gr

0 gr

Ayam goreng

300 kal

7 gr

0 gr

28 gr

Jumlah

1.077 kal

30,6 gr

117,48 gr

51,34 gr

Nasi uduk 1

200 kal

4 gr

40 gr

5 gr

porsi
1 tempe goreng

112,5 kal

2 gr

3,5 gr

6,5 gr

Nasi Putih

175 kal

4 gr

40 gr

0 gr

Telur dadar

225 kal

7 gr

0 gr

20 gr

Nasi goreng

275 kal

4 gr

40 gr

10 gr

Telur ceplok

225 kal

7 gr

0 gr

20 gr

Jumlah

1.212 kal

28 gr

123,5

61,5

Pagi
Siang
No

Dadar telur

2.

3.

13/10/2015
Pagi

14/10/2015

Pagi
Siang

Malam

Status Gizi dan Kebutuhan Energi :


BB
TB

: 39 kg
: 159 cm

Kebutuhan Gizi Ny. I


IMT (Indeks Massa Tubuh) = 15,4 kg/m2 (underweight)

Berat Badan Idaman (BBI)

= (Tinggi Badan 100) - 10%


= 53,1 Kg

Berat Badan Normal (BBN) = BB Idaman 10%


= 53,1 5,31
= 47,8 58,4 kg
Tabel 5. Jenis aktivitas
Ringan
Sedang
Berat
Pegawai kantor
Mahasiswa
Pelaut
Pegawai took
Pegawai industri ringan
Buruh
Guru
Ibu rumah tangga
Penari
Supir
Atlit
Sekretaris
Sumber: Cara mudah mengatur makanan sehari-hari (FKUI, 2011)

Kebutuhan Basal= BB Idaman x 25 kal (wanita)


= 1.327 kal
Usia Ny. I > 70 tahun = -20% kalori basal
= 1.327 kal 265,4 kal
= 1.062 kal
Ny. I termasuk dalam aktifitas ringan = +10% kalori basal
= 1.062 + 132,7
= 1.195 kal
Ny. I tergolong Underweight = +20% kalori basal
= 1.195 + 265,4
= 1.460 kal

Untuk kebutuhan harian:

Karbohidrat (60-70%)

Protein (10-15%)

Lemak (20-25%)

1460 kal
4
1460 kal
= 10 x
4
1460 kal
= 20 x
9
= 70 x

Interpretasi terhadap food recall pasien:

= 255.5 gram
= 36,5 gram
= 32,4 gram

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Ny. I mendapat total kalori per hari
:
Tanggal 12 Oktober 2015

: 1.200 kal

Tanggal 13 Oktober 2015

: 1.077 kal

Tanggal 14 Oktober 2015

: 1.212 kal

Total kalori : (1.200+1.077+1.212) / 3 = 1.163 kal ~ 1.200 kal


Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta
kebutuhan zat gizi pada pasien, juga dengan melihat food recall pasien selama
3 hari sebelum datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap
harinya menu makan pasien kurang dari jumlah energi/kalori yang dibutuhkan
setiap harinya dan belum mencakup gizi yang seimbang untuk kesehatannya.
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesainya masalah dalam keluarga
- Keluarga pasien tidak mengalami kesulitan dalam mencari
pengobatan ke puskesmas karena akses, tarif, dan kualitas dari
puskesmas yang memadai
b. Faktor penghambat terselesainya masalah dalam keluarga
- Suami pasien sudah meninggal sejak 4 tahun yang lalu karena
penyakit jantung dan pasien tinggal bersama anak bungsunya,
dimana anak bungsu pasien sibuk bekerja setiap harinya dan
menghabiskan banyak waktu di tempat bekerja daripada di
rumah, sehingga kurang memahami tentang kebutuhan kesehatan
pasien.
- Pasien lebih sering membeli makanan diluar daripada memasak
sendiri dikarenakan faktor usia sehingga pasien tidak mampu
untuk memasak.

B. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah single parent
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut Duvall (1977) dikutip dalam Friedman (1998), keluarga Ny. I
berada pada tahapan siklus keluarga yang ke delapan, yaitu keluarga dalam
masa pensiun dan lanjut usia.

3. Family Map

Tn. M (75 tahun)

Tn. L (47 tahun)

Ny. I (72 tahun)

Ny. K (41 tahun)

Keterangan Gambar :
: Laki-laki
: Perempuan
: Keturunan
: Tinggal serumah

Tn. O (36 tahun)

: Pasien
: Meninggal
: Pernikahan

4. Dinamika Keluarga
Semenjak kepergian suaminya Ny. I tinggal bersama anak bungsunya, kedua
anak pasien yang lain sudah berkeluarga, mereka tidak memiliki banyak waktu
untuk memperhatikan kebutuhan kesehatan ibunya. Anak ketiga pasien juga
belum menikah dan hanya sibuk bekerja sehingga Ny. I lebih sering
menghabiskan waktunya sendiri.
5. Fungsi Keluarga:
a. Biologis : Keluarga pasien baik dari keluarga ayah maupun keluarga ibu
tidak ada yang memiliki kecacatan dan tidak ada yang sedang memiliki
penyakit menular. Ny. I mempunyai 3 orang anak dari pernikahannya
dengan almarhum suaminya. Ny.R tinggal berdua dengan anaknya yang
bernama Tn. O.
b. Psikologi : Ny. I sering bercerita atau berkeluh kesah mengenai
kehidupan ke anak ketiganya. Namun karena anak ketiga pasien sering
tidak ada dirumah, Ny I sering memendam perasaannya sendiri sehingga
kesehatan pasien pun turut menurun.

c. Sosial
: Ny. I tinggal di pemukiman padat penduduk dan Ny. I
memiliki hubungan yang baik dengan tetangga sekitar. Ny. I juga sering
mengikuti kegiatan ibadah bersama di gereja bersama penduduk sekitar.
d. Ekonomi : Untuk keperluan sehari-hari Ny. I bergantung pada anak
bungsunya yang bekerja sebagai satpam, Ny. I diberikan sebanyak Rp
2.000.000/bulan untuk keperluan rumah tangga dan keseharian pasien.
e. Pendidikan : Pendidikan terakhir Ny. I hanya di bangku SMP, namun Ny. I
dan alm suaminya dapat menyekolahkan anak-anaknya hingga bangku
SMA.
C. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam keluarga
a. Pasien merasa kesepian semenjak kepergian suaminya dan kurangnya
perhatian dari anak-anak pasien terhadap kesehatan dan pola makan pasien.
b. Pasien lebih sering membeli makanan diluar dengan menu seadanya
dikarenakan faktor usia pasien.

D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
a. Alasan kedatangan
Pasien datang berobat sendiri ke Puskesmas Kecamatan Koja
dengan keluhan BAB cair sejak 1 hari yang lalu dengan frekuensi 5
kali. Keluhan disertai dengan nyeri perut.
b. Persepsi
Pasien menganggap bahwa penyakitnya ini diakibatkan karena
pasien lebih sering membeli makanan diluar daripada memasak sendiri.
c. Harapan
Harapan pasien agar segera sembuh dari penyakitnya dan di usia
pasien yang sudah tua pasien berharap agar selalu dihindari dari
d.

berbagai penyakit.
Kekhawatiran
Pasien memiliki kekhawatiran jika penyakitnya akan bertambah
berat dan memiliki penyakit lainnya dikarenakan usia pasien yang
sudah tua.

2. Aspek Klinik

Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik disimpulkan sebagai


berikut :
a. Diagnosis kerja
kurang
b. Diagnosis banding

: Diare akut tanpa dehidrasi e.c viral dan Gizi


: Diare akut tanpa dehidrasi e.c bakteri

3. Aspek Risiko Internal


Pola makan pasien yang tidak memenuhi kebutuhi gizi seimbang dan
kebiasaan pasien yang membeli makanan diluar daripada memasak sendiri.

4. Aspek Psikososial Keluarga


Hubungan pasien dan anak-anaknya cukup baik, namun kurangnya
komunikasi diantara pasien dan anak-anaknya membuat pasien tidak pernah
mengutarakan keluhan yang dirasakan pasien.
5. Aspek Fungsional
Menurut skala ICPC pasien termasuk derajat 2 yang termasuk dalam
aspek fungsional sakit sakit ringan dan pasien mampu melakukan kegiatan
yang sesuai dengan aktivitas sehari hari.

E. Rencana Pelaksanaan
Tabel 7. Rencana Pelaksanaan

Aspek

Kegiatan
a.

Aspek

b.

Personal

c.

Aspek

a.

Klinik
-

Memberikan penyuluhan
tentang penyakit yang di
deritanya, mulai dari
penyebab, gejala, dan
pengobatan serta
komplikasi yang dapat
diakibatkan oleh penyakit
yang diderita pasien.
Menyarankan kepada
pasien untuk memasak
sendiri atau membeli
makanan di warung
makanan yang bersih
Menjelaskan kepada pasien
agar mengkonsumsi asupan
cairan berupa air putih atau
kuah sup sehabis BAB
Menjelaskan tentang
tatalaksana Diare akut
tanpa dehidrasi :
Rehidrasi oralit sebanyak
200cc tiap BAB
Obat anti diare : diapet
3x2 tab
Vitamin : B-complex 1x1
tab
Mengkonsumsi asupan
cairan berupa air putih
atau kuah sup

Sasaran

Waktu

Hasil yang diharapkan

Pasien memahami mengenai


penyakitnya dan penyebabnya,
serta meminum obat dengan
teratur dan

Pasien

Saat di
Puskesmas
dan
kunjungan
rumah

Pasien memasak sendiri atau


memilah warung makanan
yang bersih untuk membeli
makanan
Pasien tetap memenuhi
kebutuhan cairannya agar
tidak terjadi komplikasi

Pasien

Saat di
Puskesmas

Pasien mengalami perbaikan


dalam status kesehatannya dan
mencegah agar pasien tidak
jatuh ke kondisi yang lebih
buruk (dehidrasi)

b.

Menjelaskan kepada pasien


untuk lebih memilah
warung makanan yang
akan dibeli dan
menjelaskan tentang pola
makan yang benar yang
sesuai dengan kebutuhan
gizi pasien

Aspek
Risiko
Internal
a.

Aspek
Psikososial b.
Keluarga

Aspek
Fungsional

Menjelaskan tentang tandatanda dehidrasi agar pasien


segera kembali puskesmas
Gizi kurang :
Memberikan contoh menu
pola makan yang benar
sesuai kebutuhan kalori
pasien 1500 kal dan
pedoman gizi seimbang

Menjelaskan kepada anakanak pasien (terutama anak


ketiga pasien) mengenai
penyakit pasien
Menganjurkan kepada
anak-anak pasien yang lain
agar lebih memberikan
dukungan dan perhatian
kepada pasien

Menjelaskan kepada pasien


untuk melatih aktivitas fisik
pasien

F. Prognosis
1. Ad vitam
2. Ad sanasionam
3. Ad fungsionam

: ad bonam
: ad bonam
: ad bonam

Status gizi pasien mengalami


perbaikan menjadi gizi baik

Pasien dan
seluruh
anggota
keluarga

Saat
kunjugan
rumah

Pasien dapat memilih warung


makan yang memiliki hygiene
yang baik dan pasien dapat
makan sesuai dengan
kebutuhan gizi pasien

Anak
pasien

Saat
kunjungan
rumah

Anak pasien lebih


memperhatikan dan
memberikan dukungan kepada
pasien

Pasien

Saat di
Puskesmas
dan
kunjungan
rumah

Pasien dapat melakukan


aktifitasnya seperti
sebelumnya dari skala ICPC 2
menjadi ICPC 1

Lampiran 1
10 Pedoman Gizi Seimbang
1. Syukuri dan nikmati anekaragam makanan;
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan;
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi;
4. Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok;
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak;
6. Biasakan Sarapan;
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman;
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan;
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir;
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal

Lampiran 2
Tabel 8. Contoh menu makan sehari 1500 kalori
Waktu
Pagi

Selingan
Siang

Selingan
Malam

Bahan makanan
Nasi

Penukar
1 karbohidrat

Telur ayam

1 hewani

Bayam

Gram
100

Ukuran
gelas

Contoh menu
Nasi

55

1 butir

Dadar telur

1 sayuran

100

1 mangkuk

Sayur bayam

Tempe
Buah
Nasi

1 nabati
1 buah
1 karbohidrat

25
180
200

1 potong
2 potong
1,5 gelas

Tempe goreng
Semangka
Nasi

Daging ayam

1 hewani

40

1 potong

Semur ayam

Tahu

1 nabati

110

2 ptg sedang

Tahu bacem

Kacang panjang

1 sayuran

100

1 mangkuk

Tumis kcg. panjang

Buah
Nasi

1 buah
1 karbohidrat

85
100

1 buah
1,5 gelas

Apel
Nasi

Hati ayam

1 hewani

30

1 potong

Goreng hati ayam

Tauge

1 sayuran

100

1 mangkuk

Sayur tauge

Buah

1 buah

190

1 potong

Melon

Sumber: Cara mudah mengatur makanan sehari-hari (FKUI, 2011)

Anda mungkin juga menyukai